Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

“BIOSINTESIS FENILPROPANOID”
Ditujukan Untuk Memenuhi Syarat Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“KIMIA PRODUK ALAM”
Dosen Pembimbing :
WIRASTI, S.Si., M.Sc., Apt

Disusun Oleh :

Nama : Devi Melinia

NIM : 18.0340.F

KELAS : Farmasi 4A

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2020
A. PENGERTIAN FENIL PROPANOID
Fenil propanoid merupakan senyawa fenol di alam yang mempunyai cincin aromatik
dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon. Golongan fenil propanoid yang paling
tersebar luas adalah asam hidroksi sinamat, yaitu suatu senyawa yang merupakan bangunan
dasar lignin. Empat macam asam hidroksi sinamat banyak terdapat dalam tumbuhan.
Keempat senyawa tersebut yaitu asam ferulat, sinapat, kafeat dan p-kumarat (Robby, 2011).
Senyawa fenil propanoid merupakan salah satu kelompok senyawa fenol utama yang
berasal dari jalur shikimat. Senyawa fenol ini mempunyai kerangka dasar karbon yang
terdiri dari cincin benzena (C6) yang terikat pada ujung rantai karbon propana (C3) (Lenny,
2006).

Kerangka dasar fenil propanoid Fenil propanoid mewakili kelompok besar produk
alamiah yang diturunkan dari asam amino fenilalanin dan tirosin atau dalam beberapa kasus,
di tengah jalur biosintesisnya melalui biosintesis asam sikimat. Seperti yang terlihat dari
namanya, kebanyakan senyawa yang terkandung dalam strukturnya adalah cincin fenil yang
terletak dalam tiga sisi rantai karbon propana. Karena kebanyakan fenli propanoid di alam
merupakan fenolik dengan satu atau lebih kelompok hidroksil dalam cincin aromatis, maka
sering disebut sebagai tumbuhan fenolik.

B. BERIKUT ADALAH KLASIFIKASI DARI SENYAWA


FENIL PROPANOID.
1. Kelompok Sinamat
Asam sinamat memiliki rumus kimia C6H5CHCHCOOH atau C9H8O2,
berwujud kristal putih, sedikit larut dalam air, dan mempunyai titik leleh 133°C serta titik
didih 300°C. Asam sinamat termasuk senyawa fenol yang dihasilkan dari lintasan asam
sikimat dan reaksi berikutnya. Bahan dasarnya adalah fenilalanin dan tirosin sama seperti
asam kafeat, asam p-kumarat, dan asam ferulat. Keempat senyawa tersebut penting bukan
karena terdapat melimpah dalam bentuk tak terikat (bebas), melainkan karena mereka
diubah menjadi beberapa turunan di samping protein. Turunannya termasuk fitoaleksin,
kumarin, lignin, dan berbagai flavonoid seperti antosianin. Diklasifikasi sebagai asam
karboksilat tak jenuh, ia terjadi secara alami pada sejumlah tanaman. Senyawa ini secara
bebas larut dalam pelarut-pelarut organik. Ia berada baik sebagai isomer cis maupun
trans, meskipun kemudian lebih umum (Robby, 2011).
Asam sinamat juga merupakan sejenis inhibitor-sendiri yang diproduksi oleh
spora jamur untuk mencegah germinasi. Berikut adalah beberapa struktur senyawa
turunan sinamat.

Asam sinamat digunakan sebagai penyedap, indigo sintetik, dan produk farmasi
tertentu.Kegunaan utama ialah dalam pembuatanmetil, etil dan benzil ester untuki
industriminyak wangi. Asam sinamat merupakan prekursor, zat pendahulu untuk
pemanisaspartam melalui aminasi yang dikatalisis-enzim menjadi fenilalanin.
2. Kelompok Kumarin
Nama kumarin berasal dari bahasa Karibia “Coumarou” yang berarti pohontonka
(Coumarouna adorata Abl), yaitu tumbuhan pertama yang diketahui mengandung
kumarin. Barulah pada tahun 1868, kumarin dikenal dengan rumus C9H6O2. Senyawa
yang mengandung kumarin (2H-1-benzopyran-2-one) merupakansebuah kelompok yang
penting dari heterosiklis dan banyak contoh yang ditemukan di alam. Kumarin sendiri
pertama kali diisolasi tahun 1822 dari kacang tonka. Kumarin dan turunannya juga telah
diisolasi dari semanggi, rumput banteng dan woodruff. Kumarin yang terkandung dalam
suatu tumbuhan dapat dikenal dari baunya. Bila tumbuhan tersebut dikeringkan, maka
akan memberikan bau yang khas. Untuk pembuktian secara kualitatif dilakukan uji
berdasarkan pada sifat fluoresensinya dengan sinar ultraviolet (Erniwati,
2005).
Kumarin adalah lakton asam o-hidroksisinamat. Kumarin tidak berwarna, kristal
prismatik, dan mempunyai karakteristik bau yang wangi dan rasa pahit, aromatis, rasa
yang panas, larut dalam alkohol. Kumarin juga dapat disintesis dengan cepat. Beberapa
turunan kumarin memiliki sifat antikoagulan. Kumarin juga mempunyai aktivitas sebagai
antispasmodik (Lenny, 2006).
Berikut adalah beberapa struktur senyawa turunan kumarin

Kumarin dan turunannya adalah senyawa yang sangat reaktif. Keberadaan gugus
metil di posisi C4 atau C6 membuat inti kumarin lebih reaktif, dan dapat mengakibatkan inti
kumarin menjalani reaksi halogenasi serta kondensasi dengan aldehida. C6 pada cincin
aromatik dapat mengalami serangan elektrofilik, misalnya sulfonasi atau reaksi asilasi
Friedel-Craft. Sebuah substituen metil pada inti kumarin bereaksi secara berbeda, tergantung
pada posisi serangan. Sebagai contoh, sebuah gugus metil yang terikat pada
C6 atau C4 lebih reaktif dari gugus metil di posisi C3 atau C5 (Rashamuse, 2008).
3. Kelompok Alil Fenol
4. Kelompok Propenil Fenol

C. BIOSINTESIS FENILPROPANOID
Menurut Rashamuse (2008) Biosintesis fenilpropanoid terdiri dari 3 jalur yaitu:
1. Jalur Biosintesa Shikimat
Bioseintesa fenilpropanoid melalui jalur shikimat pertama kali ditemukan dalam
organisme seperti bakteri, kapang dan ragi. Sedangkan asam shikimat pertama kali
ditemukan pada tahun 1885 dari tumbuhan lilicium religiosum dan kemudian ditemukan
dalam banyak tumbuhan.
Perintis senyawa fenilpropanoid awal adalah asam sinamat dan asam p-
hidroksinamat, yang juga dikenal dengan nama asam p-kumarat. Dalam tumbuhan,
senyawa ini dibuat dari asam aromatis amino fenilalanin dan tirosin, secara bergantian,
dan tersintesis melalui jalur asam sikimat.
Biosintesa senyawa fenilpropanoida yang daarijalur shikimat pertama kali
ditemukan dalam mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan ragi. Sedangkan asama
shikimat pertama kali ditemukan pada tahun 1885 dari tumbuhan lillicium religiosum dan
kemudian ditemukan dalam banyak tumbuhan. Pokok reaksi biosintesa dari jalur
shikimat adalah sebagai berikut:
Pembentukan asam shikimat diawali dengan kondensasi aldol antara eritrosa dan
asam fosfoenolpiruvat. Pada kondensasi ini, gugus metilen (C=CH2) dari asam
fosfoenolpiruvat berlaku sebagai nukleofil dan mengadisi gugus karbonil C=O eritrosa,
menghasilkan gula dengan 7 unit atom karbon. Selanjutnya reaksi yang analog
(intramolekuler) menghasilkan asam 5-dehidrokuinat yang mempunyai lingkar
sikloheksana, yang kemudian diubah menjadi asam shikimat.
Asam sikimat melalui serangkaian reaksi terfosforilasi, menghasilkan asam
korismat yang merupakan titik percabangan yang penting dalam biosintesis. Satu cabang
menghasilkan asam anthranilat dan kemudian menjadi triptofan. Sedangkan cabang yang
lain menimbulkan asam prefenat, senyawa non aromatis terakhir dalam rangkaian
tersebut. Asam prefenat terbentuk oleh adisi asam fosfoenolpiruvat terhadap asam
shikimat. Asam prevenat dapat diaromatisasi dengan dua cara. Pertama diproses dengan
dehidrasi dan dekarboksilasi simultan sehingga menghasilkan asam fenilpiruvat, yang
bisa menghasilkan fenilalanin. Yang kedua muncul dengan dehidrogenasi dan
dekarboksilasi menghasilkan asam p-hidroski fenilpiruvat, asal mula tirosin.
Berikut adalah bagan proses biosintesis fenil propanoid :
Asam sinamat, asal mula fenilpropanoid, dibentuk dengan deaminasi enzimatis
langsung fenilalanin, dan asam p-kumarat dapat dibiosintesis dalam cara yang serupa dari
tirosin atau hidroksilasi asam sinamat pada posisi para. Asam p-kumarat juga dikenal
sebagai asam p-hidroksisinamant, adalah pusat perantara dalam biosintesis beberapa
fenilpropanoid.
2. Jalur biosintesa kumarin
Kumarin adalah senyawa fenol yang pada umumnya berasal dari tumbuhan tinggi
dan jarang sekali ditemukan pada mikroorganisme. Dari segi biogenetic, kerangka
benzopiran-2-on dari kumarin berasal dari asam-asam sinamat, melalui orto-
hidroksilasi. . Asam orto-kumarat yang dihasilkan setelah menjalani isomerisasi cis-trans,
menjalani kondensasi. Penelitian pada biosintesa kumarin pada beberapa jenis tumbuhan
ternyata mendukung biosintesa ini. Walaupun demikian mekanisme dari sebagian besar
tahap-tahap reaksi tersebut masih belum jelas. Misalnya reaksi isomerisasi cis-trans dari
asam orto-hidroksikumarat mungkin berlangsung dengan katalis enzim atau melalui
proses fotokimia atau suatu proses reduksi dehidrogenasi yang beruntun.
3. Jalur biosintesa Alifenol dan propenil fenol
Senyawa-senyawa Alifenol dan propenil fenol adalah dua jenis senyawa fenilpropanoida yang
berkaitan satu sama lainnya. Senyawa-senyawa ini umumnya ditemukan bersama-sama dalam
minyak atsiri dalam tumbuhan umbeliferae atau tumbuhan lain yang digunakan sebagai rempah-
rempah. Misalnya eugenol adalah komponen utama dari minyak cengkeh dan miristin terdapat
pada minyak pala. Semua senyawa ini mempunyai gugus hidroksil atau gugus ester pada C4,
kadang-kadang diikuti oleh gugus metoksil atau metiledioksida.

Anda mungkin juga menyukai