Anda di halaman 1dari 10

Usulan Pemanfaatan Rusunawa Kahuripan Sebagai Pilihan Tempat Tinggal

Mahasiswa di Kawasan Pendidikan Siliwangi Kota Tasikmalaya

(Proposed Utilization of Rusunawa Kahuripan as Student Housing Choice


at Siliwangi Education Area in Tasikmalaya City)

Silvya Permata Ramdan1, Ir. Anna Karenina,MP 2, Forina Lestari, S.T.MSc3, Medtry,ST.MT4.
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Indonesia
silvyaplano@gmail.com, kareninastiti@iti.ac.id, forient2@yahoo.com, medtry.sumatra@iti.ac.id

Abstrak
Program pembangunan rusunawa merupakan program yang ditargetkan dapat menjadi solusi atau pilihan akan
kebutuhan tempat tinggal. Pembangunan Rusunawa Kahuripan merupakan salah satu bentuk program
pembangunan Rusunawa khusus dari pemerintah untuk mahasiswa. Setelah selesai dibangun pada tahun 2012
sampai saat ini rusunawa belum juga dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun usulan
pemanfaatan rusunawa sebagai pilihan tempat tinggal bagi mahasiswa yang ada di Kawasan Pendidikan
Siliwangi. Metode yang digunakan metode desktiptif kuantitatif dan analisis data dengan cara tabulasi silang.
Variabel penelitian ini diantaranya adalah harga sewa, aksesibilitas, fasilitas dan serta karakteristik lingkungan.
Usulan pemanfaatan secara internal yang diberikan berupa penentuan variasi jumlah penghuni setiap lantai pada
rusunawa dengan harga sewa yang sudah sesuai dengan preferensi kemampuan mahasiswa, perbaikan dan
penambahan fasilitas rusunawa berdasarkan kebutuhan mahasiswa. Usulan pemanfaatan rusunawa secara
eksternal dapat berupa penyediaan pedestrian, penyediaan study cafe atau co-working space, moda antar jemput,
penyediaan micromobility dari dan menuju kampus serta menuju jalan utama Kawasan Pendidikan Siliwangi.
Kata Kunci: Rumah Susun Sewa, Preferensi, Kawasan Pendidikan

Abstract
Rusunawa development program is a program intended to be a solution or choice of shelter needs. The
Rusunawa Kahuripan Development is a form of specific Rusunawa development program from the government
for students. After it was completed in 2012 until now Rusunawa has not been utilized. This study was designed
to discuss rusunawa as a choice of residence for students in the Siliwangi Education Area. The method used is
quantitative descriptive method and data analysis by cross tabulation. The variables of this study are the price
of rent, accessibility, facilities and environmental characteristics. The specific use given consists of variations in
the number of residents of each floor in the low-cost apartment with a rental price in accordance with the
preferences of students' abilities, repairs and the provision of low-cost housing facilities according to the needs
of students. Using housing externally can be in the form of providing pedestrians, providing cafe for studies or
shared work spaces, shuttle modes, providing micromobility to and from campus and going to the main road of
the Siliwangi Education Area.
Keywords: Rental Flats, Preferences, Educational Areas

