Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah analitik, dengan desain penelitian cross sectional.
Variabel bebasnya adalah kadar gula darah penderita diabetes melitus peserta
prolanis sedangkan variabel terikatnya adalah protein urine penderita diabetes
melitus peserta prolanis.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Klinik Arafah Kec. Kalirejo.
2. Waktu
Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan bulan
Juni 2022.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita diabetes yang terdaftar
sebagai peserta prolanis di Klinik Arafah sampai dengan bulan Januari
2022 sebanyak 60 peserta.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah darah kapiler dan urine sewaktu dari
penderita diabetes melitus yang terdaftar sebagai peserta prolanis di Klinik
Arafah sebanyak 54 penderita dengan memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Kriteria inklusi
a) Pasien berpuasa 8-12 jam.
b) Pasien merupakan peserta diabetes melitus terkontrol dengan
adanya data pemeriksaan HbA1c 3-6 bulan.
c) Menderita diabetes melitus ≥ 4 tahun.
d) Bersedia menjadi responden.

16
17

D. Variabel dan Definisi Operasional


Variabel pada penelitian ini adalah kadar gula darah dan protein urine.
Variabel bebasnya adalah kadar gula darah penderita diabetes melitus peserta
prolanis sedangkan variabel terikatnya adalah protein urine penderita diabetes
melitus peserta prolanis.
Tabel 3.1 Definisi operasional
Hasil
No Jenis Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala
Ukur
1 Bebas : Kadar gula darah POCT Glukometer mg/dl Ratio
Kadar gula kapiler dalam
darah keadaan puasa 8-
12 jam pada
penderita diabetes
melitus peserta
prolanis

2 Terikat : Protein urine Carik Celup Urine analyzer Negatif Ordinal


Protein urine dalam urine +1
sewaktu pada +2
penderita diabetes +3
melitus peserta +4
prolanis

E. Pengumpulan Data
1. Prosedur Penelitian
Penelusuran
Pustaka

Penentuan subjek penelitian

Pengambilan subjek penelitian yang berupa


darah kapiler dan urine sewaktu

Penanganan subjek penelitian

Pemeriksaan kadar gula darah Pemeriksaan protein urine


puasa menggunakan sewaktu menggunakan urine
glucometer analyzer
Gambar 3.1 Prosedur penelitian
18

2. Metode Pemeriksaan
a. Pemeriksaan gula darah metode POCT (Point of care testing)
Metode pemeriksaan glukosa darah pada penelitian ini menggunakan
Metode POCT dengan menggunakan alat glucometer. Prinsip
pemeriksaan gula darah metode POCT adalah darah kapiler diserap ke
dalam strip tes, kemudian mengalir ke area tes dan bercampur dengan
reagen untuk memulai proses pengukuran. Enzim glucose
dehydrogenase dan koenzim dalam strip tes mengkonversi glukosa
dalam sampel darah menjadi glukonolakton, reaksi tersebut
menghasilkan listrik DC yang tidak berbahaya sehingga meter mampu
mengukur kadar gula darah. (Bagian Patologi Klinik, 2018)
b. Pemeriksaan protein urine carik celup metode kolorimetri
Pemeriksaan protein urine pada penelitian ini menggunakan metode
kolorimetri dengan menggunakan urine strip carik celup. Prinsip
pemeriksaan protein dalam urine akan merubah indikator
“tetrabromphenolblue” dan 31,35,51,55-tertrachlorophenol-3,4,5,6-
tetrabromsulophthalein menjadi berwarna kuning (negatif), hijau-biru
(positif). Intensitas warna sebanding dengan kadar protein dalam
urine. (Gandasoebrata R. 2011)
3. Interpretasi Hasil
a. Pemeriksaan gula darah metode POCT (Point of care testing)
Glukosa darah puasa kapiler 80-130 mg/dL
b. Pemeriksaan protein urine metode carik celup
Tabel 3.2 Interpretasi hasil pemeriksaan protein urine
Hasil Konsentrasi

Negatif -

+1 30 mg/dL

+2 100 mg/dL

+3 300 mg/dL

+4 2000 mg/dL

Sumber : (Kit reagen verify uninalysis)


21

F. Pengolahan dan Analisis Data


1. Analisis Univariat
Analisis univariat pada penelitian ini yaitu analisis yang dilakukan terhadap
tiap variabel dari hasil penelitian dengan mencari distribusi dan persentase hasil
penelitian (Notoatmodjo, 2005). Kemudian hasil yang didapatkan dimasukan
dalam tabel frekuensi.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan
kadar gula darah dan protein urine pada penderita diabetes melitus peserta
prolanis. Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah kadar gula darah
sedangkan variabel terikat (Y) adalah protein urine. Pengujian hipotesis pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis.
Kruskal-Wallis dilakukan untuk menguji perbedaan tiga kelompok atau
lebih berdasarkan satu variabel independen. Pengambilan keputusan dengan
tingkat signifikansi (α) = 0,05 ditentukan atas dasar pengambilan keputusan
dengan cara sebagai berikut:
1) Jika nilai p atau p value > 0,05, maka H0 diterima, artinya tidak ada
hubungan kadar gula darah dengan protein urine pada penderita
diabetes melitus peserta prolanis.
2) Jika nilai p atau p value < 0,05, maka H0 ditolak (Ha diterima), artinya
ada hubungan kadar gula darah dengan protein urine pada penderita
diabetes melitus peserta prolanis. (Norfai, 2021)

G. Ethical Clearance
Penelitian ini menggunakan manusia sebagai subyek yaitu menggunakan
darah kapiler dan urine sebagai sampel pemeriksaan, sehingga perlu diproses
telaah secara etik ke Komite Etik Poltekkes Tanjungkarang untuk dinilai
kelayakan dan telah disetujui layak etik oleh komisi etik pada tanggal 10 Mei
2022 dengan nomor layak etik No.093/KEPK-TJK/X/2022. Seluruh subyek
penelitian diberi penjelasan mengenai tujuan dan prosedur penelitian
dan diminta persetujuan dengan informed consent tertulis. Pengambilan
darah kapiler dan urine dilakukan sesuai dengan standar operasional
22

prosedur. Subyek penelitian berhak menolak untuk ikut serta tanpa


konsekuensi apapun. Identitas subyek penelitian dirahasiakan

Anda mungkin juga menyukai