DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. I.L
2. Jenis Kelamin : laki-laki
3. Umur : 60 tahun
4. Pendidikan : S1
5. Pekerjaan : Pensiunan
6. Alamat kepala keluarga : jl.nila kel.hutuo kec.limboto
7. Komposisi anggota keluarga :
Hub. Status
No Nama L/P Umur Pekerjaan Pendidikan Ket
Keluarga Kesehatan
Tidak
1 Ny. A.K P 58 Thn Istri Pensiunan S1
baik
2 Nn. N.I p 26 Thn Anak PNS S1 Baik
3 Tn. I.I L 23 Thn Anak Polri MA Baik
Genogram
D. STRUKTUR KELUARGA
22. Struktur komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap
anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan hal ini dapat
terlihat saat perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan di dalam keluarga
adalah komunikasi dua arah.
23. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama,
setiap anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat menyampaikan idenya
jika ada masalah yang dirasakan.
24. Struktur peran
Dalam keluarga, Ny A.K berperan sebagai ibu rumah tangga Sekaligus
sedangkan Ny. N.i, Tn. I.I, berperan sebagai anak dan bekerja sebagai PNS dan
Polri. Di dalam keluarga Tn. I.L sebagai pensiunan.
25. Struktur nilai dan norma budaya
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya Gorontalo, dimana Tn. I.L
seorang pensiunan yang harus menafkahai istri dan anak-anak nya. tidak ada nilai
dan norma budaya yang bertentangan dengan kesehatan.
E. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi afektif
keluarga Tn I.L saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai
antar anggota keluarga. Tn. I.L sangat menyayangi keluarga, saling menjaga antara
anggota keluarga satu dengan anggota keluarga yang lain. Tn. I.L berusaha mendidik
anaknya agar selalu menghormati orang tua dan menyayangi sesama anggota keluarga
dan teman sebaya serta berusaha menanamkan kedisiplinan pada anaknya.
26. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. I.L mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi
sosial pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan membiarkan
anaknya bermain dengan teman sebayanya di kampung rumahnya serta selalu
menyapa orang yang ditemuinya dengan sopan, hal itu terbukti ketika perawat
berkunjung ke rumah keluarga Tn I.L sangat kooperatif dan mau di ajak berdiskusi.
Sosialisasi di mulai sejak anak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi
26. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
Setiap anggota keluarga yang sedang sakit, selalu mendapat perawatan dari
anggota keluarga yang sehat.
F. STRES DAN KOPING KELUARGA
29. Stres yang dihadapi keluarga : keluarga Tn I.L sangat khawatir dengan Tn.I.L
karena tekanan darahnya di luar batas normal.
30. Stres jangka panjang : itulah penyebabnyabyang membuat Tn.I.L merasa stres
karena tidak bisa makan makanan yang banyak mengandung garam dan tidak bisa
stres sedikit.
31. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah : Keluarga mengatakan apabila
ada masalah yang dirasa berat maka mereka akan memecahkannya secara
bersama-sama dengan jalan musyawarah keluarga sampai ketemu jalan
pemecahannya dengan tidak saling memaksakan dan menyakiti yang lain.
32. Strategi koping yang digunakan : Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding
bersama atau konsultasi dengan orang yang lebih tahu
33. Strategi adaptasi disfungsional : Bila keluarga sedang mengalami masalah
kesehatan mereka cenderung megesampingkan sebelum masalah tersebut parah.
G. HARAPAN KELUARGA
H. PEMERIKSAAN FISIK
(Head to Toe)
Fisik
2. Leher leher tidak nampak leher tidak nampak leher tidak nampak leher tidak nampak
adanya peningkatan adanya peningkatan adanya peningkatan adanya peningkatan
tekanan vena tekanan vena tekanan vena tekanan vena
jugularis dan arteri jugularis dan arteri jugularis dan arteri jugularis dan arteri
carotis, tidak teraba carotis, tidak teraba carotis, tidak teraba carotis, tidak teraba
adanya pembesaran adanya pembesaran adanya pembesaran adanya pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
(struma). (struma). (struma). (struma).
6. Mulut Mukosa mulut agak Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut
sedikit kering,Mulut lembab,keadaan lembab,keadaan lemb,keadaan
sedikit kotor, makan bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada
1x/hari porsi habis kelainan kelainan kelainan
½.
9. TTV dan TD : TD : 120/90 mmHg, TD: 110/80 mmHg TD: 120/80 mmHg
ekstremitas 160/100mmHg, N :
N : 74x/m, R: 18 x/mnt R: 18 x/mnt
100x/m, S : 36,50C
S : 360C N: 84 x/mnt N: 72 x/mnt
4 4
5 5
5 5 5 5 5 5
5 5
5 5 5 5
DO:
BB : Defisit nutrisi
DO:
Intoleransi aktivitas
TD : 160/100mmH, N :
100x/m, S : 36,50C
R: 20x/m
4 4
5 5
DS : Ny. AK mengatakan
Diagnosa keperawatan.
1. Defisit Nutrisi pada Tn I.L keluarga Tn. I.L b.d kekurangefektifan keluarga dalam
membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anggota keluarga yang sakit.
2. Intoleransi Akivitas pada Tn I.L keluarga Tn. I.L b.d ketidak mampuan keluarga dalam
mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya.
B. Perencanaan
Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana perawatan keluargaTn.
A terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah kesehatan sebagai berikut :
3. potensial (1)
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2x 2 1 Sumber-sumber yang ada dan
diubah tindakan untuk me-mecahkan
masalah dapat dijangkau
1.tinggi (2)
keluarga.
2. sedang (1)
3. rendah (0)
3. Potensi untuk mence-gah 3/3 x 1 3/3 Masalah dapat dicegah untuk
masalah tidak memper-buruk keadaan
dapat dilakukan Tn I.L dan
1. Mudah (3)
keluarga dengan memperbaiki
2. Cukup (2) perilaku hidup sehat.
3. Potensial (1)
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 1 membawa TN I.L ke pelayanan
diubah kesehatan untuk mendapatkan
pengobatan dan perawatan.
1. Tinggi (2)
2. Sedang (1)
3. Rendah (0)
3. Potensi untuk mence-gah 2/3 x 1 2/3 Pencegahan bias dilakukan
masalah dengan menjaga pola hidup dan
pola makan.
1. Mudah (3)
2. Cukup (2)
EVALUASI
O:
Keluarga kooperatif
dan aktif saat dijelaskan.
Keluarga
mendengarkan penjelasan
yang diberikan.
Keluarga membantu
proses pemenuhan
kebutuhan nutrisi Tn I.L
sampai akhirnya bisa
makan dan minum.
A:
P:
Lanjutkan intervensi.
TD: 130/90mmHg
A:
P:
Lanjutkan intervensi.
Keadaan sejahtera 1
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
2 Mudah 2
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0
Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
3 Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah berat, harus segera 2
ditangani
Ada masalah, tetapi tidak perlu 1
segera ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
RUMUS
SKOR
ANGKA TERTINGGI X BOBOT