Anda di halaman 1dari 3

Konsep Bagi hasil

Bagi hasil adalah pembagian atas hasil usaha yang telah dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan
perjanjian yaitu pihak nasabah dan pihak bank syariah. Dalam melakukan perjanjian usaha, usaha yang
dilakukan yang dilakukan oleh kedua pihak atau salah satu pihak, akan dibagi sesuai dengan porsi
masing-masing pihak yang melakukan akad perjanjian. Pembagian hasil usaha dalam perbankan syariah
ditetapkan dengan menggunakan nisbah. Nisbah yaitu persentase yang disetujui oleh kedua pihak dalam
menentukan bagi hasil atas usaha yang dikerjasamakan.

Ismail, perbankan syariah Prenadamedia group 2011 hal 95 96

Definisi atau pengertian imbal hasil pembiayaan

Imbal hasil pada bank syariah dapat diartikan sebagai pembagian hasil yang diberikan oleh bank kepada
nasabah yang menyimpan dananya atau diberikan oleh bank kepada nasabah yang menerima manfaat
dana pinjaman dari bank berdasarkan prinsip-prinsip syariah . Imbal hasil pembiayaan pada bank syariah
dapat juga diartikan sebagai sejumlah dana yang harus dikeluarkan oleh nasabah yang memperoleh
dana dari bank kepada bank dalam bentuk pembiayaan .

Dalam pengertian lain penetapan tingkat imbal hasil pembiayaan pada bank syariah dapat berbentuk
penentuan tingkat harga atau Pricing dari komoditas yang diperjualbelikan oleh bank-dalam hal ini
komoditas dinilai dalam bentuk nilai uang . Penentuan tingkat imbal hasil atas dana yang dihimpun dari
masyarakat dalam bentuk simpanan pada giro,tabungan atau deposito adalah imbal hasil yang diberikan
oleh bank kepada nasabah dana . Sedangkan tingkat imbal hasil atas dana yang disalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk pembiayaan adalah imbal hasil yang diterima bank dari nasabah pembiayaan .
Dengan demikian bank dapat memperkirakan dan mencatat keuntungan yang diperoleh dari selisih
antara imbal hasil dana simpanan nasabah dan imbal hasil pembiayaan pada buku bank atau banking
book .

Dari situ jelas bahwa tinggi rendah atau besar kecil tingkat imbal hasil dapat menentukan besar kecil
keuntungan yang diperoleh bank . Selisih imbal hasil hasil dana simpanan nasabah dan imbal hasil
pembiayaan disebut margin imbal hasil atau margin keuntungan.

Ikatan bankir indonesia, mengelola bisnis pembiayaan bank syariah pt gramedia pustaka utama 2014
jakarta pusat hal 141 142

teori Bagi hasil

bagi hasil menurut terminologi asing (inggris) dikenal dengan profit sharing. profit sharing dalam kamus
ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan distribusi beberapa bagian
dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. lebih lanjut dikatakan bahwa hal itu dapat
berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun
sebelumnya atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan.

Pada mekanisme lembaga keuangan syariah atau bagi hasil, pendapatan bagi hasil ini berlaku untuk
produk-produk penyertaan, baik penyertaan menyeluruh maupun sebagian-sebagian atau bentuk bisnis
korporasi (kerjasama). pihak-pihak yang terlibat dalam kepentingan bisnis yang disebutkan tadi, harus
melakukan transparansi dan kemitraan secara baik dan ideal. sebab semua pengeluaran dan pemasukan
rutin yang berkaitan dengan bisnis penyertaan,bukan untuk kepentingan pribadi yang menjalankan
proyek .

Keuntungan yang dibagihasilkan harus dibagi secara proporsional antara shahibul maal dengan
mudharib. Bersih harus dibagi antara suami bunuh dan mudharib sesuai dengan proporsi yang
disepakati sebelumnya dan secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian awal. Tidak ada pembagian laba
sampai semua kerugian telah ditutup dan equity sahibul mal telah dibayar kembali titik jika ada
pembagian keuntungan sebelum habis masa perjanjian akan dianggap sebagai pembagian keuntungan
dimuka.

Investasi berdasarkan bagi hasil

Inti mekanisme investasi bagi hasil pada dasarnya adalah terletak pada kerjasama yang baik antara
shahibul maal dan mudharib. salah satu bentuk kerjasama dalam bisnis atau ekonomi islam adalah
syarat atau mudharabah yakni kerjasama antara pemilik modal atau uang dengan pengusaha pemilik
keahlian atau keterampilan atau tenaga dalam pelaksanaan unit-unit ekonomi atau proyek usaha.
Melalui surat atau mudhorobah kedua belah pihak akan mendapatkan bagi hasil atau profit dan loss
sharing dari proyek ekonomi yang disepakati bersama .

Dalam sistem ekonomi islam menggunakan bagi hasil dengan dasar kebijakannya yaitu

1. Doktrin kerjasama dalam ekonomi islam dapat menciptakan kerja produktif sehari-hari dari
masyarakat.

2. Meningkatkan kesejahteraan dan mencegah kesengsaraan sosial.

3. Mencegah penindasan ekonomi dan distribusi kekayaan yang tidak merata.

4. Melindungi kepentingan ekonomi lemah.


5. Membangun organisasi yang berprinsip syarikat, sehingga terjadi proses yang kuat membantu yang
lemah.

6. Pembagian kerja atau spesialisasi berdasarkan saling ketergantungan serta pertukaran barang dan
jasa karena tidak mungkin berdiri sendiri.

Melalui Kerjasama ekonomi akan terbangun pemerataan dan kebersamaan. fungsi-fungsi diatas
menunjukkan bahwa melalui bagi hasil akan menciptakan suatu tatanan ekonomi yang lebih merata.
implikasi dari kerjasama ekonomi ialah aspek sosial politik dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
secara musyawarah untuk memperjuangkan kepentingan bersama di bidang ekonomi, kepentingan
negara dan kesejahteraan rakyat.

Stabilitas ekonomi dalam sistem bagi hasil

Dalam sistem ekonomi islam, tingkat bunga yang dibayarkan kepada nasabah (deposan)nya digantikan
dengan persentase atau porsi bagi hasil dan tingkat bunga yang diterima oleh bank atau (dari debitur)
akan digantikan dengan persentase bagi hasil. Kalaupun rasio bagi hasil ditetapkan lebih dahulu, namun
ketika tingkat keuntungan berfluktuasi maka tingkat pendapatannya pun akan berfluktuasi. dengan kata
lain pendapatan akan berfluktuasi dan tidak menentu.

Anda mungkin juga menyukai