Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SERLY TASIA PUTRI

NIM : 06101381722053
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA 2017 PALEMBANG

ULANGAN TENGAH SEMESTER


BIOKIMIA II

Gambar 1

1. Hasil sekuensing DNA, diperoleh pada gambar 1


disamping, berdasarkan gambar 1 tersebut susunlah
urutan DNA hasil sekuensing tersebut. 1
2. Jika setelah urutan DNA C (1) diinsersi (ditambah)
dengan T, tuliskan hasil ekspresi gennya (Protein).
3. Jika urutan DNA T (2) di delisi, tuliskan hasil ekspresi 3
gennya (Protein).
4. Jika urutan DNA A (3) di subtitusi dengan G, tuliskan
hasil ekspresi gennya (Protein).

5. Jelaskan proses terjadinya replikasi secara in vivo.

6. Jelaskan bagaimana terjadinya penyakit buta warna.

7. Jelaskan
a. DNA b. Gen c. Genom d. Kromosom e. Protein
Jawab :
1. Urutan hasil sekuensing DNA
TCG AAA CAG AGA CCG TTG TAG TTA CTG
ACC TAA TAG CAA GTG TCT TAA CTA AAG
GGA GAG CTA GTA TAC TCA ACG TCT AGA
CTA TTG GAG CTG AAC TCC CGG CTC GGT A

2. Urutan DNA C(1) diinsersi atau ditambahkan dengan T

*DNA
TCG AAA CTA GAG ACC GTT GTA GTT ACT
GAC CTA ATA GCA AGT GTC TTA ACT AAA
GGG AGA GCT AGT ATA CTC AAC GTC TAG
ACT ATT GGA GCT GAA CTC CCG GCT CGG TA
*m-RNA
AGC UUU GAU CUC UGG CAA CAU CAA UGA
CUG GAU UAU CGU UCA CAG AAU UGA UUU
CCC UCU CGA UCA UAU GAG UTG CAG AUC
UGA UAA CCU CGA CUU GAG GGC CGA GCC AU
*Asam Amino
Ser – Phe – Asp – Leu - Trp – Gln – His - Gln - Stop

3. Urutan DNA T(2) didelisi


*DNA
TCG AAA CAG AGA CCG TTG TAG TTA CTG
ACC TAA TAG CAA GTG TCT TAA CTA AAG
GGA GAG CTA GTA TAC TCA ACG TCT AGA
CTA TTG GAG CTG AAC TCC CGG CTC GGT A
* DNA
TCG AAA CAG AGA CCG TTG TAG TTA CGA
CCT AAT AGC AAG TGT CTT AAC TAA AGG
GAG AGC TAG TAT ACT CAA CGT CTA GAC
TAT TGG AGC TGA ACT CCC GGC TCG GTA
*m-RNA
AGC UUU GUC UCU GGC AAC AUC AAU GCU
GGA UUA UCG UUC ACA GAA UUG AUU UCC
CUC UCG AUC AUA UGA GUU GCA GAU CUG
AUA ACC UCG ACU UGA GGG CCG AGC CAU
*Asam Amino
Ser – Phe – Val – Ser – Gly – Asn – Ile – Asn – Ala
Gly – Leu – Ser – Phe – Thr – Glu – Leu – Ile – Ser
Leu - Ser – Ile – Ile – Stop
4. Urutan DNA A (3) disubstitusi dengan G
*DNA
TCG AAA CAG AGA CCG TTG TAG TTA CTG
ACC TAA TAG CAA GTG TCT TAA CTA AAG
GGA GAG CTA GTA TAC TCA ACG TCT AGA
CTA TTG GAG CTG AAC TCC CGG CTC GGT A
* DNA
TCG AAA CAG AGA CCG TTG TGG TTA CTG
ACC TAA TAG CAA GTG TCT TAA CTA AAG
GGA GAG CTA GTA TAC TCA ACG TCT AGA
CTA TTG GAG CTG AAC TCC CGG CTC GGT A

*m-RNA
AGC UUU GUC UCU GGC AAC ACC AAU GAC
UGG AUU AUC GUU CAC AGA AUU GAU UUC
CCU CUC GAU CAU AUG AGU UGC AGA UCU
GAU AAC CUC GAC UUG AGG GCC GAG CCA U

* Asam amino
Ser – Phe – Val – Ser – Gly – Asn – Thr – Asn – Asp
Trp – Ile – Ile – Val – His – Arg – Ile – Asp – Phe
Pro – Leu – Asp – His – Met – Ser – Cys – Arg – Ser
Asp – Asn – Leu – Asp – Leu – Arg – Ala – Glu – Pro

5. Proses Terjadinya Replikasi Secara In Vivo.

Tahap pertama replikasi DNA adalah pemutusan ikatan basa nitrogen untuk membuka
rantai ganda DNA menggunakan enzim Helicase sehingga yang awalnya double helix menjadi
single helix . Masing-masing rantai yang terpisah ini akan menjadi cetakan untuk membentuk
untai DNA baru. Titik inisiasi dimana pemisahan dimulai disebut “origin of replication”.
Struktur ini disebut dengan “Replication Fork”. Strand yang telah terpisah kemudian diikat oleh
SSB protein untuk mencegah strand DNA menyatu kembali. Sedangkan girase berfungsi untuk
menghilangkan tegangan pada pangkal percabangan replikasi. Untai DNA baru selalu disintesis
dari arah 5’ke 3’.
Pada Leading strand, RNA polimerase mensintesis RNA primer. RNA primer diperlukan
karena DNA polimerase hanya dapat memperpanjang nukleotida kemudian DNA polimerase III
akan mulai mensintesis untai DNA dengan memperpanjang RNA primer dengan arah 5’ ke 3’
tahap ini merupakan sintesis Leading Strand.
Lagging strand ialah untaian DNA yang terletak pada sisi yang berseberangan dengan
Leading strand pada garpu replikasi. Untaian ini disintesis dalam segmen-segmen yang disebut
fragmen Okazaki. Pada untaian ini, primase membentuk primer RNA. DNA polimerase III
dengan demikian dapat menggunakan gugus OH 3' bebas pada primer RNA tersebut
untuk mensintesis DNA dengan arah 5'→3'. Fragmen primer RNA tersebut lalu disingkirkan
(misalnya dengan RNase H dan DNA Polimerase I) dan deoksiribonukleotida baru ditambahkan
untuk mengisi celah yang tadinya ditempati oleh RNA. Enzim ligase kemudian berperan
dalam menyambungkan fragmen-fragmen tersebut.
Replikasi akan berhenti ketika DNA polimerase mencapai akhir strand. Replikasi DNA
tidak akan berakhir sebelum dilakukan  mekanisme perbaikan kemungkinan  eror yang terjadi
selama relikasi. Enzim seperti nuclease inilah yang menghapus nukleotida yang salah yang
kemudian diisi kembali dengan DNA polymerase

6. Proses Terjadinya Penyakit Buta Warna

Buta warna adalah kondisi di mana kualitas penglihatan terhadap warna berkurang.
Seseorang yang menderita penyakit ini akan sulit membedakan warna tertentu (buta warna
sebagian) atau bahkan seluruh warna (buta warna total). Buta warna merupakan penyakit seumur
hidup. Pada dasarnya mata memiliki sel-sel saraf khusus mengandung pigmen yang bereaksi
terhadap warna dan cahaya. Sel ini memiliki tiga pigmen yang berfungsi mendeteksi warna
merah, hijau, dan biru.Pada seseorang yang menderita buta warna, sel pigmen tersebut
mengalami kerusakan atau tidak berfungsi, sehingga mata tidak dapat mendeteksi warna-warna
tertentu atau bahkan seluruh warna. Kerusakan sel tersebut terjadi karena adanya kelainan gen
yang diturunkan dari orang tua ke anak.
Buta warna merupakan penyakit yang disebabkan oleh gen resesif c (color blind) yang
terdapat pada kromosom X . Perempuan normal mempunyai genotip homozigotik dominan CC
dan heterozigotik Cc, sedangkan yang buta warna adalah homozigotik resesif cc. Laki-laki hanya
mempunyai sebuah kromosom-X, sehingga hanya dapat normal XY atau buta warna XcY. Gen
buta warna terkait dengan dengan kromosom X (X-linked genes). Jadi kemungkinan seorang pria
yang memiliki genotif XY untuk terkena buta warna secara turunan lebih besar dibandingkan
wanita yang bergenotif XX untuk terkena buta warna. Jika hanya terkait pada salah satu
kromosom X nya saja, wanita disebut carrier atau pembawa, yang bisa menurunkan gen buta
warna pada anak-anaknya.
Penyakit buta warna diturunkan pada kromosom ke-23. Kromosom ini juga berperan
dalam menentukan jenis kelamin. Kromosom adalah struktur yang mengandung gen. Gen-gen
tersebut bertugas untuk menginstruksikan pembentukan sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh.
Kromosom ke-23 terdiri dari dua bagian. Kromosom perempuan memiliki dua kromosom X,
sedangkan kromosom laki-laki terdiri dari kromosom X dan Y.
Kelainan gen yang menyebabkan buta warna hanya ditemukan pada kromosom X. Ini
artinya, laki-laki yang menderita buta warna memiliki kelainan gen hanya pada kromosom X-
nya. Sedangkan seorang perempuan akan mengalami buta warna bila terdapat kelainan di kedua
kromosom X-nya. Perempuan yang hanya memiliki gen buta warna disalah satu kromosom X
nya disebut sebagai pembawa gen buta warna, tetapi dia tidak mengalami buta warna. Jika
nantinya anak yang dilahirkan adalah anak laki-laki, mungkin saja ia mengalami buta warna
karena sang ibu menurunkan kromosom X gen buta warna. Namun, bisa juga anak laki-laki itu
tidak buta warna bila kromosom X yang diturunkan adalah kromosom normal.
Sedangkan bila bayi yang lahir itu berjenis kelamin perempuan, buta warna hanya bisa
menyerang anak perempuan tersebut jika ibu dan ayah sama-sama mengalami buta warna. Alias,
yang diturunkan ke anak perempuan tersebut adalah dua kromoson X buta warna dari ayah dan
ibu. Namun, bila sang ayah tidak buta warna, anak perempuan tersebut hanya akan mendapatkan
kromosom X gen buta warna dari ibu. Ini artinya, anak perempuan tersebut hanya akan menjadi
pembawa gen buta warna.

7. Yang dimaksud dengan :


a. DNA
DNA adalah polimer nukleotida yang mengandung infomasi genetik yang diturunkan
pada keturunannya.
b. Gen
Gen adalah bagian dari DNA yang membawa informasi (kode genetik) untuk
mengekspresikan protein atau RNA.
c. Genom
Genom adalah kumpulan daripada gen-gen.
d. Kromosom
Kromosom adalah DNA dan protein yang berasosiasi sehingga membentuk kromosom.
Didalam kromosom terdapat protein histon untuk membentuk kromosom.
e. Protein
Protein adalah biomolekul yang terdiri dari 20 asam amino yang terikat melalui ikatan
peptida, hidrogen dan sulfida.

Anda mungkin juga menyukai