Anda di halaman 1dari 8

BUPATI BUTON SELATAN

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KEPUTUSAN BUPATI BUTON SELATAN


NOMOR: TAHUN 2020
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM TEKNIS PENGEMBANGAN PUSAT PELAYANAN TERPADU
PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK
(P2TPA)
KABUPATEN BUTON SELATAN

BUPATI BUTON SELATAN

Menimbang : a. bahwadalam rangka meminimalisir tindak kekerasan


terhadap perempuan dan anak yang merupakan perbuatan
pelanggaran hukum dan hak asasi manusia melalui kegiatan
pemberdayaan secara menyeluruh sekaligus sekaligus
berorientasi kepada peningkatan kualitas hidup perempuan
dan pemenuhan hak anak di Kabupaten Buton selatan, Maka
dipandang perlu untuk membentuk Tim Teknis Pusat
Pelayanan Terpadu;
b bahwa pejabat / pegawai yang namanya tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini dianggap mampu dan memenuhi
syarat untuk ditunjuk / diangkat sebagai Tim Teknis Pusat
Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak
(P2TP2A);
c. bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Bupati tentang Pembentukan Tim Teknis Pusat Pelayanan
Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten
Buton Selatan;
Mengingat : 1. Undang-UndangNomor 4 Tahun
1979tentangKesejahteraanAnak (LembaranNegaraRepublik
Indonesia Tahun 1979 Nomor 32);
2. Undang-UndangNomor7 Tahun 1984 tentang Pengesahan
Konvensi Mengenai Penghapusan segala Bentuk Dikriminasi
Terhadap Wanita( Convention On The elimination of ALL Forms
of Discrimination Againts Women), (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277);
3. Undang –UndangNomor 3 Tahun 1999 tentang
penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,
kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);Undang-undang Nomor 17
tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
5. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan tindak Pidana Perdagangan Orang
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor
4720);
6. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
7. Undang-undang Nomor 16 Tahun2014 tentang Pembentukan
Kabupaten Buton Selatan di Provinsi Sulawesi
Tenggara( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 173, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
5563);
8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
dua kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 tahun
2015 tentang perubahankeduaatasUndang-undangNomor 23
tahun 2014 tentangPemerintah Daerah( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
9. PeraturanPemerintahNomor 6 Tahun 1988
tentangKoordinasiKegiatanInstansiVertikal di Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor
10, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3373);
10. PeraturanPemerintahNomor 79 Tahun 2005
tentangPedomanPembinaan dan
PengawasanPenyelenggaraanPemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4593);
11. PeraturanPemerintahNomor 38 tahun 2007
tentangPembagianUrusanPemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RepublikIndonesiaTahun
2007 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Reapublik
Indonesia Nomor 4737);
12. Keputusan presidenNomor 36 Tahun1990
tentangPengesahanKonvensiHakAnak;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentangPedomanPengelolaanKeuangan Daerah
sebagaimanatelahdiubahdua kali, terakhirdenganperaturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentangPerubahanKeduaAtasPeraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedomanPengelolaanKeuangan
Daerah ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 310 );

Memperhatikan: 1. InstruksiPresidenNomor5 Tahun 1995 tentang


PeningkatanPeranan Wanita Dalam Pembangunan;
2. InstruksiPresidenNomor9 Tahun 2000 tentang
Pengarustamaan Gender dalam Pembangunan;
3.KesepakatanBersamaAntara Menteri Negara
PemberdayaanPerempuan dan Menteri Kesehatan, Menteri
Sosial dan KepalaKepolisianNomor 14/Men PP/ Dep V /X /
2002, Nomor B/3028/2002 tentangPelayananTerpadu
Korban KekerasanTerhadapPerempuan dan AnaK

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Tim Teknis Pusat
PelayananTerpaduPerlindunganPerempuan dan
AnakKabupatenButon Selatan
dengansusunanpersonilsebagaimanatercantumdalam Lampiran I
yang merupakanbagiantidakterpisahkandarikeputusanini.
KEDUA : Tim Teknissebagaimanadimaksuddalamdiktum KESATU,
MempunyaiTugasSebagaimanatercantumdalam Lampiran II yang
merupakanbagiantidakterpisahkandarikeputusanini.
KETIGA : BagianStrukturOrganisasi Tim Teknis Pusat PelayananTerpadu
PerlindunganPerempuan dan AnakKabupatenButon Selatan tercantumdalam
Lampiran III yang merupakanbagiantidakterpisahkandari
Keputusan ini.
KEEMPAT : Tim Teknissebagaimanadimaksuddalamdiktum
KESATU,
dalammelaksanakantugasnyabertanggungjawabkepadaBupatiBut
on Selatan denganberpedoman pada
ketentuanPeraturanPerundang-undangan yang berlaku.
KELIMA : Segalabiaya yang timbulakibatpelaksanaan Keputusan
inidibebankan pada AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah
KabupatenButon Selatan melaluiDokumenPelaksanaanAnggaran
(DPA) DinasPemberdayaanPerempuan dan
PerlindunganAnakKabupatenButon Selatan,
SumberPembiayaanmasing-masinginstansi/ SKPD yang terkait
dan sumberpembiayaanlainnya yang sah dan tidakmengikat.
KEENAM : Keputusan iniberlakusejaktanggalditetapkan,
denganketentuanbahwaapabiladikemudianhariterdapatkekelirua
ndalampenetapannyaakandiadakanperubahan dan
perbaikansebagaimanamestinya.

Ditetapkan :Batauga
pada Tanggal:Maret 2020

BUPATI BUTON SELATAN

H. LAODE ARUSANI

LAMPIRANI:KEPUTUSAN BUPATI BUTON SELATAN


NOMOR : TAHUN 2020
TANGGAL : MARET 2020
TENTANG :PEMBENTUKANTIM TEKNIS
PENGEMBANGAN PUSAT PELAYANAN
TERPADU PERLINDUNGAN PEREMPUAN
DAN ANAK(P2TP2A)
KABUPATENBUTON SELATAN

SUSUNAN TIM TEKNIS PENGEMBANGAN PUSAT PELAYANAN TERPADU


PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK
KABUPATEN BUTON SELATAN

I. Pembina : BupatiButon Selatan

II. Pengarah : Sekretaris Daerah KabupatenButon Selatan

III. PenanggungJawab : KepalaDinasPemberdayaanPerempuan Dan


PerlindunganAnakKabupatenButon Selatan
IV. Ketua : KepalaBidangPerlindunganPerempuanDinasPem
berdayaanPerempuan dan
PerlindunganAnakKabupatenButon Selatan
V. Wakil : Kasie. Perlindungan Terhadap Kekerasan dalam
KetuaBidangPerlindugan Rumah Tangga
Perempuan
VI. Wakil : Kasie Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan
KetuaBidangPerlindunga Keluarga dan Lingkungan
n Anak
VII Sekretaris : SekretarisDinasPemberdayaanPerempuan dan
. PerlindunganAnakKabupatenButon Selatan
VII Bendahara : BendaharaPengeluaranDinasPemberdayaanPere
I. mpuan dan PerlindunganAnakKabupatenButon
Selatan
IX. Divisi Pendampingan / : 1. La Ode Heryanto, SS,M.Pd
Advokasi 2. RabiatulAdawiah, SKM.,M.Kes
3. Marwan, SKM.,M.Kes
4. Chusnul Khotimah, Amd.Kep
X. Divisi Hukum dan Medis : 1. KabagHukumSetdaKab. Buton Selatan
2. KapolsekBatauga
3. Direktur RSUD Kab.Buton Selatan
4. Huwiani,S.H
XI. Divisi RehabilitasiSosial : 1. Kepala Kantor Urusan Agama
dan Keagamaan Kec.Batauga
2. Nuraini, AMK
3. Wd. Risnawati Kamsyar, S.Psi
XII Divisi Publikasi dan : 1. Ediman, S.Pd
. PengembanganJaringan 2. La Kata, SKM
3. Dirham R,SST

BUPATI BUTON SELATAN

H. LAODE ARUSANI

LAMPIRANII:KEPUTUSAN BUPATI BUTON SELATAN


NOMOR : TAHUN 2020
TANGGAL : MARET 2020
TENTANG : PEMBENTUKAN TIM TEKNIS
PENGEMBANGAN PUSAT PELAYANAN
TERPADU PERLINDUNGAN PEREMPUAN
DAN ANAK (P2TP2A)
KABUPATENBUTON SELATAN
URAIAN TUGAS TIM TEKNIS PENGEMBANGAN PUSAT PELAYANAN TERPADU
PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK
KABUPATEN BUTON SELATAN

I. Pembina : 1. Memberikan petunjuk, Nasehat dan membina


Personil P2TP2A dalam Melaksanakan tugas
dan tanggung jawab
2. Menerima Laporan semester(tiap 6 bulan) dan
Laporan tahunan atas perkembangan dan
Kemajuan pengelolaan Pelayanan P2TP2A pada
Masyarakat
II. Pengarah : 1. Memberikan arahan operasional pelayanan
P2TP2A agar dapat berjalan dengan baik
2. Menerima Laporan semester(tiap 6 bulan dan
Laporan tahunan atas perkembangan dan
kemajuan pengelolaan Pelayanan P2TP2A
untuk diteruskan kepada Bupati Buton
Selatan Selaku pembina P2TP2A.
III. Penanggung Jawab : 1. Bertanggung Jawab Atas Pelaksanaan
Operasional Pelayanan P2TP2A kepada Bupati
Buton Selatan Selaku Pembina P2TP2A
2. Memberikan arahan operasional pelayanan
P2TP2A agar dapat berjalan dengan baik.
3. Sebagai mediator dan Katalisator dalam
pembangunan kerjasama antar instansi
pemerintah
4. Menerima laporan perkembangan dan
kemajuan pengelolaan pelayanan P2TP2A
dari ketua untuk diteruskan kepada Bupati
Buton Selatan selaku pembina P2TP2A
IV. Ketua : 1. Memimpin Pelaksanaan tugas dan fungsi
P2TP2A dalam upaya pemberdayaan dan
perlindungan bagi perempuan dan anak.
2. Melakukan fungsi koordinasi dengan Divisi/
internal P2TP2A dan koordinasi eksternal
dengan lembaga terkait.
3. Merekomendasi, mengarahkan dan
mendisposisi hasil identifikasi saksi korban
oleh sekretaris untuk diteruskan ke wakil
ketua dan atau Divisi pelayanan terkait.
4. Mempunyai kegiatan program untuk diajukan
kepada penanggung jawab.
5. Menjalin hubungan dan kemitraan dengan
berbagai pihak dalam upaya peningkatan
kapasitas kelembagaan P2TP2A dan sumber
daya manusia perempuan dan anak
V. Wakil Ketua Bidang : 1. Bersama Ketua menyusun kegiatan program
Perlindungan pemberdayaan perempuan dan perlindungan
Perempuan perempuan.
2. Membantu ketua melaksanakan fungsi
koordinasi internal dan eksternal yang terkait
dengan penanganan pemberdayaan dan
perlindungan perempuan.
3. Menyusun laporan semester dan laporan
tahunan atas perkembangan dan kemajuan
pelayanan pemberdayaan dan perlindungan
perempuan.

VI. Wakil Ketua Bidang : 1. Pemenuhan hak anak dan perlindungan anak
Perlindungan Anak 2. Membantu ketua melaksanakan fungsi
koordinasi internal dan eksternal yang terkait
dengan penanganan pemenuhan hak dan
perlindungan anak.
3. Menyusun laporan semester dan laporan
tahunan atas perkembangan atas
perkembangan dan kemajuan pelayanan
pemberdayaan dan perlindungan anak
VII. Sekretaris : 1. Melakukan fungsi administrasi
2. Membantu ketua untuk memfasilitasi
administrasi operasional kegiatan kelembagaan
P2TP2A
3. Melakukan identifikasi awal bagi perempuan
dan anak korban kekerasan untuk diteruskan
kepada ketua;
4. Menghimpun dan mendokumentasikansemua
dokumen dari fungsi-fungsi lembaga P2TP2A
untuk menjadi bahan pelaporan dan
pengembangan lebih lanjut.
VIII. Bendahara : 1. Melaksanakan dan mengelola administrasi
keuangan P2TP2A
2. Membantu ketua untuk memfasilitasi
operasional kegiatan pelayanan P2TP2A
3. Membuat laporan pertanggung jawaban
keuangan secara berkala kepada ketua.
IX. Divisi : 1. Mendampingi perempuan dan anak korban
Pendampingan/ kekerasan yang terlebih dahulu diketahui oleh
Advokasi ketua dengan menerbitkan surat perintah
tugas(SPT);
2. Mendampingi perempuan dan anak korban
kekerasan sejak awal sampai dengan
penyelesaian permasalahannya;
3. Mengadvokasi berdiskusi dan memberikan
pemahaman bagi perempuan dan anak korban
kekerasan dan melindungi dari berbagai
ancaman dan intimidasi dari pihak lain;
4. Melakukan fungsi koordinasi internal dan
eksternal guna kelancaran pelaksanaan tuga
dan pengembangan P2TP2A;
5. Membuat laporan semester dan laporan
tahunan yang disampaikan kepada ketua
melalui sekretaris.

