TINJAUAN PUSTAKA
1. Kemampuan mereka,
2. Motivasi,
1
2
8
Menurut Mondy dan Noe (2005) penilaian kinerja adalah tinjauan formal dan
evaluasi kinerja individu atau tugas tim, sedangkan menurut Dessler (2003) penilaian
kinerja adalah mengevaluasi kinerja relatif karyawan saat ini dan/atau di masa lalu
terhadap standar prestasinya.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2.1.5 Gaji
Gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam meningkatkan motivasi kerja
sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai. Oleh karena itu,
perusahaan atau organisasi harus melakukan perencanaan gaji yang tepat dalam
arti memiliki keadilan internal, yaitu sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan
tingkat usaha yang dilakukan pekerja. Tugas, tanggung jawab, dan tingkat usaha yang
sama harus diberi gaji yang sama. Selain itu juga harus memiliki keadilan eksternal,
yaitu gaji yang diterima sesuai gaji yang ada di perusahaan lain untuk pekerja yang
sama (Marihot Tua Efendi Hariandja, 2007).
1. Altruism, yaitu perilaku yang dilakukan oleh individu secara sukarela dalam
perannya sebagai seorang karyawan yang lebih mementingkan kepentingan orang lain
daripada kepentingan diri sendiri. Misalnya, karyawan membantu pekerjaan rekan
kerja lainnya yang sedang tidak enak badan. Disamping itu tujuan karyawan untuk
meringankan beban kerja rekan kerjanya, hal ini juga akan membantu organisasi
dalam pencapaian target tepat waktu dan bagi karyawan berguna sebagai latihan
meningkatkan ukuran kinerja.
2. Civic Virtue, yaitu perilaku yang dilakukan oleh individu secara sukarela
dalam peranannya sebagai karyawan untuk berpartisipasi dan bertanggung jawab
dalam mengatasi masalah-masalah organisasi demi kelangsungan organisasi.
Misalnya, ketika adanya ancaman pesaing baru dalam bisnis, karyawan ikut
berkontribusi dalam memberikan ide-ide terhadap penyelesaian masalah tersebut.
11
5. Courtesy, yaitu perilaku yang dilakukan oleh individu secara sukarela dalam
peranannya sebagai karyawan untuk mencegah terjadinya permasalahan dalam
organisasi baik karena adanya provokasi dari luar organisasi maupun dari individu
didalam organisasi. Misalnya, memberikan peringatan kepada rekan kerja maupun
organisasi untuk selalu berhati-hati dalam menanggapi isu-isu yang berdampak
negatif bagi organisasi, dan selalu berusaha memberikan informasi yang benar bagi
organisasi.
Motif organisasi dan kepribadian evaluasi diri merupakan faktor inti yang
dapat mendorong perilaku organizational citizenship behavior anggota organisasi
secara individual. Kepuasan terhadap kualitas kehidupan kerja adalah penentuan
perilaku organizational citizenship behavior dari seorang karyawan (Ahdiyana, 2011).
5) Masa kerja
6) Jenis kelamin
civic virtue akan membantu manajer mendapatkan saran dan umpan balik
yang berharga dari karyawan tersebut untuk meningkatkan efektivitas unit
kerja.
Tabel 2.1
(X2)
Kinerja Karyawan
Pengaruh Kepemimpinan
(Y), Kepemimpinan Organizational Citizen
Transformasional dan
Kadek Mahendra Putra, Transformasional Behavior (OCB) memi
6 Organizational Citizenship
IGA Dewi Adnyani (X1), Organizaional pengaruh positif dan si
Behavior (OCB) terhadap
Citizenship Behavior terhadap Kinerja Karya
Kinerja Karyawan
(OCB) (X2)
Pengaruh Gaji, Organizatonal Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja
Karyawan
Gambar 2.1
KERANGKA PEMIKIRAN
2.4 HIPOTESIS
DAFTAR PUSTAKA