Abstract
This research is a development that aims to develop practical instruction using indicators of
natural ingredients in acid-base material. This type of research is research and development
(R&D). This development research uses 2 stages of the 4D model. The instrument used was an
interview. Data collection was carried out at SMA Negeri 3 Tanjungpinang. The practical
instruction was tested on 1 chemistry teacher and 29 students of class XI MIPA. The results showed
that: (a) the results of the needs analysis showed 100% of students said they did not always use
practical guides when practicing; (b) teaching materials are developed using Microsoft Word 2010
and the format of the practicum guide is cover, study instructions, purpose of the practical,
theoretical basis, material tools, work steps, assessment and bibliography.
I. Pendahuluan
Definisi pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang digunakan saat ini yaitu proses interaksi
pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi
pendidik dan peserta didik yang saling bertukar informasi. Keberhasilan suatu proses pembelajaran
tergantung pada empat hal yaitu pendidik yang bijak, peserta didik yang baik, media dan bahan ajar
yang tepat. Pendidik yang bijak dimaksudkan pendidik yang tidak pintar hanya secara akademik,
tetapi juga pintar sosial dalam memahami peserta didik. Peserta didik yang baik maksudnya adalah
peserta didik yang mempunyai motivasi untuk belajar dan punya kemauan untuk menjadi lebih
baik. Media dan bahan ajar yang tepat diartikan sebagai media dan bahan ajar yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum dan juga sesuai dengan karakteristik peserta didik (Trianto, 2009).
Menurut Yulita (2017), salah satu penentu keberhasilan proses pembelajaran adalah
terdapatnya bahan ajar yang tepat dan penyusunan bahan ajar sangat bermanfaat bagi pendidik dan
peserta didik. Untuk menghasilkan bahan ajar yang baik, inovatif, dan dapat merangsang daya
kemampuan berpikir peserta didik maka bahan ajar tersebut perlu dihubungkan dengan sumber
belajar. Salah satunya yaitu dengan menggunakan bahan ajar menggunakan indikator bahan alam.
Bahan ajar menggunakan indikator bahan alam disarankan karena membantu pendidik mengaitkan
materi dengan kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik dapat mengkoneksikan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya dengan aplikasi kehidupan sehari-hari (Masruroh, 2015).
Salah satu jenis bahan ajar adalah penuntun praktikum. Penuntun praktikum bertujuan untuk
mengembangkan aspek kognitif maupun semua aspek pelajaran dalam bentuk eksperimen (Arsih,
2007). Penuntun praktikum sangat penting karena dapat dijadikan penunjang pembelajaran saat
eksperimen. Selain itu siswa dapat mengetahui cara kerja untuk melakukan praktikum dan mampu
mengetahui sistematika dalam pembuatan laporan praktikum (Sari, 2018).
3)Tujuan Praktikum, yaitu menggambarkan apa yang akan dilakukan, di uji, dibuktikan atau
apa yang akan dipelajari selama praktikum
5) Alat dan Bahan, yaitu memuat alat dan bahan yang dibutuhkan saat praktikum.
8) Daftar Pustaka, memuat literatur yang digunakan dalam penyusunan penuntun praktikum
ini
c. Penyusunan Instrumen
Penyusunan instrumen penelitian yaitu menggunakan lembar validasi ahli materi, media,
praktikalitas guru, siswa, serta soal pre test dan post test.
IV. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kebutuhan menunjukkan bahwa guru belum
optimal dalam melaksanakan kegiatan praktikum. 100% peserta didik mengatakan bahwa tidak
selalu menngunakan penuntun praktikum saat melakukan praktikum sehingga peserta didik
membutuhkan bahan ajar yang dapat membantu mereka untuk bisa belajar mandiri dalam
memahami materi asam basa yaitu dengan adanya penuntun praktikum. Penuntun praktikum
dikembangkan dengan menggunakan Microsoft word 2010 dengan format cover, petunjuk belajar,
tujuan praktikum, dasar teori, alat dan bahan, langkah kerja, penilaian dan daftar pustaka.