Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Jantung Koroner (PJK) sekarang ini dinilai sebagai suatu

problema utama yang serius di negara maju maupun negara berkembang.

Angka kejadian PJK terus meningkat dari waktu ke waktu. PJK masih

merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada orang dewasa di

Eropa dan Amerika Utara. Setiap tahun, di Amerika hampir 500.000 orang

meninggal karena penyakit jantung iskemik. Di Asia dan Afrika, telah terjadi

kecenderungan peningkatan kasus dan kematian akibat PJK. Di Singapura dan

Malaysia, angka kejadian telah meningkat dari yang tidak bermakna menjadi

penyebab 10 % seluruh kematian (Dinie, 2008 ; Schoen, 2010).

Prevalensi penyakit jantung di masyarakat Indonesia terus meningkat.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, penyakit

jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Prevalensi secara

nasional mencapai 7,2%. Kematian akibat penyakit jantung, hipertensi dan

stroke mencapai 31,9% sedangkan angka kematian karena penyakit

kardiovaskular di rumah sakit sekitar 6-12% (Depkes, 2014).

Faktor-faktor risiko yang menyebabkan PJK antara lain umur, jenis

kelamin, ras, geografis, keadaan sosial, kolesterol, hipertensi, merokok,

diabetes, obesitas, kurang exercise, diet, perilaku dan kebiasaan lainnya, serta

stres dan genetik (World Heart Federation, 2014). Jadi salah satu penyebab
2

terjadinya PJK adalah hiperlipidemia yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol total. Kolesterol total adalah akumulasi dari HDL, LDL serta VLDL.

Low density lipoprotein (LDL) atau orang awam biasa menyebutnya

dengan sebutan “Lemak jahat” dikarenakan jumlah lemaknya yang banyak dan

sifatnya yang lebih mudah menempel pada dinding pembuluh darah. Hal

tersebut dapat menimbulkan plak, dalam waktu yang lama akan menimbulkan

penyempitan dinding pembuluh darah, sehingga peredaran darah terganggu

(Kathryn, 2013).

Indonesia adalah negara agraris yang secara geografis memiliki iklim yang

baik untuk pertanian dan perkebunan, khususnya di pulau Jawa. Hal tersebut

yang menjadikan perkebunan misalnya stroberi, apel dan jeruk sebagai sektor

andalan, sehingga ketersediaannya cukup dan mudah didapatkan untuk

dikonsumsi.

Buah Stroberi dikenal sebagai buah yang dapat menurunkan kadar

kolesterol LDL (low density lipoprotein). Stroberi kaya akan antioksidan

seperti vitamin C, polyphenol, flavonoid dan antosianin yang berfungsi untuk

mencegah oksidasi LDL agar tidak terjadi penumpukan plak di dalam

pembuluh darah arteri (Zheng, 2007). Stroberi juga berperan sebagai

antioksidan guna menurunkan kadar kolesterol serum dan mencegah

terjadinya aterosklerosis (Freytag, 2011). Buah Stroberi juga berfungsi untuk

menjaga kesehatan organ lain seperti liver dan ginjal.

Penyakit jantung koroner dapat menyerang semua kalangan, menyangkut

besardan dan mahalnya obat serta biaya yang harus dikeluarkan untuk
3

mengobati PJK, maka peneliti ingin mengungkapkan tentang pemanfaatan

stroberi pada PJK melalui penelitian ini

Penelitian tentang pemanfaatan buah stroberi untuk diet alternatif guna

menurunkan kolesterol masih tergolong sedikit jumlahnya, sehingga sumber

informasinya juga tergolong minim. Hal ini membuat peneliti melakukan

penelitian untuk menambah khazanah karya tulis ilmiah tentang penggunanaan

dan pemanfaatan buah stroberi untuk kesehatan di Indonesia.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik dan ingin mengkaji lebih jauh

tentang pemanfaatan jus buah stroberi (Fragaria x anannasa) terhadap kadar

kolesterol total tikus jantan yang diberi diet aterogenik.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pemberian jus buah stroberi (Fragaria x anannasa)

terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus jantan yang diberikan diet

aterogenik ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Membuktikan pengaruh pemberian diet aterogenik untuk meningkatkan

kadar kolesterol total dan pengaruh jus buah stroberi untuk menurunkan

kadar kolesterol total pada tikus yang diberikan diet aterogenik.

2. Tujuan Khusus

a. Membuktikan apakah ada peningkatan kadar kolesterol total tikus jantan

yang diberikan diet aterogenik.


4

b. Membuktikan apakah ada penurunan kadar kolesterol total pada tikus

jantan aterogenik yang diberikan diet jus buah stroberi (Fragaia x

annanasa).

c. Mengukur hasil penurunan kadar kolesterol total pada tikus aterogenik

yang diberikan diet jus buah stroberi (Fragaria x anannasa) dengan

cara melihat perbedaan angka kolesterol total pada tiap kelompok.


5

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat bagi masyarakat

Menambah Informasi dan pengetahuan bagi masyarakat tentang manfaat dari

buah stroberi (Fragaria x anannasa) sebagai alternatif untuk menurunkan

kolesterol total.

2. Manfaat bagi institusi terkait

Menambah referensi penelitian khususnya mengenai pemberian jus buah

stroberi (Fragaria x anannasa) terhadap penurunan kadar kolesterol total

tikus jantan yang diberikan diet aterogenik.

3. Manfaat bagi peneliti

a. Menambah pengetahuan tentang pengaruh kadar kolesterol total pada

kesehatan.

b. Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang pemberian jus buah

stroberi (Fragaria x anannasa) dalam menurunkan kadar kolesterol

total tikus jantan yang diberikan diet aterogenik.

4. Manfaat bagi ilmu pengetahuan

a. Sebagai sumber ilmu pengetahuan mengenai pengaruh kadar kolesterol

total dan hubungannya dengan diet aterogenik.

b. Menambah referensi bidang pengetahuan kesehatan masyarakat tentang

pengaruh buah stroberi (Fragaria x anannasa) dalam menurunkan

kadar kolesterol total tikus jantan yang diberikan diet aterogenik.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai