Anda di halaman 1dari 4

TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA/I FISIKA DIK C FMIPA UNIMED

Chrisman Ananta Purba1 Desy Ramadani Teleumbanua2 Hana Salsabila Shidiq3 Intan
Kemala Sari NS4 Putri Syahdana Sari5 Ronaldo Sitepu6

Abstrak

Pembelajaran harus dipandang sebagai usaha sadar untuk meningkatkan kompetensi bukan
hanya kognitifnya saja tapi harus lebih mampu meningkatkan kemampuan psikomotor,Belajar
bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi saja. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 103, 2014 disebutkan sebagai berikut: cukup bagi prakarsa,kreativitas,dan
kemandirian sesuai dengan bakat,minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis untuk
setiap peserta didik yang diajarkan tersebut.” Konsekuensi lanjutannya adalah terjadinya proses
pemahaman belajar yang sangat kuat dari dalam diri siswa untuk mengetahui sains dari yang
sederhana dan mudah, Gaya adalah sebuah besaran vector,sehingga medan listrik juga
adalah besaran vector. Kita mendefinisikannya medan listrik. penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Pre Experimental Design dan rancangan penelitian yang digunakan adalah
One Shot Case Study.Penelitian ini dilaksanakan di Unimed Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam pada 14 November 2019 pukul 08:00 WIBs/d selesai.Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh mahasiswa FMIPA Univesitas Negeri Medan, sedangkan Sampeling dalam
penelitian ini yaitu mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan (UNIMED) di
Fisika Dik C 2019. Dalam penelitian yang sudah dilakukan pada mahasiswa/i Fisika Dik C
2019 FMIPA, UNIMED pada 14 November 2019 pada pukulm08 :00 WIB s/d Selesai maka
dapat ditarik kesimpulan yakni, secara keseluruhan mahasiswa/i sudah dapat memahami
materi yang sudah disampaikan oleh peneliti hal ini terlihat pada hanya ada 2(dua)
mahasiswi dari total 34 mahasisw/i yang hadir dalam pertemuan tersebut. Dalam penelitian
ini didapatkan pula adanya kekurangan pemahaman sampel dalam dasar teori dari listrik
magnet yaitu masalah arus listrik dan pemahaman mengenai penyederhanaan rumus dari
yang kami sampaikan.

Kata Kunci: Pembelajaran, Media Pembejalaran, Listrik Magnet Teoritis

Pendahuluan
Pembelajaran harus dipandang sebagai satunya membuat media pembelajarann, juga
usaha sadar untuk meningkatkan kompetensi dipertegas melalui Peraturan Menteri
bukan hanya kognitifnya saja tapi harus lebih Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103, 2014
disebutkan sebagai berikut: cukup bagi
mampu meningkatkan kemampuan psikomotor
prakarsa,kreativitas,dan kemandirian sesuai
siswa dan menggali pemahaman sains tersebut dengan bakat,minat, kemampuan, dan
bukan melalui hafalan tetapi melalui proses perkembangan fisik serta psikologis untuk
dan cara berpikir dari fakta dalam kegiatan setiap peserta didik yang diajarkan tersebut.”
praktek melalui media, akan tetapi juga Berdasarkan permendikbud tersebut guru
meliputi pengembangan aspek afektif dan diharapkan mampu merancang suatu kegiatan
aspek psikomotor. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas siswa,
memberikan ruang lingkup yang cukup bagi
pembelajaran harus dapat mengembangkan
prakarsa dan kreativitas kemandirian siswa
seluruh aspek kepribadian siswa secara dalam hal ini pembelajaran yang menekankan
terintegrasi. Penggunaan media maupun pada keterampilan proses sains, sehingga
metode tidak hanya mengembangkan aspek peserta didik terkondisikan menjadi kritis,
intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa kreatif,dan dapat mengeksplorasi sains yang
agar mereka bisa berkembang secara ada disekitarnya dengan kemampuannya.
keseluruhan,misalkan memberikan kesempatan Konsekuensi lanjutannya adalah terjadinya
proses pemahaman belajar yang sangat kuat
agar siswa berani berkarya sesuai tujuan
dari dalam diri siswa untuk mengetahui sains
pembelajaran,menghargai pendapat orang lain, dari yang sederhana dan mudah serta dapat
mendorong siswa agar berani mengeluarkan dilakukan dengan ketrampilan proses sains
gagasan atau ide-ide yang inovatif, mendorong sehingga tertanamkan konsep berdasarkan
siswa untuk bersikap jujur, tenggang rasa, dan pengalaman belajar melalui pengamatan yang
lainsebagainya. terjadi dengan media sains yang dirancang
Belajar bukanlah menghafal sejumlah sedemikian rupa untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan.
fakta atau informasi saja. Belajar adalah
Adanya gaya antara dua benda
berbuat,memperoleh pengalaman langsung
bermuatan yang berada pada jarak
sesuaidengan tujuan yang diharapkan. Karena
tertentumemunculkan gagasan adanya
itu media harus dapat mendorong ketrampilan
medan di sekitar muatan tersebut. Ide
proses sains serta minat siswa dalam
medan pertama kali dicetuskan oleh
mengikuti kegiatan pembelajaran. Melatih
Michael Faraday (1791-1867). Menurut
ketrampilan proses sains salah satunya dengan
Faraday suatu medan listrik keluar
menyediakan media agar siswa mendapatkan
Pengalaman langsung, yakni pengalaman yang
dari setiap muatan. Ketika muatan kedua
diperoleh melalui aktivitas sendiri pada situasi
di tempatkan di sekitar muatan pertama,
yang sebenarnya atau pada situasi yang
maka muatan kedua akan mengalami gaya
dikondisikan menghadapi benda nyata. yang disebabkan oleh adanya medan
Apabila siswa langsung melihat, merasakan, listrik dipenyebaran setiap area tersebut.
maupun mengalami dan berkreasi atau Gaya listrik pada sebuah benda
berinovasi sesuai dengan desain pembelajaran bermuatan dikerahkan oleh medan listrik
yang diharapkan oleh guru siswa langsung yang diciptakan oleh benda bermuatan
dengan objek tersebut tanpa perantara maka lainnya. Gaya adalah sebuah besaran
yang demikian siswa telah mengalami vector,sehingga medan listrik juga adalah
pengalaman langsung (Sanjaya,2007) besaran vector. Kita mendefinisikannya
medan listrik(Arikunto, 2012).
Pengalaman langsung menurut kerucut Langkah-langkah pembelajaran literasi
pengalaman (come of experience) yang sains diadopsi dan diadaptasi dari proyek
dilukiskan Edgar Dale adalah memberikan Chemie im Context atau Choi, K yang
pembelajaran yang lebih konkret, untuk disesuaikan dengan kriteria pembelajaran
mendapatkan pembelajaran langsung salah berbasis literasi sains Holbrook (1998) dengan
urutan sebagai berikut: Tahap Kontak (Contact Setelah dilakukan pembelajaran dengan
Phase)-Tahap Kuriositi (Curiosity Phase) – metode face to face yang sampel yang
Tahap Elaborasi (Elaboration Phase) - Tahap
Pengambilan Keputusan (Decision Making telah ditentukan maka secara keseluruhan
Phase)-Tahap Nexus (Nexus Phase) - Tahap sampel dapat memahami dengan baik
Penilaian(Assesment Phase). setiap materi yang disampaikan oleh tim
peneliti. Adapun hasil dari penelitian yang
Metode Peneltian
didapatkan yaitu berupa 2(dua) buah
Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Pre Experimental Design pertanyaan yang akan kami analisis dalam
dan rancangan penelitian yang digunakan peneltitian ini, yakni sebagai berikut:
adalah One Shot Case Study.Penelitian ini
1.Pertanyaan seputar perbedaan antara
dilaksanakan di Unimed Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam pada 14 listrik statis dan dinamis
November 2019 pukul 08:00 WIBs/d
Disini tim peneliti dapat mengukur
selesai.Populasi dalam penelitian ini adalah
tingkat pemahama seorang mahasiswa
seluruh mahasiswa FMIPA Univesitas Negeri
Medan, sedangkan Sampeling dalam
tersebut yaitu kurangnya pemahaman
penelitian ini yaitu mahasiswa Jurusan Fisika terhadap pengaplikasian tentang materi
FMIPA Universitas Negeri Medan (UNIMED) listrik magnet yang sudah kami sampaikan
di Fisika Dik C 2019. yaitu teoritis atapun konsep mengenai
listrik dan arus listrik yakni materi dasar
Instrumen yang digunakan dalam peneltian mengenai listrik. Menurut kami
tentang pemahaman mahasiswa/i Pendidikan
seharusnya pemahaman dasar mengenai
Fisika Dik C FMIPA, UNIMED yaitu
suatu konsep layaknya ditekankan dalam
pengajaran berupa power point dalam kelas
dan melihat langsung dari respon maupun pembelajaran mahasiswa/i Fisika Dik C
setiap pemahaman mahasiswa secara langsung 2019 FMIPA, UNIMED.
baik dari pertanyaan, sikap dan pendapat. Dari
2.Pertanyaan seputar penyederhanaaan
sinilah kemudian setiap pertanyaan, gagasan
dan pernyataan diolah dan mengukur tingkap suatu hukum
kepahaman mahasiswa/i mengenai materi
Sampel dalam kondisi ini dapat
tentang listrik magnet yang di ajarkan secara
dinyatakan kurang pemahaman dalam
langsung.
memahami konsep dan teoritis dalam
Teknik pengumpulan data yang mateamtika, hal ini dapat terlihat dalam
digunakan ada 3 cara yaitu (1) metode pertanyaan yang ditanyakan yaitu
observasi digunakan untuk mengetahui mengenai penyederhanaan dari hukum
keterlaksaan pembelajaran 2) metode angket biosavard sudah kami jelaskan sebelumya,
digunakan untuk mengetahui respon siswa berikut adalah pembahasan berdasakan
terhadap pembelajaran. (3) metode tes
pertanyaan sampel:
digunakan untuk memperoleh data tentang
hasil dari pemahaman mahasiswa/i yang Dari pertanyaan audience mengenai
dijadikan sebagai sampel. Adapun instrument hokum bio savart
yang diperlukan yaitu infokus yang kami
perlukan sebagai media pembelajaran, pulpen
dan kertas yang digunakan sebagai catatan
kusus dalam penelitian ini.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


mahasiswa/i baik itu pembaca nantinya
hendaknya dapat menguasai setiap dasar
dari materi yang ada di pembelajaran
karena dapat dikatakan bahwa semua
materi pembelajaran saling berhubungan.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar


Karna dalam penurunan hokum bio savart.
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Menurut Teori Laplace,besar induksi
Aksara.
magnet yang disebabkan oleh elemen arus
adalah: Choi, K., Lee, H., dkk. 2011.
1. Berbanding lurus dengan arus ReConceptualization of Scientific
listrik
Literacy in South Korea for the
2. Berbanding lurus dengan panjang
21st Century.Journal of Researchin
kawat
Science Teaching,48(6), 670–697.
3. Berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak titik yang diamati ke Peraturan Menteri Pendidikan dan
kawat Kebudayaan RI Nomor 103. 2014.
4. Arah induksi magnetnya tegak Salinan Lampiran Pedoman
lurus terhadap bidang yang melalui
Pembelajaran. Jakarta
elemen arus
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran
Kesimpulan dan Saran
Berorientasi Standar Proses
Dalam penelitian yang sudah dilakukan Pendidikan.Jakarta: Kencana.
pada mahasiswa/i Fisika Dik C 2019
FMIPA, UNIMED pada 14 November
2019 pada pukulm08 :00 WIB s/d Selesai
maka dapat ditarik kesimpulan yakni,
secara keseluruhan mahasiswa/i sudah
dapat memahami materi yang sudah
disampaikan oleh peneliti hal ini terlihat
pada hanya ada 2(dua) mahasiswi dari total
34 mahasisw/i yang hadir dalam
pertemuan tersebut. Dalam penelitian ini
didapatkan pula adanya kekurangan
pemahaman sampel dalam dasar teori dari
listrik magnet yaitu masalah arus listrik
dan pemahaman mengenai
penyederhanaan rumus dari yang kami
sampaikan.

Saran yang dapat disampaikan dalam


penelitian ini yaitu agar kepada

Anda mungkin juga menyukai