1
Mahasiswa dengan NRP (1231500016)
2
Dosen Pembimbing Pertama
3
Dosen Pembimbing Kedua
4
Dosen Pembimbing Ketiga
1. Pendahuluan menjadi universitas negeri pada tahun 2014.
Kota merupakan tempat terjadinya konsentrasi Tingginya minat pelajar dari berbagai daerah
penduduk yang lebih padat akibat adanya khususnya di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan
pemusatan kegiatan. Peningkatan jumlah untuk mendapatkan jenjang pendidikan tinggi
penduduk perkotaan yang cepat menjadikan beban menjadikan kampus ini berkembang pesat.
aktivitas di perkotaan semakin tinggi, sehingga
Besarnya minat pelajar untuk masuk ke universitas
berbagai kebutuhan masyarakat perkotaan akan
negeri ini akan meningkatkan segala jenis
semakin meningkat. Maka penyediaan perumahan
kebutuhan dasar bagi mahasiswa. Kondisi tersebut
dan pemukiman merupakan kewajiban yang harus
juga akan berimplikasi terhadap permintaan akan
dipenuhi pemerintah untuk masyarakatnya. Sebagai
hunian disekitar kawasan kampus. Untuk itu,
bentuk keseriusan pemerintah dalam penyediaan
pemerintah mengantisipasi melonjaknya kebutuhan
perumahan diatur didalam Undang-Undang No 1
akan hunian sementara dengan “Program Utama di
Tahun 2011 tentang penyediaan perumahan dan
kawasan Sumedang-Garut-Kabupaten/Kota
permukiman. Menurut publikasi Capaian Sejuta
Tasikmalaya-Banjar-Pangandaran” salah satunya
Rumah dari Kementerian PUPR, di tahun 2016
ialah pembangunan Rusunawa di Kota
telah dibangun bantuan PSU bagi 26.884 unit
Tasikmalaya dari Kementerian Pekerjaan Umum
rumah umum, pembangunan 6.048 unit rumah
dan Perumahan Rakyat (Sinkronisasi Program dan
khusus dan pembangunan rumah susun dengan
Pembiayaan, BPIW). Sesuai program tersebut
target 12.072 unit satuan rumah susun sewa dan
arahan peruntukan Rusunawa yang akan dibangun
telah terealisasi sebanyak 7.860 unit sarusun.
ialah untuk mahasiswa. Untuk itu, pemerintah
Rumah susun merupakan alternatif kebutuhan
pusat membangun rusunawa untuk mahasiswa,
perumahan di perkotaan untuk memanfaatkan
salah satunya ialah Rusunawa Kahuripan untuk
keterbatasan lahan agar dipergunakan secara
mahasiswa di Kawasan Pendidikan Siliwangi.
optimal bagi kebutuhan masyarakat. Adapun
Setelah tujuh tahun berdiri, rusunawa ini belum
sasaran pembangunan rumah susun ini diantaranya
juga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pekerja,
PNS, TNI/POLRI dan pelajar atau mahasiswa. 2. Tujuan Sasaran
Beberapa hasil pembangunan rusunawa yang telah A. Tujuan
di bangun tidak semuanya dapat langsung Tujuan yang ini di capai dalam penelitian ini
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Seperti adalah menyusun usulan pemanfaatan rusunawa
bangunan rusunawa yang ada di Desa Margaluyu, sebagai pilihan tempat tinggal bagi mahasiswa
Kecamatan Kasemen, Kota Serang yang telah yang ada di Kawasan Pendidikan Siliwangi
dibangun sejak 2016. Kondisi bangunan rusunawa B. Sasaran
rusak parah, bangunan 4 lantai dengan dua tower 1. Mengidentifikasi preferensi mahasiswa
ini terbangkalai dan tidak ada petugas keamanan terhadap pilihan rumah sewa di Kawasan
yang menjaga. Rusunawa ini ditargetkan untuk Pendidikan Siliwangi.
masyarakat yang tinggal di bantaran kali, 2. Menganalisis kelayakan Rusunawa Kahuripan
khususnya nelayan dan petani (Rifa’i, Juli 2019. sebagai tempat tinggal mahasiswa.
detik.com). Rusunawa lain yang belum 3. Merumuskan usulan pemanfaatan Rusunawa
termanfaatkan karena belum ada serah terima dari Kahuripan sebagai tempat tinggal mahasiswa
Kementerian PUPR kepada Pemerintah Daerah di Kawasan Pendidikan Siliwangi.
Tanah Bumbu, Kecamatan Batulicin, Kalimantan
Selatan. Pembangunan rusunawa ini berasal dari 3. Tinjauan Literatur dan Metodologi
APBN dan selesai dibangun pada Oktober 2017. A. Tinjauan Literatur
Target penghuni rusunawa ini ialah masyarakat dan Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai
pegawai Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu hunian dan sarana pembinaan keluarga. Menurut
(Diananta,Juli 201. Kumparan). Hendaryono (2010) rumah juga menjadi kebutuhan
dasar guna peningkatan kesejahteraan rakyat.
Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota di Fungsi rumah untuk tempat tinggal dilengkapi
Priangan Timur, memiliki 10 Kecamatan dan dengan prasarana dan sarana lingkungan. Dasar
dengan kepadatan penduduk tahun 2016 mencapai hukum penyelenggaraan dari rumah susun terdapat
3,58 jiwa/Km2 (Kota Tasikmalaya Dalam Angka, pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
2017). Kecamatan dengan kepadatan tertinggi tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
berada di pusat kota, diantaranya Kecamatan Pembangunan rumah susun umum, rumah susun
Cihideung, Kecamatan Cipedes dan Tawang. khusus dan rumah susun negara merupakan
Kepadatan ini dipengaruhi oleh konsentrasi tanggung jawab pemerintah.
kegiatan yang ada. Kecamatan Tawang merupakan
kecamatan dimana lokasi universitas negeri B. Metodologi
pertama di Priangan Timur berada. Universitas Penelitian menggunakan metode desktiptif
Siliwangi (UNSIL) kampus ini berubah status kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa data
primer dan sekunder. Teknik sampling yang khususnya berada pada Kawasan Pendidikan
digunakan sampling acak berdasarkan kelompok. Siliwangi yang berada di Kelurahan Kahuripan.
Pengambilan sampel mahasiswa yang diambil Tingginya aktivitas yang ditimbulkan di kawasan
sebanyak 30 responden untuk enam zona maka ini selain dikarenakan adanya universitas negeri
total responden sejumlah 180 mahasiswa pengguna pertama di Kota Tasikmalaya di akibatkan pula
rumah sewa yang tinggal di permukiman rumah adanya universitas baru yaitu Universitas
Perjuangan yang berjarak kurang dari satu
sewa yang berada dalam radius dua kilometer dari
kilometer dari Universitas Negeri Siliwangi.
Kawasan Pendidikan Siliwangi. Bagan berikut
Berubahnya status universitas menjadi negeri dapat
akan memberikan penjelasan tentang alur meningkatkan minat terhadap perguruan tinggi.
penelitian. Kawasan Pendidikan Siliwangi dengan fasilitas
umum dan sosial perkotaan mempengaruhi kondisi
kawasan, ditinjau dari jarak kawasan ini berjarak
4,4 kilometer dari pusat kota dan perdagangan jasa.
Untuk menentukan sebaran responden, peneliti
melakukan identifikasi terhadap kawasan dengan
cara membagi beberapa zona rumah sewa.
Pembagian zona ini berdasarkan batasan fisik yaitu
jalan. Terdapat enam zona yang menjadi lokasi
sebaran rumah sewa mahasiswa. Zona ini akan
menunjukan karakteristik dari preferensi pilihan
tempat tinggal mahasiswa. Luas total dari kawasan
penelitian ini sebesar 1255,84 ha, yang didalamnya
terdapat berbagai fungsi penggunaan lahan.
Dominasi penggunaan lahan dalam radius dua
kilometer dari kampus sebesar 676,03 ha atau 54%
dari luas total merupakan penggunaan lahan
perumahan pemukiman. Sebagian penggunaan
lahan di Kawasan ini masih sawah 25% berupa
belukar 2%, dan lahan kosong 1,6% yang memiliki
kemungkinan untuk dikembangkan menjadi
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk
menyediakan kebutuhan Kawasan Pendidikan.
Dalam Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor
4 Tahun 2012, sebagian Kelurahan Kahuripan
merupakan kawasan peruntukan permukiman
dengan kepadatan sedang, Kelurahan Nagarawangi,
Tuguraja, Cikalang merupakan Kawasan Strategis
Sumber: Peneliti, 2019 Kota, dengan sudut kepentingan ekonomi berupa
Gambar 2. 1 Bagan Alur Kerangka Penelitian perdagangan dan jasa.

4. Gambaran Umum Lokasi Studi 5. Hasil dan Pembahasan


Kecamatan Tawang khususnya Kelurahan 5.1 Analisis Preferensi Mahasiswa Terhadap
Kahuripan merupakan Pusat Pelayanan Kota (PPK) Pilihan Tempat Tinggal
dengan skala pelayanan seluruh wilayah Kota Analisis ini merupakan analisis yang dilakukan
Tasikmalaya dan wilayah Priangan Timur- berdasarkan hasil kompilasi data dari kuesioner
Pangandaran (regional) berdasarkan Rencana Tata dari 180 responden mahasiswa pengguna rumah
Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya. Diarahkan pada sewa pada enam zona di Kawasan Pendidikan
pusat-pusat kegiatan kota yang sesuai fungsi-fungsi Siliwangi. Dalam melakukan analisis preferensi ini
dan memiliki aksesibilitas yang baik sehingga akan dilakukan metode tabulasi silang dari variabel-
memudahkan jangkauan dari seluruh wilayah kota. variabel penelitian yang digunakan.
Kelurahan Kahuripan berdasarkan peraturan daerah A. Pengaruh Harga
tersebut merupakan bagian dari kawasan strategis Berdasarkan variabel harga, didapatkan kisaran
kota. Pengembangan kawasan strategis sebagai harga rumah sewa yang ada di Kawasan
kawasan sentra bisnis baru dan memiliki potensi Pendidikan Siliwangi. Berdasarkan wawancara
ekonomi yang cepat tumbuh. Selain menjadi bagian dengan penyedia rumah sewa, saat ini di Kawasan
dari pusat perdagangan dan jasa merupakan pusat Pendidikan Siliwangi tersebar rumah sewa dengan
kegiatan dari aktivitas pendidikan khususnya rata-rata harga sewa mulai dari Rp.450.000 sampai
perguruan tinggi. Intensitas aktivitas yang tinggi
lebih dari Rp.1000.000 tergantung dengan fasilitas Tabel 5. 1 Moda Transportasi yang Digunakan
yang disediakan. Hasil kompilasi pada kuesioner Mahasiswa
menunjukan persentase pilihan tempat tinggal

Persentase
Jarak Rumah Sewa-Kampus
mahasiswa didominasi pada harga Rp. 450.000 Moda Total

(%)
No 0,5 >0,5-1 >1-1,5 >1,5-2
Transportasi (Jiwa)
sampai dengan Rp.600.000. Berikut ini persentase Km Km Km Km
pemilihan rumah sewa mahasiswa berdasarkan 1 Angkutan Kota - 0 1 4 5 3%
variabel harga pada Gambar 5.1 2 Berjalan Kaki 36 19 9 2 63 35%
3 Mobil - - - 3 3 1%
Ojek/Ojek
4 - 0 7 6 15 8%
Online
5 Sepeda 6 5 9 - 20 11%
6 Sepeda Motor 7 18 27 21 73 41%
Total 49 42 53 36 180 100%
Sumber: Hasil Analisis, 2019

Hasil kompilasi menunjukan bahwa mahasiswa


yang menempati rumah sewa di Kawasan
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Pendidikan Siliwangi tidak banyak
Gambar 5. 2 Persentase Pemilihan Rumah Sewa mempertimbangkan fasilitas dalam menentukan
Berdasarkan Harga rumah sewa sebagai tempat tinggalnya. Penyediaan
fasilitas ini mempengaruhi harga dari rumah sewa
B. Pengaruh Aksesibilitas
setiap bulannya. Hasil analisis menunjukan
Pengaruh aksesibilitas ditinjau berdasarkan jarak
mahasiswa memilih rumah sewa tanpa fasilitas.
dan moda transportasi yang digunakan mahasiswa.
Untuk lebih jelasnya dari tinjauan tersebut peneliti
Berdasarakan tinjauan jarak dari rumah sewa
mendapatkan hasil sebagai berikut pada Gambar
menuju kampus terindetifikasi dominasi
5.2. Dominasi pilihan rumah sewa berdasarkan
penggunaan kendaraan bermotorlah yang banyak
ketersediaan fasilitas ditunjukan pada mahasiswa
digunakan mahasiswa untuk kegiatan sehari-hari.
yang memilih membayar murah tetapi tidak ada
Dengan lokasi studi yang memiliki jarak maksimal
fasilitas yaitu 42% mahasiswa atau sebanyak 76
dua kilometer maka dilakukan analisa crosstab
responden. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan
untuk mengetahui jumlah pengguna moda
orangtua mahasiswa untuk membiayai akomodasi
transportasi dan jangkauan pada radius penelitian.
dengan harga yang disesuaikan dengan
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan,
pendapatannya.
menunjukan bahwa mahasiswa yang menggunakan
kendaraan bermotor 41% dengan total 73
responden banyak menempati rumah sewa pada
radius lebih dari satu sampai dua kilometer.
Sedangkan untuk mahasiswa pejalan kaki sebanyak
35% dengan total 63 respoden menempati rumah
sewa pada radius 0,5 kilometer sampai kurang dari
satu kilometer. Mahasiswa yang menggunakan
sepeda sebagai alat transportasinya sebanyak 20
respoden dan menempati rumah sewa pada jarak
0,5 kilometer sampai dengan 1,5 kilometer.
Penggunaan kendaraan umum seperti ojek dan Sumber: Hasil Analisis, 2019
angkutan kota serta kendaraan pribadi berupa Gambar 5.3 Variabel Fasilitas Terhadap Pemilihan
mobil berada pada persentase yang rendah yaitu Rumah Sewa
dibawah sepuluh persen. Untuk lebih jelasnya akan
ditunjukan pada Tabel 5.1 yang menunjukan moda D. Pengaruh Lingkungan Sekitar
transportasi dan radius dari lokasi rumah sewa yang Berdasarkan hasil identifikasi dari setiap zona
ditempati. rumah sewa mahasiswa, menunjukan bahwa
lingkungan sekitar mempengaruhi pemilihan lokasi
C. Pengaruh Fasilitas tempat tinggal.Ditinjau dari lingkungan sekitar
Berdasarkan hasil kompilasi kuesioner, tempat tinggal yang ramai dan mendekati pusat
menunjukan kelengkapan fasilitas mempengaruhi kota serta terdapat pusat kegiatan lain selain
pilihan mahasiswa dalam menentukan rumah sewa. kampus. Dengan adanya aktivitas perkotaan
Pada variabel fasilitas, peneliti mengelompokan tersebut akan mempermudah mahasiswa dalam
rumah sewa kedalam tiga kelompok berdasar menjangkau sarana kebutuhan di lingkungan
dengan ragam fasilitas yang diterima mahasiswa. sekitar tempat tinggal untuk kebutuhan sehari-hari
Kategori fasilitas lengkap, kategori terbatas diluar kampus. Maka dengan kondisi tersebut
/sebagian kategori ketiga ialah tanpa fasilitas. lingkungan sekitar dari zona-zona rumah sewa
memiliki fasilitas-fasilitas umum yang cukup Permenpera No.18/2007 tentang Petunjuk
beragam. Terdapat fasilitas yang ada di lingkungan Pelaksanaan Perhitungan Tarif Sewa Rumah Susun
perumahan seperti mushola, maupun masjid, klinik Sederhana yang Dibiayai APBN dan APBD serta
atau sarana kesehatan, penyedia jasa laundry, referensi dari hasil wawancara dengan pengelola
rumah makan, jasa fotocopy print dan alat tulis Asrama Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
serta sarana ruang terbuka. Jakarta. Dikarenakan rusunawa tidak setiap waktu
terisi penuh, namun kebutuhan akan seluruh biaya
maka terdapat perhitungan biaya kekosongan
5.2 Analisis Kelayakan Rumah Susun
sebesar 20% dari biaya sewa/tahun. Hasil
Kahuripan
perhitungan menunjukan harga sewa sebesar Rp.
5.2.1 Kelayakan Harga 592.000,00 dengan hasil pembulatan. Berikut
Analisis kelayakan harga Rusunawa Kahuripan ini rincian perhitungan sewa dari rusunawa Kahuripan
bertujuan untuk menghitung biaya dari pengelolaan pada Tabel 5.3
rusunawa, penentuan harga sewa serta asumsi nilai
yang akan diterima oleh pengelola. Analisis Tabel 5.3 Perhitungan Biaya Sewa Rusunawa Kahuripan
kelayakan harga Rusunawa Kahuripan ini
No Keterangan Biaya (Rp)
berdasarkan komponen perhitungan dari Peraturan
Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 18 1 Biaya Sewa/unit/tahun 5.918.611
Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan 2 Biaya Sewa+Kekosongan 20% 7.102.344
Perhitungan Tarif Sewa Rumah Susun Sederhana
3 Harga Sewa/unit/bulan 591.861
yang Dibiayai APBN dan APBD serta referensi
Sumber: Hasil Analisis,2019
dari hunian mahasiswa. Pada penelitian ini, ditinjau
dari asrama mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah 05.2.2 Kelayakan Aksesibilitas
Jakarta sebagai referensi biaya pengelolaan rumah Jarak rusunawa menuju pusat kegiatan yaitu
susun mahasiswa. kampus adalah 1,3 km menuju Kampus Universitas
Siliwangi dan 760 meter menuju kampus
A. Biaya Pengelolaan Rusunawa Kahuripan Universitas Perjuangan dengan waktu tempuh 10-
Dalam menentukan kelayakan rusunawa ini
20 menit. Dengan jarak yang demikian Rusunawa
diperlukan komponen perhitungan berdasarkan Kahuripan ini memiliki jarak yang termasuk pada
biaya operasional, biaya perawatan dan biaya
jarak ideal pejalan kaki berdasarkan Peraturan
pemeliharaan. Perhitungan biaya dari Rusunawa ini Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
termasuk pada pengelompokan biaya tarif sewa
tentang Pedoman Perencanaan Penyediaan dan
sosial yang berarti tarif ditetapkan berdasarkan Pemanfaatan Sarana Prasarana Jaringan Pejalan
tujuan pembangunan dari Rusunawa Kahuripan
Kaki di Kawasan Perkotaan. Bahwa pejalan kaki
serta target dari penghuni Rusunawa Kahuripan
maksimal mampu berjalan sejauh 2,5 Km.
yang merupakan mahasiswa. Hal ini berarti biaya
Berdasarkan pembagian radius penelitian,
pengembalian investasi tidak termasuk kedalam Rusunawa Kahuripan berada pada radius <1km
