Anda di halaman 1dari 26

2.

1 Fungsi Perencanaan

1. Visi dan Misi Organisasi


a. Visi dan Misi ruang rawat
1) Visi dan Misi Rumah Sakit
 Visi Rumah Sakit
“Rumah Sakit Rujukan Regional Terbaik dan Islami di tahun 2022”
 Misi Rumah Sakit
o Mengembangkan pembangunan sarana dan prasana pendukung
sesuai persyaratan RS
o Menyelenggarakan good corporate governance
o Meningkatkan kinerja, kopetensi dan kesejahteraan karyawan
o Mengembangkan SIMRS terintegrasi
o Dukungan terhadap pengembangan wilayah yang religious
o Meningkatkan kualitas pelayanan Pendidikan
2) Visi dan Misi Ruang Rawat A
 Visi Ruang Rawat A
“Terwujudnya pelayanan keperawatan yang paripurna dan sepenuh hati,
bermutu dan terjangkau dengan melaksanakan riset keperawatan yang
berkelanjutan, seimbang dan komprehensif”.
 Misi Ruang Rawat A
o Menyelenggarakan asuhan keperawatan yang professional,
manusiawi,terjangkau dan berbudaya.
o Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan riset bidang
keperawatan yang bermutu tinggi, seimbang, komprehensif dan
terintegrasi.
o Pengelolaan sumber daya manusia keperawatan yang mendukung
pelayanan.
o Meningkatkan kesejahteraan pihak yang terkait dalam pelayanan
keperawatan.
b. Keterkaitan Visi Dan Misi Ruang Rawat Dengan Rumah Sakit
Visi dan misi yang dimiliki ruang rawat A memiliki kaitan dengan visi dan misi
rumah sakit yang mana visi dan mesinya meningkatkan kualitas pelayanan
sehingga menjadi lebih bermutu tinggi dan terintegrasi.
2. Filosofi Organisasi
a. Filosofi Ruang Rawat A
Rumah Sakit X yang berdiri sejak Pemerintahan Hindia Belanda dan diresmikan
menjadi Rumah Sakit milik Pemerintah pada tahun 1979. Rumah Sakit X
termasuk salah satu orgnisasi sosial yang memiliki tanggungjawab moral atau
akuntabilitas kepada rakyat banyak, dengan demikian rumah sakit berkewajiban
melayani semua golongan masyarakat, baik masyarakat kelas bawah,
menengah, maupun masyarakat kelas atas. Rumah sakit adalah instusi
pelayanan kesehatan dengan menyediakan tenaga ahli dibidang kesehatan
sesuai profesi juga tenaga perawat yang professional dalam pelayanan Rawat
inap, Rawat jalan dan Rawat darurat. Di Rumah Sakit X ruang rawat A hanya
berkapasitas 9 orang pasien.
b. Keterkaitan Filosofi Ruang Rawat Dengan Rumah Sakit
Adanya keterkaitan antara filosofi Rumah Sakit X dengan Ruang Rawat A, yang
dibuktikan dengan Ruang Rawat A merupakan bagian dari ruang pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit X.
3. Tujuan Dan Target Organisasi
a. Tujuan Dan Target Ruang Rawat A
1) Tujuan dan Target Rumah Sakit X
 Tujuan Rumah Sakit X
o Terwujudnya pelayanan kesehatan perorangan yang professional,
santun dan berdaya saing tinggi
o Terciptanya perilaku SDM yang mampu menyenangkan pelanggan
o Tersedianya Gedung pelayanan yang atraktif, representative, nyaman
dan menyenangkan
o Meningkatnya kecepatan pelayanan yang dengan dukungan system
informasi manajemen rumah sakit (SIMRS)
o Tersedianya pelayanan unggulan trauma center dalam rangka
antisipasi dan
o Meningkatnya produktivitas masyarakat didaerah sekitar rumah sakit
melalui pelayanan kesehatan perorangan
 Target Rumah Sakit X
Dapat menjadi rumah sakit rujukan regional terbaik dan islami tahun 2022
2) Tujuan dan Target Ruang Rawat A
 Tujuan Ruang Rawat A
o Memberikan pelayanan paripurna dan efektif kepada semua pasien
yang dirawat di ruang rawat A.
o Mengembangkan standar dan pedoman asuhan keperawatan.
o Meningkatkan kemampuan dan keterampilan profesional tenaga
keperawatan ruang A yang meliputi : penyakit dalam, penyakit anak,
penyakit bedah, penyakit mata, penyakit THT dan penyakit kebidanan
dan kandungan.
o Menurunkan risiko terjadinya infeksi nosocomial
o Menurunkan jumlah hari rawat
o Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pasien yang dirawat
o Menurunkan dampak psikologis bagi pasien sebagai akibatkejadian
yang dialami selama dirawat
o Menurunkan lamanya penggunaan antibiotika bagi pasien
 Target Ruang Rawat A
Memberikan asuhan keperawatan seoptimal mungkin serta dapat
memberikan rasa puas bagi pasien dan keluarga.
b. Keterkaitan Tujuan Ruang Rawat Dengan Rumah Sakit
Tujuan yang dimiliki ruang rawat VIP memiliki kaitan dengan tujuan rumah sakit
yang mana tujuannya yaitu memberikan pelayanan yang paripurna kepada
pasien.
4. Kebijakan Dan Prosedur Organisasi
a. Kebijakan Di Ruang Rawat A
o Setiap pasien rawat inap harus mendaftar lebih dahulu pada bagian
pendaftaran Pasien Rawat Inap dan mendapatkan rekam medis
o Setiap pasien rawat inap harus memiliki identitas yang sama dan sesuai
dengan identitas dari pada rekam medis pasien
o Setiap pasien rawat inap harus ditetapkan DPJP dan PPJP
o Untuk memantau kualitas pelayanan dilaksanakan ronde Komite Medis
dan Supervisi oleh Ka. Instalasi Rawat Inap dan KaRu
o Semua pelayanan atau tindakan terhadap pasien harus di catat secara
lengkap di dalam Rekam medis
o Semua hasil pemeriksaan pasien rawat inap harus dimasukkan di dalam
berkas rekam medis, yang disimpan di Instalasi Rekam Medis
o Seluruh pelayanan keperawatan di Instalasi Rawat Inap harus
berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien
o Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standart pofesi, standart
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etiket dan menghormati
hak pasien
o Setiap pasien yang akan dilakukan operasi/pindah ruangan rawat intensif
harus mengisi inform consent
o Mobilisasi pasien harus selalu didampingi oleh perawat ruangan atau
petugas yang diberi kewenangan
o Setiap pasien yang akan meninggalkan rawat inap harus mempunyai izin
pulang dari kasi rawat inap
o Pengiriman pasien rawat jalan yang akan di rawat inap di antar oleh
perawat rawat jalan ke ruangan
o Peralatan yang berada di rawat inap harus sealu dilakukan pemeliharaan
dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
o Setiap pemeriksaan pasien di instalasi rawat inap dilakukan oleh tenaga
medis (dokter dan perawat ruangan)
o Semua petugas di instalasi rawat inap wajib mematuhi ketentuan dalam
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), termasuk penggunaan APD (Alat
Pelindung Diri)
o Pelayanan rawat inap dilaksanakan 24 jam
o Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan
o Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas
wajib mengikuti pelatihan yang diselenggarakan
o Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat
rutin bulanan minimal satu bulan sekali
b. Panduan Di Ruang Rawat A
Pedoman pengorganisasian di Instalasi Rawat Inap A dibuat dengan merujuk
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti:
1) Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor:
129/MENKES/SK/II/2008 tentang standart pelayanan minimal rumah sakit
2) Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor:
1295/MENKES/PER/XII/2007 tentang organisasi dan tata kerja departemen
kesehatan RI
3) Peraturan Metri Keshatan Republik Indonesia Nomor
340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit dibedakan sesuai
dengan jenis penyelenggaraan pelayanan
c. Prosedur Di Ruang Rawat A

Keterangan:
4) Melakukan pendaftaran rawat inap di IGD
5) Petugas mengantar pasien ke ruang rawat inap
6) Petugas rawat inap melakukan timbang terima pasien dan orientasi ruangan
kepada pasien
7) Asuhan medis dan keperawatan selama rawat inap serta pemeriksaan
penunjang
8) Perencanaan pulang pasien
9) Penyelesaian administrasi di kasir
10) Pasien pulang/rujuk
d. Pelaksanaan Kebijakan, Panduan Dan Prosedur Di Ruang Rawat
1) Pasien yang membutuhkan perawatan inap atas sesuai indikasi medis akan
mendapatkan surat perintah rawat inap dari dokter spesialis atau dari UGD.
2) Surat perintah rawat inap akan ditindak lanjuti dengan mendatangi bagian
pendaftaran untuk konfirmasi ruangan sesuai hak peserta dengan membawa
KTP asli dan fotocopy sehingga peserta bisa langsung dirawat.
3) Bila ruang perawatan sesuai hak peserta penuh, maka ybs berhak dirawat 1
(satu) kelas diatas/dibawah haknya. Selanjutnya peserta dapat pindah
menempati kamar sesuai haknya dan bila terdapat selisih biaya yang timbul
maka peserta membayar selisih biaya perawatan.
4) Bila pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang diagnostik lanjutan atau
tindakan medis, maka yang bersangkutan harus menandatangani Surat Bukti
Pemeriksaan dan Tindakan setiap kali dilakukan.
5) Setiap selesai rawat inap, peserta/orangtua peserta bersangkutan harus
menandatangani Surat Bukti Rawat Inap dan pasien akan mendapatkan
perintah untuk kontrol kembali ke spesialis yang bersangkutan.
6) Pasien akan membawa surat perintah kontrol kembali dari dokter spesialis ke
dokter PPK I untuk mendapatkan Surat Rujukan PPK I ke dokter spesialis di
RS yang ditunjuk.
7) Selanjutnya berlaku prosedur rawat jalan dokter spesialis di RS.
8) Jawaban rujukan dari dokter spesialis dapat diberikan kembali kepada dokter
keluarga di PPK I.
5. Peraturan Organisasi
Peraturan dan pelaksanaan peraturan terkait dengan keperawatan saat ini masih
mengikuti kebijakan, prosedur dan peraturan terkait dengan keperawatan Rumah
Sakit
6. Perencanaan Strategis Dan Operasional
a. Hubungan Antara Visi, Misi, Filosofi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Prosedur,
Dan Peraturan Di Ruang Rawat
Terdapat hubungan antara visi, misi, filosofi, tujuan, sasaran, kebijakan,
prosedur, dan peraturan di ruang rawat A dimana Rumah Sakit X didirikan dan
didalamnya terdapat ruang rawat A sebagai instalasi rawat inap yang digunakan
untuk dapat menjadikan Rumah Sakit X memiliki pelayanan kesehatan yang
professional, pari purna, dan efektif.
b. Rencana Strategis Di Ruang Rawat
Program Rumah Sakit B yang dijalankan oleh instalasi rawat inap yaitu:
1) Identifikasi pasien
Identifikasi pasien dilakukan dengan cara pemberian warna gelang yang
berbeda berdasarkan gender. Pemberian gelang sudah dilaksanakan selama
3 bulan terakhir.
2) Cuci tangan
Program ini merupakan program penting yang dijalankan oleh instalasi rawat
inap guna megurangi risiko infeksi pada pasien.
3) Komunikasi, situation, background, assessment, recommendation (SBAR)
Program ini meliputi pemberian komunikasi efektif antar perawat dan tenaga
kesehatan lain
4) Identifikasi pasien risiko jatuh, risiko decubitus dan alergi
Program ini sudah disosialisasikan dengan pemberian gelang khusus. Gelang
sudah diproduksi, namun implementasi belum dilakukan. Pemberian tanda
untuk pasien dengan risiko tinggi decubitus, masih belum dilakukan. Paviliun
mawar telah memiliki metode untuk skrining pasien risiko tinggi ulkus
decubitus namun masih perlu dibiasakan.
c. Rencana Operasional Jangka Pendek Ruang Rawat
1) Memberikan pelayanan prima, terjangkau, cepat dan tepat.
2) Mengoptimalkan pelayanan Rawat Inap
3) Perlunya peningkatan disiplin pegawai
4) Perlunya peningkatan kesejahteraan pegawai.
5) Peningkatan keramah-tamahan pegawai dalam melayani pasien dengan
motto 4S (senyum, salam, sapa dan santun).
d. Rencana Operasional Jangka Panjang Ruang Rawat
1) Peningkatan pengembangan manajemen instalasi rawat inap menjadi lebih
professional dan otonom.
2) Peningkatan pelayanan medis dan perawatan secara bertahap dan
berkesinambungan
3) Perlindungan hukum bagi tenaga medis dan paramedis.

e. Keterlibatan Staf Keperawatan Dalam Perencanaan Ruang Rawat


Staff keperawatan terlibat dalam pemberian keperawatan secara langsung
sesuai program yang telah direncanakan

2.2 Fungsi Pengorganisasian


1. Struktur Organisasi Ruang Rawat

2. Uraian tugas

JABATAN : KEPALA INSTALASI RAWAT INAP


TUGAS POKOK : Membantu Wakil Direktur Pelayanan Medis dan
Keperawatan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan
pengelolaan urusan operasional Instalasai Rawat Inap A
dan membawahi Ruangan Pav. CB1, CB2 dan Ruang CB3
Persyaratan : Pendidikan: serendah-rendahnya berijazah S1
Kursus/pelatihan: Manajemen pelayanan Keperawatan
ruangan
Kondisi fisik dan mental: sehat jasmani dan rohani

Tanggung jawab. : Bertanggungjawab kepada Wakil Direktur Pelayanan Medis


dan Keperawatan.

Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Instalasi


mempunyai wewenang sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana operasional di Instalasi Rawat


Inap A.
b. Pengorganisasian Sumber Daya dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Instalasi Rawat Inap A.
c. Penyeliaan terhadap SDM dilingkungan Instalasi Rawat
Inap A.
d. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, evaluasi
program dan kegiatan Instalasi Rawat Inap A.
e. Penyampaian laporan kegiatan dan hal-hal lainnya yang
dianggap perlu
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan
arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

Uraian tugas : 1. Menyusun rencana operasional di Instalasi Rawat


Inap A
2. Mengorganisir Sumber Data dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Instalasi Rawat Inap A
3. Melakukan penyeliaan terhadap SDM dilingkungan
Instalasi Rawat Inap A
4. Melaksanakan pengendalian, pengawasan,
evaluasi program dan kegiatan Instalasi Rawat Inap
A
5. Menyampaikan laporan kegiatan dan hal-hal lainnya
yang dianggap perlu (antara lain: Laporan Indikator
Mutu Pelayanan, dll)
6. Membuat usulan kebutuhan yang diperlukan di
Instalasi Rawat Inap A
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya
berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang
tugasnya.
JABATAN : KEPALA RUANGAN
Pengertian : Seorang SDM Keperawatan yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur dan
mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
ruang rawat
Persyaratan : a. Pendidikan: serendah-rendahnya berijazah D.III
Keperawatan
b. Kursus/pelatihan: Manajemen pelayanan Keperawatan
ruangan
c. Pengalaman kerja: sebagai perawat pelaksana
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
d. Kondisi fisik dan mental: sehat jasmani dan rohani

Tanggung jawab. : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan


bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan
dalam hal:
a. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan.
b. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan
pelayanan keperawatan.
c. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan
d. Kelancaran kegiatan orientasi perawat/ bidan baru.
e. Kebenaran dan ketepatan protap/SOP pelayanan
keperawatan.
f. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan
pelayanana keperawatan
g. Kebenaran dan ketepatankebutuhan penggunaan alat
h. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program
bimbingan mahasiswa institusi keperawatan.

Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan


mempunyai wewenang sebagai berikut:
g. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan
h. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan
tugas pelaksana keperawatan.
i. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan
mutu asuhan keperawatan di ruangan
j. Menandatangani surat-surat/dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang kepala ruangan.
k. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala
Instalasi/Kepala Seksi/ Kepala Bidang Keperawatan/
Wadir Pelayanan Medis & Keperawatan/ Rumah Sakit
untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.

Uraian tugas : a. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan


(P1) meliputi :
1. Menyusun rencana kerja kepala ruangan
2. Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga lain sesuai
kebutuhan pelayanan keperawatan dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit.
3. Melakukan orientasi kepada tenaga keperawatan
baru/tenaga lain yang akan kerja di ruangan.
4. Memberikan orientasi kepada mahasiswa
keperawatan/kebidanan yang menggunakan
ruangannya sebagai lahan praktek..
5. Memeberikan orientasi kepada pasien/keluarganya
meliputi: penjelasan tentang peraturan rumah sakit ,
tata tertib di ruang rawat, fasilitas yang ada dan
cara menggunakannya serta kegiatan rutin sehari-
hari.
6. Membimbing tenaga keperawatan untuk
melaksanakan keperawatan sesuai standar.
7. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu
dengan dengan staf keperawatan dan petugas di
ruang rawatnya.
8. Memberikan kesempatan/ijin kepada staf
keperawatan untuk mengikuti kegiatan
ilmiah/penataran dengan koordinasi kepala
Instalasi/Kepala Seksi/Kepala Bidang Keperawatan.
9. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-
obatan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
ketentuan/kebijakan rumah sakit.
10. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
alat agar selalu dalam keadaan siap pakai.
11. Mendampingi Visit/pemeriksaan dokter dan
mencatat instruksi dokter, khusus bila ada
perubahan program pengobatan pasien.
12. Mengelompokkan pasien dan
mengaturketempatannya di ruang rawat menurut
tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi, untuk
kelancaran pemberian asuhan keperawatan .
13. Mengendalikan kwalitas system pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
secara tepat dan benar . hal ini penting untuk
tindakan keperawatan.
14. Memberikan motivasi kepada petugas dalam
memelihara lingkungan ruang rawat.
15. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di
ruang rawat.
16. Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan
makan pasien berdasarkan macam dan jenis
makan pasien.
17. Meneliti/memriksa ulang pada saat penyajian
makanan pasien sesuai program dietnya.
18. Menyimpan berkas catatan medic pasien dalam
masa perawatan di ruang rawatnya dan
melanjutkan mengembalikan berkas tersebut ke
bagian Medical Record bila pasien keluar/pulang
dari ruang rawatnya.
19. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan
asuhan keperawatan serta kegiatan lainnya di
ruang rawat, disampaikan kepada atasannya.
20. Membimbing mahasiswa keperawatan yang
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan
praktek.
21. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien/keluarga sesuai kebutuhan dasar batas
kewenangannya.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan dalam pelaksanaan


(P2) meliputi :
8. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan.
9. Mengawasi dan menilai mahasiswa keperawatan
untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai
tujuan program bimbingan yang telah ditentukan.
10. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan
yang berada dibawah tanggung jawabnya.
11. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan
dan obat-obatan.
12. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan
sesuai standar yang berlaku secara mandiri atau
koordinasi dengan tim pengendali mutu asuhan
keperawatan.
JABATAN : KETUA TIM
Pengertian : Ketua tim merupakan Perawat profesional yang berpotensi
mengelola dalam satu tim untuk bertanggung jawab
beberapa pasien

Persyaratan : 1) Sarjana Keperawatan/D. III Keperawatan


2) Mempunyai kemampuan memimpin
3) Disiplin, jujur, bertanggung jawab, berwibawa dan
berdedikasi.
4) Sehat jasmani dan rohani

Tanggung jawab. : Secara fungsional bertanggung jawab kepada Kaur ruang


keperawatan masing-masing.

Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Tim mempunyai


wewenang sebagai berikut:
1. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan
2. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan
tugas anggota tim
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan
mutu asuhan keperawatan di Tim
4. Evaluasi dokumentasi asuhan keperawatan dan hasil
kerja tim.
5. Mensupervisi dan menilai kinerja anggota tim.

Uraian tugas. : 1) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan asuhan


keperawatan pasien masuk sampai dengan pulang
2) Melaksanakan timbang terima langsung ke pasien.
3) Melaksanakan pre dan post konfrence kepada anggota
timnya.
4) Melaksanakan pengkajian pasien baru, orientasi dan
memperkenalkan diri.
5) Membuat diagnosa keperawatan dan rencana
keperawatan.
6) Mengarahkan dan membimbing anggota tim dalam
melakukan tindakan keperawatan.
7) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan kinerja
anggota tim
8) Menyampaian menjelaskan evaluasi asuhan
keperawatan dan hasil kerja tim.
9) Membuat perencanaan pulang (discharge planning).
10) Membuat rincian biaya sebagai pertanggung jawaban
administrasi pasien kelolaan.
11) Mengevaluasi laporan keadaan pasien yang telah
dibuat anggota tim (Post Conference).
12) Melakukan tindakan keperawatan.
13) Melakukan penyuluhan kepada pasien dan keluarga.
14) Menciptakan kerjasama yang harmonis.
15) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain dan
mengikuti visite dokter.
16) Merencanakan ronde keperawatan untuk kasus pasien
kelolaan.
17) Merencanakan pembahasan kasus pada pasien
kelolaannya.
18) Ikut serta kegiatan ilmiah rumah sakit.
19) Mensupervisi dan menilai kinerja anggota tim

NAMA JABATAN : PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PERAWATAN


Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang untuk
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan di
ruang perawatan.
Persyaratan : A. Pendidikan:
Berijazah pendidikan formal keperawatan/kebidanan dan
semua jenjang pendidikan yang disahkan oleh
pemerintah/yang berwenang
B. Kursus/Pelatihan:
-
C. Pengalaman Kerja:
-
D. Kondisi fisik:
- Sehat jasmani rohani

Tanggung jawab : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana di


ruang perawatan bertanggung jawab kepada Kepala
Ruangan/ Kepala Instalasi terhadap hal-hal sebagai
berikut:
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai standar.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasi
pelaksanaan asuhan keperawatan / kegiatan lain
yang dilakukan.

Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana di


ruang perawatan mempunyai wewenang sebagai
berikut:
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien/keluarga pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangannya.

Uraian Tugas : 1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan


lingkungannya
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku
3. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar
selalu dalam keadaan siap pakai
4. Melakukan pengkajian keperawatan dan
menentukan diagnose keperawatan, sesuai batas
kewenangannya.
5. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan
kemampuannya
6. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
sesuai kebutuhan dan batas kemampuannya antara
lain:
- Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai
program pengobatan.
- Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien dan keluarganya mengenai penyakitnya.
7. Melatih/ membantu pasien untuk melakukan latihan
gerak
8. Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara
lain panas tinggi, kolaps, pendarahan, keracunan,
nafas & henti jantung) sesuai protap yang berlaku
selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada dokter ruang rawat/ dokter jaga.
9. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan
sesuai batas kemampuan.
10. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya
melakukan tindakan yang tepat berdasarkan hasil
observasi tersebut, sesuai bats kemampuannya.
11. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan
dalam membahas kasus dalam upayah
meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
12. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari
libur secara bergilir sesuai jadwal dinas
13. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
kepala ruang rawat.
14. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dibidang keperawatan antara lain melaui pertemuan
ilmiah dan penataran atas izin / persetujuan atasan
15. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan yang tepat dan benar sesuai
standar asuhan keperawatan
16. Melaksnakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti kepada lisan maupun tertulis pada saat
pergantian dinas.
17. Memberikan penyuluhan keehatan kepada kepada
paien dan keluarganya sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan pasien mengenai :
a. Program diet
b. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara
penggunaannya.
c. Pentingnya pemeriksaan ulang di Rumah sakit,
Puskesmas atau Institusi kesehatan lainnya.
d. Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat,
makanan yang bergizi atau bahan pengganti
sesuai dengan keadaan social ekonomi
e. Melatih pasien menggunakan alat abntu yang
dibutuhkan seperti :
- Rollstoel
- Tongkat penyangga
- Protesa
18. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan
keperawatan di rumah misalnya.
- Merawat luka
- Melatih anggota gerak.
19. Menyiapkan pasien yang akan pulang.
20. Menyediakan formulir untuk penyelesaian
administrasi, seperti :
- Surat ijin pulang
- Surat keterangan istirahat sakit.
- Petunjuk diet
- Resep obat untuk di rumah, jika diperlukan
- Surat rujukan atau pemeriksaan ulang (Kontrol)

3. Pengorganisasian Perawatan Pasien (Metode Penugasan Yang Digunakan)


a. Metode Tim : Suatu metode yang menggunakan Tim yang terdiri dari anggota
yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok pasoen.Perawat ruangan dibagi 2 -3 Tim/Group yang terdiri dari
tenaga profesional,teknikaldan dalam group kecilyang saling membantu
b. Metode Fungsional: Merupakan suatu metode penugasan setiap staf
perawat.melakukan 1-2 fungsi keperawatan pada semua pasien yang ada
diruangan
c. Metode Kasus : penugasan semua perawat yang melayani seluruh kebutuhan
pasien pada saat dinas .
Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda dalam setiap shift dan tidak ada
jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh yang sama pada hari berikutnya.
d. Metode TPCN ; Total Pasien Care Nursing (Keperawatan Total)
Pengelolaan pelayanan keperawatan yang mana perawat bertanggung jawab
secara total dalam pemenuhan kebutuhan pasien selama mereka bertugas.
4. Klasifikasi Pasien (Klasifikasi Pasien Berdasarkan Jenis Kasus Penyakit/Jenis
Kelamin/Usia/Dll)
Ruang rawat inap mengklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, per wilayah, per
cara bayar, dan berdasarkan kelompok usia
5. Pendokumentasian Proses Keperawatan (Kelengkapan Dokumentasi)
Berdasarkan prosedur tetap rumah sakit kelas C dan D setiap petugas rumah sakit
yang melayani atau melakukan tindakan kepada pasien diharuskan mencatat semua
tindakan kepada pasien pada lembaran cacatan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya. Adanya ketidaklengkapan dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan pendokumentasian
asuhan keperawatan yang antara lain untuk mengidentifikasi status kesehatan
pasien dalam rangka mencatatkebutuhan pasien, merencanakan, melaksanakan
tindakan keperawatan,dan mengevaluasi tindakan,untuk penelitian, keuangan,
hukum danetika.
Didapatkan hasil dari 302 rekam medik yang masuk di bagian sub bidang rekam
medik dapat diperoleh informasi bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan
masih ada yang kurang lengkap dalam penulisannya meliputi pengkajian 55%,
diagnose keperawatan 55%, perencanaan keperawatan 54%, tindakan keperawatan
55% dan evaluasi tindakan keperawatan 57%.

2.3 Fungsi Ketenagaan

1. Sistem Penghitungan Tenaga Keperawatan


Perhitungan kebutuhan tenaga pada Rumah Sakit X harus memperhatikan
pengelompokan dari unit kerja dan tingkat ketergantungan pasien. Adapun
pengelompokan unit kerja pada Rumah Sakit X antara lain :
a. Rawat Inap
b. Rawat Inap Intensif
c. Gawat Darurat (IGD)
d. Kamar Bersalin
e. Kamar Operasi
f. Rawat Jalan
2. Jadwal/Shift Dinas
a. Penentuan Jadwal/Shift Dinas
 Pembagian Jadwal Dinas Dibagi Atas 3 Shift :
o Shift Pagi
o Shift Siang
o Shift Malam
o On Call (dipanggil bila diperlukan)
 Setiap shift harus ada penanggung jawab selaku ketua tim yang membawahi
beberapa perawat pelaksana.
 Penentuan Ketua Tim :
o Minimal DII Keperawatan/Kebidanan.
o Mempunyai Kemamapuan Kepemimpinan
o Sehat Jasmani dan Rohani.
o Pengalaman Kerja Selama 3 – 5 tahun.
o Mempunyai Kompensasi.
 Cara Pembuatan Jadwal Dinas.
o Waktunya 1 minggu sebelum bulan tersebut berakhir
o Jadwal final dikeluarkan 3 hari sebelum bulan tersebut berakhir.
o Jadwal dikeluarkan secara mingguan / bulanan
 Jika perawat tersebut berhalangan / ada kepentingan mendadak maka
perawat yang bersangkutan digantikan oleh yang terdaftar jadwalnya Pagi
atau Libur atau Jadwal dimajukan .
b. Pendistribusian Tenaga Setiap Shift
Tidak terkaji
c. Keterlibatan Perawat Pelaksana Dalam Pembuatan Jadwal
Pembuatan jadwal shift/dinas dilakukan bersama sama dengan diskusi yang
melibatkan kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana.
3. Ketenagaan
a. Sistem Seleksi Dan Penerimaan Tenaga Baru Di Ruang Rawat
1) Penerimaan Tenaga Baru
Kepala ruangan A menyerahkan sepenuhnya penerimaan pegawai baru baik
itu medis maupun non medis kepada pihak Rumah Sakit, penerimaan
pegawai baru dilakukan oleh tim yang sudah dibentuk oleh pihak Rumah
Sakit.
2) Sistem Seleksi Tenaga Baru
Ruang A memiliki persyaratan untuk pegawai (perawat) sama dengan ruang
ruang lainnya yang ada di RS B sesuai dengan syarat Rumah Sakit yaitu
melalui tes wawancara, tes tulis dan skill. Setelah itu pegawai baru harus
mengikuti orientasi setelah menjalani perekrutan. Tidak ada pelatihan khusus
untuk seleksi diruang pavilion A, namun jika mempunyai sertifikat atau
pernah mengikuti pelatihan menjadi pertimbangan khusus.
b. Orientasi Tenaga Baru Di Ruang Rawat

NARA
WAKTU MATERI
SUMBER
1. Orientasi Organisasi Rumah Sakit
a. Penjelasan Visi dan Misi falsafah
dan tujuan Rumah Sakit X
b. Penjelasan tentang struktur
CI /
organisasi Rumah Sakit
Hari ke I c. Penjelasan Tugas pokok dan Kepala
uraian tugas Ruangan
d. Penjelasan tentang kebijakan
yang berlaku di Rumah Sakit
e. Orientasi lingkungan RS
f.
Hari ke II 2. Orientasi Organisasi IRNA A CI /
a. Penjelasan Misi, falsafah dan
Kepala
tujuan
Ruangan
b. Penjelasan tentang struktur
organisasi Penjelasan Tugas pokok dan uraian
tugas
c. Penjelasan tentang kebijakan
yang berlaku
d. Orientasi lingkungan

Hari ke III 3. Orientasi Lingkungan dan Pasien CI


a. Pengenalan kantor di lingkungan
IRNA A yakni ruang kepala instalasi, ruang kepala
ruangan, ruangan dokter, nurse station, kamar
ganti baju perawat, ruang obat, ruang alat, gudang,
dapur dll
b. Pengenalan kapasitas pasien,
ruangan rawat inap dan ruangan tunggu keluarga
c. Pengenalan persiapan alat untuk
setiap tindakan medis bagi pasien
d. Pengenalan inform consent
kepada keluarga pasien
e. Pengenalan pembagian jaga shief
perhari

Hari ke IV 4. Orientasi Prosedur CI


a. Prosedur penerimaan pasien baru
b. Prosedur administrasi pasien BPJS, pasien umum,
dan pasien kontraktor
c. Prosedur penggunaan flow sheet, laporan kematian
dan laporan keperawatan
d. Prosedur pemasangan infuse, persiapan dan
perawatan alat bantu nafas, ETT, CVP, WSD dll.
e. Prosedur pengukuran CVP

Hari ke V 5. Prosedur Pemeriksaan dan persiapan alat CI


a. Formulir pemeriksaan
Laboratarium, Ro, USG, CT-Scan
b. Pengenalan lembar observasi
c. Pengenalan laporan keperawatan
terpadu dan persentasi kamatian
d. Mengenalkan daftar dinas dan pembagia tugas
serta tanggung jawab kerja dalam ruangan
Hari ke VI – 6. Pelatihan Keterampilan Keperawatan

hari XII a. Keterampilan menjaga Airway dan melakukan


RJP dan suction
b. Keterampilan pemasangan infuse
c. Keterampilan pemasangan NGT CI
d. Keterampilan pemasangan chateter
e. Keterampilan pengambilan sample laboratorium
f. Keterampilan pengesetan ventilator sesuai kondisi
pasien
g. Presentasi dan diskusi pasien sulit
Hari ke VII 7. Orientasi Organisasi rawat intensif CI /
a. Penjelasan Misi, falsafah dan
Kepala
tujuan rawat intensif
Ruangan
b. Penjelasan tentang struktur
organisasi rawat intensif
c. Penjelasan Tugas pokok dan
uraian tugas rawat intensif
d. Penjelasan tentang kebijakan
yang berlaku di rawat intensif
e. Orientasi lingkungan rawat intensif

Hari ke VIII 8. Orientasi Lingkungan dan Pasien CI


a. Pengenalan kantor ICU ruang
kepala ruangan, ruangan dokter, kamar ganti baju
perawat, ruang obat, ruang alat, mushola, dapur dll
b. Pengenalan kapasitas pasien dan
ruangan tunggu keluarga
c. Pengenalan persiapan alat untuk
setiap tindakan medis bagi pasien
d. Pengenalan inform consent
kepada keluarga pasien
e. Pengenalan pembagian jaga shief
perhari
Hari ke IX 9. Orientasi Prosedur CI
a. Prosedur penerimaan pasien baru
b. Prosedur administrasi pasien jamkesmas, pasien
umum dan askes
c. Prosedur penggunaan flow sheet, laporan kematian
dan laporan keperawatan
d. Prosedur pemasangan infuse, persiapan dan
perawatan alat bantu nafas, ETT, CVP, WSD dll.
e. Prosedur pengukuran CVP.

Hari ke X 10. Prosedur Pemeriksaan dan persiapan alat


a. Formulir pemeriksaan
Laboratarium, Ro, USG, CT-Scan
b. Pengenalan lembar observasi
c. Pengenalan laporan keperawatan CI

terpadu dan persentasi kamatian


d. Mengenalkan daftar dinas dan
pembagia tugas serta tanggung jawab kerja dalam
ruangan
11. Pelatihan Keterampilan Keperawatan
Hari ke XI h. Keterampilan menjaga Airway dan melakukan
RJP dan suction
i. Keterampilan pemasangan infuse
j. Keterampilan pemasangan NGT CI
k. Keterampilan pemasangan chateter
l. Keterampilan pengambilan sample laboratorium
m. Keterampilan pengesetan ventilator sesuai kondisi
pasien
n. Presentasi dan diskusi pasien sulit.

c. Pengembangan Staf (Pendidikan Dan Pelatihan) Di Ruang Rawat


Masih ada kesulitan dalam izin untuk melanjutkan pendidikan bagi perawat
perawat yang bekerja di ruang A karena keterbatasan tenaga kerja. Ruangan
tidak membantu masalah finansial. Namun ruangan tidak akan mempersulit
kepada perawat yang akan melanjutkan pendidikan. Sedangkan untuk
pengembangan staff berupa pelatihan, pendelegasian perawat sebagai peserta
dilakukan ditentukan oleh pihak Rumah Sakit. Selain itu, perawat bisa mengikuti
pelatihan atau seminar diluar pendelegasian oleh instalasi jika diperlukan.
d. Jenjang Karir Tenaga Perawat Di Ruang Rawat
Peningkatan jenjang karir diruang A berdasarkan golongan bagi perawat yang
sudah PNS berdasarkan angka kredit. Jenjang karir mengalami peningkatan
setiap masa kerja mencapai 4 tahun sekali. Sementara itu untuk pegawai swasta
tidak ada peningkatan jenjang karir

2.4 Fungsi Pengarahan


1. Komunikasi
a. Arah Komunikasi Di Ruang Rawat

b. Bentuk Dan Mekanisme Komunikasi Antar Perawat, Perawat Dengan


Dokter, Perawat Dengan Tenaga Kesehatan Lain, Perawat Dengan Pasien
1) Jenis komunikasi yang di digunakan di dalam ruangan ini
Komunikasi terbuka, dan menggunakan komunikasi satu arah ketika
berkomunikasi, sehingga tidak ada batasan jabatan pada saat berkomunikasi
antara tenaga kesehatan.
2) Komunikasi antar perawat
Komunikasi yang dijalin antar perawat dijalin terbuka, saling membahas
masalah kesehatan pasien mulai perkembangna pasien mauoun penurunan
kondisi pasien, semua dibahas bersama untuk meningktkan kesehatan
pasien.
3) Komunikasi perawat dengan dokter
Komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, bersama-sama dalam
membahaas masalah pasien serta menerima saran dari berbagai tenaga
medis untuk meningkatkan kesehatan pasien.
4) Komunikasi perawat dengan tenaga kesehatan lain
Tidak terkaji
5) Komunikasi perawat dengan pasien
Komunikasi yang digunakan perawat pada pasien sudah bagus, yaitu
menggunakan komunikasi terapeutik namun masih belum semua perawat
menerapkannya.
c. Sistem Komunikasi Tertulis Di Ruang Rawat
Tidak terkaji
d. Sistem Komunikasi Melalui Telepon Di Ruang Rawat
Tidak terkaji
e. Jadwal Pertemuan/Rapat Di Ruang Rawat
Kegiatan pertemuan / rapat dilakukan secara rutin setiap bulan dan
berkesinambungan. Pertemuan yang dimaksud adalah pertemuan antara
pimpinan dan staf rawat inap. Sedangkan rutin adalah diadakan secara teratur
dan terus menerus. Tujuan pertemuan ini sebagai acuan penerapan langkah-
langkah untuk mengadakan pertemuan rutin, ada notulen rapat, ada tindak lanjut.
Kebijakan, Setiap pertemuan rutin dicatat pada notulen rapat disertai daftar
hadir dan ada tindak lanjut terhadap hal yang dibahas dalam pertemuan.
Prosedur dari pertemuan / rapat adalah :
 Kepala unit pelayanan rawat inap mengadakan pertemuan dengan staf rawat
inap.
 Sekretaris membacakan notulen hasil pertemuan bulan yang lalu.
 Kepala unit pelayanan mengevaluasi pelaksanaan hasil pertemuan bulan
yang lalu.
 Staf rawat inap melaporkan kegiatan bulan yang lalu di sub unit masing-
masing.
 Staf rawat inap melaporkan bila ada kendala di sub unit masing-masing.
 Kepala unit pelayanan rawat inap bersama staf mengidentifikasi masalah,
mengevaluasi pelayanan unit rawat inap, mencari pemecahan masalah yang
dihadapi.
 Sekretaris mencatat hasil pertemuan.
f. Faktor Penghambat Komunikasi Di Ruang Rawat
2. Motivasi
a. Penilaian Motivasi Perawat Di Ruang Rawat
b. Upaya Meningkatkan Motivasi Perawat Di Ruang Rawat
c. Sistem Reward Dan Punishment Di Ruang Rawat
3. Supervisi
a. Mekanisme Supervisi Staf Di Ruang Rawat
b. Mekanisme Supervisi Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat
c. Faktor Penghambat Kegiatan Supervisi
4. Delegasi
a. Uraian Tugas Dan Kewenangan Dalam Pendelegasian
b. Mekanisme Pendelegasian

2.5 Fungsi Pengendalian

1. Penilaian Kinerja
a. Mekanisme Penilaian Kinerja Di Ruang Rawat
b. Instrumen Penilaian Kinerja Yang Digunakan Di Ruang Rawat
c. Hasil Penilaian Kinerja Di Ruang Rawat
2. Pengandalian Mutu
a. Kegiatan Pengendalian Mutu Keperawtaan Di Ruang Rawat
b. Indikator Mutu Keperawatan Yang Ditetapkan Di Ruang Rawat
c. Hasil Penilaian Mutu Keperawatan Di Ruang Rawat
3. Pengambangan Standar
a. Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat
b. Standar Kinerja Di Ruang Rawat

Anda mungkin juga menyukai