3. Aturlah ukuran dari Memori/RAM yang akan dipakai di Virtual Machine, lalu klik Next.
4. Pilih “Create a virtual a hard disk now” untuk membuat penyimpanan dari Virtual Machine, lalu klik
Create.
5. Pilih “VHD (Virtual Hard Disk)” untuk membuat format penyimpanan Virtual Machine dalam bentuk
VHD, lalu klik Next.
6. Pilih “Dynamically allocated” untuk membuat jenis penyimpanan yang selalu otomatis bertambah besar.
7. Aturlah ukuran dari penyimpanan menjadi 700 GB,
GB lalu klik Create.
8. Klik kanan pada Virtual Machine (Linux Debian) lalu pilih Settings.
9. Masuk ke menu Storage > Empty, klik pada gambar CD/DVD lalu pilih Host Drive’E:’ untuk memilih
media untukk booting Virtual Machine dalam bentuk CD/DVD.
10. Masuk ke menu Network > Adapter 1, pada Attached to : pilih Host-only
Host only Adapter. Kemudian, masuk
ke Advanced pada Promiscious Mode : pilih Allow All, lalu klik OK.
11. Klik pada Virtual Machine (Linux Debian) lalu pilih Start untuk memulai menjalankan Virtual
Machine.
15. Pilih American English untuk layout dari keyboard yang dipakai.
16. Pilih No untuk tidak melanjutkan tanpa rute utama.
17. Pilih Configure Network Manually untuk mengkonfigurasi jaringan secara manual.
18. Masukkan Ip address (200.195.10.1) yang akan dipakai OS ini ketika berada di dalam jaringan, lalu
pilih Continue.
19. Secara otomatis Netmask (255.255.255.0) akan mengikuti kelas IP address (kelas C) yang telah
dimasukkan, lalu pilih Continue.
20. Secara otomatis Gateway akan mengikuti Network ID (200.195.10) dari IP address yang telah
dimasukkan dan untuk Host ID ketikkan saja 1, lalu pilih Continue.
21. Secara otomatis Name server address (200.195.10.1) akan mengikuti IP address, lalu pilih Continue.
22. Masukkan Hostname (thobiastalo) yang digunakan sebagai nama ketika berada di dalam jaringan, lalu
pilih Continue.
23. Masukkan Root password (123) yang digunakan sebagai password untuk masuk ke mode root nanti,
lalu pilih Continue.
24. Masukkan kembali password untuk root sebagai verifikasi, lalu pilih Continue.
25. Masukkan Full name for the new user (thobiastalo) digunakan sebagai nama lengkap dari orang yang
akan menggunakan Linux Debian ini, lalu pilih Continue.
26. Masukkan Username for your account (thobiastalo) digunakan sebagai nama untuk akun Linux Debian
ini, lalu pilih Continue.
27. Masukkan Choose a password for the new user (123) yang digunakan sebagai password untuk akun
yang telah dibuat, lalu pilih Continue.
28. Masukkan kembali password untuk memverifikasi, lalu pilih Continue.
29. Pilihlah waktu yang akan dipakai yaitu eastern (Waktu ini bergantung dari wilayah yang telah dipilih
tadi), lalu pilih Continue.
30. Pilih Guided-use entire disk untuk menggunakan seluruh isi dari penyimpanan saja.
31. Pilihlah harddsik yang akan diterapkan untuk menggunakan seluruh ini penyimpanan.
32. Pilih Seperate /home partition untuk memisahkan partisi /home (Untuk menyimpan data) dari partisi
yang lainnya.
33. Pilih Finish Partitioning and write change to disk untuk menyelesaikan hasil partisi yang dibuat secara
otomatis.
34. Pilih Yes untuk menyimpan perubahan dari hasil partisi yang telah dibuat.
38. Pilih Standard system utilities saja agar penginstalannya lebih cepat dan hasilnya berupa tampilan
Debian yang lebih sederhana.
41. Jika proses instalasi telah selesai keluarkan CD/DVD R1 lalu pilih continue.
42. Ketikkan Root dan password root untuk masuk ke dalam direktori Root.
Pastikan semua konfigurasi telah benar dan sesuai dengan pada waktu penginstalan.
44. Ketikkan ping 200.195.10.1 untuk menguji konektifitas menuju ke IP tersebut (ctrl dan c untuk berhenti
ping) dan hasil pingnya telah sukses seperti gambar di bawah.
45. Masukkan DVD R2 untuk menginstall paket untuk DNS Server dengan cara klik kanan pada logo
CD/DVD di pojok kanan bawah hilangkan centang pada Host Drive’E:’ lalu centang kembali.
46. Ketikkan perintah apt-cdrom add untuk menscan isi dari DVD R2 karena pertama kali dimasukkan.
47. Ketikkan perintah apt-get install bind9 untuk menginstall paket untuk DNS server yaitu Bind9 lalu
tekan y untuk yes.
48. Setelah itu akan ada perintah untuk memasukkan DVD R1 , maka ketikkan eject untuk keluar dari
proses instalasi.
51. Ketikkan perintah apt-cdrom add untuk menscan isi dari DVD karena baru pertama kali dimasukkan.
52. Ketikkan perintah apt-get install bind9 lalu ketik y untuk yes.
53. Setelah itu, akan ada perintah untuk memasukkan R2 maka ketikkan eject untuk keluar dari proses
instalasi DNS server.
55. Masukkan DVD R2 untuk menginstall paket untuk DNS Server dengan cara klik kanan pada logo
CD/DVD di pojok kanan bawah hilangkan centang pada Host Drive’E:’ lalu centang kembali.
56. Ketikkan perintah apt-get install bind9 untuk menginstall paket untuk DNS server yaitu Bind9 lalu
tekan y untuk yes.
57. Ketikkan perintah di bawah untuk masuk ke zona default pada DNS Server.
Lakukanlah beberapa hal berikut yaitu ganti localhost dengan nama domain tkj3tkj1.sch.id, ganti
/etc/bind/db.local dangan /etc/bind/db.tkj, ganti 127.in-addr.arpa dengan 200.in-addr.arpa, dan ganti
/etc/bind/db.127 dengan /etc/bind/db.200. Kemudian, simpan dan keluar.
Ganti semua kata localhost dengan tkj3tkj1.sch.id tekan ctrl dan w lalu ctrl dan r, kemudian masukkan
localhost lalu tkj3tkj1.sch.id, dan tekan a untuk menerapkan ke semua kata localhost.
Lakukanlah beberapa hal berikut yaitu ganti IP 127.0.0.1 dengan IP 200.195.10.1, pada @ baris paling
terakhir ganti dengan www, ganti AAAA pada baris paling terakhir menjadi A, dan ganti ::1 dengan IP
200.195.10.1. Kemudian simpan dan keluar
Lakukanlah beberapa hal berikut yaitu ganti 1.0.0 IN PTR localhost. dengan 1.10.195 IN
PTR tkj3tkj1.sch.id.; dan tambah 1 baris pada bagian paling akhir yaitu 1.10.195 IN
PTR www.tkj3tkj1.sch.id. Kemudian simpan dan keluar.
64. Ketikkan perintah /etc/init.d/bind9 restart untuk meretart bind9 karena telah dilakukan perubahan pada
file konfigurasi DNS server.
67. Ketikkan perintah apt-get install dnsutils untuk menginstall Dnsutils lalu tekan y untuk yes.
68. Ketikkan perintah nslookup untuk menguji konfigurasi DNS server, lalu masukkan IP domain
(200.195.10.1) dan nama domain (tkj3tkj1.sch.id dan www.tkj3tkj1.sch.id). Setelah itu, pastikan bahwa
konfigurasi DNS server telah sukses lalu keluar dengan perintah exit.
69. Ketikkan perintah apt-get install apache2 untuk mengintsall paket untuk WEB server yang berada di
DVD R1, lalu tekan y untuk yes.
70. Ketikkan perintah cd /etc/apache2/sites-available untuk berpindah direktori ke direkori dari root ke
sites-available.
72. Ketikkan perintah cp 000-default.conf web.conf untuk menyalin isi konfigurasi default dari 000-
default.conf dan mengubah namanya menjadi web.conf.
Kemudian, ubahlah hal-hal berikut yaitu ganti localhost dengan tkj3tkj1.sch.id, tambah 1 baris dibawah baris
pertama yaitu ServerAlias www.tkj3tkj1.sch.id, dan tambahkan /web menjadi DocumentRoot
/var/www/html/web. Kemudian, simpan dan keluar.
75. Ketikkan perintah mkdir /var/www/html/web untuk membuat direktori web dimana terdapat file
konfigurasi html.
80. Ketikkan perintah a2ensite web.conf untuk mengaktifkan file konfigurasi utama WEB server yang telah
dibuat sendiri.
81. Ketikkan perintah /etc/init.d/apache2 restart, pastikan muncul pesan OK berarti telah berhasil.
82. Untuk menguji konfigurasi dari WEB Server yang telah dilakukan harus diuji coba pada Sistem Operasi
asli (Windows 10) yang bertindak sebagai client. Di sini kita harus melakukan settingan IP secara
manual dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Klik pada logo internet di pojok kanan bawah dan pilih Network Settings
b. Scroll
oll ke bagian paling bawah dan Pilih Adapter Options
d. Masukkan IP address, subnet mask, dafault gateway dan DNS Server sesuai dengan konfigurasi yang
telah dilakukan pada Linux Debian yang bertindak sebagai Server.
83. Buka aplikasi browser seperti Google Chrome, Opera Mini, Mozilla Firefox, dsb. Kemudian, masukkan
IP domain (200.195.10.1) dan nama domain (tkj3tkj1.sch.id dan www.tkj3tkj1.sch.id
www.tkj3tkj1.sch.id) pada header bar.