Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MEMANDIKAN BAYI, PERAWATAN PAYUDARA


PIJAT OKSITOSIN DAN TEKHNIK MENYUSUI

OLEH KELOMPOK 7
1. Kadek Ayu Astari (17089014013 )
2. Ni Kadek Ayu Krisma Meitha ( 17089014014 )
3. Putu Indah Wahyu Lestari (17089014036 )
4. Putu Ela Rahayu ( 17089014030 )
5. I Made Diandika Bayu Sagitha (17089014026 )
6. I Gusti Ayu Krismayani ( 17089014047)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Pokok Bahasan : Memandikan Bayi, Perawatan Payudara, Pijat Oxcytocin
Teknik menyusui.
Hari / Tanggal : Jumat, 27 Desember 2019
Waktu : 16:00 wita
Tempat : Desa Bebetin
Sasaran : Bayi Dan Ibu Nifas

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit, diharapkan ibu dapat memahami
informasi mengenai memandikan bayi, perawatan payudara, teknik menyusui dan pijat
oxcytocin
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit, diharapkan peserta penyuluhan
akan mampu:
a. Mengetahui Cara Memandikan Bayi
b. Mengetahui Perawatan Payudara
c. Mengetahui Pijat Oxcytocin
d. Mengetahui Teknik Menyusui

B. Penatalaksanaan Kegiatan
No. Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu Media
Kegiatan
1. Pembukaan - Mengucapkan salam  Menj 10 Suara
dan memperkenalkan diri awab salam menit
- Ucapan Terima Kasih  Mem
- Tujuan penyuluhan perhatikan
- Evaluasi pemahaman  Mend
memandikan bayi, engarkan
perawatan payudara, teknik
menyusui dan pijat
oxcytocin
2. Isi - Menjelaskan materi  Mend 40 Suara
penyuluhan tentang : engarkan menit
1. Cara Memandikan  Mem
Bayi perhatikan
2. Perawatan  Meny
Payudara imak
3. Pijat Oxcytocin  Berta
4. Teknik Menyusui nya yang kurang
- Mendemonstrasikan dipahami.
memandikan bayi,
perawatan payudara,
teknik menyusui pijat
oxcytocin dan
perawatan tali pusat

3. Penutup - Menyimpulkan hasil  Mend 10 Suara


penyuluhan engarkan menit
- Melakukan evaluasi  Mem
dengan perhatikan
- Mengucapkan salam.  Menj
awab

C. Materi Penyuluhan
1. Memandikan Bayi
2. Perawatan Payudara
3. Pijat Oxcytocin
4. Teknik Menyusui
D. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi (Tanya jawab) dan demonstrasi
E. Media Penyuluhan
Media yang digunakan adalah : Demonstrasi
F. Pengorganisasian
Moderator : I Made Diandika Bayu Sagitha
Pemateri/demonstran : Ni Kadek Ayu Krisma Meitha, Kadek Ayu Astari,
Putu Indah Wahyu Lestari, Putu Ela Rahayu
Observer : I Gusti Ayu Krismayani
Fasilitator : I Made Diandika Bayu Sagitha
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan Ibu dan Bayi dalam menerima materi dan demonstrasi
b. Media dan alat memadai
c. Tempat sesuai dengan kegiatan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Ibu kooperatif dan aktif selama proses penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. 80-90 : Kegiatan berhasil
b. 60-70 : Kegiatan cukup berhasil
c. 40-50 : Kegiatan tidak berhasi.
MATERI PENYULUHAN

A. Memandikan Bayi
1. Pengertian Memandikan
Memandikan adalah suatu cara membersihkan tubuh seseorang dengan
cara menyiram, merendam diri dalam air (Choirunisa, 2009, p.59).
Dalam minggu minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari
dipagi hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkandari kulit yang basah atau
keringat. Usahakan tidak langsung memandikan bayi setelah menyusu, sedang
lapar atau mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah, kedinginan, atau
kaget.Tujuan dari memandikan bayi untuk membersihkan tubuh bayi (Huliana,
2003,p.83).
2. Waktu Memandikan Bayi
Dapat dilakukan minimal 6-24 jam setelah melahirkan. Verniks, suatu
zat yang menyerupai lilin yang menutupi bayi saat lahir, harus dibiarkan
terserap ke dalam kulit karena ini merupakan pelembab yang luar biasa. Jika
rambut bayi perlu dicuci, gunakan air dan sisir saja untuk mengangkat
kotoran. Anda dapat membersihkan bagian atas dan bawah bayi anda dalam
beberapa hari pertama, dengan menggunakan kapas (organic jika
memungkinkan) dan air, dengan lembut membasuh mukanya (hati-hati di
sekitar area halus sekitar mata) dan area popok. Ini memungkinkan kulit bayi
anda menyesuaikan diri dengan dunia luar. Kemudian, jika anda memandikan
bayi, peganglah dengan lembut di dalam air, dua atau tiga kali seminggu.
(Parker catharinr. 2008)
3. Peralatan Mandi
Menurut (Choirunisa, Ana Maria, 2009, p.59) salah satu kebutuhan
bayi antara lain memandikan bayi. Oleh karena itu memandikan bayipun ada
cara yang benar. Untuk itu diperlukan perlengkapan yang sesuai agar acara
memandikan bayi lancar, dan tidak tertunda yang mungkin saja menyebabkan
bayi kedinginan.
Berikut ini daftar lengkap keperluan untuk memandikan bayi:
a. Meja mandi khusus
b. Handuk mandi
c. Popok atau handuk bersih untuk alas mandi
d. Waslap 2
e. Kapas lembab di tempatnya
f. Kapas kering di tempatnya
g. Kapas pembersih bertangkai (Cotten bud)
h. Baby oil
i. Sabun
j. Bedak
k. Tempat pakaian kotor
l. Perlengkapan pakaian bayi
m. Pakaian untuk ganti
n. Perlak dan alasnya
o. Waskom / ember berisi air hangat
p. Alkohol dan kasa steril untuk merawat tali pusat
q. Celemek
B. Perawatan Payudara
1. Pengertian Perawatan Payudara
Post natal breastcare pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang
dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah tersumbatnya saluran payudara sehingga memperlancar pengeluaran
ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari
setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. (Saleha, 2009)
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar
dan teratur untuk memeliharan kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan
untuk mempersiapkan laktasi pada waktu postpartum (Saryono, 2009).
Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara ibu
setelah melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan saat
merawat payudara agar ASI keluar dengan lancar (Suririnah,2007).
Jadi perawatan payudara masa nifas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
ibu pasca melahirkan sebagai upaya untuk memelihara kesehatan payudara dan
membantu memperlancar produksi ASI.
2. Manfaat dan Tujuan Perawatan Payudara
Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin selama
kehamilan dalam upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara sebelum
terjadi laktasi.Jika persiapan kurang dapat terjadi gangguan penghisapan pada bayi
akibat ukuran puting yang kecil atau mendelep. Akibat lain bisa terjadi produksi
Asi akan terlambat serta kondisi kebersihan payudara ibu tidak terjamin sehingga
dapat membahayakan kesehatan bayi. Dipihak ibu, akibat perawatan yang kurang
pada saat persalinan ibu belum siap menyusui sehingga jika bayi disusukan ibu
akan merasakan geli atau perih pada payudaranya.
Tujuan perawatan payudara adalah :
a. Memelihara kebersihan payudara
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu
c. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi
d. Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk
payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik.
e. Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet sewaktu
dihisap oleh bayi.
f. Melancarkan aliran ASI
g. Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan sehingga
siap untuk disusukan kepada bayinya
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan payudara
a. Potong kuku tangan sependek mungkin,serta kikir agar halus dan tidak
melukai payudara.
b. Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.
c. Lakukan pada suasana santai, misalnya pada waktu mandi sore atau sebelum
berangkat tidur.
4. Akibat yang terjadi bila tidak melakukan perawatan payudara
a. Anak susah menyusu karena payudara yang kotor
b. Putting susu tenggelam sehingga bayi susah menyusu
c. ASI menjadi lama keluar sehingga berdampak pada bayi
d. Produksi ASI terbatas karena kurang dirangsang melalui pemijitan dan
pengurutan
e. Terjadi pembengkakan, peradangan pada payudara dan kulit payudara
terutama pada bagian putting mudah lecet
5. Langkah-langkah Perawatan Payudara
1) Persiapan alat untuk perawatan payudara
a. Handuk 2 buah
b. Washlap 2 buah
c. Waskom berisi air dingin 1 buah
d. Waskom berisi air hangat 1 buah
e. Minyak kelapa/baby oil
f. Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
g. Baki, alas dan penutup
2) Pelaksanaan
a. Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan
b. Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
c. Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau
d. Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
e. Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak
3) Teknik Perawatan Payudara
a. Buka pakaian ibu.
b. Letakkan handuk di atas pangkuan ibu dan tutuplah payudara dengan
handuk.
c. Buka handuk pada daerah payudara.
d. Kompres puting susu dengan menggunakan kapas minyak selama 3-5
menit.
e. Bersihkan dan tariklah puting susu keluar terutama untuk puting susu
yang datar.
f. Ketuk-ketuk sekeliling puting susu dengan ujung-ujung jari.
g. Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa
h. Kedua telapak tangan diletakkankan di antara kedua payudara
i. Pengurutan dimulai ke arah atas, samping, telapak tangan kiri ke arah
sisi kiri, telapak tangan kanan ke arah sisi kanan
j. Pengurutan diteruskan ke bawah, samping, selanjutnya melintang,
telapak tangan mengurut ke depan kemudian dilepas dari kedua
payudara.
k. Telapak tangan kanan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari-jari
tangan kanan sisi kelingking mengurut payudara ke arah puting susu.
l. Telapak tangan kanan menopang payudara dan tangan lainnya
menggengam dan mengurut payudara dari arah pangkal ke arah puting
susu.
m. Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin
bergantian selama ±5 menit, keringkan payudara dengan handuk bersih
kemudian gunakan BH yang bersih dan menopang.
n. Bersihkan payudara terutama bekas minyak
o. Pakailah  BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu menyusui) dan
yang menyangga buah dada atau langsung susui bayi. (Saryono, 2009).
C. Tekhnik Menyusui yang Baik dan Benar
1. Pengertian Menyusui
Menyusui merupakan pekerjaan biologic yang mulia bagi semua jenis
mamalia dan sebagai satu kesatuam dari fungsi reproduksi, menyusui adalah salah
satu insting. Namun dewasa ini, makin sedikit ibu-ibu yang mempraktekkan
pekerjaan mulia ini. Oleh karena itu kebiasaan menyusui saat ini penting untuk
diamati dan dicegah kemrosotannya.
Kebiasaan menyusui dan cara menyaih yang baik memegang peranan yang
penting dalam kesejahteraan serta pertumbuhan anak. Kepada para ibu harus
dijelaskan bahwa air susu ibu mengandung zat-zat yang diperlukan untuk
pertumbuhan bayi. Jumlah dan komposisi ASI akan berubah dari hari ke hari.
Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan bayi serta tergantung pada makanan dan
keadaan ibu (Penny, 2007).
2. Manfaat dan Kerugian Menyusui
Manfaat Menyusui Dengan Benar, Adalah :
a. Puting tidak lecet
b. Bayi merasa puas dan nyaman karna perlekatan menyusu pada bayi kuat
c. Bayi menjadi tenang
d. Bayi tidak gumoh atau muntah
e. Nutrisi pada bayi tercukupi
Kerugian Menyusui Tidak Benar, adalah :
a. Puting menjadi lecet
b. ASI tidak keluar secara Optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
c. Bayi enggan menyusu
d. Perut bayi kembung
3. Cara Menyusui Yang Baik dan Benar
1. Cara Menyusui Yang Benar
Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlengkatan dan
posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi , 2004).
Memberikan ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat
kondisi ibu senyaman mungkin. Selama bebrapa minggu pertama, bayi perlu
diberi ASI setiap 2,5-3 jam seklai. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian
besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai
bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur
sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi member makan di malam hari
(Sarwono, 2008).
2. Posisi Menyusui Yang Benar
a. Macam-macam posisi ibu saat menyusui
1) The cradle. Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir.
Bagaimana caranya? Pastikan punggung Anda benar-benar
mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai
kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya
menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya pada siku Anda.
2) The cross cradle hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang
lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda
akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui
ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.
3) The football hold. Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan
kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda,
seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi
terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk
ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk
menopang bayi.
4) Saddle hold. Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk
menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi
Anda memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk
tegak dengan kaki mengangkangi Anda sendiri.
5) The lying position. Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda
lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih
banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung
punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi
menyentuh Anda.
Sadle Hold

Dari macam-macam posisi tadi ada dua posisi yang benar bagi ibu dan bayi
ketika menyusui, yaitu:
- Berbaring miring miring, ini posisi yang amat baik untuk pemberian ASI
yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau nyeri
- Duduk, penting untuk memberikan topangan atau sandaran pada pungung
ibu, dalam posisinya tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuanya. Ini
mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila diatas tempat tidur, di
lantai, atau duduk dikursi.
b. Langkah-langkah meyusui yang baik dan benar
Adapun langkah menyusui bayi yang benar:

1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.


2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya.

3. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban


puting susu.

4. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.

5. Posisikan bayi dengan benar


a. Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan
dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak
tangan ibu.

b. Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan


dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak
tangan ibu.

c. Perut bayi menempel ke tubuh ibu.

d. Mulut bayi berada di depan puting ibu.

e. Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di


antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang
ibu atau diletakkan di atas dada ibu.

f. Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.

g. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka


lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke dalam
mulut bayi.

6. Cek apakah perlekatan sudah benar

1. Dagu menempel ke payudara ibu.

2. Mulut terbuka lebar.

3. Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk


ke dalam mulut bayi.

4. Bibir bayi terlipat keluar.

5. Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi


memerah ASI).

6. Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar


bunti menelan.

7. Ibu tidak kesakitan.


8. Bayi tenang.

9. Apabila posisi dan perlekatan sudah benar, maka diharapkan


produksi ASI tetap banyak (Penny. 2008).

D. Pijat Oksitosin
1. Pengertian Pijat Oksitosin

Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi


ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang
tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costaekelima- keenam dan merupakan
usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan
(Biancuzzo, 2003; Indiyani, 2006; Yohmi& Roesli, 2009).

2. Tujuan Pijat Oksitosin

Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau


reflexletdown. Atau yang biasa disebut sebagai reaksi pengeluaran ASI.

3. Manfaat Pijat Oksitosin

Selain untuk merangsang refleks letdown manfaat pijat oksitosin adalah


memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement),
mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin,
mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2007).

4. Tekhnik Pijat Oksitosin

Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut (Depkes RI, 2007)


a. Melepaskan baju ibu bagian atas
b. Ibu miring ke kanan maupun kekiri, lalu memeluk bantal
c. Memasang handuk
d. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak telon atau baby oil / air
hangat.
e. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan
dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan
f. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-gerakan
melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.
g. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah,
dari leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit.
h. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
i. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara
bergantian.
DAFTAR PUSTAKA

Hamilton persis. 1995. Dasar- dasar keperawatan maternitas edisi 6. Jakarta: buku
kedokteran EGC
Priono yunisa. 2010. Merawat bayi tanpa babbysitter. Jakarta: buku kita
Hidayat aziz. 2009. Asuhan neonatus, bayi dan balita. Jakarta : buku kedokteran EGC
Saryonodyahpramitasaripoischa. (2009). Perawatan payudara. Jogjakarta: mitra cendikia
M. Nurcholis, dkk. 2015. SAP Pijat Oksitosin. Tersedia
(https://www.academia.edu/13725065/SAP_Pijat_Oksitosin_Maternitas_II). Diakses
Pada tanggal (19 Desember 2019)
Anggryani Mery, dkk. 2016. Satuan Acara Penyuluhan Cara Menyusui Yang Baik Dan
Benar.Tersedia.
(https://www.academia.edu/15369858/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_SAP_C
ARA_MENYUSUI_YANG_BAIK_DAN_BENAR). Diakses Pada Tanggal (19
Desember 2019)

Anda mungkin juga menyukai