LISTRIK MAGNET
Dosen Pengampu:
Prof.Motlan P,hD
OLEH :
CHRISMAN ANANTA PURBA (4191121017)
DESY RAHMADANI TELEUMBANUA (4193321012)
HANA SALSABILA SHIDIQ (4191121009)
INTAN KEMALA SARI NS (4193321004)
PUTRI SYAHDANA SARI (4191121006)
RONALDO SITEPU (4192421010)
2019
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Kata Pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada makalah ini akan dibahas mengenai identitas dari buku yang direview,
disertai dengan isi buku yang menjadi hal utama untuk dapat menganilisis dan
membandingkan kedua buku yang dikritik.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan Critical Book Rivew ini yaitu membandingkan isi buku
satu dengan buku lainnya mengenai teori usaha dan energi agar saya sendiri dan para
pembaca dapat mengetahui hal-hal penting yang mencakup materi tersebut.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Medan listrik dikatakan terdapat di sebuah titik jka ada gaya listrik di alami
oleh sebuah benda bermuatan yang di tempatkan di titik itu.
Karena gaya merupakan besaran vector, medan listrik pun erupakan vektor
dan sifat-sifatnya dapat di tentukan bil besar dan arah sutu gaya listrik diketahui
Intensitas listrik E di sebuah titik kita definisikan sebagai hasil bagi yang di peroleh
apabila gaya F yang bekerja terhadap muatan tes positif dibagi dengan jumlah
muatab q’ pada muatan tes, jadi:
E=
F
dan arah
q E sama dengan arah F, karena itu:
F=q’E,
Sehingga gaya terhadap sebuah muatan negatif, misalnya sebuah elektron,
berlawanan arahnya dengan intensitas listrik.
Termina a, bertanda + di pertahankan oleh sumber pada potesial lebih tinggi
dari pada terminal b, yang ditandai -. Karena itu ada medan elektrosatistik Ee di
semua titik dalam daerah antara dan sekeliling kedua terminal, baik di dalam
maupun di luar sumber. Arah umum medan ini di dalam sumber ialah dari a menuju
b, seperti di tunjukkan secara skematis oleh vktor Ee
Asal gaya ini bergantug kepada sifat sumber. Dalam generator Van de Graff,
gya tersebut dikerjakan oleh pianya pada partikel bermuatan yang melekat padanya.
Pada sel elektrolit, gaya itu ada kaitannya dengan proses pengikatan kimiawi
armature generator, gaya itu berasal dari gerak partikel bermuatan melintang
terhadap medan manet, dan dalam kumparan transformator gaya tersebut
ditimbulkan oleh sebuah medan magnet yang berubah dengan waktu.
1) RELAY
Relay dikenal sebagai komponen yang dapat mengimplementasikan logika
switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan “otak” dari rangkaian pengendali.
Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay. Relay yang
paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis
5
2. Induktor Ruhmkorff
Inductor yang bekerja berdasarkan adanya perubahan arus searah (DC)
disebut inductor ruhmkorff. Fungsi dari induktor ini adalah menaikkantegangan arus
searah, sehingga julah lilitan pada kumparan sekundernya lebih banyak dri pada
jumlah lilitan pada kumparan priernya..
Bagian primer daari kumparan ini dilengkapi dengan sebuah interuptor yang
berfungsi sebagai sakelar otomatis untuk pemutus dan penyambung arus. Dengan
6
adanya interuptor ini akan terjadi perubahan arus pada kumparan primernya. Yang
dapat menimbulkan perubahan medan magnetic. Perubahan medan magnetic yang
terjadi pada bagian primer akan berpengruh pada bagian sekundernya, sehingga
inductor ruhmkorff berfungsi sebagai transformator.
7
Karena medan maget dapat timbul pada muatan yang bergerak, maaka dapat
dipastikan bahwa kawat berarus listrik akan menimbulkan medan magnet, hal ini
karena arus merupakan muatan listrik yang bergerak.
Arah dari medan magnet dapat dilihat melalui aturan-tangan-kanan. Aturan-
tangan-kanan: jika empat jari tangan kanan kita megepa dan dengan ibu jari
8
menunjukkan arah arus listrik pada kawat, maka keempat jari yang mengepal tersebut
menunjukkan arah medan magnet di sekitr kawat berarus.
Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet
homogen akan mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak
partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah
gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan
kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B.
Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah medan
magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik ( I ). Untuk muatan positif
arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak
berlawanan dengan arah arus.
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan gaya
adalah:
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q . v . B sin θ
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang
bergerak dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :
9
F = q . v . B sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
10
BAB III
KESIMPULAN
3.3 Kesimpulan
Kedua buku yang berbeda penulis memiliki persamaan. Hanya saja,
penggunaan kata-kata yang berbeda. Penerapan teori dapat kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari dengan berbagai contoh soal cerita.
3.4 Saran
Terkait dengan adanya kelemahan yang terdapat dalam buku ini, diharapkan
kedepannya buku ini bisa direvisi lebih baik lagi dan dapat dijadikan sebagai acuan
atau pun referensi yang lebih baik dalam proses pembelajaran dan memudahkan para
pembaca dalam menguasai konsep fisika.
12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN