PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap kelompok masyarakat mempunyai pengetahuan dan cara untuk
menghadapi lingkungan demi kelangsungan hidupnya. Pengetahuan dan cara ini dikenal
sebagai “wisdom to cope with the local events” atau sering disingkat dengan istilah “local
wisdom”. Sebagai contoh, di masyarakat Simeuleue dikenal local wisdom yang disebut
smong, yaitu suatu pengetahuan yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke
generasi untuk bertindak bila masyarakat menghadapi bencana. Mekanisme dalam
menghadapi kejadian (coping mechanism) terbentuk dan lahir dari pengalaman,
pengetahuan, pemahaman, dan pemaknaan terhadap setiap kejadian, fenomena, harapan
dan masalah yang terjadi di sekitarnya. Mekanisme tersebut diteruskan lewat proses
sosialisasi dari generasi ke generasi dan pelaksanaannya tergantung pada kadar kualitas
pemahaman dan implikasinya dalam kehidupan mereka.
Sementara itu, berbagai pihak yang lain mungkin pula memiliki pengetahuan dan
pemaknaan yang berbeda terhadap suatu kejadian atau fenomena yang dihadapi oleh
suatu masyarakat lokal. Hal ini juga terbentuk dari proses panjang dan berkaitan dengan
berbagai faktor seperti sistem pengetahuan yang digunakan, pengalaman, kepentingan,
posisi sosial, dan sebagainya. Oleh sebab tu, tidak mengherankan jika seringkali terjadi
kontestasi pengetahuan dan pemaknaan atas suatu fenomena antara masyarakat lokal
dengan pihak “luar” seperti pemerintah, akademisi, swasta, maupun LSM. tampaknya
kontestasi pengetahuan dan pemaknaan tersebut merupakan bagian dari kehidupan
masyarakat itu sendiri, terlepas apakah masyarakat tersebut dikategorikan sebagai
“postmodern” atau tidak. Dalam konteks itu, pengetahuan dan pemaknaan atas fenomena
alam, yakni Gunung Merapi, tampaknya juga mengalami kontestasi yang cukup “sengit”.
Kontestasi itu terjadi bukan hanya antara masyarakat lokal di sekitar Gunung Merapi
dengan “pihak luar”, melainkan juga antara sesama masyarakat di sekitar Gunung Merapi
itu sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Faktor Penyebab Kondisi Bencana Gunung Meletus ?
2. Bagaimana Penilaian Resiko Bencana Gunung Meletus ?
3. Bagaimana Perencanaan dalam Menghadapi Kondisi Bencana Gunung Meletus ?
4. Bagaimana Pemberdayaan Masyarakat dalam Kondisi Gunung Meletus ?
5. Apa Permasalahan Kesehatan dan solusi dalam Kondisi Gunung Meletus ?
6. Bagaimana Prinsip Penanggulangan Bencana Gunung Meletus ?
7. Bagaimana Teknik Evakuasi Bencana Gunung Meletus ?
8. Bagaimana Perawatan dalam Kondisi Bencana Gunung Meletus ?
9. Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan jangka Panjang dalam Kondisi Bencana Gunung
Meletus?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Faktor Penyebab Kondisi Bencana Gunung Meletus
2. Untuk Memahami Penilaian Resiko Bencana Gunung Meletus
3. Untuk Memahami Perencanaan dalam Menghadapi Kondisi Bencana Gunung
Meletus
4. Untuk Memahami Pemberdayaan Masyarakat dalam Kondisi Gunung Meletus
5. Untuk Mengetahui Permasalahan Kesehatan dan solusi dalam Kondisi Gunung
Meletus
6. Untuk Memahami Penanggulangan Bencana Gunung Meletus
7. Untuk Mengetahui Teknik Evakuasi Bencana Gunung Meletus
8. Untuk Mengetahui Perawatan dalam Kondisi Bencana Gunung Meletus
9. Untuk Mengetahui Pemenuhan Kebutuhan jangka Panjang dalam Kondisi Bencana
Gunung Meletus
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA