Silvya Permata Ramdan1, Ir. Anna Karenina,MP 2, Forina Lestari, S.T.MSc3, Medtry,ST.MT4.
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Indonesia
silvyaplano@gmail.com, kareninastiti@iti.ac.id, forient2@yahoo.com, medtry.sumatra@iti.ac.id
Abstrak
Program pembangunan rusunawa merupakan program yang ditargetkan dapat menjadi solusi atau pilihan akan
kebutuhan tempat tinggal. Pembangunan Rusunawa Kahuripan merupakan salah satu bentuk program
pembangunan Rusunawa khusus dari pemerintah untuk mahasiswa. Setelah selesai dibangun pada tahun 2012
sampai saat ini rusunawa belum juga dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun usulan
pemanfaatan rusunawa sebagai pilihan tempat tinggal bagi mahasiswa yang ada di Kawasan Pendidikan
Siliwangi. Metode yang digunakan metode desktiptif kuantitatif dan analisis data dengan cara tabulasi silang.
Variabel penelitian ini diantaranya adalah harga sewa, aksesibilitas, fasilitas dan serta karakteristik lingkungan.
Usulan pemanfaatan secara internal yang diberikan berupa penentuan variasi jumlah penghuni setiap lantai pada
rusunawa dengan harga sewa yang sudah sesuai dengan preferensi kemampuan mahasiswa, perbaikan dan
penambahan fasilitas rusunawa berdasarkan kebutuhan mahasiswa. Usulan pemanfaatan rusunawa secara
eksternal dapat berupa penyediaan pedestrian, penyediaan study cafe atau co-working space, moda antar jemput,
penyediaan micromobility dari dan menuju kampus serta menuju jalan utama Kawasan Pendidikan Siliwangi.
Kata Kunci: Rumah Susun Sewa, Preferensi, Kawasan Pendidikan
Abstract
Rusunawa development program is a program intended to be a solution or choice of shelter needs. The
Rusunawa Kahuripan Development is a form of specific Rusunawa development program from the government
for students. After it was completed in 2012 until now Rusunawa has not been utilized. This study was designed
to discuss rusunawa as a choice of residence for students in the Siliwangi Education Area. The method used is
quantitative descriptive method and data analysis by cross tabulation. The variables of this study are the price
of rent, accessibility, facilities and environmental characteristics. The specific use given consists of variations in
the number of residents of each floor in the low-cost apartment with a rental price in accordance with the
preferences of students' abilities, repairs and the provision of low-cost housing facilities according to the needs
of students. Using housing externally can be in the form of providing pedestrians, providing cafe for studies or
shared work spaces, shuttle modes, providing micromobility to and from campus and going to the main road of
the Siliwangi Education Area.
Keywords: Rental Flats, Preferences, Educational Areas
1
Mahasiswa dengan NRP (1231500016)
2
Dosen Pembimbing Pertama
3
Dosen Pembimbing Kedua
4
Dosen Pembimbing Ketiga
1. Pendahuluan menjadi universitas negeri pada tahun 2014.
Kota merupakan tempat terjadinya konsentrasi Tingginya minat pelajar dari berbagai daerah
penduduk yang lebih padat akibat adanya khususnya di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan
pemusatan kegiatan. Peningkatan jumlah untuk mendapatkan jenjang pendidikan tinggi
penduduk perkotaan yang cepat menjadikan beban menjadikan kampus ini berkembang pesat.
aktivitas di perkotaan semakin tinggi, sehingga
Besarnya minat pelajar untuk masuk ke universitas
berbagai kebutuhan masyarakat perkotaan akan
negeri ini akan meningkatkan segala jenis
semakin meningkat. Maka penyediaan perumahan
kebutuhan dasar bagi mahasiswa. Kondisi tersebut
dan pemukiman merupakan kewajiban yang harus
juga akan berimplikasi terhadap permintaan akan
dipenuhi pemerintah untuk masyarakatnya. Sebagai
hunian disekitar kawasan kampus. Untuk itu,
bentuk keseriusan pemerintah dalam penyediaan
pemerintah mengantisipasi melonjaknya kebutuhan
perumahan diatur didalam Undang-Undang No 1
akan hunian sementara dengan “Program Utama di
Tahun 2011 tentang penyediaan perumahan dan
kawasan Sumedang-Garut-Kabupaten/Kota
permukiman. Menurut publikasi Capaian Sejuta
Tasikmalaya-Banjar-Pangandaran” salah satunya
Rumah dari Kementerian PUPR, di tahun 2016
ialah pembangunan Rusunawa di Kota
telah dibangun bantuan PSU bagi 26.884 unit
Tasikmalaya dari Kementerian Pekerjaan Umum
rumah umum, pembangunan 6.048 unit rumah
dan Perumahan Rakyat (Sinkronisasi Program dan
khusus dan pembangunan rumah susun dengan
Pembiayaan, BPIW). Sesuai program tersebut
target 12.072 unit satuan rumah susun sewa dan
arahan peruntukan Rusunawa yang akan dibangun
telah terealisasi sebanyak 7.860 unit sarusun.
ialah untuk mahasiswa. Untuk itu, pemerintah
Rumah susun merupakan alternatif kebutuhan
pusat membangun rusunawa untuk mahasiswa,
perumahan di perkotaan untuk memanfaatkan
salah satunya ialah Rusunawa Kahuripan untuk
keterbatasan lahan agar dipergunakan secara
mahasiswa di Kawasan Pendidikan Siliwangi.
optimal bagi kebutuhan masyarakat. Adapun
Setelah tujuh tahun berdiri, rusunawa ini belum
sasaran pembangunan rumah susun ini diantaranya
juga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pekerja,
PNS, TNI/POLRI dan pelajar atau mahasiswa. 2. Tujuan Sasaran
Beberapa hasil pembangunan rusunawa yang telah A. Tujuan
di bangun tidak semuanya dapat langsung Tujuan yang ini di capai dalam penelitian ini
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Seperti adalah menyusun usulan pemanfaatan rusunawa
bangunan rusunawa yang ada di Desa Margaluyu, sebagai pilihan tempat tinggal bagi mahasiswa
Kecamatan Kasemen, Kota Serang yang telah yang ada di Kawasan Pendidikan Siliwangi
dibangun sejak 2016. Kondisi bangunan rusunawa B. Sasaran
rusak parah, bangunan 4 lantai dengan dua tower 1. Mengidentifikasi preferensi mahasiswa
ini terbangkalai dan tidak ada petugas keamanan terhadap pilihan rumah sewa di Kawasan
yang menjaga. Rusunawa ini ditargetkan untuk Pendidikan Siliwangi.
masyarakat yang tinggal di bantaran kali, 2. Menganalisis kelayakan Rusunawa Kahuripan
khususnya nelayan dan petani (Rifa’i, Juli 2019. sebagai tempat tinggal mahasiswa.
detik.com). Rusunawa lain yang belum 3. Merumuskan usulan pemanfaatan Rusunawa
termanfaatkan karena belum ada serah terima dari Kahuripan sebagai tempat tinggal mahasiswa
Kementerian PUPR kepada Pemerintah Daerah di Kawasan Pendidikan Siliwangi.
Tanah Bumbu, Kecamatan Batulicin, Kalimantan
Selatan. Pembangunan rusunawa ini berasal dari 3. Tinjauan Literatur dan Metodologi
APBN dan selesai dibangun pada Oktober 2017. A. Tinjauan Literatur
Target penghuni rusunawa ini ialah masyarakat dan Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai
pegawai Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu hunian dan sarana pembinaan keluarga. Menurut
(Diananta,Juli 201. Kumparan). Hendaryono (2010) rumah juga menjadi kebutuhan
dasar guna peningkatan kesejahteraan rakyat.
Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota di Fungsi rumah untuk tempat tinggal dilengkapi
Priangan Timur, memiliki 10 Kecamatan dan dengan prasarana dan sarana lingkungan. Dasar
dengan kepadatan penduduk tahun 2016 mencapai hukum penyelenggaraan dari rumah susun terdapat
3,58 jiwa/Km2 (Kota Tasikmalaya Dalam Angka, pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
2017). Kecamatan dengan kepadatan tertinggi tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
berada di pusat kota, diantaranya Kecamatan Pembangunan rumah susun umum, rumah susun
Cihideung, Kecamatan Cipedes dan Tawang. khusus dan rumah susun negara merupakan
Kepadatan ini dipengaruhi oleh konsentrasi tanggung jawab pemerintah.
kegiatan yang ada. Kecamatan Tawang merupakan
kecamatan dimana lokasi universitas negeri B. Metodologi
pertama di Priangan Timur berada. Universitas Penelitian menggunakan metode desktiptif
Siliwangi (UNSIL) kampus ini berubah status kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa data
primer dan sekunder. Teknik sampling yang khususnya berada pada Kawasan Pendidikan
digunakan sampling acak berdasarkan kelompok. Siliwangi yang berada di Kelurahan Kahuripan.
Pengambilan sampel mahasiswa yang diambil Tingginya aktivitas yang ditimbulkan di kawasan
sebanyak 30 responden untuk enam zona maka ini selain dikarenakan adanya universitas negeri
total responden sejumlah 180 mahasiswa pengguna pertama di Kota Tasikmalaya di akibatkan pula
rumah sewa yang tinggal di permukiman rumah adanya universitas baru yaitu Universitas
Perjuangan yang berjarak kurang dari satu
sewa yang berada dalam radius dua kilometer dari
kilometer dari Universitas Negeri Siliwangi.
Kawasan Pendidikan Siliwangi. Bagan berikut
Berubahnya status universitas menjadi negeri dapat
akan memberikan penjelasan tentang alur meningkatkan minat terhadap perguruan tinggi.
penelitian. Kawasan Pendidikan Siliwangi dengan fasilitas
umum dan sosial perkotaan mempengaruhi kondisi
kawasan, ditinjau dari jarak kawasan ini berjarak
4,4 kilometer dari pusat kota dan perdagangan jasa.
Untuk menentukan sebaran responden, peneliti
melakukan identifikasi terhadap kawasan dengan
cara membagi beberapa zona rumah sewa.
Pembagian zona ini berdasarkan batasan fisik yaitu
jalan. Terdapat enam zona yang menjadi lokasi
sebaran rumah sewa mahasiswa. Zona ini akan
menunjukan karakteristik dari preferensi pilihan
tempat tinggal mahasiswa. Luas total dari kawasan
penelitian ini sebesar 1255,84 ha, yang didalamnya
terdapat berbagai fungsi penggunaan lahan.
Dominasi penggunaan lahan dalam radius dua
kilometer dari kampus sebesar 676,03 ha atau 54%
dari luas total merupakan penggunaan lahan
perumahan pemukiman. Sebagian penggunaan
lahan di Kawasan ini masih sawah 25% berupa
belukar 2%, dan lahan kosong 1,6% yang memiliki
kemungkinan untuk dikembangkan menjadi
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk
menyediakan kebutuhan Kawasan Pendidikan.
Dalam Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor
4 Tahun 2012, sebagian Kelurahan Kahuripan
merupakan kawasan peruntukan permukiman
dengan kepadatan sedang, Kelurahan Nagarawangi,
Tuguraja, Cikalang merupakan Kawasan Strategis
Sumber: Peneliti, 2019 Kota, dengan sudut kepentingan ekonomi berupa
Gambar 2. 1 Bagan Alur Kerangka Penelitian perdagangan dan jasa.
Persentase
Jarak Rumah Sewa-Kampus
mahasiswa didominasi pada harga Rp. 450.000 Moda Total
(%)
No 0,5 >0,5-1 >1-1,5 >1,5-2
Transportasi (Jiwa)
sampai dengan Rp.600.000. Berikut ini persentase Km Km Km Km
pemilihan rumah sewa mahasiswa berdasarkan 1 Angkutan Kota - 0 1 4 5 3%
variabel harga pada Gambar 5.1 2 Berjalan Kaki 36 19 9 2 63 35%
3 Mobil - - - 3 3 1%
Ojek/Ojek
4 - 0 7 6 15 8%
Online
5 Sepeda 6 5 9 - 20 11%
6 Sepeda Motor 7 18 27 21 73 41%
Total 49 42 53 36 180 100%
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Jarak
menunjukan sudah sangat layak menuju
Rp.7.102.344 berkisar pada harga mahasiswa menjadi pilihan kampus,
Rp.592.000/bulan. Dengan harga tersebut dapat mampu tempat tinggal. penyediaan
Aksesibilitas
menjadikan jarak sebagai pertimbangan dalam terbanyak kaki untuk antar jemput,
menentukan tempat tinggal. Berdasarkan hasil digunakan. mengakses rusun penyediaan
Tidak semua dari angkutan micro mobility
kompilasi, pilihan rumah sewa mahasiswa sampai rumah sewa umum. Memiliki pada Kawasan
dengan radius dua kilometer dari kampus. menyediakan lahan potensial Pendidikan
tempat parkir tempat parkir. Siliwangi
Mahasiswa masih mampu menjangkau hingga Semua rumah Prasarana dasar Untuk bisa
radius tersebut. 41% mahasiswa menggunakan sewa sudah untuk utilitas layak guna
kendaraan sepeda motor, 35% pejalan kaki dan menyediakan seperti air bersih, diperlukan
prasarana dasar. jaringan listrik dan pemeliharaan
11% pengguna sepeda. Kondisi rusunawa, berada Mebelair tidak perpipaan saluran dan perawatan
Prasarana
pada radius 1 kilometer dari kampus, ini menjadi pembuangan berkala dari
pertimbangan sudah tersedia prasarana dan
menunjukan bahwa rusunawa dari segi aksesibilitas mahasiswa namun belum sarana
sudah baik dapat dijangkau mahasiswa dengan Ketersediaan sepenuhnya layak rusunawa
sarana fungsi karena
berbagai karakter pengguna moda tranasportasi.
Fasilitas