perhitungan biaya yang akan dibebankan kepada
dari pusat kegiatan atau kampus. Radius tersebut
penyewa rusunawa. Maka perhitungan dari menunjukan bahwa aksesibilitas dari rusunawa
kelayakan Rusunawa Kahuripan hanya akan
berdasarkan jarak tergolong dekat.
menggunakan komponen biaya yang akan menjadi
kebutuhan dari penyewa rusunawa seperti pada Hasil analisis pada Gambar 5.3 menunjukan
penjelasan di Tabel 5.2 bahwa dalam variabel aksesibilitas jarak dari
rumah sewa yang berada pada zona B,C,D,E dan F
Tabel 5.2 Perhitungan Biaya Pengelolaan Rusunawa yang termasuk pada radius >1-2 Km dari kampus
No Keterangan Kebutuhan Biaya/bulan (Rp)
Biaya/tahun (Rp)
1 Biaya Operasional Gaji pegawai 19.900.000 238.800.000
masih mampu dijangkau mahasiswa dan menjadi
Pembayaran air 6.566.400 78.796.800 pilihan tempat tinggal mahasiswa saat ini. Hal ini
Pembayaran listrik 12.218.000 146.616.000 menunjukan bahwa berdasarkan jarak, rusunawa
Asuransi 630.000 7.560.000
Pemeliharaan
memiliki keunggulan karena berada pada radius
2 Biaya
Pemeliharaan pompa air dan kurang dari satu kilometer. Maka dalam variabel
penyedotan 2.766.667 33.200.000 jarak, rusunawa memiliki kelayakan yang baik.
3 Biaya Perawatan Perbaikan/penggan
tian komponen 10.200.000 122.400.000 5.2.3 Kelayakan Fasilitas
bangunan
Berdasarkan hasil analisa dari prasarana rusunawa,
Total Biaya Pengelolaan/tahun 627.372.800 fasilitas dasar sudah disediakan dengan baik sesuai
Total Biaya Pengelolaan/bulan 52.281.067
Sumber: Hasil Analisis,2019
dengan ketentuan pembangunan gedung rusunawa.
Fasilitas dasar seperti jaringan air bersih, listrik,
B. Perhitungan Nilai Tarif Sewa pengelolaan sampah dan jaringan pembuangan air
Analisis ini bertujuan untuk menentukan jumlah kotor (grey watter), ditambah dengan penyediaan
nominal sebagai pembayaran atas tarif sewa hydrant dam generator listrik untuk Rusunawa
rusunawa. Analisis ini berdasarkan tinjauan pada Kahuripan.
Gambar 5.3 Peta Analisis Kelayakan Aksesibilitas
Namun karena faktor waktu segala prasarana yang lingkungan rusunawa ini atau dalam radius 500
ada lambat laun akan berkurang fungsinya jika meter. Berdasarkan kuesioner yang disebar,
semakin lama tidak dimanfaatkan. Berdasarkan pendapat mahasiswa menyatakan bahwa fasilitas
tinjauan literatur dari persyaratan teknis bangunan berupa taman atau tempat diskusi dan belajar yang
rusun khusus (Nurlaili,2014) diantaranya pada sulit ditemukan saat ini pada Gambar 5.4 berikut.
ruang hunian setiap unit dapat menampung
maksimal 4 orang dengan luas per unir 24 m2.
Karena diperuntukan bagi yang belum berkeluarga
maka penyediaan dan penempatan toilet dengan
jenis komunal. Diatur juga mengenai penyediaan
meubelair rumah susun diantaranya penyediaan
meja, kursi, lemari dan tempat tidur tingkat 90 x
200 dengan headboard dan busa kasur. Hal ini
menunjukan penyediaan Rusunawa Kahuripan Sumber: Hasil Rekapitulasi Kuesioner, 2019
memang untuk mahasiswa sehingga pengelola Gambar 5.4 Persentase sarana yang dibutuhkan
kedepannya tidak dapat mengalih targetkan mahasiswa
penghuni karena kondisi ruang dan fasilitas yang
ada menyesuaikan dari karakteristik mahasiswa.
Dari segi kelayakan fasilitas yang sudah dijelaskan 5.2.5 Pengelolaan
diatas, dapat disimpulkan bahwa penyediaan Pengelolaan untuk pembangunan ru sunawa semula
fasilitas gedung atau utilitas dan fasilitas dalam di pegang oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman
ruangan gedung rusunawa sebagai ketersediaan Kota Tasikmalaya, namun pada tahun 2010 terjadi
dasar sudah ada dan mendukung untuk perpindahan penanggung jawab yang kemudian
dioperasikannya Rusunawa Kahuripan. Namun dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
tetap diperlukan perbaikan dan perawatan untuk Ruang Kota Tasikmalaya. Namun peran pemda
dapat digunakan sebelum beroperasinya rusunawa
hanya sebatas pengawasan saat pembangunan
ini.
rusunawa. Sejak 2007 yang menjadi penerima asset
5.2.4 Kelayakan Lingkungan sementara pihak kampus Universitas Siliwangi atau
pada pihak yayasan. Hingga saat ini pengelolaan
Di lingkungan Rusunawa Kahuripan saat ini baru
rusunawa menjadi bagian dari tanggung jawab
terdapat penyediaan sarana peribadatan
Yayasan Siliwangi karena berperan sebagai
berupamushola serta dalam jarak 300 meter dari
penerima asset kelola sementara. Pihak kampus
rusun, terdapat masjid warga. Dari kondisi
Universitas Perjuangan belum menjadikan
bangunan mushola, teridentifikasi mengalami
pengelolaan rusunawa sebagai prioritas. Kurang
kerusakan cukup berat karena kondisi kaca masjid
optimalnya pengelolaan rusunawa ini dapat terjadi
dan pintu yang sudah pecah dan patah serta langit-
karena terbatasnya anggaran dari pengelola itu
langit atau atau plafon dari masjid yang mengalami
sendiri serta terbatasnya bantuan atau subsidi dari
penurunan kualitas dan hampir roboh. Penyediaan
pemerintah. Berdasarkan hasil analisis, dengan
sarana lain berupa perdagangan jasa, sarana
adanya minat mahasiswa terhadap rusunawa
olahraga atau taman dan sejenisnya belum ada di
sebesar 72%, aksesibilitas, fasilitas dan kondisi yang berbatasan dengan pusat kota dan berdekatan
lingkungan sekitar yang mendukung rusunawa dengan kampus. Sedangkan untuk Rusunawa
memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan. Kahuripan sendiri masih belum banyak tersedia
Apabila ditargetkan penghuni untuk mahasiswa sarana-sarana yang dibutuhkan karena kondisi
dari satu instansi saja maka umur dari bangunan sekitar rusun yang masih didominasi lahan kosong
rusunawa akan semakin berkurang tanpa dan perumahan warga. Untuk lebih jelasnya akan
ditunjukan pada Tabel 5.4.
dimanfaatkan..
Tabel 5.4 Keterkaitan Preferensi dan Kelayakan
5.3 Analisis Keterkaitan Preferensi Mahasiswa
dan Kelayakan Rusunawa Preferensi
Mahasiswa di Kelayakan
Rencana
Berdasarkan variabel harga, 32% mahasiswa atau Variabel Kawasan Rusunawa
Usulan
Pendidikan Kahuripan
sebanyak 58 dari 180 responden memilih harga Siliwangi
menjadi variabel utama yang dipertimbangkan Preferensi Jika harga sewa Penyesuaian
rumah sewa per unit Rp. jumlah
lebih dulu dalam menentukan pilihan tempat mahasiswa 592.000/bulan penghuni,
tinggal. Mahasiswa di Kawasan Pendidikan Harga berada pada dapat menutupi subsidi silang,
Siliwangi memiliki kecenderungan untuk memilih harga Rp. biaya operasional penyewaan
450.000- rusunawa lantai dasar
rumah sewa pada kisaran harga Rp. 400.000 Rp.600.000 sebagai mixuse
sampai dengan Rp.600.000/bulan. Sedangkan Rumah sewa Berada pada Penyediaan
mahasiswa radius kurang dari jalur
untuk rekomendasi harga yang diberikan bagi tersebar hingga satu kilometer, konektivitas
Rusunawa Kahuripan untuk satu unit sebesar radius 2km maka rusunawa dari rusunawa

Jarak
menunjukan sudah sangat layak menuju
Rp.7.102.344 berkisar pada harga mahasiswa menjadi pilihan kampus,
Rp.592.000/bulan. Dengan harga tersebut dapat mampu tempat tinggal. penyediaan
Aksesibilitas

menutup biaya pengelolaan selama rusunawa. menjangkau pedestrian,


hingga 2km street furniture,
Sepeda motor Diperlukan 400 m penambahan
Pada preferensi aksesibilitas, 25% responden
Moda Transportasi

menjadi moda dengan berjalan fasilitas moda


dan Lahan Parkir

menjadikan jarak sebagai pertimbangan dalam terbanyak kaki untuk antar jemput,
menentukan tempat tinggal. Berdasarkan hasil digunakan. mengakses rusun penyediaan
Tidak semua dari angkutan micro mobility
kompilasi, pilihan rumah sewa mahasiswa sampai rumah sewa umum. Memiliki pada Kawasan
dengan radius dua kilometer dari kampus. menyediakan lahan potensial Pendidikan
tempat parkir tempat parkir. Siliwangi
Mahasiswa masih mampu menjangkau hingga Semua rumah Prasarana dasar Untuk bisa
radius tersebut. 41% mahasiswa menggunakan sewa sudah untuk utilitas layak guna
kendaraan sepeda motor, 35% pejalan kaki dan menyediakan seperti air bersih, diperlukan
prasarana dasar. jaringan listrik dan pemeliharaan
11% pengguna sepeda. Kondisi rusunawa, berada Mebelair tidak perpipaan saluran dan perawatan
Prasarana

pada radius 1 kilometer dari kampus, ini menjadi pembuangan berkala dari
pertimbangan sudah tersedia prasarana dan
menunjukan bahwa rusunawa dari segi aksesibilitas mahasiswa namun belum sarana
sudah baik dapat dijangkau mahasiswa dengan Ketersediaan sepenuhnya layak rusunawa
sarana fungsi karena
berbagai karakter pengguna moda tranasportasi.
Fasilitas

perdagangan faktor waktu.


Meskipun untuk moda transportasi angkutan umum jasa,sarana
memerlukan berjalan kaki sejauh 400 meter untuk olahraga, sarana
peribadatan Mushola sebagai
menjangkau moda tranportasi angkutan umum. memberikan sarana peribadatan
Untuk lahan parkir yang tersedia, dapat pengaruh sudah ada, namun
terhadap karena faktor
Sarana

menggunakan lahan tidak terpakai dari satuan pemilihan waktu menjadikan


rumah susun sewa Kahuripan yang masih memiliki tempat tinggal kondisi bangunan
3.089 m2 yang masih mampu mencukupi kebutuhan mahasiswa mushola tersebut
menjadi tidak
lahan. Sedangkan pada variabel fasilitas 23% terawat dan rusak
mahasiswa mempertimbangkan fasilitas yang Masyarakat Lingkungan Usulan
sekitar rumah rusunawa masih penambahan
disediakan dalam ruangan sebagai variabel pertama
Karakteristik Lingkungan

sewa banyak belum tersedia fasilitas


dalam menentukan tempat tinggal. Meskipun menyediakan ruko, sarana eksternal seperti
sarana eksternal seperti study cafe,
memiliki ruang-ruang bersama, jika mahasiswa perdagangan perdagangan jasa penyediaan
lebih memilih untuk memiliki privacy dalam kamar jasa untuk laundry,
maka terdapat pilihan untuk jumlah penghuni dapat kebutuhan fotocopy dan
mahasiswa jasa print atau
dihuni 1 orang hingga 4 orang dengan beban sewa rental komputer
satu unit yang sama. yang mampu
diakses dalam
Pada variabel kondisi lingkungan sekitar, 24 jam
Sumber: Hasil Analisis,2019
mahasiswa memilih lingkungan sekitar yang
memiliki fasilitas-fasilitas pendukung yang dapat 5.4 Analisis Potensi dan Dampak
diakses dengan mudah, seperti penyediaan laundry, Analisis potensi merupakan analisis potensi pasar
warung makan, jasa sewa komputer, print, dan lain dari Rusunawa Kahuripan. Analisis ini dilakukan
sebagainya. Terlebih pada zona-zona rumah sewa untuk mengetahui persentase potensi penghuni
rumah susun berdasarkan daerah asal mahasiswa perubahan ataupun penambahan fungsi lahan.
yang merupakan mahasiswa dari luar Kota Adanya Rusunawa Kahuripan yang merupakan
Tasikmalaya. Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukan langkah awal dari pemerintah yang berupaya
bahwa di Universitas Siliwangi terdapat 4.560 mencegah ketidakteraturan dari perkembangan
mahasiswa atau sebesar 35% yang berasal dari Kawasan Pendidikan Siliwangi. Diharapkan
dalam Kota Tasikmalaya. Untuk mahasiswa Rusunawa Kahuripan dapat menekan pertumbuhan
Universitas Siliwangi yang berasal dari luar kota dari perubahan dan penambahan fungsi bangunan
sebanyak 8.466 mahasiswa atau sebesar 65%. serta kepadatan bangunan di sekitar kampus.
Jumlah mahasiswa dari Universitas Perjuangan Namun, dengan terbengkalainya Rusunawa
terdapat 1.962 mahasiswa atau sebesar 62% yang Kahuripan selama kurang lebih tujuh tahun akan
berasal dari dalam kota dan yang berasal dari luar mengurangi fungsi dan keandalan bangunan dari
kota sebanyak 1.204 mahasiswa atau sebesar 38%. rusun itu sendiri. Kondisi ini selain akan
meningkatkan biaya yang semakin besar untuk
Untuk melihat potensi pasar pengguna rumah sewa,
dilakukan renovasi, juga akan mempengaruhi sudut
dapat diasumsikan berdasarkan mahasiswa yang
pandang masyarakat terhadap penyediaan rumah
berasal dari luar Kota Tasikmalaya. Tinjauan
atau tempat tinggal vertikal yang tidak memiliki
terhadap daerah asal mahasiswa ini dapat
daya tarik padahal dari sisi ekonomi penyediaan
diasumsikan pada kondisi dimana mahasiswa dari
rusunawa dapat memberikan keuntungan.
luar daerah memiliki kebutuhan terhadap rumah
sewa. Asumsi tersebut juga dapat berlaku bagi 6. Usulan Pemanfaatan dan Pengelolaan
mahasiswa dari dalam kota yang memerlukan Rusunawa Kahuripan
tempat tinggal sementara. Jumlah total mahasiswa Usulan pemanfaatan dan pengelolaan Rusunawa
yang berasal dari luar kota ialah sebanyak 9.670 Kahuripan merupakan hasil dari temuan analisis
mahasiswa. Dengan adanya potensi pasar keterkaitan antara preferensi mahasiswa terhadap
mahasiswa yang membutuhkan rumah sewa pilihan tempat tinggal dan analisis kelayakan
tersebut menunjukan bahwa tingkat kebutuhan rusunawa. Usulan pemanfaatan dan pengelolaan
rumah sewa di Kawasan Pendidikan Siliwangi rusunawa ini dikelompokan berdasarkan temuan
masih tinggi. Rusunawa Kahuripan memiliki dan variabel penelitian.
kapasitas maksimal ±380 orang penghuni.
Kapasitas maksimal tersebut dapat memenuhi 6.1 Usulan Harga
kebutuhan mahasiswa untuk penyediaan tempat Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner, bahwa
tinggal hanya sebesar 4% persen dari jumlah persentase mahasiswa yang memiliki ketertarikan
permintaan rumah sewa. Maka kebutuhan dari untuk menghuni Rusunawa Kahuripan sebesar 72%
tempat tinggal mahasiswa ini dapat terus atau sebanyak 130 mahasiswa. Sedangkan
dikembangkan. mahasiswa yang menjawab tidak tertarik untuk
menempati rusunawa sebesar 28% dari total
Tabel 5.5 Jumlah Potensi Pengguna Rumah Sewa responden atau sebanyak 50 mahasiswa. Lebih
Jumlah Mahasiswa dari
No Universitas Presentase (%) jelasnya pada Gambar 6.1. Pada Tabel 6.1
Luar Kota (Jiwa)
1 Universitas Siliwangi 8.466 88
merupakan perhitungan dari penentuan tarif sewa
2 Universitas Perjuangan 1.204 12 Rusunawa Kahuripan yang disesuaikan dengan
Total 9.670 100 preferensi mahasiswa. Satu unit rusunawa dapat
dihuni dengan kapasitas maksimal oleh empat
Sumber: Hasil Analisis, 2019
orang, dengan pertimbangan pengurangan biaya
Keberadaan Kawasan Pendidikan Siliwangi sewa dapat dilakukan penentuan jumlah penghuni.
sebagai fasilitas publik dan sebagai pusat
pelayanan kebutuhan akan mempengaruhi
konsentrasi penduduk di sekitar kawasan. Pengaruh
yang diberikan dapat dirasakan dari berbagai aspek
atau sudut pandang seperti sosial, ekonomi dan
fisik lingkungan. Aktifitas di Kawasan Pendidikan
yang dihuni oleh mahasiswa, dosen dan staf
lainnya memiliki kebutuhan atas fasilitas
pendukung yang dipergunakan untuk menunjang Sumber: Hasil Analisis, 2019
kinerjanya seperti tempat tinggal dan fasilitas Gambar 6.1 Persentase Minat Terhadap Rusunawa
komersial. Keinginan dan antusiasme masyarakat
untuk turut andil dalam kegiatan penyediaan Jumlah penghuni dalam satu unit tidak menjadi
fasilitas penunjang mahasiswa telah merubah pola pengaruh besar dalam memilih tempat tinggal.
pikir masyarakat, yaitu menganggap rumah/lahan Namun mahasiswa memiliki pilihan beragam, baik
sebagai komoditas ekonomi yang bisa memilih untuk tinggal sendiri maupun memiliki
dikembangkan. Segala perubahan dari area sekitar teman sekamar. Maka perhitungan biaya tarif sewa
kampus akan memberikan dampak karena akan berbeda seperti pada Tabel 6.1
Tabel 6.1 Perhitungan Tarif Sewa maupun co-working space dapat disediakan di
Harga Sewa/ Jumlah Harga Sewa/ Harga Sewa/
satuan Rumah Susun Sewa Kahuripan, yang mana
Lantai akan menjadi daya tarik dan sebagai penyediaan
tahun/unit Penghuni orang/tahun orang/bulan
2 5.918.611 2 2.959.306 246.609 fasilitas yang diperlukan mahasiswa di Kawasan
3 5.918.611 2 2.959.306 246.609 Pendidikan Siliwangi Kota Tasikmalaya. Untuk
4 5.918.611 3 1.972.870 164.406 mengembangkan fasilitas yang dibutuhkan
5 5.918.611 4 1.479.653 123.304 mahasiswa dapat dikembangkan penyediaan berupa
Sumber: Hasil Analisis, 2019 study cafe di area Rusunawa Kahuripan.

6.2 Usulan Aksesibilitas 6.4 Usulan Pengelolaan


Usulan aksesibilitas yang direncanakan berupa Pengelolaan merupakan upaya untuk
konektivitas jaringan pedestrian, jalur sepeda, memfungsikan rusunawa agar dapat dimanfaatkan
penyediaan street furniture, penyediaan moda sesuai dengan tujuan pembangunannya. Sebagai
transportasi Kawasan Pendidikan Siliwangi yang upaya untuk menjadikan Rusunawa Kahuripan
diharapkan mampu mendukung konektivitas antar menjadi pilihan tempat tinggal mahasiswa,
kegiatan dari penghuni rusunawa. diperlukan peran stakeholder yang mampu
bertanggung jawab untuk memanfaatkan rusunawa.
A. Konektivitas Jaringan Untuk mendukung pihak pengelola dalam
Dengan kondisi aksesibilitas yang dekat, namun pengoperasian Rusunawa Kahuripan diperlukan
belum langsung dijangkau angkutan umum, serta struktur organisasi internal yang dapat mengelola
jarak berjalan kaki yang belum diatas rata-rata secara optimal. Untuk itu diperlukan peran badan
mahasiswa, pejalan kaki. Sesuai dengan New pengelola khusus untuk Rusunawa Kahuripan
Urbanism Theory dalam prinsip walkability dapat untuk melakukan evaluasi pengelolaan rusunawa
diusulkan penyediaan jaringan pedestrian yang yang diharapkan dapat melakukan pengelolaan
terhubung dari rusun dengan kampus serta secara optimal dan profesional. Selain membentuk
penyediaan street furniture seperti penyediaan badan khusus pengelola sebagai upaya penguatan
lampus/PJU, tempat sampah, kursi maupun internal dalam unit pengelola rusunawa juga
pembatas pedestrian dan jalur sepeda yang mampu sebagai pemelihara dari keandalan bangunan.
mendukung kenyamanan pengguna pedestrian struktur bagian dalam pengelolaan rusunawa.
dalam melakukan aktivitas. Jalur penghubung 1. Bagian pengoperasian sebagai bagian yang
tersebut dapat berupa pedestrian dan jalur sepeda mengatur pengelolaan teknis bangunan,
untuk mengakomodasi 35% pejalan kaki serta 11% perawatan dan renovasi kebutuhan dari
pengguna sepeda. bangunan rusunawa.
B. Moda transportasi khusus penghuni 2. Bagian pengorganisasian yaitu bagian
rusunawa pengelolaan penyewaan, pemasaran dan
Untuk memberikan kenyamanan dalam melakukan pembinaan penghuni.
perjalanan, sebagai alternatif lain dapat pula Bagian pembiayaan sebagai pengelolaan
disediakan moda antar jemput dalam Kawasan admnistasi dan keuangan Berikut ini bagian-
Siliwangi sebagai transportasi penghuni rusunawa. bagian pengelolaan yang perlu diperhatikan pada
Sebagai solusi dalam menyediakan moda angkutan Gambar 6.2
dari rusunawa menuju pusat kegiatan kawasan
kampus. Diusulkan untuk penjadwalan moda antar
jemput tersebut disesuaikan dengan waktu kegiatan
mahasiswa. Selain itu dapat juga disediakan micro
mobillity untuk menyediakan transportasi lain bagi
penghuni rusunawa. Penyediaan micro mobility
seperti sepeda sewa dan scooter dapat disediakan
bersamaan dengan penyediaan halte shuttle antar
jemput dan tempat sewa.
6.3 Usulan Fasilitas Sumber: Konsep Pengelolaan Operasional Rusunawa,
Berdasarkan hasil rekapitulasi kuesioner, Puslitbang Permukiman, Nurlaili 2014
mahasiswa di Kawasan Pendidikan Siliwangi,
Gambar 6.2 Bagan Usulan Percepatan Pengelolaan
memiliki dominasi fasilitas yang masih sangat
diperlukan dan belum banyak disediakan adalah
7. Kesimpulan dan Rekomendasi
penyediaan ruang belajar ataupun area bersama
7.1 Kesimpulan
yang dapat memfasilitasi mahasiswa selama 24 Berdasarkan harga preferensi mahasiswa berada
jam, hal ini berdasarkan identifikasi bahwa
pada Rp.600.000-Rp.1000.000/bulan. Berdasarkan
kawasan ini masih terdapat aktivitas hingga malam variabel aksesibilitas mahasiswa memiliki
hari. Maka, penyediaan fasilitas berupa gazebo
preferensi pemilihan tempat tinggal hingga jarak 2
km dari pusat kegiatan atau kampus, sedangkan ruangan dan pengoptimalan fungsi dari prasarana
moda transportasi yang banyak digunakan rusunawa perlu dilakukan untuk memanfaatkan
mahasiswa ialah kendaraan bermotor. Dari variabel Rusunawa Kahuripan. Pada usulan fasilitas,
fasilitas sarana dan prasarana, semua rumah sewa penyediaan fasilitas dasar sudah baik, maka dapat
sudah menyediakan prasarana dasar. Mebelair dilakukan penambahan fasilitas di sekitar rusunawa
tidak menjadi pertimbangan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, seperti
Ketersediaan sarana perdagangan jasa,sarana penyediaan study cafe atau co-working space.
olahraga, sarana peribadatan memberikan Untuk usulan pengelolaan, diperlukan kerjasama
pengaruh terhadap pemilihan tempat tinggal antara pihak yayasan dan kedua pihak kampus
mahasiswa. Untuk variabel lingkungan sekitar, untuk membentuk badan khusus untuk segera
Masyarakat sekitar rumah sewa banyak mengoperasikan Rusunawa Kahuripan. Selain itu
menyediakan sarana perdagangan jasa untuk terdapat usulan kerjasama yang dapat dilakukan
kebutuhan mahasiswa dan keberadaan rumah sewa dengan pemerintah maupun swasta untuk
dimudahkan dengan berbagai akses jaringan jalan meningkatkan daya tarik dan pengoptimalan
lingkungan dan menuju jalan utama. pengelolaan rusunawa.
Kelayakan dari rusunawa dalam variabel harga, 8. Daftar Pustaka
untuk memenuhi segala keperluan rusunawa maka Buku
harga sewa setiap unit berkisar pada Nurlaili.Kebijakan, Strategi dan Program
Rp.592.000/bulan. Dengan harga tersebut mampu Penyelenggaraan Rumah Susun, Diklat
memenuhi keperluan untuk biaya operasional, Pemeliharaan dan Perawatan Rusunawa.
biaya perawatan dan pemeliharaan rusunawa dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
telah sesuai dengan preferensi mahasiswa. Rakyat.
Mahasiswa pengguna rumah sewa tersebar dalam Novianita.2013. Kajian Terhadap Pengembangan
radius dua kilometer. Kelayakan rusunawa dalam Model Kompleks Rusunawa Mahasiswa
aksesibilitas pun berada pada radius kurang dari (Lokasi Studi: Kawasan Sekitar Kampus UIN
satu kilometer dan masih dalam jarak tempuh Syarif Hidayatullah). Program Studi
pejalan kaki. Fasilitas dari rusunawa ini sudah Perencanaan Wilayah dan Kota. Tangerang
disediakan, baik dari prasarana dasar maupun Selatan: Insitut Teknologi Indonesia
sarana lain seperti peribadatan, lahan parkir dan Samadikun, Sudibyakto, Setiawan, 2014. Dampak
keamanan. Kondisi lingkungan sekitar dari Perkembangan Kawasan Pendidikan di
rusunawa belum seramai zona-zona rumah sewa Tembalang Semarang Jawa Tengah.
yang ada di kawasan ini. Lingkungan sekitar rusun Yogyakarta: UGM
yang masih berupa lahan kosong, pemakaman, dan Purbosari.2012. Analisis Faktor-Faktor yang
ruko-ruko yang masih belum beroperasi. Mempengaruhi Keputusan Bertempat Tinggal
Mahasiswa memberikan respon positif terhadap di Kota Bekasi Bagi Penduduk Migran
ketertarikan untuk tinggal di Rusunawa Kahuripan. Berpenghasilan Rendah yang Bekerja di Kota
sebanyak 72% mahasiswa merasa tertarik untuk Jakarta. Semarang: UNDIP
tinggal apabila rusun ini sudah beroperasi.
7.2 Rekomendasi Peraturan
Berdasarkan usulan harga rusunawa, haruslah dapat [Permen PU Nomor 14 Tahun 2007] Peraturan
dijangkau sesuai dengan preferensi mahasiswa dan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
dapat dilakukan skenario pengaturan jumlah 14/Permen/M/2007 tentang Pengelolaan
penghuni dalam satu kamar. Usulan tersebut dapat Rumah Susun Sederhana Sewa
menjadi alternatif dalam pengurangan biaya sewa Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45
yang dibebankan kepada mahasiswa berdasarkan Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
jumlah penghuninya. Alternatif pendapatan untuk Pembangunan Bangunan Gedung Negara
menutupi kebutuhan operasional rusunawa dapat [Perda Kota Tasikmalaya Nomor 4 Tahun 2012]
dilakukan penyewaan lantai dasar untuk Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya No.4
penyediaan sarana perdagangan dan jasa maupun Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
kantin yang akan memudahkan penghuni Wilayah Kota Tasikmalaya tahun 2011-2031
rusunawa. Rekomendasi harga sewa yang diberikan
dalam penelitian ini merupakan harga sewa dari SNI 03-7013-2004 Tentang Rumah Susun
setiap ruang yang disewakan sebagai tempat
Website
tinggal. Selain itu pengelola lantai dasar sebagai
Rifa’i. Juli 2019. Rusunawa Kota Serang
ruang-ruang dapat digunakan untuk fungsi berbeda.
Terbengkalai dan Rusak. detik.com
Selain pada usulan harga, usulan untuk aksesibilitas
juga perlu dilakukan. Penyediaan pedestrian untuk Diananta. Juli 2019. Mangkraknya rusun habiskan
meningkatkan konektivitas antara rusunawa dengan APBN di Kalsel. Kumparan.com
kampus. Untuk perbaikan bangunan, fasilitas dalam

Anda mungkin juga menyukai