Anda di halaman 1dari 16

Anti Corruption Awareness

&
Implementasi ISO 37001:2016
Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)

Jakarta, 22 Februari 2021

Compliance & Corporate Administration


Corruption Perception Index 2020

Sumber: www.transparency.org

2
Data Tindak Pidana Korupsi di Indonesia
308
Swasta 296
237
Sales
274
Anggota DPR & DPRD 257
247
230 2%2% 3% 1%
4%
Eselon I/II/III 223
197 Penyuapan
157
21%
Pengadaan barang/jasa
Lainnya 142
109
Penyalahgunaan anggaran
122
Walikota/Bupati & Wakilnya 128 Perijinan
110
Pungutan/pemerasan
46
Aparat hukum/advokat 46 66% TPPU
42
28 Merintangani proses KPK
Kepala Lembaga/Kementerian 28
26
21
Gubernur 21
20
Tindak Pidana Korupsi 2020 2019 2018
7 Penyuapan 708 683 564
Komisioner 7
7
2020 Pengadaan Barang dan Jasa 224 206 188
6
2019 Korporasi 6
5 Sumber: www.kpk.go.id
2018
4
Duta Besar 4
4

0 50 100 150 200 250 300 350


3
Pasal 12 B
UU No. 20 Tahun 2001
Setiap gratifikasi kepada
pegawai negeri atau
penyelenggara negara
dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan
dengan jabatannya dan
yang berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya

4
Kebijakan Implementasi ISO 37001:2016
Sistem Manajemen Anti Penyuapan

• Seluruh BUMN wajib melakukan • PT Pertamina (Persero) ditetapkan • BUMN yang telah
• Perlu dilakukan inisiasi upaya sertifikasi ISO 37001 sebagai pilot project implementasi mendapatkan sertifikat ISO
sertifikasi anti korupsi di lingkungan • BUMN menunjuk pejabat satu level ISO 37001 di lingkungan BUMN 37001 agar melaporkan
tata kelola BUMN dan swasta di bawah direksi sebagai PIC kepada Kementerian BUMN

INSTRUKSI PRESIDEN RI SURAT MENTERI


SURAT SEKRETARIS SURAT SEKRETARIS
NO. 10 TAHUN 2016 KEMENTERIAN BUMN BUMN
KEMENTERIAN BUMN
TENTANG AKSI PENCEGAHAN DAN NO. S- NO. S-
NO. S-
PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 17/S.MBU/02/2020 35/MBU/01/2020
148/S.MBU/04/2019
2016 DAN 2017

5
6
Latar Belakang Implementasi ISO 37001:2016
Sistem Manajemen Anti Penyuapan
UU No. 31 Tahun 1999 Jo. No. 20 Tahun 2001 UU No. 28 Tahun 1999 Tentang
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
• Pasal 5 ayat (1) huruf a dari KKN
Setiap orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada • Penjelasan Pasal 2 angka 1
Pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud Termasuk dalam kategori penyelenggara negara adalah
supaya Pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut Direksi, Komisaris , pejabat struktural lainnya pada Badan
berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang Pejabat BUMN
bertentangan dengan kewajibannya.

• Pasal 5 ayat (2) Peraturan MA RI No.13 Tahun 2016 Tentang Tata


Bagi Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang Cara Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh
menerima pemberian atau janji sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) huruf a atau huruf b, dipidana dengan pidana Korporasi
yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) • Pasal 4 ayat (2)
Dalam menjatuhkan pidana terhadap Korporasi, Hakim
• Pasal 20 ayat 2 dapat menilai kesalahan Korporasi sebagaimana ayat (1)
Tindak pidana Korupsi dilakukan oleh korporasi apabila antara lain:
tindak pidana tersebut dilakukan oleh orang-orang baik • korporasi memperoleh keuntungan/manfaat dari tindak
berdasarkan hubungan kerja maupun berdasarkan hubungan pidana, dan/atau
lain, bertindak dalam lingkungan korporasi tersebut baik • korporasi melakukan pembiaran dan/atau
sendiri maupun bersama-sama. • korporasi tidak melakukan langkah pencegahan

7
Manfaat Implementasi ISO 37001:2016
Sistem Manajemen Anti Penyuapan

1. Membantu organisasi dalam meningkatkan kontrol dengan


menerapkan sistem manajemen anti penyuapan

2. Memberikan jaminan kepada manajemen, pemilik, penyandang


dana, pelanggan dan rekan bisnis lainnya, bahwa organisasi
telah melaksanakan praktek kontrol anti suap yang baik yang
diakui secara internasional

3. Memberikan bukti kepada aparat penegak hukum atau


pengadilan bahwa organisasi telah mengambil langkah-
langkah untuk mencegah penyuapan

8
Sistem manajemen yang dirancang
untuk mendeteksi, mencegah, dan
merespon penyuapan

9
Prinsip-Prinsip ISO 37001:2016
1 3 5
Monitoring &
Komitmen
Due Dilligence Evaluasi
Manajemen

Proporsional Manajemen Komunikasi


Prosedur Risiko
2 4 6
Prosedur yang Proporsional Manajemen Risiko Komunikasi yang Efektif
1 Kebijakan dan Prosedur yang ada harus 3 Berdasarkan stakeholder yang terkait dengan isu
internal dan eksternal, organisasi menganalisis
5 Setiap persyaratan standar harus dapat
dikomunikasikan sesuai peruntukannya. Bila
proporsional dengan Risiko Penyuapan yang
dihadapi. Disesuaikan dengan budaya dan risiko dan di dokumentasikan. Secara umum risiko perlu buat daftar komunikasi dan
lingkup penerapannya agar mencapai tujuan eksternal di kategorikan menjadi: Risiko Negara, penanggungjawabnya. Hal yang wajib
organisasi mencegah penyuapan. Risiko signifikan Risiko Sektor, Risiko Transaksi, Risiko dari Peluang dikomunikasikan adalah kebijakan internal
memerlukan prosedur lebih luas dan metode yang Bisnis dan Risiko Rekanan. Kompleksitas metode dan eksternal. Training atau sosialisasi
detail, termasuk prosedur analisis risiko dan due yang diambil mencerminkan maturitas organisasi kepada personil organisasi untuk
diligence yang dibangun. memudahkan komunikasi

Komitmen Pimpinan Due Dilligence/Uji Kepatutan Monitoring dan


2 Kepemimpinan yang efektif pada pencegahan
penyuapan disesuaikan dengan ukuran organisasi,
4 Kegiatan (memiliki prosedur) yang dilakukan
terhadap proses/personil/unit kerja yang memiliki
6 Review/Evaluasi
Monitoring dilakukan melalui Tim kepatuhan
struktur manajemen dan keadaan saat itu. nilai risiko diatas rendah untuk memastikan tidak yang melaporkan kepada pimpinan puncak.
Pimpinan dapat menjaga kebijakan yang terjadi baik. Due Dilligence terhadap mitra usaha Monitor dilakukan secara berkala. Hasil dari
dilaksanakan, dikomunikasikan kepada vendor perlu mengkasi kebenaran lokasi, kepatuhannya monitoring dan review dapat berupa
dan menjamin hasil analisis risiko terhadap aturan hukum dan kebijakan anti perubahan risiko, perubahan maupun
korupsi yang dimiliki. kebijakan yang menunjukan efektivitas
penerapan SMAP 10
Sistem Anti Korupsi Pertamina terkait Implementasi ISO 37001:2016

PIAGAM NEW PERTAMINA CLEAN


Komitmen Manajemen untuk mengelola perusahaan secara professional,
menjunjung tinggi etika bisnis, dan bertanggung jawab serta berpegang
teguh pada prinsip-prinsip GCG dan prinsip 4 NO’s

1 No Bribery
Tidak boleh ada suap menyuap dan pemerasan

2 No Kickback
Tidak boleh ada komisi, tanda terima kasih
dalam bentuk apapun

3 No Gift
Tidak boleh ada hadiah atau gratifikasi yang dilarang

No Luxurious
4 Tidak boleh ada komisi, tanda terima kasih
dalam bentuk apapun
Sistem Anti Korupsi Pertamina terkait Implementasi ISO 37001:2016

Code of Conduct
• Pedoman perilaku untuk seluruh Insan Pertamina
• Perseroan menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme serta tidak
menoleransi suap.

Pedoman Pengendalian Gratifikasi


➢ Setiap Insan Pertamina dilarang menerima/memberi segala sesuatu yang berlawanan
dengan ketentuan Gratifikasi.
➢ Setiap Insan Pertamina melaporkan status penerimaan gratifikasi (menerima/tidak
menerima) setiap bulan melalui Compliance Online System.

Penanganan Conflict Of Interest (COI)


➢ Setiap Insan Pertamina wajib menyatakan ada atau tidak adanya conflict of
interest terkait kedudukan atau pelaksanaan tugasnya.
➢ Penanganan/mitigasi conflict of interest diatur dalam Pedoman Konflik
Kepentingan.
Sistem Anti Korupsi Pertamina terkait Implementasi ISO 37001:2016

KPI GCG Implementation Compliance (boundary)


✓ Pemahaman Code of Conduct Pertamina (seluruh pekerja)
✓ Deklarasi Conflict of Interest (seluruh pekerja)
✓ Pelaporan LHKPN (wajib lapor LHKPN : jabatan manager ke atas)
✓ Pelaporan Gratifikasi (seluruh pekerja)
✓ Keikutsertaan sosialisasai GCG (seluruh pekerja)
 Realisasi pencapaian KPI GCG Implementation Compliance dimonitor melalui
Compliance Online System

Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) Pertamina


➢ Insan Pertamina melaporkan gratifikasi yang diterimanya
melalui UPG Pertamina.
➢ UPG Pertamina berkoordinasi dengan KPK untuk
penanganan barang gratifikasi.
Sistem Anti Korupsi Pertamina terkait Implementasi ISO 37001:2016

Pakta Integritas Pengadaan Barang/Jasa


Klausul standar:
Perusahaan dan/atau Personil Perusahaan akan selalu mematuhi peraturan-
peraturan terkait anti-korupsi, anti-suap, dan etika bisnis.

General Term & Conditions Kontrak Pengadaan Barang/Jasa


Klausul standar:
Kontraktor menjamin bahwa Kontraktor dan/atau Personil Kontraktor dan/atau
Subkontraktor tidak akan memberikan sesuatu kepada siapapun, pemberian mana
dapat dianggap sebagai tindak pidana berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU
No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi berserta
perubahannya.
Sistem Anti Korupsi Pertamina terkait Implementasi ISO 37001:2016

Whistleblowing System (WBS)

Pertamina mempunyai whistleblowing system yang dikelola dengan prinsip :

Rahasia • tindak lanjut atas pengaduan dilaksanakan secara rahasia

Anonim • mengizinkan pelaporan tanpa nama

• penanganan pelaporan dilaksanakan independen,


Independen bekerja sama dengan pihak independen

• Terhadap pelanggaran yang terjadi dilakukan pemeriksaan/audit investigasi dan selanjutnya dilakukan
proses pengenaan sanksi dan/atau rekomendasi perbaikan sistem sesuai ketentuan yang berlaku.
Terima Kasih

16

Anda mungkin juga menyukai