Anda di halaman 1dari 16

FORMULASI SEDIAAN TABLET TEOFILIN DENGAN METODE

GRANULASI BASAH

ABSTRAK
Teofilin adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pernapasan, seperti asma, PPOK,
bronkitis, emfisema, dan sebagainya. Obat ini harus digunakan secara rutin untuk mencegah kesulitan
atau sesak napas. Teofilin termasuk ke dalam jenis bronkodilator atau xanthines. Obat ini bekerja di
saluran pernapasan dengan cara merelaksasi otot paru-paru dan dada, memperlebar saluran napas, dan
menurunkan sensitivitas paru-paru terhadap alergen (zat yang menimbulkan alergi).
Setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Untuk teofilin, efek samping yang
umum terjadi di antaranya sakit perut, diare, sakit kepala, berkeringat, kesulitan tidur, dan perasaan
gugup. Sementara itu, anda juga perlu mewaspadai efek samping yang lebih serius, seperti mual dan
muntah yang berat atau berkelanjutan, detak jantung yang cepat, kejang, tremor, musing, mual, muntah,
sakit kepala hebat kekurangan kalium, serta kenaikan gula darah. Segera periksakan ke dokter kalau anda
mengalami gejala-gejala tersebut.
Gunakan teofilin sesuai dengan instruksi dokter. Jangan konsumsi terlalu banyak atau berhenti
mengonsumsinya jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, konsumsi berlebihan dari obat ini dapat
meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya. Berhenti merokok (kalau anda memiliki
kebiasaan merokok) ataupun mulai merokok saat sedang mengonsumsi obat ini. Pasalnya, hal tersebut
akan mengubah dosisnya. Wanita hamil harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum
menggunakan teofilin. Begitu pula dengan wanita menyusui, karena obat ini bisa masuk ke dalam ASI
dan membahayakan bayi.
Teofilin tidak boleh diberikan kepada anak di bawah usia 18 tahun. Jangan pula menggunakan
obat ini untuk mengobati serangan asma dan serangan bronkospasme. Untuk masa penggunaannya
sendiri, teofilin adalah obat yang hanya digunakan untuk jangka panjang. Untuk konsumsinya sendiri,
anda bisa meminum obat ini dengan segelas penuh air putih. Simpan teofilin dalam suhu kamar serta jauh
dari lembap, panas, dan cahaya.
Dosis teofilin pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat.
Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan
dokter kepada anda berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan. Jumlah dosis
teofilin yang diberikan tergantung dari kekuatan obat. Selain itu, jumlah dosis yang anda konsumsi setiap
hari, jarak waktu antara konsumsi obat, dan seberapa lama obat harus dikonsumsi tergantung dari masalah
medis yang anda alami.
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius.
Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap tembaga. Mengonsumsi obat ini dengan obat
tertentu biasanya tidak direkomendasikan, tetapi bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter
memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi
konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.
PENDAHULUAN Sebelum obat mencapai tujuannya
dalam tubuh yaitu: tempat kerja dan
Asma merupakan penyakit yang
menimbulkan efek, obat mengalami banyak
banyak dijumpai pada anak-anak maupun
proses, secara garis besar proses-proses
orang dewasa. Penggunaan obat asma
tersebut terbagi dalam tiga tingkat yaitu fase
meningkat seiring dengan meningkatnya
biofarmasetika, fase farmakokinetika, dan
kejadian asma. Salah satu obat asma yang
fase farmakodinamika (Mutschler, 1991).
digunakan masyarakat adalah teofilin.
Dalam tubuh obat mengalami
Teofilin digunakan untuk mengatasi
beberapa proses sebagai berikut :
obstruksi saluran nafas. Teofilin juga
termasuk salah satu obat yang memiliki a. Absorbsi
indeks terapi sempit (kisaran kadar efektif
Absorbsi merupakan proses
minimal kadar toksik minimal dalam darah
pengambilan obat dari permukaan tubuh (di
10-20 µg/ml) sehingga teofilin merupakan
sini termasuk juga mukosa saluran cerna)
salah satu obat model pada studi interaksi
atau dari tempat- tempat tertentu dalam
obat.
organ dalam ke dalam aliran darah
Potensi toksisitas akutnya telah (Mutschler, 1991).
diketahui berhubungan dengan kadar teofilin
Kecepatan absorbsi terutama
utuh di dalam darah (> 20 µg/ml), terwujud
tergantung pada bentuk dan cara pemberian
sebagai mual, muntah, pendarahan saluran
serta sifat fisik kimia dari obat. Obat yang
cerna, asidosis metabolik, hipokalemia,
diabsorbsi tidak semua mencapai sirkulasi
hipotensi, aritmia jantung dan berakhir
sistemik, sebagian akan dimetabolisme oleh
dengan kematian (Dollery, 1991).
enzim di dinding usus atau mengalami
1. Farmakokinetik metabolisme eliminasi lintas pertama (first
pass metabolism or elimination).
Farmakokinetik secara definitif
adalah ilmu yang mempelajari kinetika Obat yang demikian mempunyai
absorbsi obat, distribusi, dan eliminasi bioavailabilitas oral yang tidak begitu tinggi
(metabolisme dan ekskresi) (Shargel dan meskipun absorbsi secara oralnya mungkin
Yu, 2005). Setelah obat masuk ke dalam hampir sempurna. Dengan demikian istilah
tubuh, molekul obat akan diabsorbsi dari bioavailabilitas menggambarkan kecepatan,
gastrointestinal. Kecepatan absorbsi dan kelengkapan absorbsi sekaligus metabolisme
eliminasi menentukan kadar obat dalam sebelum mencapai sirkulasi sistemik
darah yang dicapai oleh sirkulasi sistemik, (Ganiswarna, 2007).
organ, jaringan dan sel. Setelah diabsorbsi,
Faktor-faktor seperti luas permukaan
obat akan mengalami metabolisme di dalam
dinding usus, kecepatan pengosongan
hati, dikeluarkan dari hati ke empedu atau
lambung, pergerakan saluran cerna, dan
mencapai sirkulasi sistemik (Mutschler,
aliran darah ketempat absorbsi dapat
1991).
mempengaruhi laju dan jumlah absorpsi
obat dipengaruhi beberapa faktor, misalnya Metabolisme terjadi terutama di hati
formulasi, stabilitas obat terhadap asam dan hanya dalam jumlah yang sangat rendah
lambung, enzim pencernaan dan makanan terjadi dalam organ lain seperti dalam usus,
(Shargel dan Yu, 2005). ginjal, paru-paru, limpa, otot, kulit atau
dalam darah (Mutschler, 1991). Seperti
b. Distribusi
halnya metabolisme, ekskresi suatu obat dan
Distribusi obat ke seluruh tubuh metabolitnya menyebabkan penurunan
terjadi saat obat mencapai sirkulasi. konsentrasi bahan berkhasiat dalam tubuh
Selanjutnya obat harus masuk ke jaringan (Mutschler, 1991). Ekskresi ginjal
untuk bekerja ( Neal, 2006 ). Distribusi obat memegang tanggung jawab utama untuk
dibedakan atas dua fase berdasarkan eliminasi sebagian besar obat (Neal, 2006).
penyebarannya di dalam tubuh.
Distribusi fase pertama terjadi segera
setelah penyerapan, yaitu ke organ yang
METODE
perfusinya sangat baik misalnya jantung, Alat
hati, dan otak. Selanjutnya distribusi fase
kedua jauh lebih luas yaitu mencangkup Mesin tablet single punch ,
jaringan yang perfusinya tidak sebaik organ flowability tester, hardness tester,
di atas misalnya otot, visera, kulit dan dissolution tester, disintegration tester,
jaringan lemak. Distribusi ini baru mencapai spektrofotometer UV-Vis, neraca analitik,
keseimbangan setelah waktu yang lebih pH meter, thermometer, ayakan Mesh nomer
lama (Ganiswarna, 2007). 12, 20 dan 40, dan alat-alat gelas.

c. Metabolisme dan Ekskresi


Sebelum dikeluarkan dari tubuh, Bahan
obat mengalami proses metabolisme Teofilin, SSG, Amylum, laktosa,
(biotransformasi) terlebih dahulu. Mg. stearat, Talk, dan akuades.
Biotransformasi atau metabolisme obat
adalah proses perubahan struktur kimia obat
yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh Cara Kerja
enzim. Pada proses ini molekul obat diubah
menjadi lebih polar artinya lebih mudah 1. Pembuatan Tablet Teofilin
larut dalam air dan kurang larut dalam Tablet dibuat dengan metode
lemak sehingga lebih mudah di ekskresi granulasi basah sebagaimana formula pada
melalui ginjal. Selain itu, pada umumnya Tabel 1. Teofilin, SSG dan laktosa diayak
obat menjadi inaktif, sehingga dengan ayakan Mesh nomer 40 setelah itu
biotransformasi sangat berperan dalam dicampur hingga homogen. Amylum diayak
mengakhiri kerja obat (Ganiswarna, 2007). lalu ditambahkan sebagai bahan pengikat.
Setelah itu tambahkan air panas sedikit demi
sedikit sampai terbentuk massa granul.
Massa diayak menggunakan ayakan Mesh Waktu alir adalah waktu yang
nomer 16. Massa granul basah dikeringkan diperlukan untuk mengalir dari
dalam oven pada suhu 40-60 °C selama 1-2 sejumlah granul melalui lobang corong,
jam. Massa granul kering diayak dengan yang diukur adalah sejumlah zat yang
ayakan Mesh nomer 20. Amylum, Mg. mengalir dalam suatu waktu tertentu
stearat dan Talk diayak lalu ditambahkan ke untuk tiap 25 gram granul dengan waktu
dalam granul kering dan dicampur hingga alirnya tidak lebih dari 10 detik. Granul
homogen. Massa dicetak menggunakan ditimbang 25 gram kemudian
mesin tablet single punch dengan bobot dimasukkan kedalam corong melalui
berkisar antara 650 mg dan tablet yang akan dinding corong yang bagian bawahnya
dibuat ±400 tablet. ditutup. Buka penutupnya biarkan
granul kering mengalir. Timbunan
granul ditampung dalam kertas
Tabel 1. Formula Tablet Teofilin millimeter blok. Ukur tinggi (h) dan
jari-jari timbunan (r).
Jumlah
b. Kadar air
Bahan Per 400
Perdosis Kadar air yang diterima kurang dari
tablet
Teofilin 500 mg 200 gr 5%. Caranya 5 gram granul letakkan
SSG 5% 20% pada piring yang tepat dibawah lampu,
Amylum 5% 20% sinari terus menerus sampai berat
Laktosa q.s q.s konstan dengan menggunakan alat
Mg.Stearat 5% 20% infrared moisture balance, hitung kadar
Talk 5% 20% air granul, jika berat mula mula a dan
setelah disinari b maka kadar air = (a-
2. Evaluasi Granul b)/a × 100%.
Granul yang dihasilkan harus c. Kemampatan
dievaluasi sifat fisiknya. Sifat fisik granul  BJ Nyata
akan berpengaruh pada proses pengempaan. Memasukkan sejumlah
Sebagai contoh sifat alir akan berpengaruh granul kedalam gelas ukur sampai
pada keseragaman bobot. Granul dengan batas. Lalu keluarkan granul dan
sifat alir yang baik akan memberikan ditimbang. Hitung BJ Nyata dengan
keseragaman bobot tablet yang baik. Bobot Granul
rumus .
Kompaktibilitas granul akan berpengaruh Volume Granul
pada kekerasan tablet. Daya serap granul  BJ Mampat
berpengaruh pada waktu hancur tablet. Granul yang sudah ditimbang
Suatu produk tablet sangat tadi dimasukkan kembali kedalam
ditentukan oleh kualitas dari granul sebelum gelas ukur. Pasang gelas ukur pada
dilakukan pentabletan, pemeriksaan alat volumenometer. Dijalankan
meliputi: dengan frekuensi ketukan 20 kali
a. Waktu Alir dan Sudut Diam permenit. Diulangi sampai
mendapatkan hasil yang sama yang masing-masing bobot rata-ratanya
selama 3 kali berturut-urut. Dicatat menyimpang dari harga yang ditetapkan
volume lalu hitung BJ Mampat pada kolom A dan tidak ada satupun
Bobot Granul yang menyimpang dari bobot rata-
dengan rumus .
Volume granul ratanya lebih dari harga yang ditetapkan
 Kompresibilitas pada kolom B.
Persen Kompresibilitas Jika tidak mencukupi 20 tablet, dapat
dihitung dengan menggunakan digunakan 10 tablet, tidak satu tabletpun
rumus yang bobotnya menyimpang lebih besar
BJ Mampat −BJ Nyata dari bobot rata- rata yang ditetapkan
×100 %.
BJ Mampat dari kolom A dan tidak satu tabletpun
yang bobotnya menyimpang lebih besar
Aliran dikatakan memenuhi syarat dari harga yang tertera pada kolom B.
apabila hasil kompresibilitas dalam rentang
5-10%
Penyimpangan bobot
Bobot rata-rata rata-rata (dalam %)
A B
3. Evaluasi Tablet < 25mg 15 30
Proses pembuatan tablet terutama 26mg - 150mg 10 30
yang metode granulasi memerlukan tahapan 151mg –
7,5 15
yang cukup panjang. Tahapan yang 300mg
dilakukan dalam proses tersebut harus dapat > 300mg 5 10
dipastikan kebenarannya untuk menjamin
kualitas tablet yang dihasilkan. Granul harus b. Keseragaman ukuran
dipastikan cukup kering agar tidak ada Dilakukan dengan menggunakan
permasalahan dalam sifat alir dan jangka sorong pada 5 tablet yang
kompaktibilitasnya. Sedangkan diambil secara acak. Kecuali dinyatakan
perncampuran akan sangat berpengaruh lain diameter tablet tidak lebih dari 3
pada homogenitas bahan aktif yang pada 1
kali dan tidak kurang dari 1 tebal
akhirnya akan berpengaruh pada 3
keseragaman kandungan zat aktif dalam tablet.
tablet. c. Kekerasan tablet
Suatu produk tablet sangat Kekerasan tablet merupakan
ditentukan oleh kualitas dari tablet sebelum parameter ketahanan tablet dalam
diedarkan pada masyarakat dilakukan melawan tekanan mekanik seperti
pemeriksaan meliputi: goncangan dan terjadinya keretakan
a. Keseragaman bobot tablet selama pengemasan, transportasi
Timbang 20 tablet, hitung bobot rata- dan pemakaian. Kekerasan tablet
rata tiap tablet, jika ditimbang satu biasanya antara 4-8 kg. Caranya yaitu
persatu tidak boleh lebih dari 2 tablet ambil 5 tablet, lalu pasang satu tablet
secara melintang pada hardness tester
yang telah di nol kan. Putar alat hingga dengan suhu 37℃ sebanyak 900 ml
tablet hancur lalu baca skala pada alat. dengan kecepatan pengadukan
d. Kerapuhan tablet (perputaran dayung) 100 rpm, jarak
Kerapuhan tablet merupakan antara dayung dan dasar labu adalah 2,5
gambaran lain dari ketahanan tablet cm. Jarak dayung bertujuan agar dayung
dalam melawan pengikisan dan tidak menyentuh tablet yang akan
goncangan. Besar yang dipakai adalah mengakibatkan rusaknya tablet.
presentase bobot yang hilang selama Pengujian dilakukan selama 60 menit
pengujian. Diperiksa dengan dengan pengambilan sampel tiap 15
menggunakan alat friability tester. menit, sampel diambil sebanyak 5 mL.
Caranya : ambil 20 tablet lalu dibebas Setelah pegambilan sampel
debukan satu persatu kemudian timbang ditambahkan sebanyak 5 mL aquades
kedua tablet (W0). Tablet dimasukkan kedalam labu disolusi agar volume
kedalam friability tester, putar sebanyak medium dalam tabung tidak berkurang.
100 putaran. Tablet dibersihkan lagi lalu Dari sampel yang telah diambil
ditimbang (W1). Hitung presentase dilakukan pembacaan absorbansi
kerapuhan dengan rumus (serapanya) pada spektrofotometer UV
W 0−W 1 dengan panjang gelombang yang sudah
× 100 %. Syarat menurut
W0 diketahui.
Lachman kerapuhan tablet < 0,8%
e. Uji waktu hancur
Alat yang digunakan pada uji waktu
hancur yaitu Disintegration Tester.
Caranya : Menyiapkan 6 sampel tablet
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan median air dengan suhu 37℃. A. Data Evaluasi Granul
Masukkan masing-masing tablet 1) Waktu Alir dan Sudut Diam
kedalam tabung transparan yang ada di
dala keranjang. Jalankan alat dan t
Replikasi h (cm) r (cm)
stopwatch secara bersamaan hingga (detik)
I 2 2,1 6,375
tablet hancur, lalu catat waktu yang
II 3 1,51 7
diperlukan tablet untuk hancur. Syarat III 2 2,11 6
waktu hancur tablet yang baik yaitu Jumlah 7 5,72 19,375
dalam rentang 5-15 menit untuk tablet Rata-rata 2,3 1,91 6,45
yang tidak bersalut dan tidak lebih dari h
Sudut Diam ¿ tan
60 menit untuk tablet ber selaput. r
f. Uji disolusi
2,3
Alat yang digunakan pada uji ¿ tan
6,45
disolusi yaitu Disolution Tester.
Caranya : Siapkan 1 tablet lalu ¿ tan0,36
ditimbang dan diapkan median aquadest ¿ 19,79
 Granul dikatakan baik jika memiliki gr
¿ 0,66
Waktu Alir < 10 detik. Jadi, waktu alir ml
granul diatas memenuhi persyaratan c) % Kompresibilitas
karena 1,91 detik < 10 detik BJ Mampat −BJ Nyata
¿ ×100 %
 Granul dikatakan baik jika memiliki BJ Mampat
sudut diam dalam rentang 25-30. Jadi, 0,66 ×0,6
¿ ×100 %
0,66
sudut diam granul diatas tidak
¿ 0,090 ×100 %
memenuhi persyaratan karena 19,79
¿ 9,09 %
tidak masuk dalam rentang persyaratan.
 Granul dikatakan baik jika
memiliki % Kompresibilitas dalam
rentang 5-10%. Jadi, kemampatan
2) Kadar Air
granul diatas memenuhi
 Hasil yang didapatkan berdasarkan alat
persyaratan karena 9,09% berada
= 1,25%
dalam rentang 5-10%.
 Hasil yang didapatkan berdasarkan
B. Data Evaluasi Tablet
a−b
rumus ¿ ×100 % 1) Uji Organoleptis
a
Bentuk : Bulat Cembung
2000 mg−1970 mg
¿ Warna : Putih
2000 mg
Rasa : Pahit
¿ 1,50 % Bau : Tidak Berbau
Kelarutan : Sukar larut air
 Granul dikatakan baik jika memiliki
2) Keseragaman Bobot
kadar air < 5%. Jadi, kadar air granul
diatas memenuhi persyaratan karena Massa Tablet
No
1,50% < 5%. (mg)
1 570
3) Kemampatan 2 540
V₀ = 100ml V₁ = 90ml 3 520
V₂ = 90ml V₃ = 90ml 4 540
5 510
6 510
Perhitungan : 7 570
Bobot granul 8 530
a) BJ Nyata ¿
Volume granul 9 530
60 gr 10 510
¿
100ml 11 510
gr 12 550
¿ 0,6
ml 13 560
Bobot granul 14 550
b) BJ Mampat ¿ 15 530
Volume granul
60 gr 16 530
¿ 17 550
90 ml
18 520
19 540
20 540
Jumlah 10.700
Rata-rata 535
Penyimpangan
x−⨱´
Bobot Tablet | |
Presentase
⨱´
×100 % Hasil
A (5) B (10)

570 |570−535
535 |
×100 % 6,5% X 

540 |540−535
535 |
×100 % 0,9%  

520 |520−535
535 |
×100 % 2,8%  

540 |540−535
535 |
×100 % 0,9%  

510 |510−535
535 |
×100 % 4,7%  

510 |510−535
535 |
×100 % 4,7%  

570 |570−535
535 |
×100 % 6,5% X 

530 |530−535
535 |
×100 % 0,9%  

530 |530−535
535 |
×100 % 0,9%  

510 |510−535
535 |
×100 % 4,7%  

510 |510−535
535 |
×100 % 4,7%  

550 |550−535
535 |
×100 % 2,8%  

560 |560−535
535 |
×100 % 4,7%  

550 |550−535
535 |
×100 % 2,8%  

530 |530−535
535 |
×100 % 0,9%  

530 |530−535
535 |
×100 % 0,9%  

550 |550−535
535 |
×100 % 2,8%  
520 |520−535
535 |
×100 % 2,8%  

540 |540−535
535 |
×100 % 0,9%  

540 |540−535
535 |
×100 % 0,9%  

 Tablet dikatakan baik jika tidak e) Tablet 5


boleh lebih dari 2 tablet yang T = 1,02 + (1,4 × 0,02) = 1,048
masing-masing bobot rata-ratanya L = 0,4 + (4 × 0,02) = 0,48
menyimpang dari harga yang
Syarat :
ditetapkan pada kolom A dan tidak
ada satupun yang menyimpang dari  Tidak boleh > 3 kali tebal tablet
bobot rata-ratanya lebih dari harga ¿ 3 ×1,048
yang ditetapkan pada kolom B.. ¿ 3,144
Jadi, keseragaman bobot diatas 1
 Tidak boleh < 1 kali tebal tablet
memenuhi persyaratan. 3
3) Keseragaman Ukuran 4
¿ ×0,47
3
No Lebar Tinggi ¿ 0,53
1 0,47 1,048  Tablet dikatakan baik jika
2 0,46 1,048
memenuhi kedua persyaratan. Jadi,
3 0,48 1,048
keseragaman ukuran diatas tidak
4 0,48 1,048
5 0,48 1,048 memenuhi persyaratan tebal tablet
Jumlah 2,37 5,24 akan tetapi memenuhi syarat
Rata-rata 0,47 1,048 diameter tablet.
4) Kekerasan Tablet
a) Tablet 1
Kekerasan
T = 1,02 + (1,4 × 0,02) = 1,048 No
(Newton)
L = 0,4 + (3,51 × 0,02) = 0,47
1 5,4
b) Tablet 2 2 7,4
T = 1,02 + (1,4 × 0,02) = 1,048 3 6,3
L = 0,4 + (3,1 × 0,02) = 0,46 4 4,9
c) Tablet 3 5 5,5
T = 1,02 + (1,4 × 0,02) = 1,048 Jumlah 29,5
L = 0,4 + (4 × 0,02) = 0,48 Rata-rata 5,9
d) Tablet 4  Tablet dikatakan baik jika memiliki
T = 1,02 + (1,4 × 0,02) = 1,048 kekerasan 4-8 kg. Jadi, kekerasan
L = 0,4 + (4 × 0,02) = 0,4 tablet diatas memenuhi persyaratan
karena 4,9-7,4 kg berada dalam
rentang 4-8 kg. Abs
5) Kerapuhan Tablet 3
2.5
W₀ = 12,09 2
f(x) = 0 x + 0.13
R² = 1
W₁ = 10,68 1.5
1
% Kerapuhan Tablet 0.5
0
W 0−W 1 0 200 400 600 800 1000 1200
¿ × 100 %
W0
12,09−10,68
¿ × 100 %
12,09
¿ 0,12 %
b) Sampel
 Tablet dikatakan baik jika memiliki
kerapuhan < 0,8%. Jadi, kekerasan
tablet diatas memenuhi persyaratan Menit Ke Absorbansi
karena 0,12% < 0,8%. 0’ 0,068
6) Uji Waktu Hancur 15’ 2,009
Uji waktu hancur dikatakan 30’ 2,833
45’ 3,254
memenuhi persyaratan apabila
60’ 3,311
semua tablet yang di uji hancur
dalam waktu < 15 menit. Karena
masih ada 2 tablet yang belum Perhitungan Kurva ( y = 0,0025x +0,1324)
hancur dalam waktu 15 menit,  Menit ke 0’
maka uji waktu hancur diatas tidak y=0,0025 x +0,1324
memenuhi persyaratan. 0,068=0,0025 x+0,1324
7) Uji Disolusi 0,068−0,1324=0,0025 x
λ = 244,4 −0,0644
a) Kontrol Positif =x
0,0025
−25,76=x
Konsentrasi Absorbansi
100 ppm 0,354  Menit ke 15’
250 ppm 0,77 y=0,0025 x +0,1324
500 ppm 1,395 2,009=0,0025 x +0,1324
750 ppm 2,107 2,009−0,1324=0,0025 x
1000 ppm 2,591 1,8766
=x
0,0025
750,64=x
 Menit ke 30’
y=0,0025 x +0,1324
2,833=0,0025 x +0,1324
2,833−0,1324=0,0025 x
2,7006 1248,64=x
=x
0,0025  Menit ke 60’
1080,24=x y=0,0025 x +0,1324
 Menit ke 45’ 3,311=0,0025 x+0,1324
y=0,0025 x +0,1324 3,311−0,1324=0,0025 x
3,254=0,0025 x+ 0,1324 3,1786
=x
3,254−0,1324=0,0025 x 0,0025
3,1216 1271,44=x
=x
0,0025

Jumlah
Jumlah
Waktu Terdisolusi
Terdisolusi Faktor Koreksi
(menit) Terkoreksi
(mg)
(mg)
0’ -25,76 0 -25,76

15’ 750,64 ( 9005 ×(−25,76))+0=−0,2938 750,3462

30’ 1080,24 ( 9005 × 750,64)−0,2938=3,8764 1084,1164

45’ 1248,64 ( 9005 × 1080,24 )+3,8764=9,87 1258,517


5
60’ 1271,44 ( 900 × 1248,64)+9,87=16,80 1,288,246

permukaannya rata atau cembung,


C. Pembahasan mengandung satu jenis bahan obat
Pada praktikum yang
atau lebih dengan atau tanpa bahan
bertujuan untuk memberikan
tambahan.
pengetahuan dan keterampilan
Dalam pembuatan tablet,
tentang formulasi sediaan tablet dan
faktor-faktor dalam pembuatannya
kontrol kualitasnya ini, praktikan
seperti pencampuran, granulasi dan
melakukan pembuatan tablet yang
pengempaan dapat mempengaruhi
terdiri dari pencampuran, granulasi
keseragaman kandungan,
dan pengempaan tablet. Tablet
ketersediaan hayati dan stabilitas
adalah sediaan padat kompak yang
sediannya, oleh karena itu akan
dibuat secara kempa cetak dalam
dilakukan uji terhadap parameter-
tabung pipih atau serkuler, kedua
parameter tersebut untuk mengontrol kasar) kecuali zat pelicin, karena
kualitas akhir tablet. Selain itu juga serbuk yang halus tidak dapat
dilakukan kontrol kualitas bahan mengisi cetakan tablet dengan baik
baku, pemeriksaan homogenitas dan dan mudah mengalir mengisi cetakan
pengamatan kualitas granul seperti serta menjaga agar tablet tidak retak.
sifat alir, kandungan air dan Dalam praktikum ini
kompresibilitas. sebanyak 400 tablet dengan bobot
Beberapa problem yang rata-rata tiap tabletnya 500 mg/tablet
sering muncul pada pembuatan tablet dibuat dengan metode granulasi
yaitu Capping (lapisan bagian basah. Zat aktif yang terkandung
bawah/atas tablet terbelah), binding dalam tablet adalah Teofilin. Bahan
(melekatnya grabul pada matrik saat tambahan yang digunakan adalah
dikempa), sticking (melekatnya SSG, Amylum, laktosa, talk dan
granul pada stempel saat dikempa) magnesium stearat.
dan mottling (warna tablet tidak Metode granulasi basah
merata). Maka diperlukan bahan dilakukan dengan membasahi serbuk
tambahan (Adjuvan) untuk hingga menjadi massa lembab lalu
mencegah atau meminimalisir diayak menjadi granul, dan
problem tersebut, bahan tambahan kemudian dikeringkan. Perekatan
yang diperlukan diantaranya zat granulasi dengan pengayakan kering
pengisi, zat pengikat, zat penghancur ditambahkan lubrikan dan
dan zat pelicin. Zat pengisi pemcampuran hingga pembentukan
dimaksudkan untuk memperbesar tablet dengan kempa. Pengeringan
volume tablet, zat pengikat granul dilakukan dengan
dimaksudkan agar tablet tidak pecah menggunakan oven selama 1-2 jam
atau retak dan dapat merekat, zat yang juga bertujuan untuk
penghancur, agar tablet dapat hancur memperbaiki sifat alir granul.
dalam perut dan zat pelicin, agar Sebagai bahan pengikat
tablet tidak lekat pada cetakan. digunakan amilum, bahan pengikat
Semua zat tersebut serta zat dimaksudkan agar tablet tidak pecah
berkhasiat dibuat granul (butiran atau retak dan dapat melekat. Dalam
pembuatan tablet, bahan pengikat meliputi keseragaman bobot,
ditambahkan sedikit demi sedikit kekerasan, kerapuhan, dan waktu
agar massa granul yang terbentuk hancur. Uji keseragaman bobot,
tidak terlalu keras atau terlalu tujuannya agar tidak ada tablet yang
lembek. Massa granul yang terlalu bobotnya menyimpang dari bobot
keras menyebabkan waktu hancur yang telah ditentukan. Keseragaman
tablet menjadi semakin lama, bobot berdasarkan hasil
sedangkan apabila terlalu lembek penimbangan 535 mg dan hasil
akan menempel pada cetakan ketika perhitungan. Tetapi jika dilihat dari
dicetak. Volume penambahan standar Farmakope Indonesia, bobot
pengikat yang digunakan adalah tablet dengan >300 mg
20%, volume ini digunakan untuk penyimpangan bobot rata-rata 5%
menentukan bobot bahan pengisi dan 10%. Pada tablet yang kami
yang akan ditambahkan agar tercapai buat, memenuhi syarat farmakope
bobot tablet yang dikehendaki. walaupun banyak bobot tablet yang
Bahan pengisi yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan
digunakan adalah laktosa, berfungsi tidak rata penyebaran granulnya saat
untuk memperbesar volume tablet. di kempa dan juga bahan
Bahan penghancur yang digunakan penggunaan 2 alat pencetak saat
adalah SSG, berfungsi agar tablet mencetak tablet.
dapat hancur dalam tubuh sesuai Uji kekerasan tablet,
waktu yang ditentukan. Bahan tujuannya untuk mengetahui
pelicin yang digunakan adalah Talk : kekerasan tablet yang nantinya akan
Mg stearat (1:1) 5% berfungsi agar mempengaruhi pada proses disolusi
tablet tidak melekat pada cetakan, obat didalam tubuh. Jika tablet
selain itu digunakan untuk terlalu keras maka akan berpengaruh
memperbaiki sifat alir granul. pada waktu hancurnya. Secara teori,
Tahap terakhir dilakukan uji tablet dikatakan memiliki kekerasan
kontrol kualitas tablet yang telah yang baik jika kekerasannya antara
dibuat. Kontrol ini meliputi 4-8 kg. Pada percobaan ini, 5 tablet
perlakuan fisika dan kimia. Uji fisika yang kami buat memperoleh rata-rata
kekerasan yaitu 5,9 kg, artinya tablet mencetak karena menggunakan 2
ini memenuhi syarat standar. alat pencetak yang berbeda.
Uji kerapuhan, tujuannya Uji disolusi (pelepasan)
untuk mengetahui ketahanan obat dilakukan untuk mengetahui kadar
terhadap benturan/beban yang obat yang terlepas pada waktu
diberikan dimana dapat tertentu. Hasil yang diperoleh
mempengaruhi pada saat proses memenuhi persyaratan.
distribusi obat. Secara teori, untuk Parameter lain yang
kerapuhan yang baik yaitu < 0,8%. digunakan untuk menyatakan uji
Dari hasil percobaan, kerapuhan disolusi adalah DE yang menyatakan
tablet kami yaitu 0,12%, dapat perbandingan antara AUC (luas
dikatakan bahwa tablet telah daerah di bawah kurva) kecepatan
memenuhi syarat keberterimaan pelarutan dan daerah pada waktu
standar tablet. yang sama menggambarkan 100%
Uji waktu hancur tablet obat terlarut dalam medium. Hasil
berhubungan dengan waktu hancur DE lebih sering digunakan karena
obat ketika didalam tubuh sehingga mampu menggambarkan seluruh
siap untuk di absorbsi. Secara teori, proses yang terjadi.
waktu hancur tablet didalam tubuh Secara tampilan fisik, tablet
harus <15 menit. Karena apabila yang kami buat tidak mengalami
terlalu lama waktu hancur dari capping (terbelah), binding (melekat
sebuah tablet, akan melambatkan pada dindin matriks), dan sticking
absorbsi dan efek yang dibawa oleh (melekat pada stampel) serta
tablet tersebut. Hasil diperoleh waktu mottling (warna tidak merata).
hancur rata-rata lebih dari 15 menit Tablet yang kami buat berbentuk
dan masih ada 2 tablet yang belum bulat cembung dan berwarna putih
hancur, artinya tablet yang kami buat karena tidak ada penambahan bahan
tidak memenuhi standar tablet. Hal pewarna (coloring agent) dan bahan
tersebut bias disebabkan kelebihan yang digunakan tidak berwarna,
dalam menambahkan zat pengikat sehingga kami tidak mengetahui
dan perbedaan tekanan saat secara pasti apakah zat aktiv dan
bahan tambahan telah homogen
karena tidak adanya indikator warna
yang menunjukan homogenitas dari
granul yang akan dicetak menjadi
tablet.

KESIMPULAN
- Metode pembuatan tablet
dilakukan dengan granulasi
basah.
- Zat aktif yang digunakan adalah
Teofilin. Zat tambahan yang
digunakan yaitu SSG, Amilum,
laktosa, talk serta mg stearat.
- Secara fisik, tablet tidak
mengalami kecacatan (tidak
capping, binding, dan sticking).
- Hasil uji kontrol kualitas, tablet
memenuhi persyaratan standar
sehingga tablet ini dapat
digunakan pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai