Anda di halaman 1dari 8

EKONOMI ISLAM DAN METODE PENELITIANNYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Metodologi Penelitian Ekonomi Islam”

Dosen Pengampu:

Ali Samsuri, MEI

Disusun Oleh :

Lailatul Magfiroh (931300917)

Galuh Bima Shenna (931310217)

Henka Syahbudi Anom (931312717)

Kelas C

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2020
1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan ruang lingkup ekonomi Islam?
2. Apakah pengertian metodologi penelitian ekonomi Islam?
3. Bagaimana urgensi metodologi penelitian ekonomi Islam?
4. Bagaimana klasifikasi penelitian ekonomi Islam?
5. Bagaimana tahap-tahap penelitian ekonomi Islam?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Islam


Menurut terminologi ekonomi berasal dari kata Latin “ecos” dan “nomos”.
Sedangkan di dalam Al-Qur’an kata ekonomi merupakan akar dari “qa-sha-da” yang berarti
sederhana, jalan lurus/stabil, keinginan atau kebutuhan, pertengahan/golongan pertengahan.
Sedangkan menurut istilah ekonomi Islam mengalami perbedaan definisi di kalangan para
ahli. Beberapa cendekiawan muslim juga mendefinisikan ekonmi Islam sebagai berkut:
1. M. Nejatullah Siddiqi mengemukakan bahwa ekonomi islam adalah "pemikir muslim"
yang merespons terhadap tantangan ekonomi pada masanya. Dalam hal ini mereka
dibimbing dengan Al_Qur'an dan Sunnah beserta akal dan pengalaman.
2. Sayyed Nawab Haider Naqvi menyebutkan bahwa ekonomi islam merupakan
representasi perilaku muslim dalam suatu masyarakat muslim tertentu.
3. M.A. Mannan juga merumuskan bahwa ekonomi islam merupakan suatu studi sosial
yang mempelajari masalah ekonomi manusia berdasarkan nilai-nilai islam.1
4. Hasanuzzaman mengatakan bahwa ekonomi islam adalah ilmu dan aplikasi petunjuk
dan aturan syari’ah yang mencegah ketidak adilan dalam memperoleh dan
menggunakan sumberdaya material agar memenuhi kebutuhan manusia dan agar dapat
menjalankan kewajibannya kepada Allah dan masyarakat.
5. Chapra menyatakan bahwa ekonomi islam adalah cabang ilmu yang membantu
merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumberdaya yang
langka yang sejalan dengan syariah islam tanpa membatasi kreativitas individu ataupu
menciptakan suatu ketidakseimbangan ekonomi makro atau ekologis.2
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi islam adalah
studi tentang bagaimana individu atau masyarakat memilih dan menggunakan sumber daya
yang ada, sekarang atau yang telah ditinggalkan oleh generasi masa lalu, sesuai aturan atau
syara' (Al-Qur'an, hadis atau hukum dibawahnya) yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan jasmani dan rohani tanpa adanya eksploitasi sehingga dapat mewujudkan falah
(kesejahteraan) bagi individu maupun masyarakat.
Sebagai ilmu, ekonomi akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pengguna. Maka dari itu perlu untuk mempelajari ilmu ekonomi islam,
menyusunnya dari sumber utama Al-Qur'an, sunnah dan khazanah Islam lainnya, tanpa
mengabaikannya ilmu ekonomi yang sudah ada yang dapat digunakan sebaik-baiknya untuk
penyempurnaan karena metodologi tidak hanya untuk ilmu ekonomi Islam saja melainkan
untuk semua ilmu dan teknologi pada umumnya.
Penyusunan, pengembangan, dan penerapan ekonomi Islam sendiri dimaksudkan
agar umat Islam mendapat kepastian perannya dalam pembangunan ekonomi. Umat islam
1
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam:Pendekatan Kuantitatif (Jakarta:Rajawali Perss, 2008), hal. 3.
2
Fahrur Ulum, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Surabaya:UIN Sunan Ampel, 2015), hal.5.
3
juga berkepentingan akan adanya manajemen, mekanisme keuangan, perbankan, lembaga
keuangan bukan bank, investasi, Akuntansi, pertumbuhan ekonomi kesempatan kerja penuh,
efisiensi ekonomi pemantapan tingkat harga kebebasan perekonomian, distribusi pendapatan
yang merata dan neraca perdagangan internasional. Selain itu, umat islam perlu
memperhatikan masalah-masalah antara lain kemiskinan, polusi, pengangguran inflasi,
pengawasan harga, perpajakan, kesehatan, energi, besaran ukuran perusahaan, proteksi
perdagangan bebas dan utang negara.
Aspek-aspek bidang ekonomi yang dijalankan dalam kehidupan umat manusia
tersebut di atas perlu dipelajari menurut pendekatan dan perspektif Islam.3
B. Pengertian Metodologi Penelitian Ekonomi Islam

Metodologi penelitian berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu, dan “Logos" yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi
artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk
mencapai suatu tujuan,

Lebih lanjut, Ali Abdul Halim Mahmud menjelaskan bahwa metodologi (minhaj)
dapat berarti cara. Metode merupakan langkah-langkah spesifik (atau tindakan, tahapan,
pendekatan langkah demi langkah) yang harus diambil dalam urutan tertentu selama
penelitian. Adapun metodologi merupakan “sebuah sistem metode dan prinsip-prinsip untuk
melaksanakan sesuatu.” Sebuah metodologi mengasumsikan urutan logis yang perlu diikuti
oleh peneliti untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan.

Menurut Soeratno dan Lincolin Arsyat, penelitian berasal dari kata asli, bahasa
Inggris, research, yang berasal dari dua suku kata re dan search. Yang secara bahasa re
adalah kembali dan search adalah mencari. Sehingga dapat diartikan sebagai pencarian
kembali. Jadi penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan, dan
menganalisis sampai menyusun laporan penelitian.4

Di dalam surat Al-Nahl, ayat 89 ditegaskan "dan Kami turunkan kitab itu untuk
menjelaskan segala-galanya." Ayat ini mengandung arti bahwa Al-Qur'an mencakup segala-
galanya dan menjelaskan segala-galanya yang di dalamnya terdapat kebenaran. Di dalam Al-
Qur'an terdapat penjelasan tentang sistem politik, sistem ekonomi, sistem keuangan, sistem
kemasyarakatan, sistem pertanian, perindustrian, dan sebagainya yang harus dipakai umat
Islam di dunia ini. Tetapi, harus diingat bahwa ajaran Al-Qur'an pada dasarnya tergolong
menjadi dua, yaitu ajaran yang memang sudah pasti dan manusia tidak dapat menawar-
nawar lagi. Di samping itu, ada ajaran Al-Qur'an yang sifatnya masih perlu penjabaran dan
penafsiran sesuai dengan kondisi zaman yang sedang berkembang.

3
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam:Pendekatan Kuantitatif, hal. 6-8.
4
Andyyjr, Makalah Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Deskripsi Metode Penelitian Ekonomi Islam),
www.andyyjr20.blogspot.com diakses pada 5 Maret 2020 pukul 13.22
4
Di dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, manusia selalu
mencari kebenaran-kebenaran yang dapat dijadikan suatu prinsip dalam menjalankan
kehidupan yang sesuai dengan syari'at Islam. Oleh karena itu, untuk menjadikan manusia
agar lebih mudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi maka disusunlah suatu
metodologi ilmu ekonomi Islam. Jadi dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian
ekonomi islam adalah suatu metode tentang bagaimana memahami, menafsirkan dan
mengambil ketetapan hukum Al-Qur'an dan hadist sedemikian rupa sehingga menghasilkan
keputusan yang paling sesuai dengan kehendak Allah dan Rasulnya.

C. Urgensi Metodologi Penelitian Ekonomi Islam


Ciri khas manusia salah satunya adalah rasa ingin tahu titik setelah ia memperoleh
pengetahuan tentang sesuatu, maka rasa kekuasaannya disusul lagi dengan kecenderungan
untuk ingin lebih tahu lagi titik dalam konteks ilmiah, orang yang memiliki rasa ingin tahu
lebih dalam terhadap suatu hal, akan melakukan penelitian dengan berdasarkan pada metode
ilmiah.
Manusia atau orang islam membutuhkan ilmu ekonomi islam. Oleh karena itu,
ekonomi islam perlu pengembangan, maka diperlukan suatu proses penelitian yang terus-
menerus, untuk memantapkan keberadaan ilmu ekonomi islam itu sendiri. Secara ringkas,
penelitian bagi manusia memiliki peranan sebagai berikut:
1. Membantu manusia memperoleh pengetahuan baru,
2. Dapat membantu manusia memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan,
3. Memberikan pemecahan atas suatu masalah,
4. Mampu menemukan kebenaran.5
D. Klasifikasi Penelitian Ekonomi Islam
Klasifikasi penelitian pada umumnya dan penelitian ekonomi islam pada khususnya
dapat dibedakan berdasarkan:
1. Klasifikasi penelitian berdasarkan tujuan

Berdasarkan tujuannya, penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu pertama,


Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni adalah penelitian yang
digunakan secara tidak langsung untuk memecahkan suatu masalah. Sebab, penelitian
dasar biasanya dilakukan untuk menguji kebenaran teori tertentu atau mengetahui
konsep tertentu secara mendalam. kedua, Penelitian terapan atau applied research
adalah penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan masalah tertentu.
Dalam hal ini dibedakan menjadi tiga bentuk:

a. Penelitian evaluasi adalah penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan


atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih
alternatif tindakan.

5
Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen dan
Ekonomi Islam (Jakarta:Penadamedia Group, 2015), hal. 46.
5
b. Penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih
tinggi.
c. Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan untuk segera dipergunakan
sebagai dasar pemecahan masalah yang ada.
2. Klasifikasi penelitian berdasarkan metode

Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, penelitian dapat dibedakan


menjadi penelitian:

a. Penelitian historis adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki memahami


dan menjelaskan suatu keadaan yang telah lalu.
b. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk pengumpulan data untuk
menguji atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir suatu objek yang telah
diteliti.
c. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan menentukan hubungan
antara dua variabel atau lebih dalam suatu penelitian.
d. Penelitian kausal kontributif adalah penelitian yang digunakan untuk menunjukkan
arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, serta seberapa besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.
e. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang digunakan untuk menguji suatu
variabel atas dampak munculnya variabel yang lain.6
E. Tahap-tahap Penelitian Ekonomi Islam

Untuk menyatakan bahwa suatu kegiatan dapat dikategorikan sebagai kegiatan


penelitian adalah jika kegiatan itu mengikuti alur alur berpikir yang tercakup dalam metode
ilmiah, yang dapat dijabarkan dalam beberapa langkah yang mencerminkan tahap-tahap
dalam kegiatan ilmiah. Langkah-langkah itu tersusun secara sistematis yang meliputi:

1. Perumusan masalah yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas
batas-batasnya dapat di identifikasi faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
2. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis merupakan argumentasi
penjelasan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengait
dan membentuk konstelasi permasalahan.
3. Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap
pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir
yang dikembangkan.
4. Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan
hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang
mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
6
M. Iqbal Notoatmojo, Dasar-dasar Penelitian Ekonomi Islam, www.latanahdatang.blogspot.com diakses pada 5 Maret
2020 pada pukul 13.50
6
5. Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang
diajukan itu ditolak atau diterima.

Keseluruhan langkah-langkah ini harus ditempuh agar suatu penelaahan dapat disebut
ilmiah.7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

7
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam:Pendekatan Kuantitatif, hal. 19-20.
7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai