MANAJEMEN RESIKO
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi
menjadi
a. Risiko Operasional
b. Risiko Hazard
c. Risiko Finansial
d. Risiko Strategik
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi
(Enterprise Risk Management).
Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan
evaluasi.
Pengertian Resiko
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya
cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Menurut Wideman,
ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang
(Opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah
risiko (Risk).
Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau
perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi
dapat memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya
membeli loterei. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung
uang yang digunakan membeli loterei relatif kecil. Apakah ini juga tergolong Risiko? Jawabannya adalah hal
ini juga tergolong risiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap risiko.
Kategori Resiko
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk:
1. Risiko spekulatif, dan
2. Risiko murni.
Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan dan juga
dapat memberikan kerugian.
Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis (business risk). Seseorang
yang menginvestasikan dananya di suatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan
pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi
seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat
memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.
Risiko murni
Resiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi
apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila
perusahaan menderita kebakaran, maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian.
kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian, kebakaran hanya
menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk
membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat
berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara
menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat
diminimalkan. Itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat
diasuransikan (insurable risk).
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada
atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak
dapat kemungkinan untung.
Kondisi fisik dari lingkungan kerja di sekitar karyawan sangat perlu diperhatikan oleh pihak badan
usaha, sebab hal tersebut merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjamin agar pekerja
dapat melaksanakan tugas tanpa gangguan. Memperhatikan kondisi fisik dari lingkungan kerja karyawan
dalam hal ini berusaha menciptakan kondisi lingkungan kerja yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
pekerja. Kondisi fisik dari lingkungan kerja bahwa faktor yang lebih nyata dari faktor-faktor yang lainnya
adalah faktor kondisi fisik termasuk di dalamnya tingkat pencahayaan, suhu, polusi udara, tingkat
kebisingan, radiasi, warna dan seni dalam bekerja.
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja, meliputi temperature,
kelembaban udara, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran, bau-bauan, warna dan lainnya yang
mempengaruhi hasil kerja.
Identifikasi Bahaya
Tujuan identifikasi bahaya:
Proses mengenali/ mengetahui bahaya dan menentukan karakteristik potensi bahaya kebakaran
yang ada di tempat kerja.
Potensi kebakaran pada gedung yang diklasifikasikan atas: gedung perkantoran, rumah sakit, hotel, gedung
untuk tempat tinggal atau perumahan/ apartement dll.
Untuk dapat mengevaluasi potensi kebakaran secara akurat dan tepat, diperlukan pemahaman secara rinci
tentang karakteristik dari tipikal kebakaran yang mungkin terjadi berdasarkan kategori dan klasifikasi
potensi kebakaran. Tahap pertama adalah mempelajari sistem dan membuat batasan-batasan agar studi
yang dilakukan tidak mengalami kerancuan
Pimpinan Perusahaan
PT. PRIMATECH ENGINEERING
Susanto Jingga
Direktur
c. Gerakan berulang
d. Desain peralatan
e. Otot tertarik
Prosedur Panduan Identifikasi Dampak Lingkungan
Dampak Lingkungan adalah perubahan lingkungan (yang dalam hal ini merugikan) sebagai akibat
dari suatu aktifitas.
Jenis – Jenis Dampak Lingkungan
a. Pencemaran air permukaan dan Pencemaran air tanah
b. Pencemaran tanah dan Pencemaran udara
c. Pemanasan global/ pelubangan lapisan ozon
d. Ketidak nyamanan visual (debu, bau, bising, getaran)
e. Radiasi panas
f. Erosi tanah
g. Penipisan sumber daya alam
• Prosedur operasi diantaranya house keeping, prosedur operasi penanganan dan pemindahan
bahan kimia berbahaya
• Program pelatihan bagi pekerja
APD
No JABATAN Safety Safety Safety Sarung Body Masker
shoes vest helmet tangan Harness
1 Site Manager √ √ √
2 Safety Man √ √ √
3 Tukang Listrik √ √ √ √ √
4 Teknisi √ √ √ √ √
5 Helper √ √ √ √
Pimpinan Perusahaan
PT. PRIMATECH ENGINEERING
Contractors Safety Management System (CSMS)
PT. PRIMATECH ENGINEERING
2019
OFFICE : Jl. Setia Budi, Komp. Setia Budi Business Point Blok CC‐14
Susanto Jingga
Direktur