X. Divisi Hukum
danMedis
a. Divisi Hukum : 1. Memberikan pelayanan bagi perempuan dan
anak korban kekerasan dan melakukan
penjangkauan bagi terlapor untuk penyelidikan
dan penyidikan.
2. Melakukan koordinasi internal dan eksternal
P2TP2A dan koordinasi eksternal untuk
pelayanan lanjutan denganpihak dan atau
instansi terkait.
3. Memberikan jaminan keamanan dan
keselamatan bagi korban, pelapor ataupun
saksi;
4. Dapat menajdi saksi verbal pada persidangan
di pengadilan terhadap kasus perempuan dan
anak bila diperlukan;
5. Membuat laporan semester dan laporan
tahunan atas sejumlah kasus perempuan dan
anak dan disampaikan kepada Ketua P2TP2A
untuk dijadikan bahan evaluasi dan
pengembangan kelembagaan P2TP2A
b. Divisi Medis : 1. Memberikan pelayanan perawatan medis/fisik
bagi perempuan dan anak korban kekerasan
sesuai dengan prosedur dan standar
pelayanan, baik atas permintaan korban
sendiri, atas permintaan pihak kepolisian atau
pun atas permintaan ketua P2TP2A kab. Buton
Selatan;
2. Perawatan medis dilakukan dipusat
pemerintah Kab. Buton selatan rumah Sakit
Bhayangkaradan dalam keadaan tertentu
dapat dilakukan diseluruh Rumah Sakit
Pemerintah, Swasta dan Klinik serta
Puskesmas yang terjangkau.
3. Korban yang ditangani langsung di Rumah
Sakit Bhayangkara, rumah Sakit swasta, Klinik
maupun puskesmas hendaknya dapat
memberikan informasi dan data korban ke
lembaga pusat pelayanan terpadu
pemberdayaan permpuan dan anak kabupaten
Buton Selatan, yang diawali dengan
penyampaian surat dan alamat serta informasi
layanan dari P2TP2A kabupaten Buton
Selatan.
4. Menyampaikan laopran semester dan laporan
tahunan kepada ketua pusat pelayanan
terpadu pemberdayaan perempuan dan anak
kabupaten buton Selatan bagi korban yang
ditangani di Rumah SakitPemerintah, rumah
sakit Bhayangkara, swasta dan puskesmas.
5. Memberikan palayanan perawatan korban atas
permintaan dan rekomendasi Ketua Pusat
Pelayanan terpadu pemberdayaan Perempuan
dan anak kabupaten Buton Selatan.
XI. DivisiRehabilitasi Sosial Dan Keagamaan
a. Divisi : 1. Mengidentifikasi Perempuan dan anak korban
Rehabilitasi kekerasan serta perempuan lanjut usia;
sosial 2. Memberikan dan menyesuaikan jasa layanan
yang berorientasi kepada pemulihan funsi
sosial perempuan dan anak korban kekerasan;
3. Melakukan koordinasi internal P2TP2A
maupun berkoordinasi secara eksternal dengan
pihak/ instansi lainnya;
4. Membuat laporan semester dan laporan
tahunan kepada ketua P2TP2A kabupaten
Buton selatan.
b. Divisi : 1. Memberikan layanan keagamaan bagi
Keagamaan perempuan dan anak korban kekerasan baik
secara langsung/ bertatap muka berdiskusi,
ataupun secara tidak langsung telepon
ataupun media lainnya;
2. Memberikan penguatan bagi perempuan dan
anak korban kekerasan sehingga dapat pulih
dan hidup secara damai dan tenteram
sebagaimana perempuan dan anak umumnya.
3. Melakukan koordinasi internal P2TP2A dan
koordinasi eksternal dengan pihak ataupun
instansi lain yang berorientasi kepada
pemulihan perempuan korban kekerasan dan
anak korban kekerasan.
XII. Divis Publikasi dan : 1. Menyediakan dan memberikan layanan
Pengembangan informasi kepada masyarakat yang berorientasi
Jaringan kepada peningkatan kualitas hidup
perempuan dan pemenuhan Hak Anak (PUHA)
serta perlindungan bagi perempuan dan anak
korban kekerasan.
2. Mengakses informasi dan membangun jejaring
seluas-luasnya dalam upaya peningkatan
kapasitas P2TP2A;
3. Melakukan fungsi koordinasi baik internal
mauppun eksternal dengan pihak/ isntansi
dan lembaga profesi/ pemerhati perempuan
dan anak;
4. Menyampaikan laporan semester dan laporan
tahunan kepada ketua

BUPATI BUTON SELATAN

H.LAODE ARUSANI

Anda mungkin juga menyukai