Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KOMUNIKASI TULIS FARMASI

DISUSUN OLEH :

1. Rima Widiyanti (18.0386.F)


2. Riska Wulandari (18.0387.F)
3. Rizki Damayanti (18.0388.F)
4. Salsa Fatikhatur Rizqillah (18.0391.F)
5. Savana Valentina (18.0392.F)
6. Shinta Andriyawati (18.0393.F)
7. Ulfa Hanifah (18.0396.F)
8. Vania Safabela (18.0398.F)
9. Vira Septiya (18.0400.F)
10.Wahyu Subqi (18.0402.F)
11.Widiyastuti (18.0403.F)
12.Yara Afif Alfatih (18.0405.F)
13.Yuliana Nurul Safitri (18.0407.F)

PRODI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
PEKAJANGAN PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR.WB

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikkan
makalah bahasa Indonesia yang berjudul Komunikasi Tulis Farmasi dengan tepat waktu.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah
membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan pada makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca agar dapat membuat makalah lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami haturkan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya.

Wassalamualaikum WR.WB

Pekalongan, 25 Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian komunikasi menurut para ahli
B.Keuntungan dan kerugian komunikasi tertulis
C.Interaksi dengan pelanggan
D. Contoh komunikasi tertulis pada bidang kefarmasian
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 6
B. Saran …………………………………………………………………….....6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….. 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan kesehatan yang mempunyai
peran penting dalam mewujudkan kesehatan bermutu, dimana tenaga farmasi sebagai
bagian dari tenaga kesehatan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pemberian
informasi tentang cara pemakaian obat yang rasional. Untuk mewujudkan pelayanan
yang berkualitas tentunya di butuhkan interaksi yang baik dengan pelanggan melalui
komunikasi secara langsung maupun tidak langsung dan dapat dilakukan dengan cara
melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal, interaksi yang baik dalam
berkomunikasi tentunya bertujuan untuk menyampaian pikiran atau perasaan oleh
seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Ilmu komunikasi sebagai
upaya yang sistematis untuk merumuskan penyampaian informasi serta pembentukan
pendapat dan sikap Manfaat dan tujuan interaksi komunikasi dengan pelanggan
adalah untuk dapat saling mengekspresikan keinginan dan saling mengerti.
Komunikasi dua arah yang seimbang antara perusahaan dengan pelanggan dapat
dijadikan sebagai jembatan penghubung antara kepentingan perusahaan dengan
kepentingan pelanggan. Oleh karena itu, dengan adanya komunikasi yang diharapkan
antara perusahaan dan pelanggan dapat mengekspresikan segala keinginan,
kebutuhan, keluhan ataupun ketidakpuasan, sehingga akan tercipta hubungan yang
baik antara pelanggan dengan perusahaan.

B. Tujuan
1. Agar pembaca dapat mengetahui apa itu “ Komunikasi Tertulis Pada Bidang
Kefarmasian”.
2. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara menjelaskan komunikasi tertulis
secara lisan khususnya pada bidang kefarmasian .
3. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara berinteraksi dengan pasien.

C. Rumusan Masalah
1. Apa itu Komunikasi Tertulis Pada bidang Kefarmasian ?
2. Bagaimana cara menjelaskan komunikasi tertulis secara lisan pada bidang
kefarmasian ?
3. Bagaimana cara berinteraksi dengan pasien?
BAB II

PEMBAHASAN

Apa itu komunikasi? Pengertian Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian


informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya
aktivitas komunikasi ini dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua
belah pihak untuk saling mengerti.

Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada orang lain.

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dimengerti dan diterima oleh orang
lain. Selain dengan cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan bahasa tubuh atau
menggunakan gesture untuk tujuan tertentu.

Dalam sebuah organisasi atau bisnis, komunikasi memiliki peranan sangat penting karena
merupakan bentuk koordinasi antar anggota atau tim untuk menyampaikan ide dan gagasan.
Dalam artikel ini akan dibahas lebih dalam tentang pengertian komunikasi dan peranannya
dalam bisnis.

A.Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti komunikasi, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli. Berikut ini pengertian komunikasi yang pernah dijelaskan oleh beberap ahli:

1. Everett M. Rogers

Menurut Everett M. Rogers, pengertian komunikasi adalah proses


pengalihan ide dari satu sumber ke satu penerima atau lebih dengan tujuan agar
mengubah tingkah laku.

2. James A. F. Stoner

Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses


pada seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi
dengan cara menyampaikan pesan kepada orang lain.
3. Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

Menurut Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, arti Komunikasi adalah hubungan


kontak antar dan antara individu maupun kelompok.

4. Anderson

Menurut Anderson, pengertian Komunikasi adalah rangkaian langkah


serah terima maksud yang terjadi dengan dinamis serta konstan berubah sesuai
dengan kondisi yang berlaku.

5. Lexicographer

Menurut Lexicographer, definisi komunikasi adalah upaya yang


bertujuan untuk memberi dan meraih kebersamaan. Tujuan yang ingin
diinginkan kedua beluah pihak akan tercapai bila mereka berkomunikasi dan
memiliki pemahaman yang selaras tentang informasi yang saling ditransfer.

6. Aristoteles

Menurut Aristoteles, definisi komunikasi adalah usaha yang berfungsi


sebagai alat warga masyarakat dalam berperan serta dalam demokrasi.

7. Hoben

Menurut Hoben, definisi komunikasi adalah suatu proses transfer


pemikiran maupun ide dan gagasan yang diutarakan secara lisan.

8. Redi Panuju

Menurut Redi Panuju, pengertian Komunikasi adalah arus sistem yang


melekat serta kinerja antar bagian-bagian organisasi yang mengeluarkan suatu
keharmonisan.

9. Murphy & Mendelson

Menurut Murphy & Mendelson, pengertian komunikasi adalah sebuah


upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dan menjalin hubungan
interpersonal.
10. Rogers dan D. Lawrence Kincaid

Menurut Rogers & D. Lawrence Kincaid, definisi komunikasi adalah


sebuah tahapan dimana dua orang atau lebih saling bertukar informasi satu sama
lain, yang pada pokoknya akan muncul saling pengertian yang bersifat
mendalam.

11. Shannon dan Weaver

Menurut Shannon dan Weaver, pengertian Komunikasi adalah wujud


interaksi manusia yang keduanya ada ikatan dan saling mempengaruhi satu
sama lain, baik sengaja atau tidak sengaja.

KomunIkasi tidak hanya dalam bentuk verbal saja, namun termasuk


ekspresi muka, teknologi dan lukisan seni.

12. Raymond S. Ross

Menurut Raymond S. Ross, pengertian Komunikasi adalah sebuah


proses menyaring, memilah, dan memberikan berbagai simbol dalam bentuk
sedemikian rupa yang mana dapat memudahkan penyimak membangkitkan arti
maupun respom dari fikiran yang sama dengan yang dikehendaki komunikator.

13. William Albig

Menurut William Albig, pengertian komunikasi adalah rangkaian


tahapan transfer kata yang memiliki makna yang dilakukan oleh antar individu
ataupun lebih.

14. William I. Gordon

Menurut William I. Gordon, pengertian komunikasi adalah sebuah


pertukaran dinamis yang meliputi perasaan serta gagasan.
15. Djenamar SH

Menurut Djenamar SH, pengertian komunikasi adalah seni dalam


menyampaikan gagasan, informasi, yang dilakukan seseorang terhadap orang
lain.

16. William F. Glueck

Menurut William F. Glueck, definisi komunikasi dapat dibagi menjadi


dengan dua bentuk, diantaranya:

Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal communications) adalah proses saling


bertukar informasi serta pemindahan pengertian antara dua individu atau lebih di dalam suatu
kelompok kecil manusia.

Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi Dalam Organisasi (Organization Communications) adalah proses dimana


pembicara memberikan informasi secara sistematis dan memindahkan pengertian kepada
orang-orang di dalam organisasi dan juga kepada orang-orang dan lembaga-lembaga di luar
organisasi namun masih terkait dengan organisasi tersebut.

Semua aktivitas komunikasi dilakukan dengan tujuan tertentu. Tujuan komunikasi secara
umum diantaranya adalah:

1. Agar Komunikator Dimengerti Komunikan

Tujuan komunikasi yang pertama adalah untuk memastikan informasi atau pesan dari
komunikator dapat dimengerti oleh orang lain (komunikan). Karena itu komunikator harus
menyampaikan pesan utama sejelas mungkin kepada komunikan.

2. Agar Mengenal Orang Lain

Dengan adanya interaksi dan komunikasi maka setiap orang dapat saling mengenali
dan memahami satu sama lain. Kemampuan mendengar/ membaca/ mengartikan pesan orang
lain dengan baik merupakan hal penting dalam aktivitas komunikasi.
3. Agar Pendapat Diterima Orang Lain

Komunikasi secara persuasif seringkali dilakukan untuk menyampaikan gagasan atau


ide seseorang pada orang lain. Tujuannya adalah agar ide dan gagasan tersebut diterima.

4. Menggerakkan Orang Lain

Komunikasi dengan cara persuasif dapat membangun kesamaan persepsi dengan


orang lain. Selanjutnya, kesamaan persepsi tersebut digunakan untuk menggerakkan orang
lain sesuai dengan keinginan kita.

Meskipun kelihatannya mudah dipahami, namun komunikasi memiliki syarat-syarat


tertentu yang harus dipenuhi agar terbentuk suatu komunikasi. Syarat-syarat komunikasi
tersebut adalah:

1. Sumber (Source)

Yang dimaksud dengan sumber (source) adalah dasar dalam penyampaian informasi/
pesan yang tujuannya untuk memperkuat isi pesan tersebut. Beberapa sumber komunikasi
misalnya buku, lembaga, orang yang dianggap ahli, Google, dan lain sebagainya.

2. Komunikator

Komunikator adalah pelaku yang menyampaikan pesan kepada pihak lain. Pelaku
penyampai informasi ini bisa seorang individu (penulis, pembicara, blogger, dan lain-lain),
bisa dalam bentuk kelompok, atau organisasi komunikasi (radio, TV, surat kabar, majalah,
dan lain-lain).

3. Komunikan

Komunikan adalah pihak yang menerima pesan atau informasi dari komunikator.
Pelaku penerima informasi ini bisa seorang individu maupun organisasi.

4. Pesan

Pesan adalah keseluruhan informasi yang disampaikan oleh komunikator. Sebuah


pesan memiliki tema utama sebagai pengarah dalam usaha untuk mengubah sikap dan
perilaku orang lain. Komunikasi yang baik adalah yang memiliki pesan untuk diterima oleh
pihak lain yang berkaitan.
5. Saluran (Kanal)

Saluran atau kanal adalah media yang digunakan oleh komunikator untuk
menyampaikan pesannya kepada pihak lain. Kanal ini bisa formal maupun informal.

6. Hasil (Effect)

Effect adalah hasil akhir dari komunikasi dimana bentuknya adalah perubahan
perilaku dan sikap dari komunikan. Perubahan tersebut bisa sesuai harapan atau tidak sesuai
dengan harapan komunikator.

Ada beberapa macam komunikasi yang bisa kita temukan sehari-hari. Berikut ini adalah
jenis-jenis komunikasi:

1. Komunikasi Berdasarkan Cara Penyampaiannya

Komunikasi Verbal (Lisan)

Pengertian komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjalin secara langsung tanpa
adanya jarak yang berarti. Contoh komunikasi lisan misalnya; meeting dengan klien,
wawancara kerja, atau dua orang yang sedang berbicara.

Komunikasi lisan bisa juga terjadi secara jarak jauh. Misalnya pembicaraan melalui
teleconference, berbicara melalui telepon, dan video call.

Komunikasi Tertulis Pada bidang farmasi

Dalam bidang kefarmasian terdapat komunikasi tertulis yang telah digunakan sejak
dahulu seperti etiket,copy resep, & PP Obat bebas terbatas.

2.. Komunikasi Berdasarkan Maksud

Komunikasi dapat juga dibedakan berdasarkan maksud dari komunikator. Kemauan


dari komunikator merupakan faktor utama dalam proses penyampaian pesan.

Beberapa jenis komunikasi berdasarkan maksud diantaranya adalah:

 Pidato
 Pemberian saran atau kritik
 Memberikan perintah
 Memberikan ceramah
 Wawancara
3.Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup

Selanjutnya, komunikasi dapat juga dibedakan berdasarkan ruang lingkupnya,


diantaranya adalah:

Komunikasi Internal

Ini merupakan jenis interaksi yang berada dalam batas ruang lingkup organisasi
dimana interaksi hanya terjadi antar individu di dalam organisasi itu saja.

Komunikasi internal ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

 Komunikasi vertikal; perintah atasan, teguran, arahan, dan lainnya.


 Komunikasi horizontal; diskusi atau bertukar pikiran antar anggota organisasi
yang posisinya sama.

Komunikasi Eksternal

Ini merupakan jenis komunikasi yang dilakukan sebuah organisasi kepada publik,
misalnya jumpa pers, pameran dan publikasi, program TV dan Radio, bakti sosial.

4.Komunikasi Berdasarkan Aliran Informasi

Dalam komunikasi terdapat beberapa arah dalam penyampaiannya, diantaranya


adalah:

 Komunikasi satu arah; yaitu komunikasi yang datang dari satu pihak, misalnya
guru dan murid.
 Komunikasi dua arah; yaitu komunikasi yang sifatnya dua arah dimana dua
individu saling memberikan pesan dan feedback satu dengan yang lain.
 Komunikasi ke atas; yaitu komunikasi yang berasal dari bawah ke atas, misalnya
informasi yang di sampaikan bawahan kepada atasan.
 Komunikasi ke samping; yaitu komunikasi yang tercipta karena adanya kesamaan
kedudukan, atau komunikasi antara dua individu yang posisinya sejajar.
Adapun yang termasuk dalam fungsi komunikasi tertulis diantaranya adalah sebagai
berikut :

1. Menyampaikan dan bertukar informasi


Dalam dunia bsinis, berbagai dokumen bisnis internasional diciptakan untuk
menyampaikan seluruh informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi jalannya bisinis.
Beberapa contoh dokumen yang umum digunakan dalam dunia bisnis adalah
pemberitaguan rapat, bahan atau materi pelatihan, catatan atau surat perjanjian
kontrak dan lain-lain. Fokus utama beragam dokumen informasi tersebut adalah untuk
memastikan pemahaman oleh khalayak melalui penyajian isi yang jelas dan logis.
Selain menyampaikan informasi, komunikasi tertulis juga dapat berfungsi sebagai alat
untuk saling bertukar informasi antara berbagai pihak yang terlibat tentang jenis-jenis
informasi bisnis yang beragam.

2. Mempengaruhi
Ketika menyusun dokumen hendaknya disesuaikan dengan sikap khalayak
seperti yang diharapkan setelah membaca dokumen tersebut. Dokumen yang
diciptakan untuk mempengaruhi khalayak meliputi presentasi ide atau gagasan kepada
supervisor, konsumen, dan atau pemangku kepentingan lainnya; surat tertulis
khususnya untuk mempromosikan barang atau jasa; serta proposal.

3. Memecahkan masalah dan memberikan instruksi


Komunikasi tertulis dapat berfungsi untuk memecahkan masalah atau
menyediakan sebuah solusi bagi permasalahan tertentu. Dalam dunia bisnis,
terkadang manajer atau penyelia menggunakan komunikasi tertulis untuk
menyuguhkan instruksi penting kepada bawahan agar menampilkan kinerja yang
lebih baik.

4. Mencari penjelasan
Komunikasi tertulis dalam dunia bisnis seringkali digunakan untuk mencari
penjelasan dari seseorang mengenai permasalahan tertentu. Hal ini dibutuhkan
mengingat dalam sebuah organisasi atau perusahaan bisnis tak jarang terjadi
kesalahpahaman antara karyawan dan penyelia sehingga membutuhkan adanya
penjelasan dan mengambil langkah-langkah yang tepat.

5. Membangun dan memelihara hubungan bisnis


Komunikasi tertulis dalam dunia bisnis seperti surat dapat membantu
membangun dan memelihara hubungan bisnis antara berbagai pihak seperti
manufaktur, distributor, konsumen, dan lain-lain.

6. Referensi, arsip, atau alat bukti


Komunikasi tertulis seperti surat dan lain-lain sangat berguna sebagai arsip
dan referensi terkait dengan transaksi yang telah dilakukan. Dalam bisnis, komunikasi
terjadi antara sejumlah besar orang yang tidak mungkin diingat seluruhnya oleh
pebisnis. Surat dapat berperan sebagai alat rekam kejadian sebelumnya dan dapat
digunakan untuk referensi di masa depan. Selain itu, komunikasi tertulis dalam dunia
bisnis seperti surat dapat berfungsi sebagai alat bukti. Sebuah perjanjian tertulis
mengikat berbagai pihak yang terlibat dalam perjanjian untuk mematuhi apa yang
telah disepakati secara tertulis.
7. Membangun itikad baik
Fungsi komunikasi tertulis lainnya seperti surat adalah untuk membangun dan
menjual reputasi yang baik serta keramahtamahan perusahaan atau organisasi.
Komunikasi tertulis juga berperan sebagai duta sebuah negara untuk sebuah
organisasi atau perusahaan. Tujuannya adalah membangun itikad baik dalam
hubungan antara konsumen dan organisasi atau perusahaan, mengundang konsumen
untuk membeli produk dan jasa, dan lain-lain.

8. Membuat permintaan
Komunikasi tertulis dalam dunia bisnis dapat berfungsi untuk membuat
permintaan kepada berbagai pihak. Hal ini kerapkali digunakan manajer dan bawahan
untuk meminta yang lainnya agar melakukan rapat, mengeksekusi tindakan, dan lain-
lain.
B.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KOMUNIKASI TERTULIS

KEUNTUNGAN KOMUNIKASI TERTULIS

1. Sebagai Dokumentasi
Keuntungan dari komunikasi tertulis yang pertama adalah setiap komunikasi akan
memiliki bentuk, catatan, pertinggal ataupun bukti yang dapat dijadikan sebagai
dokumentasi. Bandingkan dengan komunikasi verbal atau Komunikasi Lisan serta
beberapa bagian dari Komunikasi Nonverbal yang tidak menggunakan tulisan, tentunya
setiap kata atau kalimat yang keluar dan dikomunikasikan tidak memiliki bukti
dokumentasi apapun. Keuntungan yang satu ini juga akan membuat komunikasi tertulis
menjadi lebih kuat, bermakna dan ketika terjadi sebuah kesalahpahaman, maka bukti
dokumentasi berupa percakapan, surat menyurat dan bukti tertulis lainnya dapat
dikeluarkan dan dijadikan sebagai bukti petunjuk.

2. Mengatasi Hambatan Pada Komunikasi Lisan


Ketika kita ingin melakukan proses komunikasi menggunakan Macam-macam Media
Komunikasi elektronik namun terkendala akibat adanya Hambatan-hambatan
Komunikasi misalnya jarak yang jauh atau tidak memungkinkannya melakukan
berbagai Metode Komunikasi Dalam Jaringan, maka jalan terbaik adalah menggunakan
surat. Dengan kecanggihan jaman sekarang ini, proses pengiriman informasi
menggunakan surat sudahlah semakin cepat dan tidak memakan waktu yang lama. Oleh
sebab itu, wajar jika kita juga mengatakan bahwa keuntungan komunikasi tertulis adalah
untuk mengatasi hambatan pada komunikasi lisan ataupun komunikasi verbal.

3. Lebih Terstruktur dan Terencana


Keuntungan yang ketiga adalah komunikasi yang dilakukan akan semakin terstruktur
dan terencana, karena biasanya komunikasi tertulis akan dimulai dengan kata pembuka,
isi informasi, harapan dan terakhir adalah penutup. Keuntungan ini akan semakin
membuat maksud serta tujuan dari pengirim informasi akan semakin jelas serta Proses
Komunikasi Efektif karena komunikasi tertulis secara tidak langsung mengajarkan atau
memaksa kita untuk mengaplikasikan Cara Berkomunikasi dengan Baik.

4. Mengontrol Pesan
Menggunakan komunikasi tertulis juga memberikan penggunanya keuntungan untuk
mengontrol pesan tersebut. Mengontrol pesan yang dimaksud adalah apakah pesan
tersebut sampai kepada penerima dengan baik serta apakah makna dan maksud dari pesan
tersebut dimengerti oleh penerima. Jika penerima kurang mengerti, maka pengirim
tinggal mengirimkan kembali penjelasannya tanpa harus mengulang informasi yang
tertulis didalamnya.

5. Memuat Informasi Dengan Kompleks dan Detail


Keuntungan yang berikutnya adalah bahwa komunikasi tertulis memuat informasi
dengan kompleks, berurutan, sambung menyambung dengan informasi diatasnya serta
dapat menceritakan maksud dengan sangat detail.
6. Pesan Dapat Disebarkan Secara Luas
Berikutnya adalah bahwa komunikasi tertulis dapat disebarluaskan dengan sangat
mudah, cepat, efisien serta dengan biaya yang sangat murah. Keuntungan yang satu ini
biasanya sering digunakan oleh orang – orang yang sedang melakukan pembentukan
opini, mengambil dukungan, hingga kepada menjalankan komunikasi bisnis.

7. Kita Dapat Membaca Ulang Informasi


Keuntungan yang berikut ini adalah keuntungan turunan dari keuntungan komunikasi
tertulis yang dapat kita jadikan sebagai dokumentasi. Ketika kita mendokumentasikan
komunikasi tertulis, tentu kita juga akan mendapatkan keuntungan lain, yaitu kita dapat
membaca ulang setiap informasi yang terdapat didalamnya. Jika ada informasi tertulis
yang belum kita pahami, maka sewaktu kita membaca ulang informasi tersebut, kita akan
mendapatkan Tingkatan Makna dalam Komunikasi tertulis sehingga kita semakin
memahami informasi tersebut.

8. Lebih tegas, jelas dan bermakna


Keuntungan yang kita terima ketika menggunakan komunikasi tertulis, maka
informasi yang akan kita sebarkan menjadi lebih bermakna, lebih tegas, serta lebih akurat.
Hal ini dapat dibuktikan dengan melakukan perbandingan terhadap komunikasi lisan
dengan komunikasi tulisan atau komunikasi tertulis. Jika pada komunikasi lisan sebuah
informasi dapat ditambah-tambahi ataupun dikurangi dan diubah karena tidak ada bukti
dokumentasi, maka pada komunikasi tertulis, sebuah informasi akan lebih jelas, tegas,
akurat serta dapat dipertanggung jawabkan maknanya. Keuntungan yang satu ini pulalah
yang membuat Peran Media Massa cetak offline dan online menjadi semakin besar dalam
menyebarkan berita.

KEKURANGAN KOMUNIKASI TERTULIS

Selain memiliki berbagai keuntungan bagi penggunanya, komunikasi tertulis juga


tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Kekurangan komunikasi tertulis tentunya akan
berdampak pada penerima informasi, karena penerima informasi bisa saja tidak mengerti
mengenai makna dan maksud dari informasi yang ditulis tersebut. Nah, beberapa
kekurangan dari komunikasi tertulis adalah :

1. Keterbatasan Kata
Kekurangan yang pertama adalah keterbatasan kata ataupun kalimat yang dapat
memberikan visualisasi ekspresi ataupun perasaan dari pengirim informasi. Keterbatasan
kata ini pulalah yang mengharuskan seseorang membuat komunikasi tertulis singkat,
padat, tapi jelas. Untuk mengatasi kekurangan yang satu ini, biasanya pengirim informasi
akan menggunakan simbol-simbool penunjuk ekspresi ataupun perasaan. Selain itu dapat
pula menggunakan banyak lembaran kertas, sehingga tidak jarang pula kita akan melihat
sebuah informasi ditulis dalam bentuk bagian, misalnya bagian 1, bagian 2, dan
seterusnya.

2. Dapat Menjadi Ambigu atau Rancu


Beberapa kata tentu dapat memiliki arti, konotasi ataupun makna yang berbeda dan
memberikan ruang yang dapat mengakibatkan komunikasi tertulis menjadi ambigu,
abstrak, rancu, dan lain sebagainya. Kekurangan yang satu ini tentunya dapat
diminimalisir dengan cara memperhatikan setiap kata ataupun kalimat yang akan
dituliskan, agar tidak menjadi ambigu ataupun rancu didalam memaknainya. Biasanya
kekurangan yang satu ini lebih sering didapat pada informasi yang menggunakan bahasa
asing ataupun informasi yang harus diterjemahkan terlebih dahulu.

3. Bersifat Lebih Formal


Kekurangan yang berikutnya adalah karena biasanya komunikasi tertulis lebih bersifat
formal dan resmi, sehingga pada jaman sekarang ini komunikasi tertulis tidak lagi
digunakan untuk percakapan ataupun pertukaran informasi antar pribadi. Kekurangan ini
pulalah yang membuat komunikasi tertulis lebih sering digunakan pada Komunikasi
Bisnis, Komunikasi Bisnis Lintas Budaya, berbagai Jenis-jenis Komunikasi
Kantor seperti perintah, memo dan lain sebagainya.

4. Memberikan Bias Budaya


Komunikasi tertulis juga dapat memberikan bias budaya serta bias Perspektif
Fungsional pada Komunikasi Kelompok budaya. Seperti kita ketahui bahwa komunikasi
kelompok biasanya terdiri dari pendekatan, pengambilan keputusan,
orientasi, groupthink, Brainstorming serta kepemimpinan, sehingga ketika hanya
mengandalkan komunikasi tertulis yang digunakan secara tidak cermat akan
memberikan Perspektif Komunikasi pada Opini Publik yang berbeda.

5. Salah Pengertian
Kekurangan lainnya adalah informasi sering kali menjadi salah kaprah atau salah
pengertian karena penggunaan kalimat yang memiliki dua makna atau lebih. Misalnya
saja dalam menterjemahkan Al-quran ataupun kitab keagaaman lainnya. Jika tidak
dilakukan dengan sangat hati-hati, maka informasi yang tertulis pada kitab keagaaman
tersebut akan memberikan pengertian yang salah.

6. Perlu Pemahaman Bagi Penerima


Komunikasi tertulis juga menuntut penerima informasi untuk memiliki pemahaman
yang baik dan benar mengenai informasi yang dibacanya. Pemahaman yang baik tentunya
akan menghindarkan diri dari Gangguan Bahasa dalam Komunikasi tertulis, begitu pula
sebaliknya. Ketika pemahaman buruk, maka informasi tertulis tersebut tidak akan dapat
dipahami dengan baik.

7. Tidak Dapat Bertemu Langsung


Kekurangan komunikasi tertulis lainnya adalah membuat pengirim dan penerima
informasi tidak dapat bertemu secara langsung, tidak dapat bertatap muka dan
bersentuhan. Kekurangan yang satu ini juga berhubungan dengan tidak dapatnya seorang
pengirim informasi melihat ekspresi penerima informasi dan penerima informasi juga
tidak dapat melihat ekspresi pengirim informasi ketika menuliskan informasi.

8. Tidak ada Penjelasan Selain Yang Tertulis.


Komunikasi tertulis juga memiliki kekurangan dalam hal memberikan penjelasan
ketika penerima informasi membutuhkan penjelasan yang lebih rinci. Jalan terbaik untuk
mengatasi kekurangan ini adalah penerima harus mengirimkan beberapa pertanyaan
terkait dengan penjelasan yang dibutuhkannya kepada pengirim informasi. Tentunya,
proses itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
C.INTERAKSI DENGAN PELANGGAN

Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek
mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam
konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat. Pelanggan
adalah orang yang menjadi pembeli produk yang telah dibuat dan dipasarkan oleh
sebuah perusahaan, dimana orang ini bukan hanya sekali membeli produk tersebut
tetapi berulang-ulang. Klasifikasi pelanggan yaitu:
1. Pelanggan internal (Internal Customer) Merupakan orang yang berada dalam
perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi (Performance) pekerjaan
atau perusahaan kita.
2. Pelanggan antara (Intermedieate Customer) Merupakan mereka yang bertindak
atau berperan sebagai perantara bukan sebagai pemakai akhir produk itu.
3. Pelanggan Eksternal (Eksternal Customer) Merupakan pembeli atau pemakai
akhir produk itu, yang sering disebutsebut sebagai pelanggan nyata (Real
Customer). Komunikasi pelanggan merupakan pengiklanan atau promosi
penjualan untuk menjaga agar pelanggan dan calon pelanggan tetap mendapat
informasi tentang produk atau jasa tertentu.

A. Tujuan Komunikasi dengan Pelanggan


Pelanggan merupakan asset terbesar dari perusahaan, terutama pada
perusahaan bisnis, tanpa adanya pelanggan, suatu perusahaan lama-kelamaan akan
menjadi kritis dan akan mati. Salah satu unsur agar pelanggan tetap loyal terhadap
perusahaan, perlu adanya pelayanan yang berkualitas sehingga kepuasan pelanggan
terhadap perusahaan dapat dirasakan oleh publik. Tujuan penggunaan proses
komunikasi dengan pelanggan secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu kepada pelanggan.
2. Mempengaruhi perilaku pelanggan.
3. Mengungkapkan perasaan pelanggan.
4. Menjelaskan perilaku perusahaan dan pelanggan.
5. Menjalin hubungan dengan pelanggan.
6. Menyelesaikan keluhan pelanggan.
7. Mencapai sebuah tujuan bersama antara perusahaan dan pelanggan

B. Cara Komunikasi dengan Pelanggan


1. Komunikasi kontak langsung (face-to-face)
Keberhasilan komunikasi pada intinya ditentukan atas 3 elemen dimana 7% oleh
kata-kata, 38% oleh suara (cara kita mengucapkannya) dan 55% oleh bahasa
tubuh.
2. Komunikasi lewat telepon
Komunikasi lewat telepon memiliki tingkat kesukaran lebih dibandingkan kontak
langsung. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang dalam berkomunikasi lebih
menekankan terhadap apa yang dilihat dari pada yang didengarkan. Dalam
komunikasi lewat telepon, keberhasilan komunikasi 18% ditentukan oleh kata-
kata dan 82% oleh suara.
3. Komunikasi lewat Surat/Email/Fax (tertulis)
Perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan lewat Surat/email/Fax, hal ini
disebabkan oleh :
- Pesan yang disampaikan bersifat kompleks dan cukup banyak
- Jarak komunikasi cukup jauh
- Membutuhkan dokumen tertulis sebagai arsip
- Menindak lanjuti komunikasi lisan, dan lain-lain. Dalam membangun
komunikasi tertulis yang efektif dengan pelanggan, perlu diketahui beberapa
hal yang menyebabkan ketidakpuasan pelanggan saat berkomunikasi dengan
media ini:
 Pelanggan tidak mendapatkan respon yang cepat dan tepat (merasa
diabaikan)
 Nama pelanggan yang tercantum salah eja, dan/atau dialamatkan bukan
kepada orang yang tepat (tidak bersifat personal)
 Surat dan fax tidak sampai ke alamat, email tidak masuk ke Inbox
pelanggan
 Informasi yang disampaikan tidak jelas dan tidak bisa dipahami
 Tidak jelas siapa PIC atau yang bertanggung jawab terhadap pengiriman
surat/email/fax tersebut
 Isi surat kasar dan bernada ancaman (tidak empati)
 Tidak mengucapkan apresiasi/terima kasih terhadap email/surat/fax
pelanggan (pelanggan tidak merasa dihargai)

C. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-
harapannya. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan atas
performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan merasa
puas apabilaharapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan pelanggan
terlampui. Ada 4 faktorpendorong kepuasan pelanggan :
a. Kualitas produk.
Pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk
tersebut,ternyata kualitas produknya baik.
b. Harga.
Pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang
pentingkarena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi.
Komponen harga ini relatiftidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap
harga.
c. Emosional.
Kepuasan pelanggan timbul saat mereka menggunakan barang yang
bermerekterkenal. Rasa bangga, rasa percaya diri, symbol sukses bagian dari
golongan kelas atasadalah contoh emosional yang mendasari kepuasan
Pelanggan.
d. Kemudahan.
Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman, dan efisien
dalammendapatkan produk dan pelayanan.

D. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan


Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya
hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar yang
baik bagi pembelian kembali, membentuk citra yang baik dan membangun rekomendasi
dari mulut ke mulut yang menguntungkan. Kepuasan dapat dijadikan sebagai pencapaian
harapan dari sebuah perusahaan dalam memberikan pelayanannya..Beberapa metode
yang dapat digunakan dalam melakukan pengukuran kepuasan pelanggan, diantaranya:
a. Sistem keluhan dan saran
Organisasi yang berpusat pelanggan (Customer Centered ) memberikan
kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran dan
keluhan. Informasi-informasi ini dapat memberikan ide-ide cemerlang bagi
perusahaan dan memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk
mengatasi masalah-masalah yang timbul.

b. Ghost shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan


adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai
pembeli potensial, kemudian melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan
kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam
pembelian produk- produk tersebut. Selain itu para ghot shopper juga dapat
mengamati cara penanganan setiap keluhan.

c.Lost customer analysis

Perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti


membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu
terjadi. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan customer loss
rate juga penting, peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan
dalam memuaskan pelanggannya.

d.Survai kepuasan pelanggan

Penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan penelitian survei,


baik melalui pos, telepon, maupun wawancara langsung. Perusahaan akan
memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga
memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap
para pelanggannya.

e. Loyalitas Pelanggan

Loyalitas merupakan komitmen pelanggan terhadap toko, merek ataupun


pemasok yang didasarkan atas sikap positif yang tercermin dalam bentuk pembelian
berulang secara konsisten. Loyalitas dapat didefinisikan berdasarkan perilaku
membeli. Pelanggan yang loyal adalah orang yang melakukan pembelian berulang
produk atau jasa secara teratur, membeli antar lini produk atau jasa, mereferensasikan
kepada orang lain dan menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari perusahaan lain.
Dengan meningkatkan kualitas pelayanan, diharapkan pelanggan akan merasa puas
dan loyalitas pelanggan dapat tercapai. Loyalitas berkaitan dengan perilaku-perilaku
pelanggan yang diinginkan organisasi, seperti meningkatnya pembelian ulang,
periklanan yang lebih positif dan berkurangnya perpindahan pelanggan ke pesaing.
Loyalitas dapat disebut juga sebagai komitmen terhadap sesuatu atau seseorang.
Loyalitas merujuk kepada perasaan, atau ikatan emosional, yang membuat seseorang
mau mengikatkan diri dengan suatu organisasi atau merek, meskipun ia bisa saja
memperoleh produk yang lebih baik dari pesaing, oleh karena itu pemasar atau
organisasi perlu melakukan upaya-upaya agar pelanggan berperilaku atau melakukan
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.
D.CONTOH KOMUNIKASI TERTULIS PADA BIDANG KEFARMASIAN

1. ETIKET

Etiket adalah Penandaan yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan yang
biasanya ditempel didepan obat atau alat kesehatan yang berguna untuk memberikan
informasi penggunaan kepada para pemakai obat atau alat kesehatan obat tersebut.

a.Etiket untuk sediaan oral

APOTEK APOTEK
“APTUS FARMA” “APTUS FARMA”
Jln. Jendral Seodirman No. 21 Telp.(0291)0205 Jln. Priyo Atmoko Telp.(0291)0205
Apoteker : Hj.Riska Wulandari, M.Farm.,Apt Apoteker : Hj. Riska Wulandari, M.Farm.,Apt
SIPA: 727245/2117 SIPA: 646375/2212

No: tgl: No: tgl:


Kapsul
Tablet Sendok makan
X sehari Bungkus X sehari Sendok teh

Sebelum / Saat / Setelah Makan Sebelum / Setelah Makan


Boleh/tidak boleh di ulang tanpa resep dokter Boleh/tidak boleh di ulang tanpa resep dokter

b.Etiket untuk sediaan luar

APOTEK
“APTUS FARMA”
Jln. Priyo Atmoko Telp.(0291)0205
Apoteker : Hj. Riska Wulandari, M.Farm.,Apt
SIPA: 646375/2212

No: tgl:

OBAT LUAR
2.COPY RESEP

Copy Resep atau salinan resep adalah Resep yang dibuat oleh Apotik dan diberikan
kepada pasien guna pengambilan obat dimana isinya berdasarkan resep asli.

APOTEK
“APTUS FARMA”
Jl. Priyo Atmoko Telp.(0291)0205
Apoteker : Riska Wulandari, M.Farm.,Apt
NO. SIPA 350/005.1.352/SIPA/DINKES

Copy Resep

Dari Dokter : Tgl copy resep :


No. Resep :
Tgl Resep :
Nama Pasien :

R/

PCC

3. P.1-P.6 OBAT BEBAS TERBATAS


Pada Obat bebas terbatas mengandung zat atau bahan yang relative toksik sehingga
pada kemasanya dicantumkan pula peringatan kandungan zat dan tingkat bahaya yang
terkandung dalam jenis obat tersebut. Hal ini bertujuan agar pasien tidak salah dalam
penggunaan obat bebas terbatas.

a. P.No.1 Awas! Obat Keras, Bacalah Aturan Pemakaianya

P.No.1
Awas! Obat Keras
Bacalah Aturan Pemakaianya
b. P.No.2 Awas! Obat Keras,Hanya untuk Kumur,Jangan ditelan

P.No.2
Awas! Obat Keras
Hanya untuk Kumur,Jangan ditelan

c. P.No.3 Awas! Obat Keras, Hanya untuk bagian luar dari badan

P.No.3
Awas! Obat Keras
Hanya untuk bagian luar dari badan

d. P.No.4 Awas! Obat Keras Hanya untuk dibakar

P.No.4
Awas! Obat Keras
Hanya untuk dibakar

e. P.No.5 Awas! Obat Keras, Tidak boleh ditelan

P.No.5
Awas! Obat Keras
Tidak boleh ditelan

f. P.No.6 Awas! Obat Keras, Obat wasir,jangan ditelan

P.No.1
Awas! Obat Keras
Obat wasir, jangan ditelan
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam bidang kefarmasian terdapat komunikasi tertulis yang telah digunakan sejak
dahulu seperti etiket,copy resep, & PP Obat bebas terbatas. Komunikasi tertulis secara lisan
pada bidang kefarmasian untuk memperjelaskan aturan pakai , khasiat, efek samping & cara
penyimpanan obat

B. Saran

Diharapkan pembaca dapat melakukan komunikasi tertulis secara baik setelah


membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Putri, D. R. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan Kefarmasian Terhadap Kepuasan,


Kepercayaan dan Loyalitas Konsumen Apotik. Indonesian Journal For Health
Science. Volume 1. No 1. Maret Bogor:.2017. 2.

Arimbawa, E. Dkk. Hubungan pelayanan kefarmasian dengan kepuasan konsumen


menggunakan jasa apotik di kota .Denpasar. 2017 .

Widyastuti, Y. Analisis pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan.

Jurnal ilmu & reset manajemen vol 3 No.6.Jakarta : 2007

Anda mungkin juga menyukai