Anda di halaman 1dari 15

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental dengan two group pre-

test post-test design. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan

efektivitas antara jus pepaya dan jus labu siam terhadap perubahan kadar kolesterol

dalam darah pada penderita hiperkolesterolemia. Pada penelitian ini, observasi atau

penilaian kadar kolesterol dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah

eksperimen (pre-test dan post-test).

Sampel 18 A Jus
X1 X1a
responden l Pepaya

Sampel 18
B Jus
responden X2 X1b
Labu Siam

Gambar 4.1 Desain Penelitian Penelitian Quasy Eksperimental - Two Group Pre-
Test Post- Test Design
Keterangan :

A : Intervensi pemberian jus pepaya

B : Intervensi pemberian jus labu siam

X1 : Kadar kolesterol darah sebelum diberikan intervensi (a)

X1a : Kadar kolesterol darah sesudah diberikan intervensi (a)

1
X2 : Kadar kolesterol darah sebelum diberikan intervensi (b)

X2b : Kadar kolesterol darah sesudah diberikan intervensi (b)

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi target pada penelitian ini adalah penderita hiperkolesterolemia di

Puskesmas Takeran, Kabupaten Magetan yang berjumlah 191 orang. Sedangkan

untuk populasi terjangkau pada penelitian ini adalah penderita hiperkolesterolemia di

Desa Duyung, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan yang berjumlah 40 orang

Jumlah tersebut diperoleh dari data Puskesmas pada bulan Desember 2020.

4.2.2 Sampel

Rumus besar sampel pada penelitian ini dapat dihitung menggunakan rumus

Federer yang dapat ditentukan berdasarkan total kelompok (t) yang digunakan. Dalam

penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok, sehingga jika t = 2 maka sampel yang

digunakan adalah :

(t-1) (n-1) ≥ 15

(2-1) (n-1) ≥ 15

1 (n-1) ≥ 15

(n-1) ≥ 15/1

n-1 ≥15
n = 15+1

n = 16

Besar sampel untuk masing- masing kelompok pada penelitian ini adalah 16

responden. Untuk menghindari adanya drop out dalam proses penelitian, maka perlu

penambahan jumlah sampel agar besar sampel tetep terpenuhi dengan rumus sebagai

berikut :

n
n'=
1−f

16
¿
(1−0,1 )

16
¿
0,9

¿ 17,7

¿ 18

Keterangan :

n’ : Ukuran sempel setelah direvisi

n : Jumlah sampel

1- f : Perkiraan proporsi drop out, yang diperkirakan 10% ( f =0,1)

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel akhir yang dibutuhkan dalam

penelitian ini adalah 18 untuk tiap kelompok. Sehingga total sampel untuk dua

kelompok adalah 36 responden.


4.2.3 Kriteria Sampel

1. Kriteria Inklusi

a. Bersedia menjadi responden penelitian

b. Penderita hiperkolesterolemia dengan hasil pengukuran kadar kolesterol

lebih dari 200 mg/dl di Desa Duyung Kecamatan Takeran Kabupaten

Magetan.

2. Kriteria Eksklusi

a. Penderita hiperkolesterolemia yang mengkonsumsi obat hiperkolesterolemia

seperti simvastatin.

b. Penderita hiperkolesterolemia dengan penyakit penyerta Diabetes Mellitus

4.2.4 Teknik Sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non-

probability sampling yaitu dengan teknik purposive sampling. Peneliti memilih

sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dari sejumlah responden intervensi yang

sudah ditentukan berdasarkan rumus sampel.

4.3 Kerangka Kerja Penelitian


Populasi

Semua penderita hiperkolesterolemia di Desa Duyung Kecamatan Takeran Kabupaten


Magetan yang berjumlah 40 orang berdasarkan data Puskesmas bulan Desember 2020.

Sampel

Sebagian penderita hiperkolesterolemia di Puskesmas Takeran Kabupaten Magetan sebanyak


36 orang.
Teknik Sampling : Purposive Sampling

Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperimental dengan two group pre-test post-
test design.

Pengumpulan Data

Mengukur kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah diberikan perlakuan

Pre Eksperimen Pre Eksperimen


Intervensi Pemberian Jus Intervensi Pemberian Jus Labu
Pepaya Siam
Post Eksperimen Post Eksperimen

Pengolahan Data

Editing, Coding, Tabulating, Data Entry, Cleaning

Analisis : Menggunakan uji paired dan independent t test

Hasil dan Kesimpulan


Gambar 4.2 Kerangka Kerja Efektivitas Pemberian Jus Pepaya dan Jus Labu Siam
Terhadap Perubahan Kadar Kolesterol Darah Pada Penderita
Hiperkolesterolemia
4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Bebas (Independen Variabel)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian jus pepaya dan jus labu

siam.

4.4.2 Variabel Terikat (Dependen Variabel)


Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol dalam darah pada

penderita hiperkolesterolemia.
4.5 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel


No. Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor
1 Independen: Buah pepaya california 1. Jumlah : 200 gr pepaya Gelas ukur - -
Jus Pepaya yang dicampur air dengan air putih 100ml
kemudian dihaluskan 2. Diblender selama 1 menit
3. Lama : 12 hari
4. Waktu : Setiap pagi
sebelum sarapan pagi

2 Independen: Buah labu siam (C. 1. Jumlah : 150 gr labu siam Gelas ukur - -
Jus Labu Siam Sechium Edule) yang dengan air putih 150ml dan
dicampur air kemudian gula 1 sendok makan
dihaluskan 2. Diblender selama 1 menit
3. Lama : 12 hari
4. Waktu : Setiap pagi
sebelum sarapan pagi
3 Dependen: Nilai kadar kolesterol Kadar kolesterol dalam darah Lembar Rasio Sesuai angka
Kadar Kolesterol dalam darah pada penderita Observasional yang
dalam Darah hiperkolesterolemia dengan dan Esay ditunjukkan
melakukan pengukuran Touch /GCU oleh alat ukur
kadar kolesterol darah dalam satuan
perifer dengan mg/dl
menggunakan alat ukur
easy touch.
4.6 Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yang pertama adalah timbangan, yang

berfungsi untuk memastikan bahwa pepaya dan labu siam memiliki berat dan takaran yang pas.

Instrumen yang kedua adalah blender yang digunakan untuk membuat jus. Kemudian botol/gelas

ukur yang berfungsi sebagai wadah jus pepaya dan jus labu siam. Instrumen selanjutnya adalah

alat tes kolesterol Esay Touch/GCU (Glucose, Cholesterol,Uric Acid), yang digunakan untuk

mengukur kadar kolesterol darah, serta lembar observasi yang digunakan untuk

mendokumentasikan hasil dari pemeriksaan kadar kolesterol darah.. Pada penelitian ini gelas

ukur, timbangan dan alat GCU (Glucose, Cholesterol,Uric Acid) dari Easy Touch yang

digunakan dalam keadaan baru. Ketika baterai baru dipasang atau diganti pada alat ukur GCU,

maka secara otomatis akan masuk ke mode pengaturan. Setelah itu bisa diatur waktu dan tanggal

yang benar sebelum melakukan pengujian. Setelah pengaturan selesai, alat ukur GCU akan mati

secara otomatis. Apabila terdapat simbol baterai (- +), maka harus segera diganti dengan baterai

yang baru. Pemasangan baterai pada waktu tertentu dapat digunakan untuk pengecekan kadar

kolesterol kurang lebih sebanyak seribu kali. Apabila hasil pengukuran kadar kolesterol dalam

darah tersebut mendapatkan hasil yang konsisten, maka dapat disimpulkan bahwa alat GCU

tersebut memiliki keakuratan yang baik dan dapat digunakan. Selain itu, kalibrasi alat Easy

Touch/Glucose Cholesterol Urid Acid (GCU) dapat dilakukan dengan cara :

1) Siapkan alat Easy Touch yang sudah terpasang dengan baterai dan pin kalibrasi berwarna

kuning dengan tulisan “check”

2) Lalu masukan pin ke dalam lubang check dengan keadaan alat “off”

3) Setalah itu, secara otomatis alat akan hidup dan dilayar akan muncul tulisan “OK”

4) Setelah itu alat secara otomatis akan mati sendiri. Menandakan alat sudah terkalibrasi
5) Lalu lepas pin dan simpan di tempat yang aman

6) Apabila alat tidak dipakai lebih dari 2 hari, baterai harap dilepas juga

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.7.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Duyung Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

4.7.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2020 – Juni 2021.

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Perijinan

Peneliti mengurus surat ijin pengambilan data awal dengan membawa surat dari STIKES

Bhakti Husada Mulia Madiun untuk diajukan kepada Kepala UPTD Puskesmas Takeran.

Kemudian, peneliti mengurus surat ijin penelitian dengan membawa surat dari STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun untuk diajukan kepada Kepala Bakesbangpol Kabupaten Magetan.

Setelah mendapatkan ijin dari Bakesbangpol, kemudian mengantarkan surat tembusan ke

Puskesmas Takeran, Kabupaten Magetan.

2. Pre Eksperimen

Pada tahap ini, sebelum memberikan intervensi jus pepaya dan jus labu siam, peneliti akan

melakukan pengukuran kadar kolesterol dalam darah pada responden. Peneliti membutuhkan 8

orang asisten untuk membantu melakukan penelitian. Sebelum mendatangi calon responden,

peneliti menjelaskan kepada asisten peneliti tentang prosedur penelitian, proses, tujuan dan

manfaat penelitian yang akan dilakukan yaitu memberikan intervensi jus pepaya dan jus labu
siam kepada responden selama 10 hari. Peneliti dan asisten peneliti kemudian menemui calon

responden dan meminta persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Sebelumnya peneliti

juga menjelaskan tentang tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian yaitu pemberian intervensi jus

pepaya dan labu siam terhadap perubahan kadar kolesterol dalam darah yang akan diberikan

setiap pagi sebelum sarapan pagi yaitu pukul 07.00 kepada responden. Setiap responden

diberikan kebebasan untuk memberikan persetujuan atau menolak menjadi subjek penelitian.

Setelah responden mengatakan bersedia mengikuti prosedur penelitian, responden diberikan

kebebasan untuk menandatangani Inform Consent yang telah disiapkan. Selanjutnya responden

diminta untuk mengisi data demografi meliputi nama, usia, dan jenis kelamin.

3. Eksperimen

Pada tahap ini peneliti akan mendatangi responden satu per satu dengan dibantu oleh asisten

peneliti. Jus diberikan kepada responden selama 10 hari berturut-turut untuk 2 kelompok, yaitu

kelompok intervensi jus pepaya dan jus labu siam. Tiap 1 kelompok terdiri dari 18 responden.

Kelompok intervensi jus pepaya dalam 1x konsumsi membutuhkan 200gr pepaya dan 100ml air.

Sedangkan kelompok intervensi labu siam membutuhkan 150gr labu siam dan 150ml air.

Pengecekan kadar kolesterol darah dilakukan sebelum pemberian jus pepaya dan jus labu siam.

Setelah itu dilakukan pengamatan pemberian jus pepaya dan labu siam untuk memastikan jus

diminum dan dihabiskan. Hasil pengukuran kemudian ditulis di dalam lembar observasi.

Pengecekan kadar kolesterol darah pada responden akan dilakukan sebelum diberikan jus hari

pertama dan sesudah diberikan jus hari terakhir. Kemudian data tersebut digunakan untuk

mengolah analisa data yaitu pretest dan posttest.

4. Post Eksperimen
Pada tahap ini dilakukan pengukuran kadar kolesterol dalam darah pada pukul 13.00 setelah

dilakukan intervensi di hari terakhir. Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan

pengolahan dan analisa data.

4.9 Pengolahan dan Analisis Data

4.9.1 Pengolahan Data

1. Editing

Editing yaitu memeriksa kembali lembar observasi yang sudah diisi sebelum dan sesudah

dilakukan interval. Tujuannya untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada,

misalnya nama (inisial), umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan sudah diisi dengan

lengkap dan sesuai atau belum. Tidak ada data yang belum terisi atau belum lengkap dan

peneliti sudah melakukan crosscheck kepada responden yang terkait.

2. Coding

Setelah data sudah lengkap dan sudah diedit, langkah selanjutnya dilakukan pengkodean

atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau

bilangan.

a. Jenis Kelamin

Laki-laki : diberi kode 1

Perempuan : diberi kode 2

b. Pendidikan

SD : diberi kode 1

SMP/SLTA : diberi kode 2

SMA/SLTA : diberi kode 3

PT (Perguruan Tinggi) : diberi kode 4


c. Pekerjaan

Petani : diberi kode 1

Pedagang : diberi kode 2

Wiraswasta : diberi kode 3

Ibu rumah tangga : diberi kode 4

PNS : diberi kode 5

Tidak bekerja : di beri kode 6

3. Tabulating

Data yang telah dikumpulkan, kemudian dimasukkan kedalam bentuk tabel. Data dari

penelitian ini yang dimasukkan ke dalam tabel adalah nomor, kode responden, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan kadar kolesterol (pre dan post).

4. Data Entri

Data yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau

“software” komputer. Dalam proses ini dituntut tidak terjadi bias, meskipun hanya

memasukkan data.

5. Cleaning

Apabila data dari semua sumber atau responden selesai dimasukkan, perlu dicetak kembali

untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagian

dilakukan kebenarannya.

4.9.2 Analisa Data

Analisis data menggunakan aplikasi SPSS versi 25, analisa data yang dilakukan adalah

sebagai berikut:
1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah cara untuk menganalisis variabel tunggal. Variabel univariat dalam

penelitian ini adalah jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan kadar kolesterol dalam darah

sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.

2. Analisis Bivariat

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan utuk menganalisis efektivitas pemberian jus

pepaya dan jus labu siam sebelum dan sesudah dilakukan intervensi yaitu dengan

menggunakan uji statistik Uji Paired T-Test. Sedangkan untuk menganalisis perbedaan

efektifitas pemberian jus pepaya dan labu siam terhadap perubahan kadar kolesterol dalam

darah, yaitu dengan menggunakan uji Independent t-test. Uji independent T-Test memiliki

asumsi atau syarat yang harus dipenuhi, yaitu :

a. Skala data interval/ rasio

b. Data tidak berpasangan

c. Homogen/ sejenis

d. Data per kelompok berdistribusi normal

Untuk mengetahui apakah data yang di dapat berasal dari populasi yang berdistribusi

normal atau tidak, maka perlu dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk.

Data dikatakan normal jika p ≤ 0,05 karena jumlah data sampelnya <50. Bila data > 0,05

dikatakan tidak normal. Dikatakan ada perbedaan bermakna sebelum dan sesudah perlakuan bila

≤ 0,05 maka H1 diterima dan jika p> 0,05 maka H1 ditolak. Apabila data tidak berdistribusi

normal maka menggunakan uji man whitney, jika nilai p signifikansi ≤0,05 maka ada perbedaan

pengaruh antara dua kelompok tersebut, sedangkan jika nilai p signifikansi>0,05 maka tidak ada

perbedaan efektifitas diantara dua kelompok tersebut.


4.10 Etika Penelitian

Terdapat etika yang harus diperhatikan dalam melaksanakan penelitian, antara lain

sebagai berikut :

1. Lembar Persetujuan (Informed Concent)

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden yaitu

dengan memberikan lembar persetujuan kepada responden. Sebelum memberikan informed

concent atau lembar persetujuan peneliti memberikan penjelasan maksud dan tujuan

penelitian terlebih dahulu, informed concent menyatakan subjek bersedia atau tidak bersedia

untuk ikut terlibat dalam penelitian sebagai responden.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Didalam penelitian ini, peneliti tidak menuliskan nama responden secara lengkap,pada saat

pengisian lembar observasi peneliti hanya menulis nama inisial atau kode angka yang mulai

dari angka 1 dan seterusnya.

3. Kerahasian (Confidentiallity)

Peneliti menjaga kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi ataupun masalah lainnya

kepada orang lain kecuali kepada orang yang terlibat atau membantu dalam pelaksanaan

penelitian tersebut.

4. Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for human dignity)

Peneliti mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka

berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan

bebas dari paksaan untuk berpatisispasi dalam kegiatan penelitian (autonomy).

5. Keadilan dan Keterbukaan (Respect for Justice an Inclusiveness)


Peneliti menjamin semua sampel penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang

sama, tanpa membedakan gender,agama,etnis, dan sebagainya, serta prinsip keterbukaan dan

adil pada kelompok dalam mendapat intervensi.

6. Memperhitungkan Manfaat (Benefit) dan Kerugian Yang Ditimbulkan

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian agar hasilnya

bermanfaat semaksimal mungkin bagi responden dan dapat digeneralisasikan di tingkat

populasi. Peneliti juga meminimalisasi dampak yang merugikan bagi responden.

Anda mungkin juga menyukai