Anda di halaman 1dari 14

Rumasan Masalah

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI DANAU BATUR BALI MENGGUNAKAN METODE


AERASI DALAM SISTEM IPAL

Masuk Kategori Kerusakan Terparah,


Danau Batur “Tower Air” Bali Makin
Terancam!!
Senin, 10 Februari 2020 | 13:54:47

Danau Batur, Kintamani, Bangli. (BP/dok)


DENPASAR, BALIPOST.com – Danau Batur adalah “tower air”nya tanah Bali. Air dari danau
yang merupakan kawah gunung purba ini mengalir ke lahan pertanian dan sumber-sumber mata
air yang menghidupi manusia Bali.

Ada juga yang menyebut Danau Batur adalah asal mula peradaban manusia Bali. Ironisnya, kini
Danau Batur makin terancam. Banjir bandang Jumat (7/2) menggelontorkan lumpur di kawasan
Songan memberi sinyal kuat ancaman pendangkalan. Danau Batur harus segera diselamatkan.

Selama ini ancaman kerusakan Danau Batur sesungguhnya sudah disadari. Pemerintah pusat
telah menunjukkan 11 kementerian dan Bappenas untuk menangani 15 danau di Indonesia yang
mengalami kerusakan. Salah satunya Danau Batur sebagai danau dengan kerusakan terparah di
Bali. Sayangnya, langkah penyelamatan hanya berhenti sebatas rencana.

Banyak masalah yang terjadi di Danau Batur. Daerah tangkapan air yaitu di bagian atas danau
ada hutan konservasi yang banyak dialihfungsikan menjadi tanaman tahunan. Pohon pun telah
banyak dirambah oleh masyarakat di sana dijadikan kebun.

Di sekitar danau, pertanian juga sangat intensif, tidak mengindahkan konservasi karena tidak
membuat terasering untuk pertaniannya. Ditambah semakin banyaknya penebangan pohon.
Daerah bebatuan yang tidak ada tanah diisi tanah kemudian ditanami, namun begitu hujan,
menjadi longsor dan hanyut.

Danau Batur juga belum memiliki barrier sehingga antara daratan dan danau tidak ada pembatas.
Sempadan yang tidak jelas batasnya membuat masyarakat melakukan usaha pertanian sampai ke
danau.

Pembatas tersebut bisa berupa tanaman atau yang lainnya. Tujuannya agar tanah tidak langsung
masuk ke danau. Apalagi jenis tanah yang ada di sana adalah lempung berpasir yang mudah
hanyut.

Pengelolaan sampah hingga kini belum baik. Pengelolaan limbah cair dari permukiman dan
akomodasi pariwisata belum dibuatkan IPAL.

Sistem pertanian organik harus secara cepat dilakukan, sehingga kualitas air danau bisa cepat
terselesaikan. Perilaku masyarakat juga harus mendukung keselamatan danau. Dikatakan, belum
semua masyarakat menyadari danau itu sangat penting. Upaya jangka panjang yang bisa
dilakukan adalah pendidikan.

Pengertian Aerasi

Aerasi merupakan suatu bentuk proses penambahan udara atau oksigen di dalam air dengan cara
membawa air dan udara tersebut ke dalam kontak yang dekat, dengan menyemprotkan air ke
udara (air ke dalam udara) atau dengan memberikan gelembung halus udara serta
membiarkannya untuk bisa naik melalui air (udara ke dalam air).
Di dalam sumber lain mengatakan jika aeras merupakan suatu bentuk proses atau suatu usaha
untuk menambahkan konsentrasi oksigen yang terkandung di dalam air limbah, sehingga proses
oksidasi biologi oleh mikroba bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Sementara itu, dalam melakukan proses aerasi ini perlu menggunakan suatu alat yang dinamakan
dengan aerator.

Prinsip kerja aerator ini sendiri dengan cara menambahkan oksigen terlarut di dalam air tersebut.
Selanjutnya, yang menjadi tugas utama dari alat ini ialah dalam memperbesar permukaan kontak
yang terjadi antara air dan udara.

Proses Aerasi

Di dalam proses aerasi ini yang perlu dilakukan ialah saat air baku diolah dari inlet sumur dalam yang
berada di sekitar kantor dari PDAM dengan menggunakan pompa submersible yang mampu mengalir ke
inlet aerator dengan melalui pipa, selanjutnya air tersebut disemprot melalui pipa utama dengan pipa
belah.

Pada saat itu, air jatuh melalui tray atau dinamakan nampan yang berlubang guna bertujuan dalam
menambah oksigen dalam air baku dan mengendapkan besi yang ada di dalam air.

Setelah itu, air yang melewati tray atau nampan, selanjutnya air akan turun melalui pipa outlet aerator
dan masuk ke dalam bak filter dan selanjutnya bisa didistribusikan dengan baik.
Sementara itu, pada sumber lain sendiri ada yang menjelaskan 2 macam cara melakukan aerasi ini,
seperti :

1. Memasukkan udara ke dalam air limbah, di mana dengna cara ini menggunakan suatu benda
yang dinamakan porous atau nozzle, yang berguna untuk memasukkan udara atau oksigen
murni ke dalam air limbah.
2. Memaksa air ke atas untuk bisa berkontak dengan oksigen, dalam cara ini, air limbah akan
dikontakkan dengan oksigen melalui pemutaran baling-baling yang selanjutnya diletakkan pada
permukaan air limbah.

Fungsi Aerasi dalam Pengolahan Air

1. Melarutkan oksigen ke dalam air secara langsung


2. Melakukan sirkulasi oksigen di bagian atas dengan dasar air
3. Memindahkan air dengan cepat ke bagian yang belum ter-aerasi
4. Meminimalisir berbagai zat pencemar yang terkandung di dalam air

Beberapa faktor berikut ini yang mampu mempengaruhi perpindahan oksigen, seperti :

 Suhu
 Kejenuhan oksigen
 Karakteristik Air
 Derajat turbulensi

Tujuan Aerasi

 Untuk menambah jumlah oksigen


 Menurunkan jumlah karbondioksida
 Menghilangkan hydrogen sulfide, methan dan berbagai macam senyawa organik yang lain yang
mempunyai sifat volatile (menguap) di mana memiliki kaitan dengan bau dan rasa.

Hasil dari pengolahan air dengan menggunakan metode aerasi ini mempunyai banyak manfaat guna
menghasilkan air minum yang jauh lebih baik lagi.

Penurunan dari kadar atau jumlah karbondioksida di dalam air sehingga bisa berbentuk dengan kalsium
karbonat yang bisa menimbulkan adanya suatu masalah.

Sementara itu, aerasi secara luas sudah dipergunakan dalam pengolahan air yang mempunyai
kandungan jumlah besi dan mangan yang terlampau tinggi.

Zat-zat tersebut mampu memberi rasa pahit yang ada di air, menghitamkan pemasakan beras dan
memberikan noda hitam kecoklat-coklatan untuk pakaian yang dicuci.
Pengertian IPAL

IPAL adalah sebuah struktur teknik dan perangkat peralatan beserta perlengkapannya yang
dirancang secara khusus untuk memproses atau mengolah cairan sisa proses, sehingga sisa
proses tersebut menjadi layak dibuang ke lingkungan. Cairan sisa proses atau limbah bisa berasal
dari proses industri, pabrik, pertanian, dan perkotaan yang tidak lain merupakan hasil limbah
rumah tangga. Hasil dari pembuangan tersebut dapat membahayakan manusia maupun
lingkungan, oleh karena itu diperlukan proses pengolahan lebih lanjut sebelum dibuang ke
saluran pembuangan.

Menyaring dan membersihkan cairan yang sudah tercemar baik oleh pencemar organik atau
kimia industri menjadi tujuan utama IPAL. Oleh sebab itu, IPAL memiliki urgensi untuk
dilakukan. IPAL yang dikelola secara benar pun menjanjikan sejumlah manfaat atau kegunaan.

Kegunaan IPAL

Kegunaan IPAL diketahui cukup merata. Tidak hanya untuk manusia namun juga untuk makhluk
hidup yang lain. Berikut ini beberapa kegunaan IPAL, diantaranya:

 Mengelola dan mengolah air limbah, terutama limbah industri yang mengandung
komponen bahan kimia, supaya limbah yang dibuang ke lingkungan tidak mencemari
lingkungan.
 Mengolah air limbah domestik dan juga industri supaya air bisa dimanfaatkan kembali
sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
 Menjaga kehidupan biota-biota yang hidup di sungai tetap lestari.

Ketentuan Pemerintah Mengenai IPAL


Ketentuan atau regulasi mengenai Pengolahan limbah diatur dalam Peraturan Pemerintah atau
PP. Yakni PP No 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut.
Tepatnya pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 12, dan pasal 13. Dan di Indonesia masih ada sekitar
74% perusahaan kecil yang belum mengolah secara tepat air limbah mereka, Rendahnya
pengawasan dari pemerintah menyebabkan perusahaan atau pelaku usaha dengan mudah
mengabaikan ketentuan tersebut. Dan sekarang, oleh karena kurangnya pengendalian dari
pemerintah dan kesadaran dari para pelaku usaha akan pentingnya pengolahan limbah tersebut
menyebabkan banyaknya saluran air dan lingkungan yang terkontaminasi oleh limbah industri.
Pencemaran tersebut menyebabkan timbulnya penyakit dari yang ringan hingga berat. Oleh
karena diharapkan adanya pengawasan secara intensif yang dilakukan oleh pemerintah terkait
akan hal ini.

Pentingnya IPAL dalam Lingkungan dan Perairan

IPAL memastikan cairan sisa proses domestik ataupun industri aman dimanfaatkan kembali
ataupun dibuang ke lingkungan. Dimana proses pengolahan diawali dengan memompa air baku
dari bak penampungan untuk diinjeksikan dengan PAC dan ferrosulfat. Proses berlanjut dengan
dilewatkan pada static mixer agar terjadi pencampuran yang baik. Air baku yang sudah
teroksidasi kemudian dialirkan kembali ke bak koagulasi-flokulasi yang kurang lebih
membutuhkan waktu tinggal 2 jam. Sesudahnya air dari bak dipompa menuju saringan
multimedia, saringan karbon aktif, dan kemudian ke saringan penukar ion.

Dari serangkaian proses tersebut diperoleh air olahan yang ditampung ke dalam bak
penampungan yang bisa dimanfaatkan kembali sebagai air pencucian. Pentingnya IPAL dalam
lingkungan dan  perairan ini sendiri sudah cukup tergambar dalam pengertiannya. Ringkasnya
cairan sisa proses domestik atau industri tidak perlu dikhawatirkan akan mencemari lingkungan
dan perairan karena sudah melewati serangkaian proses pengolahan limbah yang terstruktur.

Instalasi pengolahan air limbah menjadi masalah yang sangat serius belakangan ini. karena
semakin banyaknya pabrik pabrik atau industri yang dibangun didekat sumber mata air.
Menyebabkan banyak perairan di indonesia yang semakin tercemar. Kurangnya pengawasan dari
pemerintah dan badan terkait mengakibatkan semakin leluasanya pelaku industri bertindak nakal
dan tidak memperhatikan prosedur pembuangan air limbah yang benar dan dapat dipertanggung
jawabkan.

Instalasi Pengolahan Air Limbah - Suwung

TINGKAT PELAKSANAAN PROYEK

Apabila tidak terdapat perubahan apapun dalam pelaksanaannya, proyek ini diharapkan dapat
melayani cakupan area seluas 1.199 ha (yang meliputi Denpasar 502 ha, Sanur 331 ha, dan Kuta
348 ha).

Adapun masyarakat yang dapat terlayani diperkirakan berjumlah 103.200 jiwa (masing-masing
Denpasar 73.700 jiwa, Sanu 16.500 jiwa dan Kuta 13.000 jiwa), melalui pekerjaan yang akan
dilaksanakan berupa
 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas pengolahan 51.000 m3/hari
 Jaringan pipa air limbah (diamater 200 -1200 mm) dengan panjang total 131.120 km.
 Rumah pompa di Sanur & Kuta
 Sambungan Rumah (SR) sebanyak 10.000 unit.

Sampai dengan saat pencanangan dimulainya pembangunan proyek oleh Presiden, kegiatan yang
telah dilaksanakan baru terbatas pada kegiatan Jasa Konsultan yang telah menelan biaya sebesar
486,14 juta Yen, sedangkan paket-paket kegiatan Konstruksi masih dalam proses.

Hal terpenting yang telah melegakan ialah dimulainya proyek ini (masih terlambat), sepenuhnya
mendapat dukungan dari Gubernur Bali, Bupati Badung, Walikota Denpasar serta seluruh
lapisan masyarakat, terutama yang terkena dampak pembangunan proyek ini.

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH

Air limbah dari WC, kamar mandi dan dapur disalurkan melalui pipa yang dihubungkan dengan
jaringan pipa air limbah menuju IPAL.

Penggalian dan pemasangan pipa air limbah mempergunakan metode yang sudah
memperhitungkan segala aspek yang berhubungan dengan keamanan dan ketidaknyamanan,
sehingga gangguan yang mungkin ditimbulkan selama pelaksanaan pemasangan pipa dapat
ditekan seminimal mungkin.

Beberapa metode yang diterapkan dalam konstruksi pemasangan pipa air limbah yaitu:

 Sistem galian terbuka tanpa turap penahan.


 Sistem galian terbuka dengan turap kayu/baja/sheeting plate.
 Sistem "Jacking", yang digunakan untuk perlintasan sungai, jalan yang padat lalu lintasnya dan
galian yang dalam.

Pada pelaksanaan konstruksi diterapkan metode Clean Construction yaitu tanah bekas galian
langsung dimuat ke dalam truck diangkut menuju stock yard (tempat penampungan).

Penggalian dengan excavator dan langsung


Pemasangan pipa tanpa turap
dimuat ke dalam truck
Pemasangan pipa dengan turap (Sheeting Plate) Pemasangan pipa dengan sistem jacking

Setelah pipa terpasang, jalan yang telah digali dikembalikan dan diaspal lagi seperti semula
(seperti kondisi sebelum digali).

Proses pemadatan bekas galian pipa Pengaspalan pada bekas galian pipa

Pengaturan lalu lintas sangat penting dalam proyek ini mengingat pemasangan pipa dilakukan di
jalan yang umumnya padat lalu lintas. Pengaturan arus lalu lintas dilakukan melalui kerjasama
dengan Dinas Perhubungan/DLLAJ, Kepolisian dan bahkan dengan anggota masyarakat.

Pada pengaturan ini disiapkan beberapa fasilitas kelengkapan seperti papan peringatan lalu lintas
(sign board), pembatas area kerja yang terbuat dari seng (fence), plastic cone, lampu putar dll.

Rambu-rambu lalu lintas untuk memperlancar Petugas pengatur lalu lintas berseragam,
dan mengurangi kemacetan lalu lintas dilengkapi dengan bendera dan alat komunikasi

Panjang pipa yang akan dipasang pada Tahap I ini adalah:

Wilayah Layanan Tahap I


Denpasar 68,00 km
Sanur 32,40 km
Legian-
21,70 km
Seminyak

SAMBUNGAN RUMAH

Sambungan Rumah meliputi jaringan perpipaan yang akan menyalurkan air limbah dari Kamar Mandi, WC, Tempat Cuci, Dapur dll menuju House Inlet
(bak kontrol) yang dibangun di halaman depan rumah pelanggan.

Dari House Inlet ini, air limbah kemudian dihubungkan / disalurkan dengan pipa PVC ke pipa sewer yang ada di jalan.

1. Limbah Rumah Tangga

2. Bak Kontrol Limbah


3. Lateral Sewer 4. House Inlet

5. Main Hole

House Inlet akan berfungsi sebagai bak kontrol bagi pemeliharaan saluran air limbah dari
pelanggan (rumah-tangga, Hotel, Restoran, Perkantoran dll), sehingga memudahkan apabila
terjadi sumbatan dll.

House Inlet (Bak Kontrol) dan Pemeliharaannya di halaman rumah.


Untuk pemenuhan kebutuhan estetika dari para pelanggan DSDP yang sudah tidak lagi memiliki
halaman, House Inlet ini dibangun dengan menyesuaikan tuntutan di lapangan agar tidak
mengganggu kenyamanan pelanggan.

House Inlet di daerah pertokoan Denpasar, menyesuaikan dengan kondisi / kebutuhan awal

Sistem pengolahan air limbah DSDP ini menggunakan sistem kolam aerasi dan kolam
sedimentasi. Sistem aerasi digunakan dengan maksud untuk mengurangi kebutuhan luas lahan
dan meningkatkan proses pengolahan menjadi lebih cepat sekaligus meniadakan bau yang
mungkin timbul akibat proses oksidasi yang tidak sempurna.

Sistem ini relatif sederhana sehingga tidak memerlukan tenaga/ operator dengan kualifikasi
khusus untuk pengoperasian dan pemeliharaannya. Ditinjau dari segi biaya investasi dan operasi
pemeliharaan, biaya yang diperlukan relatif rendah.

IPAL ini berlokasi dekat Pelabuhan Benoa yang terletak antara Wilayah Sanur dan Wilayah
Legian-Seminyak nantinya akan menghasilkan keluaran air olahan dengan BOD kurang dari 30
mg/lt (masih lebih baik dari standar baku mutu yaitu 50 mg/lt), dan selanjutnya dapat
dimanfaatkan untuk penyiraman taman kota atau dialirkan ke laut.

Untuk mengatasi kemungkinan adanya rembesan terhadap air tanah pada kolam aerasi dilakukan
pelapisan dengan geomembrane dan geotextile (lapisan kedap air yang sangat kuat).

Lingkungan di sekitar IPAL akan ditanami pepohonan dan diberi taman sehingga nyaman untuk
dilihat. Dengan demikian diharapkan bahwa kekhawatiran dan pandangan bahwa IPAL
merupakan tempat yang kumuh dan kotor akan dapat dihilangkan.

IPAL tersebut juga direncanakan dapat berfungsi sebagai pusat pendidikan untuk penanaman
kesadaran terhadap lingkungan bagi para pelajar, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
Inlet

Inflow pumping station

Pompa di Inflow pumping station Receiving Tank


Kolam Sedimentasi
Kolam Aerasi

Air limbah yang dihasilkan rumah tangga, perhotelan, rumah makan, dan tempat-tempat lainnya
di Denpasar, Badung, Legian, dan Tabanan, disalurkan melalui pipa ke pumping station (rumah
pompa) yang berada beberapa lokasi seperti di Kuta (Kuta Pumping Station) dan Sanur (Sanur
pumping Station) dan berakhir ke IPAL DSDP Suwung. Dalam IPAL terdapat empat kolam yang
masing-masing terdiri dari dua kolam aerasi dan dua kolam pengendapan (sedimentasi) dengan
kedalaman masing-masing 4 meter. Setelah diproses, air limbah akan menajdi air biasa lagi dan
untuk sementara dibuang ke laut. Kedepannya diharapkan air bersih tersebut bisa menjadi air
baku untuk diolah menjadi air minum dan suplai irigasi.
Rancangan Solusi Untuk Permasalahan Tercemarnya Danau Batur

1. Pengambilan sampah dari dalam Danau Batur sampai tuntas.


2. Penanaman eceng gondok sebanyak … sebagai penyerap limbah atau logam-
logam berat yang terkandung dalam Danau Batur. Selain itu eceng gondok juga
dapat menjernihkan kembali Danau Batur serta menjadi sumber tambahan
oksigen terlarut di dalam air.
3. Penambahan bakteri … ke dalam Danau Batur guna
4. Pemasangan aerator ke dalam Danau Batur guna menurunkan kadar BOD dan
COD dalam Danau Batur.
5. Pembuatan IPAL di pemukiman penduduk dan persawahan, letaknya agak jauh
dari Danau Batur, sehingga limbah dari pemukiman dan persawahan akan lebih
dulu sampai pada sistem IPAL baru kemudian dialirkan ke danau sehingga danau
yang sudah bersih tadi tidak akan tercemar lagi.

Anda mungkin juga menyukai