Anda di halaman 1dari 6

MATERI HJ KE 4 : ASPEK HUKUM TENTANG GADAI

A.ISTILAH DAN PENGERTIAN GADAI

Istilah gadai berasal dari kata pand (bahasa Belanda), atau pledge (bahasa Inggris). Pengertian
gadai tercantum dalam Pasal 1150 KUHPerdata dan Artikel 1196 vv. Titel 19 Buku III NBW.
Menurut Pasal 1150 KUHPerdata, gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas
suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berpiutang atau oleh seorang lain
atas namanya dan yang memberikan kepuasan kepada si berpiutang untuk mengambil pelunasan
dari barang tsb secara didahulukan dari orang”.
Gadai atau yang disebut juga pandrecht merupakan salah satu hak kebendaan yang memberikan
jaminan menurut Buku II KUHPerdata.
Menurut Subekti  pandrecht adalah suat hak kebendaan atas suatu barang bergerak kepunyaan
orang lain, yang se-mata2 diperjanjikan untuk menyerahkan bezit atas benda bergerak, bertujuan
untuk mengambil pelunasan suatu barang dari pendapatan penjualan benda itu lebih dahulu dari
penagih2 lain.
Definisi lain tercantum dalam Artikel 1196 vv, titel 19 Buku III NBW, “gadai adalah hak
kebendaan atas barang bergerak untuk mengambil pelunasan dari barang tsb secara didahulukan”.
Pengertian gadai dalam artikel ini cukup singkat, karena yang ditonjolkan adalah tentang hak
kebendaan atas barang bergerak untuk jaminan suatu piutang. Sedangkan hal2 yang mengsatur
hubungan antara pemberi gadai dan pemegang gadai tidak tercantum dalam definisi tsb.
Berdasarkan pengertian2 tsb diatas, dapat disimpulkan bahwa gadai adalah :
1. Suatu hak atas benda bergerak yang diperoleh seseorang. Hak inilah yang disebut Hak
Jaminan.
2. Didasarkan atas perjanjian pinjam meminjam (uang) dengan pihak lain.
3. Benda tsb harus diserahkan kepada kreditur
4. Memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang untuk mengambil pelunasan dari
barang tsb.

B.DASAR HUKUM GADAI

1. Pasal 1150 s/d 1160 Buku II KUHPerdata


2. Artikel 1196 vv, titel 19 Buku III NBW
3. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1969 tentang Perusahaan Jawatan Pegadaian
4. Peraturan Pemerintan No. 10 Tahun 1970 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 7
Tahun 1969 tentang Perusahaan Jawatan Pegadaian.
5. Peraturan Pemerintah No, 103 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian.

Di Indonesia lembaga yang ditunjuk untuk menerima dan menyalurkan kredit berdasarkan hukum
gadai adalah lembaga pegadaian.

C.SUBYEK DAN OBYEK GADAI

Subyek gadai terdiri atas dua pihak, yaitu pemberi gadai dan penerima gadai.
Pemberi gadai adalah orang atau badan hukum yang memberikan jaminan dalam bentuk benda
bergerak, selaku gadai kepada penerima gadai untuk memberikan pinjaman uang yang diberikan
kepadanya atau pihak ketiga.
Unsur-unsur pemberi gadai adalah :
1. Orang atau badan hukum
2. Memberikan jaminan berupa benda bergerak
3. Kepada penerima gadai
4. Adanya pinjaman uang

Penerima gadai adalah orang atau badan hukum yang menerima gadai gadai sebagai jaminan untuk
pinjaman uang yang diberikannya kepada pemberi gadai
Di Indonesia, badan hukum yang ditunjuk untuk mengelola lembaga gadai adalah perusahaan
pegadaian. Sifat usaha dari perusahaan pegadaian ini adalah menyediakan pelayanan bagi
kemanfaatan umum dan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Usaha yang paling menonjol dilakukan oleh Perum Pegadaian adalah menyalurkan uang (kresdit)
berdasarkan hukum gadai. Artinya bahwa barang yang digadaikan itu harus diserahkan oleh pemberi
gadai kepada penerima gadai, sehingga barang2 itu berada di bawah kekuasaan penerima gadai.

Obyek gadai adalah benda bergerak, yang dibagi menjadi 2 macam yaitu benda bergerak
berwujud dan benda bergerak tidak berwujud.
Benda bergerak berwujud  adalah benda yang dapat berpindah dan dipindahkan. Contoh : emas,
arloji, sepeda motor dll.
Benda yang tidak berwujud  seperti piutang atas tunjuk, hak memungut hasil atas benda dan atas
piutang

D.PROSEDUR DAN SYARAT-SYARAT PEMBERIAN DAN PELUNASAN PINJAMAN GADAI

Prosedur pemberian peinjaman gadai


1.Pemberi gadai menyampaikan keinginannya untuk mendapatkan pinjaman uang kepada penerima
Gadai dengan menyerahkan obyek gadai kepada penaksir gadai.
2.Penaksir gadai adalah orang yang ditunjuk oleh lembaga pegadaian untuk menaksir obyek gadai
Dan melakukan aktivitas2 sbb. :
a. Menerima barang jaminan dari pemberi gadai dan menetapkan besarnya nilai taksiran dan
uang pinjamannya. Penaksiran barang jaminan tsb mengacu pada harga pasar setempat.
b. Mencatat nilai taksiran dan uang pinjaman pada buku taksiran kredit (BTK) dan menerbitkan
surat bukti kredit (SBK)
c. SBK dibuat rangkap 2 dan didistribusikan :
1) Lembar pertama diserahkan kepada pemberi gadai
2) Kiter tengan dan luar lembar kedua ditempelkan pada barang jaminan
3) Kiter dalam serta badan lembar kedua dikirimkan ke kasir
3.Kegiatan kasir adalah :
a. Menerima SBK lembar 1 dari pemberi gadai dan dari penaksir gadai selanjutnya memeriksa
keabsahannya.
b. menyiapkan pembayaran, membubuhkan paraf dan tanda bayar pada SBK asli dan lembar ke 2.
SBK lembar pertama (asli) beserta uangnya diserahkan kepada pemberi gadai
c.SBK lenbar ke 2 didistribusikan sbb.:
1) badan SBK diserahkan ke bagian administrasi/pegawai pencatat buku kredit dan pelunasan
2) kiter bagian dalam SBK sebagai dasar pencatatan ke laporan harian kas (LHK)
4.Tugas bagian adminitrasi adalah :
a. mencatat semua transaksi pemberian kredit selanjutnya dibukukan ke :
1) buku kredit dan pelunasan (BKP) rangkap 2
2) buku kas (BK) rangkap 2
3) buku kas (BK) lembar 1 dan kas kredit (KK) dilampiri aali rekapitulasi kredit ke kantor daerah
b. Pada akhir tutup kantor, membuat rekapitulasi kredit (RK) dan dicatat pada ikhtisar kredit dan
pelunasan (IKP).
5.Tugas bagian gudang adalah :
a. menerima barang jaminan (BJ) yang telah ditemoelkan kiter SBK bagian tengah dan luar dari
penaksir dan BKP lembar 2 dari bagian administrasi.
b.mencocokan barang jaminan (BJ) yang telah ditempelkan kiter SBK bagian tengah dan luar
BKP lembar 2.
6.Pemberi gadai menyerahkan surat bukti kredit (SBK) kepada pegawai penghitunbg sewa modal.
Pegawai ini bertugas untuk :
a. Memeriksa keabsahan surat bukti kredit (SBK) asli dari pemberi gadai , menghitung sewa
modalnya dan mencantumkannya pada badan surat bukti kredit (SBK) disertai parafnya
b. Menyerahkan kembali surat bukti kredit (SBK) yang telah dihitung sewa modalnya kepada
pemberi gadai.
7.Apabila telah sesuai Antara barang jaminan (BJ) yang diterima hari ini dengan BKP lembar 2,
selanjutnya dicatat dalam buku gudang (BG).

Prosedur pelunasan pinjaman gadai


1.Pemberi gadai menyerahkan surat bukti kredit (SBK) kepada pegawai penghitung sewa modal.
Pegawai ini bertugas untuk :
a. Memeriksa keabsahan SBK asli dari pemberi gadai, mrnghitung sewa modalnya
b. Menyerahkan kembali SBK yang telah dihitung sewa modalnyakepada pemberi gadai.
2.Pemberi gadai surat bukti kredut (SBK) kepada kasir
Kasir ini bertugas untuk : :
a. Memeriksa keabsahan surat bukti kredit (SBK) asli tentang kelengkapan datas dan
keabsahannya.
b. Menerima pembayaran dari penerima gadai (pokok pinjaman dan sewa modalnya).
c. Membubuhkan cap lunas dan memberimparaf pada badan surat bukti kredit (SBK) dan
tembusannya.
d. Mendistribusikan surat bukti kredit (SBK) tsb sbb :
1) Bagian dalam SBK disimpan dan dicatat pada laporan harian kas (LHK)
2) Badan SBK doserahkan kepada bagian administrasi dan dicatat pada buku kredit dan
pelkunasan (BK).
3) Bagiannluar diserahkan kepada pemberi gadai untuk pengambilan barang jaminan dari
penimpan/pemegang gudang sebagai dasar untuk mengeluarkan barang jaminan.
3,Tugas baguan administrasi adalah :
a. Mencatat setiap transaksi pelunasan
b. Meneruskan buku kas ke kantor kas daerah
c. Mengirim lampiran buku kas dan kas debit denbgan arsip ke kantor cabang
d. Membuat rekapitulasi pelunasan
4.Tugas bagian gudang adalah :
a. menerima tembusan SBK bagian tengah dari kasir sebagai dasar mengambil barang jaminan
yang ditebus.
c. Mencocokkan nomor tembusan luar yang diterima dari pemberi gadai dan nomor tembusan
tengah yang diterima dari kasir dengan nomor barang jaminan yang ditebus.
d. Apabila telah sesuai, menyerahkan barang jaminan kepada pemberi gadai
e. Atas dasar SBK bagian tengah dan bagian luar dicatat dalam buku gudang.

Pada dasarnya prosesdur dalam peminjaman dan pelunasan kredit gadai sangat praktis, karena
tidak memerlukan birokrasi yang panjang dan tidak melibatkan instansi lainnya. Peminjaman kredit
dengan gadai ini hanya melibatkan kembaga pegadaian dan dan biayanya relatif kecil.
E.BENTUK DAN SUBSTANSI PERJANJIAN GADAI

Ketwntuan tentang perjanjian gadai terdapat dalam Pasal 1151 KUHPerdata. Bahwa “Perjanjian
gadai harus dibuktikan dengan alat yang diperkenankan untuk membuktikan perjanjian pokoknya”.
Perjanbjian gadai dapat dilakukan dalam bentuk perjanjian tertulis, sesuai dengan perjanjian
pokoknya, yaitu perjanjian pemberian kredit. Perjanjian kredit ini dapat dilakukan dalam bentuk akta
di bawah tangan dan akta otentik.
Dalam praktiknya perjanjian gadai dilakukan dalam bentuk akta dibawah tangan yang ditanda
tangani oleh pemberi gadai dan penerima gadai. Bentuk, isi dan syarat2 nya telah ditentukan oleh
Perum Pegadaian secara sepihak.
Isi perjanjian kredit dengan jaminan barang bergerak yang ditentukan oleh Perum Pegadaian yaitu :
1. Pegadaian memberikan kredit kepada nasabah atau yang dikuasakan dengan jaminan
barang bergerak yang nilai taksiran sesuai dengan halaman depan.
2. Nasabah atau yang dikuasakan menjamin bahwa barang yang dijaminkan milik yang sah dari
nasabah dan mempunyai wewenang uantuk dijadikan jaminan utang kepada pegadaian.
3. Nasabah menjamin barang yang digadaikan tidak sedang menjadi jaminan suatu hutang,
tidak dalam sitaan, tidak dalam sengketa dengan pihak lain atau tidak berasal dari barang
yang diperoleh secara tidak sah atau melawan hukum.
4. Bila barang jaminan rusak atau hilang akan diganti sebesar 125% dari nilai taksiran setelah
dikurangi uang pinjaman dan sewa modal.
5. Apabila terjadi barang jaminan tidak dapat menutup uang pinjaman, nasabah harus
menyerahkan tambahan barang jaminan yang nilainya minimal sama dengan nilai pinjaman
ditambah sewa modal maksimum.
6. Kewajiban pemberi gadai untuk membayar uang pinjaman ditambah sewa modal.
7. Pemberi gadai dapat mengalihkan haknya, menebus atau mengulang gadai barang jaminan
kepada orang lain .
8. Pelunasan dapat dilakukan dengan cara melunasi seluruhnya, mengangsur atau mengulang
gadai.
9. Hasil penjualan barang jaminan digunakan untuk menutup pinjaman ditambah sewa modal
dan biaya lelang.
10. Apabila hasil lelang lebih rendah dari pinjaman, pemberi gadai tetap harus melunasi
selisihnya.
11. Apabila terjadi permasalahan dikemudian hari akan diselesaikan secara musyawarah
mufakat.

F.HAK DAN KEWAJIBAN ANTARA PEMBERI GADAI DAN PENERIMA GADAI

Sejak terjadinya perjanjian gadai antara pemberi dan penerima gadai, maka sejak saat itulah
timbul hak dan kewajiban para pihak yang diatur dalam Pasal 1155 KUHPerdata.

Hak penerima gadai adalah :


1. Menerima angsuran pokok pinjaman dan bunganya.
2. Menjual barang gadai, jika pemberi gadai tidak memenuhi kewajibannya.

Kewajiban penerima gadai :


1. Menjaga barang yang digadaikan se-baik2nya.
2. Tidak diperkenankan mengalihkan barabng yang digadaikan menjadi miliknya, walaupun
pemberi gadai wanprestasi (Pasal 1154 KUHPerdata).
3. Memberitahukan kepada pemberi gadai tentang pemindahan barang2 gadai (Pasal 1156
KUHPerdata)
4. Bertanggung jawab atas kerugian dan susutnya barang gadai akibat kelalaiannya (Pasal 1157
KUHPerdata).

Hak-hak pemberi gadai :


1. Menerima uang gadai dari pemberi gadai
2. Berhak atas barang gadai apabila hutang pokok, bunga dan biaya lainnya telah dilunasi.
3. Menuntuk kepsda pengadilan supaya barang gadai dijual untuk melunasi hutang2nya (Pasal
1156 KUHPerdata).

Kewajiban pemberi gadai :


1. Menyerahkan barang gadai kepada penerima gadai
2. Membayar hutang pokok dan bunganya kepada penerima gadai
3. Membayar biaya yang dikeluarkan oleh penerima gadai untuk menyelamatkan barang2
gadai (Pasall 1157 KUHPerdata).

Apabila salah satu pihak tidak melaksanakan prestasinya dengan baik, maka lembaga pegadaian
dapat memberikan somasi kepada pemberi gadai agaer dapat melaksanakan prestasinya sesuai
dengan yang dijanjikan. Apabila somasi itu telah dilakukan sebanyak 3 kali dan tidak diindahkan,
maka lembaga pegadaian dapat melakukan pelelangan terhadap barang gadai.

G.JANGKA WAKTU DAN HAPUSNYA GADAI

Jangka waktu gadai


Penentuan jangka waktu gadai diatur dengan Keputusan Direksi Perum Pegadaian yang
dijabarkan dalam Surat Edaran No. SE.16/Op.I.0021/2001 tentang petunjuk Pelaksanaan SK Direksi
No. 020/Op.I.00211/01 tentang Perubahan Tarif Sewa Modal, telah diatur tentang jangka waktu
gadai. Dalam SE tsb tidak hanya mengatur terif sewa modal tetapi juga mengatur tentang jangka
waktu kredit dan maksimum sewa modal
Pada prinsipnya jangka waktu gadai tidak berubah yaitu mininmal 15 hari dan maksimal 120
hari. Yang mengalami perubahan adalah besarnya uang pinjaman, sewa modal dan maksimum sewa
modal. Semakin besar jumlah uang pinjaman maka semakin besar sewa mkodalbnya. Tetapi semakin
kecil uabng pinjamannya maka semakin kecil pula sewa modalnya.
Pinjaman gadai ini hanya ndiperuntukkan bagi usaha kecil dan menengah, yang modal usahanya
tidak terlalu besar. Bagi pengusaha yang memerlukan biaya besar tidak cocok untuk meminjam uang
pada lembaga gadai, tetapi dapat menbgajukan permohonan pada lembaga perbankan dengan
jaminan hak tanggungan dan fidusia.

Hapusnya gadai
Ditentukan dalam Pasal 1152 KUHPerdata, bahwa ada 2 cara hapusnya hak gadai yaitu :
1. Barang gadai itu hapus dari kekuasaan pemegang gadai
2. Hilangnya barang gadai atau dilepaskan dari kekuasaan penerima gadai /surat bukti kredit

Dalam surat bukti kredit telah diatur tentang berakhirnya gadai. Salah satunya adalah jika jangka
waktu gadai telah berakhir , yaitu minimal 15 hari dan maksimal 120 hari.
Ari Hutagalung mengemukakan 5 cara hapusnya hak gadai, yaitu :
1. Hapusnya perjanjian pokok yang dijamin dengan gadai
2. Terlepasnya benda gadai dari kekuasaan penerima gadai
3. Musnahnya barang gadai
4. Dilepaskannya barang gadai secara sukarela
5. Percampuran  penerima gadai menjadi pemilik benda gadai
Perjanjian pokok dalam perjanjian gadai adalah perjanjian pinjam meminjam uang dengan
jaminan gadai.Apabila pemberi gadai telah membayar pinjamannya kepada penerima gadai, maka
sejak saat itulah hapusnya perjanjian gadai,

H.PELELANGAN BARANG GADAI

Sejak terjadinya perjanjian antara pemberi gadai dan penerima gadai, maka sejak saat itulah
timbul hak dan kewajiban para pihak. Kwwajiban pemberi gadai adalah membayar pokok pinjaman
dan bunga sesuai dengan yang ditentukan oleh penerima gadai. Didalam surat bukti kredit telah
ditentukan tanggal mulainya kredit dan tanggal jatuh temponya atau tanggal pengembalian kredit.
Di samping itu dalam surat bukti kredit telah ditentukan syarat, yaitu :
“Jika sampai dengan tanggal jatuh tempo pinjaman tidak dilunasi/diperpanjang. Maka barang
Jaminan akan dilelang pada tanggal yang sudah ditentukan”.
Tanggal jatuh tempo berbeda 20 hari dengan tanggal pelelangan. Ini dimaksudkan untuk memberi
kesempatan kepada pemberi gadai untuk melunasi pinjaman pokok dan bunga kredit. Apabila pada
tanggal pelelangan pemberi gadai tidak melaksanakan kewajibannya, maka barang jaminan akan
dilelang oleh penerima gadai. Ketentuan tentang lelang diatur dalam Pasal 1155 KUHPerdata).
Cara melakukan penjualan barang gadai adalah dilakukan dihadapan umum menurut kebiasaan
setempat dan persyaratan yang lazim. Untuk barang dagangan atau efek, maka penjualan dapat
dilakukan di tempat itu juga, asalkan dengan perantaraan 2 orang makelar yang ahli dalam bidang
itu. Tujuan penjualan di muka umum agar jumlah hutang, bunga dan biaya yang dikeluarkan dapat
dilunasi dengan hasil penjualan tsb. Apabila ada kelebihan penjualan barang di muka umum tsb,
uang sisanya diberikan kepada pemberi gadai
Di dalam praktiknya, bahwa poenerima gadai tidak memberikan teguran kepada pemberi gadai
yang lalai melaksanakan kew ajibannya. Ketentuan ini hanya terhadap benda gadai yang nilainya
kecil, tetapi jika uang gadai nilainya besar, maka terhadap pemberi gadai yang lalai diberi somasi 1
kali oleh pihak penerima gadai Apabila soimasi tidak diindahkan, maka penerima gadai dapat
melakukan pelelangan terhadap barang gadai.

Anda mungkin juga menyukai