Anda di halaman 1dari 2

TELAAH JURNAL DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PICO

THE RELATIONSHIP BETWEEN STRESS LEVELS AND DIETPATTERNS WITH


THE INCIDENCES OF DISPEPSIA SYNDROME IN EIGHT SEMESTER NURSING
STUDENTS OF UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

A. PROBLEM
Di Universitas Aisyiyah Yogyakarta pada mahasiswa ilmu keperawatan semester delapan
didapatkan data bahwa 75% mahasiswa pernah mengalami keluhan berupa nyeri atau rasa
tidak nyaman pada ulu hati, mual, kembung, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, dan atau
perut merasa penuh sehingga mengganggu aktivitas mereka. Sebanyak 62,5% mahasiswa
tersebut mengatakan pernah beberapa hari izin tidak masuk kuliah karena gejala tersebut.
Sebagian dari mereka mengatakan sering mengabaikan pola makan dengan alasan padatnya
jadwal perkuliahan dan sibuk memikirkan skripsi.

B. INTERVENTION
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Intervensi yang
ditetapkan pada kasus ini ialah aplikasi dari frekuensi, jumlah, dan jeda makanan yang
teratur, diet yang seimbang, serta manajemen tingkat stres dengan menghindari kondisi
cemas dan depresi.

C. COMPARISON
1. Jurnal “HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN POLA MAKAN DENGAN
KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA ILMU
KEPERAWATAN SEMESTER DELAPAN UNIVERSITAS “AISYIYAH
YOGYAKARTA”
Hasil uji Chi square diperoleh p-value sebesar 0,000 <  (0,05), dapat
disimpulkan ada hubungan antara tingkat stres dengan sindrom dispepsia dan hasil uji
Chi square diperoleh p-value sebesar 0,000 <  (0,05), dapat disimpulkan ada
hubungan antara pola makan dengan sindrom dispepsia pada mahasiswa ilmu
keperawatan semester delapan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Karena hasil data
adalah < a yang berarti Ha diterima , hal ini menunjukan terjadinya perubahan skala
nyeri ketika dilakukannya manejemen stres dan perubahan frekuensi, jumlah, dan
jeda makan.

2. Jurnal “ HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA


PENDERITA DISPESIA FUNGSIONAL”
Derajat hubungan yang cukup kuat dengan tarif signifikansi (p) 0.025 (p < 0.05)
(Tabel 3). Dari hasil analisa uji statistik tersebut terdapat hubungan signifikan antara
pola makan dengan kejadian depresi pada penderita dispepsia fungsional.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penderita depresi
yang sangat tidak memperhatikan kesehatan dirinya termasuk pola makannya yang
menjadi tidak teratur tersebut yang akan menyebabkan timbulnya dyspepsia
fungsional pada penderita depresi. Maka dengan adanya manajemen stress dapat
mengurangi terjadinya depresi sehingga pola makan teratur dan kualitas hidup
semakin meningkat.

D. OUTCOME

Anda mungkin juga menyukai