Anda di halaman 1dari 5

Wound Healing

dr Nungki SpBp
Proses penyembuhan luka

 Inflamasi
 Proliferasi
 Remodelling
Harus tau untuk mengidentifikasi jenis luka seperti apa, tatalaksananya seperti apa, dan
menentukan akut atau kronis dari sebuah luka.

Anatomi Kulit

Luka biasanya dari luar kedalambagian terluar kulit.

Kulit:

 Epidermis
 Dermis
 Jaringan Subcutaneous

Pada saat luka(diskontiunuitas jaringan) dengan batas luka sedermis, terjadi inflamasi diserbu
oleh (PMN,Macrofag,Platelet)Pembentukan fibrin oleh platelet,terjadi koagulasi oleh PMN->
dan pembersihan melalui macrofagProliferasi kolagenRemodellingWound contraction.
(Ga harus urut proses inflamasi nya)

Pada jaringan yang luka terbentuk neovaskularisasi untuk membantu proses penyembuhan luka.

Awal terjadinya Luka:


Vasoconstriction(supaya ga terlalu banyak darah yang terbuang akibat bocor)Vasodilatasi
( Memungkinkan extravasasi oleh sel sel radang)
Tanda inflamasi:
Erytema: Vasokonstriksi
Edema: Vasodilatasi

Normalnya sel sel radang terdapat di pembuluh darah, sehingga mobilisasi sel radang ke tempat luka
terjadi dengan cepat.

PROLIFERASI
2 hari setelah terjadinya luka setelah proses inflamasi.
Mesenkimal selinti sel dari jaringan kulit ( bisa sel induk darah).
Macrofag mengundang growth factor untuk membangun kembali jaringan.
Angiogenesis membantu merekonstruksi vaskularisasi pada jaringan yang rusak dari pembuluh darah
sekitarnya.

Epitelisasi
Epitel bisa terhubung kembali dengan
- Dijahit
- Dibikin jalan pembuluh darah agar epitel bisa tumbuh secara alami
Epitel tumbuh setelah terbentuknya jaringan kolagen ( setelah jaringan fibrin mengisi matrix,
digantikan oleh kolagen) setelah 4 minggu jaringan kolagen harus dirusak, apabila kolagen
berlebihan terjadi jaringan keloid ( berhenti di proliferasi tidak sampai ke remodelling)

Wound Konstrusksi ( REMODELING)


Berusaha untuk mempererat jaringan ikat ( kolagen). Kalo sudah terjadi sebuah luka di jaringan ga
akan balik 100%, sehingga menjadi jaringan yang rentan.

Gangguan dalam Wound Healing


1. Local Factor
- Infeksi
- Hematom
- Radiasi : Merusak dna sekitar luka
- penyakit systemic
- sirkulasi tidak terjadiBlood Vessels become occluded
- Benda asingInfeksi
- Merokok : Menstimulasi vasokonstriksi
- Kolagen tumbuh abnormalmenyebabkan fibrosis ( Bekas Luka)

2. Systemic Factor
- Malnutrisi: yang membentuk protein untuk growth factor
- Cancer : nutrisi di intercept sel kanker
- Tua: Sel sudah tidak berfungsi dengan baik
- Diabetes: Pergerakan sel radang sangat lambat (neutrophil,phagositosis)
- Steroid dan immunosupresi: Supress migrasi makrofag, fibroblast proliferasi,akumulasi
kolagen dan angiogenesis ( Dokter memberkan obat steroid pada proses remodelling agar
tidak terjadi pembentukan kolagen berlebihan. Terutama pada proses di organ vital)

Management Luka
Harus paham jenis luka nya seperti apa.
Prinsip: Menyiapkan dinding atau dasar luka
1. Pembersihan luka
2. Dikontrol infeksi dan inflamasinya
3. Memelihara keseimbangan kelembaban ( agar jalur jalur vaskularisasi adekuat)
4. Mempercepat dengan cara memfasilitasi penyembuhan alami dan lebih efektif
5. Pembersihan jaringan nekrotik ( dibalut, dikasih betadine)
Pembersihan Luka
- Cuci tangan dengan sabun
- Chlorohexidine ( bisa memelihara ke-asaman-nya)
- Kalo ada lepuhan (blisters) diangkat ( Lepuhan terjadi karna lapisan Epidermis terlepas dari
dermis karna kerusakanterjadi gapekstravasasi jaringan(Cairan melenting))
- Necrotomy ( jaringan udah mati, diangkat aja)

Penjahitan
Jahit layer by layer (Subcutandermisepidermis) agar tidak terjadi gap sehingga
penyembuhan luka lebih cepat.

Kita harus tau fasepenyembuhan luka agar tau kapan mau angkat jahitan, harus tau juga pada
bagian tubuh mana yang fase nya lebih cepat/lama. ( daerah yang bergerak seperti extremitas
lebih mudah terjadi breakdown). Sehingga jahitan juga menjaga perlekatan jaringan.
Tapi jangan kelamaan ditaro benangnya, karna lama lama benang akan tenggelamsticth
marking.

Contoh:
Scalp 7-12 Hari
Face 3-5 Hari
Abdomen 6-12 Hari
Limbs : 6-14 Hari

Wound Dressing
Optimal Wound dressing:
- Menjaga kelembaban
- Mencegah terjadinya tekanan atau trauma mekanikal ( tergesek)
- Reduce edema
- Mencegah terjadinya iritasi (plaster coklat)

Klasifikasi wound dressing:


Fungsi: Menutup luka, menjaga kelembaban
Material: hydrocolloid,alignant,kolagen
Physical form: jel,film ,ointment,foam

Dressing
Provide: Protection, contain exudate

Traditional Dressing: kassa dan tulle ( jaring jaring ada AB,desinfektan,untuk menjaga
kelembaban)
Keuntungan: Murah, lebih cepat, gampang
Kekurangan: Nempel di luka,karna ada pori pori nya lebih mudah masuk bakteri,nyeri saat
diganti ( siram dulu pake NaCl)

Modern Dressing: film dressing,foam dressing,hydrogel,


Nanocrystaline silver ( angkat jaringan nekrotik)

Keuntungan: Gampang,mudah,gasakit kalo diganti (material ga bikin iritasi)


Kekurangan: Mahal,dan ga semua fasilitas kesehatan punya

Kapan ganti balutan?


- Balutan bergeser,terbuka
- Exudate bocor ( Leakege)
- Merembes (strikethrogh)
- Pyrexia ( demam yang tidak diduga)
- Bau
- Pembengkakan pada jaringan tepi ( plaster terlalu kencang)

PRINSIP TATALAKSANA LUKA


Dressing yang bisa membantu penyembuhan alami,melindungi,mudah dimonitor ( plester
coklat gabisa diliat, pake plaster putih/film), ga sakit pas diganti.

Anda mungkin juga menyukai