Anda di halaman 1dari 2

MATERI HJ KE 2 : SISTEM PENGATURAN DAN SUMBER HUKUM JAMINAN

A.TEMPAT PENGATURAN HUKUM JAMINAN

Tempat pengaturan hukum jaminan dapat dibedakan menjadi 2 tempat, yaitu :


1. Di dalam Buku II KUHPerdata  merupakan kaidah2 hukum yang terdapat dan diatur dalam
Buku II KUHPerdata. Ketentuan2 hukum yang masih erat kaitannya dengan hukum jaminan
yang masih berlaku dalam Buku II KUHPerdata adalah gadai (Pasal 1150 sampai Pasal 1161)
dan hipotek (Pasal 1162 s/d 1232). Hal2 yang diatur dalam ketentuan tentang hipotek ini
meliputi :
a. Ketentuan2 umum
b. Pembukuan2 hipotek serta bentuk dan caranya pembukuan
c. Pencoretan pembukuan
d. Akibat2 hipotek terhadap pihak ketiuga yang menguasai benda yang dibebani
e. Hapusnya hipotek
f. Pegawai yang ditugaskan menyimpan hipotek, tanggung jawab mereka dan publikasi
register umum
2. Di luar KUHPerdata  merupakan ketentuan hukum yang tersebar di luar KUHPerdata.
Ketentuan2 hukum itu meliputi :
a. UU No 5 Tahun 1960 tentang Pokok2 Agraria
b. UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
c. UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia
d. UU No. 21 Tahun 1992tentang Pelayaran
e. Buku III tentang hukum benda NBW Belanda

Pembebanan hipotek hak atas tanah sudah tidak berlaku lagi, karena sudah dicabut oleh UU No.
4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, sedangkan hipotek atas kapal,laut yang besarnya 20 m kubik
ke atas dan pesawat udara masih berlaku ketentuan2 yanbg terdapat dalam KUHPerdata.

B.SISTEM PENGATURAN HUKUM JAMINAN

Sistem pengaturann hukum jaminan adalah sistem tertutup, artinya orang tidak dapat
mengadakan hak2 jaminan baru selain yang telah ditetapkan dalam UU. Sedangkan sistem
pengaturan hukum perjanjian adalah sistem terbuka, artinya orang dapat mengadakan perjanjian
mengenai apapun juga baik yang sudah ada aturannya di dalam KUHPerdata maupun yang tidak
tercantum dalam KUHPerdata.. Jenis perjanjian yang dikenal dalam KUHPerdata, seperti jual beli,
sewa menyewa, tukar menukar, pinjam meminjam uang, perjanjian kerja, kongsi dan pemberian
kuasa. Perjanjian jenis ini disebut perjanjian nominaat, yaitu dikenal dan diatur dalam KUHPerdata.
Perjanjian yang tidak diatur dalam KUHPerdata, seperti leasing, beli sewa, kontrak rahim, franchise,
dan lainnya. Perjanjian jenis ini disebut perjanjian innominaat, yaitu perjanjian yang tidak diatur
dalam KUHPerdata, tetapi dikenal di dalam praktik.
Di dalam perbandingan hukum perdata, dikenal juga sistem pengaturan yang tertutup dan
terbuka/ Sistem pengaturan hukum Romawi bersifat tertutup, artinya di dalam hukum Romawi
mengatur ketentuan hukum secara sistematis, bulat, dan lengkap di dalam sebuah kodifikasi hukum,
sehingga para hakim yang memutuskan perkara terikat pada ketentuan hukum yangbtercantum
dalam UU tsb.
Lain halnya dengan sistem hukum common law, sistem pengaturan hukumnya terbuka artinya
norma hukum yang adil dan benar dapat ditemukan dalam perkara yang diadilki berdasarkan fakta2
dalam perkara tsb dengan berpedoman pada apa yang dirasakan adil dalam setiasp perkara.
3.SUMBER HUKUM JAMINAN

Sumber hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu


1. Sumber hukum materiil  merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum,
misalnya hubungan sosial, kekuatan politik, situasi sosial ekonomi tradisi, hasil penelitian
ilmiah dan keadaan geografis.
2. Sunmber hukum formal  merupakan tempat memperoleh kekuatan hukum.Ini berkaitan
dengan bentuk atau cara yang menyebabkan hukum formal berlaku, misalnya UU, perjanjian
antar negara, yurisprudensi dan kebiasaan.

Sunber hukum formal dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu sumber hukum formal tertulis
dan tidak tertulis. Dengan demikian sumber hukum jaminan dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Sumber hukum jaminan tertulis  adalah tempat ditemukannya kaidah2hukum jaminan
yang berasal sumber tertulis. Umumnya terdapat di dalam peraturan per UU-an, traktat dan
yurisprudensi.
2. Sumber hukuj jaminan tidak tertulis  adalah tempat ditemukannya kaidah hukum jaminan
yang berasal dari sumber tidak tertulis, seperti yang terdapat dalam hukum kebiasaan.

Yang menjadi sumber hukum jaminan tertulis adalah :


1. Buku II KUHPerdata (Pasal 1150 sd 1160)
2. Kitab UU Hukum Dagang (KUHD)
3. UU No. 5 Tahun 1960 tentang Pokok2 Agraria
4. UU No. 4 Tahun 1996 tentang hak Tanggungan
5. UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.
6. Pasal 49 UU No, 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran

Anda mungkin juga menyukai