Anda di halaman 1dari 5

1

PRINSIP EVALUASI DAN ALAT EVALUASI ( TES & NON TES)

KELOMPOK 2
Moh. Aufani
Fakultas Tarbiyah IAIN Madura
Email: mohaufany@gmail.com
Abstrak:
Dalam pengertiannya evaluasi ialah suatu kegiatan yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi tentang kinerja sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan jalan
pintas yang tepat dalam mengambil keputusan. Semua kegiatanbelajar
mengajar memerlukan kegiatan evaluasi. Maka dari itu tidak cukup
kiranya hanya memahami evaluasi dari pengertiannya saja,
pengetahuan tentang kegiatan evaluasi juga harus memahami tentang
beberapa prinsip evaluasi dan juga alat evalausi yang mencakup tes
dan non tes. Dan dengan hal itu maka dalam tulisan ini akan sedikit
menjelaskan tentang prinsip dan alat evaluasi yang telah di singgung
diatas tadi.
Kata kunci: Prinsip Evaluasi, Alat-Alat Evaluasi, Tes dan Non Tes
Abstract:

In the sense of evaluation is an activity that aims to gather


information about the performance of something, which then
information is used to determine the right shortcut in making
decisions. All teaching and learning activities require evaluation
activities. Therefore it is not enough to just understand the evaluation
of the meaning alone, knowledge of evaluation activities must also
understand about some of the principles of evaluation and also
evaluation tools that include tests and non-tests. And with that, in this
paper we will explain a bit about the principles and evaluation tools
mentioned above.

Keywords: Evaluation Principles, Evaluation Tools, Tests and Non-


Tests
2

PENDAHULUAN
Dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan meggunakan berbagai macam
model-model pembelajaran yang hal itu di tujukan untuk meningkatakan minat dan
bakat peserta didik serta berbagai macam aktivitas lain termasuk juga hasil
pembelajaran. Dan untuk mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah di lakuakan,
maka harus di lakukan evalauasi.
Dalam mengetahui hasil dari pembelajaran dengan evaluasi, pengukurannya
biasanya menggunakan tehnik tes. Karena keduanya erat kaitannya antara satu sama
lain. Dan juga di ebabkan tehnik tes tersebut sering di gunakan para pendidik dalam
mengukur kemampuan dan potensi peserta didik. Seperti yang kita tau bahwa saat ini
dalam dunia pendidikan lebih meningkatkan kualitas, degan hal itu maka dalam
proses evaluasi yaitu penilaian menjadi hal yang penting dan tidak bisa dipisahkan.
Kegiatan evaluasipun tidak akan sempurna tampa dilengakapi degan
pemahaman tentang berbagai prinsip dan juga alat evaluasi. Kurang tersedianya alat
evaluasi juga menjadi suatu masalah yang sering terjadi yang akan menghalangi
bahkan menggagalkan kegiatan evaluasi. Maka dari itu dalam kegiatan evaluasi para
tenaga kependidikan harus bisa memenuhi ketersediaan berbagai alat rvaluasi untuk
menunjang keberhasilan kegiatan evaluasi tersebut.1

PEMBAHASAN
Prinsip Evaluasi
Dalam melakukan kegiatan evaluasi haruslah bertumpu pada beberapa prinsip
evaluasi. Hal ini untuk dapat memperileh hasil yang maksimal dari kegiatan tersebut.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain: 1. Kontinuitas. artinya bahwa kegiatan evaluasi
tidak boleh di lakukan hanya sekali. Hali ini dikarenakan pembelajaran itu sendiri
sifatnya terus menerus atau berkelanjutan. Jadi kegiatan evaluasinya juga harus di
lakukan secara terus manerus, 2. Komprehensip. artinya guru dalam melakukan suatu
kegiatan evaluasi terhadap suatu objek, maka guru tersebut harus mengambil semua
objek tersebut untuk di evaluasi, 3. Adil dan objrktif. Adil disini dimaksudkan
seorang guru tidak boleh pilih kasih terhadap peserta didik yang lain. Dan juga
bertindak apa adanya akan kemampuan peserta didiknya, 4. Kooperatif. Dalam
melakukan kegiatan evaluasi semua aspek dalam pendidikan harus diikut sertakan
dengan melakukan kerja sama, 5. Praktis. Kegiatan evaluasi harusnya dilakukan
dengan cara yang mudah, hal ini dimaksudkan agar antara pendidik dan peserta didik
tidak kesulitan.2
Dari bebrapa prinsip evaluasi di atas sebenarnya ada satu prinsip yang umum
dan penting dalam kegiatan evaluasi itu sendiri, prinsip umum tersebut adalah
adanya trigulasi atau hubungan erat tiga komponen, yaitu: a. Tujuan pembelajaran, b.
Kegiatan pembelajaran atau KBM, dan c. Evaluasi itu sendiri.

1
Wawan Nur Kancana, Sunartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1983, hlm., 8-9
2
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT. Persada Rosdakarya, 2017,hlm., 30-31
3

Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan erat tiga komponen atau yang
disebut juga triangulasi yang pertama adalah hubungan antara tujuan dan KBM. Guru
harus merancang proses pembelajaran yang nantinya akan menjadi rencana
pembelajaran dengan mengedepankan tujuan yang hendak di capai. Kedua hubungan
antara tujuan dan evaluasi. Sperti yang kita tau bahwa evaluasi merupakan alat ukur
untuk bisa mengetahui tujuan yang telah direncanakan. Maka dalam menyusun alat
evaluasi di haruskan bertumpu pada tujuan yang hendak dicapai tadi. Ketiga
hubungan antara KBM dan evaluasi. Dalam hal ini antara penyusunan alata evaluasi
dan KBM sama-sama mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Dan hal itu juga
harus di sesuaikan pada KBM yang di laksanakan.3

Alat-Alat Evaluasi
Secara umum alat adalah sesuatu yang digunakan untuk memudahkan
seseorang dalam melakukan suatu kegiatan atau tugas. Atau bisa disebut cara
mencapaian tujuan degan lebih efektif dan efisien. Degan pengertian itu suatu alat
evaluasi dikatakan baik apabila dapat mampu mengevaluasi sesuatu dengan hasil
seperti keadaan yang dievaluasi.4
Dalam melakukan kegiatan evaluasi sehingga kegiatan tersebut dapat
memperoleh hasi yan optimal maka harus juga memperhatikan alat evaluasi. Seperti
yang dikatakan diatas bahwa Kurang tersedianya alat evaluasi juga menjadi suatu
masalah yang sering terjadi yang akan menghalangi bahkan menggagalkan kegiatan
evaluasi. Maka dari itu dalam kegiatan evaluasi para tenaga kependidikan harus bisa
memenuhi ketersediaan berbagai alat rvaluasi untuk menunjang keberhasilan kegiatan
evaluasi tersebut.
Alat evaluasi ada bebagai macam seperti observasi, tes, skala, kuisioner dan
lain sebagainya. Namaun dalam hal evaluasi hasi belajar biasanya lebih sering
menggunakan tes. Dalam bahasan ini alat evaluasi akan di fokuskan hanya pada tes
dan non tes sebagai salah satu alat evaluasi yang cukup mudah dilakukan.
Yang pertama adalah Tes. Tes disini adalah alat evaluasi yang standart dan
objektif yang dapat digunakan dengan mudah dalam mengukur dan membandingakan
beberapa aspek yang dimiliki suatu individu. Tehnik tes ini juga dapat digunakan
secara meluas. Tes juga bisa diartikan sebagai suatu cara untuk mengadakan suatu
penilaian yang dilakuakan dengan memberika tugas kepada individu peseeta didik
atau kelompok untuk dikerjakan. Ada beberapa istilah tes yang harus kita ketahui. a.
Tes. Adalah prosedur yang dilakukan untuk mengukur peserta didik, b. Testing,
adalah waktu dilaksanakannya tes, c. Testee. Adalah orang atau responden yanf
mengikuti tes, dan d. Tester. Adalah orang yang mngetes. Tes juga mempunyai fungsi
yaitu: sebagai pengukur tingkat penguasaan terhadap materi dan sebagai penentu
kedudukan atau peringkat siswa dala kelompok.
Tes memiliki berbagai macam. Antara lain: Tes berdasarkan fungsinya. Yaitu: tes
sleksi, tes awal, tes akhir, tes diagnostik, tes formatif, dan tes surmatif. Tes

3
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013, hlm., 38-39
4
Ibid.,hlm., 40
4

berdasarkan jumlah orangnya. Yaitu: tes individu, tes kelompok. Tes berdasarkan
waktu yang disediakan. Yaitu: power test. Tes yang waktunya tidak terbatas, speed
test. Tes yang waktunya dibatasi. Tes berdasarkan bentuk responnya. Yaitu: verbal
test dan nonverbal test. Tes berdasarkan pengajuan pertanyaan. Yaitu: tes tulis dan
tes lisan.5
Suatu tes untuk bisa diketahui baik atau tidaknya sebagai alat pengukur
diharuskan memenuhi beberapa syarat tes antara lain; a) validitas (tepat mengukur
apa yang diukur, b) reliabilitas (dapat dipercaya), c) objektifitas (apa adanya), d)
prakitikabilitas (mudah dilaksanakan), e) ekonomis ( tidak mengeluarkan banyak
biaya).
Dari beberapa penjelasan mengenai tes, maka dapat di katakan bahwa tes
merupakan suatu teknik dalam alat evaluasi yang lebih mengedepankan aspek
koognitif dan sering di gunakan oleh guru untuk mengukur kmampuan siswanya
berupa tugas yang harus dikerjakan oleh suswanya.
Yang kedua non tes. Non tes berbeda dengan tes. Jika teknik tes lebih
mengedepankan aspek kognif, maka teknik non tes lebih mengedepankan afektif dan
psikomotorik. Dengan hal itu nontes merupakan tehnik pengadaan penilaian dengan
tidak melakukan atau menggunakan tes. Tapi lebih menggunakan kepribadian
individu secara keseluruhan seperti sikap, sifat, sosial, tingkah laku, ucapan, riwayat
hidup dan sebagainya.6
Ada beberapa golongan dalan nontes antara lain: A. skala bertingkat (rating
scale). Nilai yang berbentuk angka. B. koesioner (angket). Adalah daftar pertanyaan
yang harus dijawab oleh seseorang. Koesioner mempunyai berbagai macam yang di
bagi dalam beberapa kategori, antara lain: 1) dari segi persiapan. Yaitu: koesioner
langsung, dan koesioner tidak langsung, 2) dari segi cara menjawab, yaitu: koesioner
terbuka dan koesioner tertutup. C. Daftar cocok (chek list). Adalah deretan
pertanyaan. D. Wawancara (interview). Adalah metide tanya jawab. Wawancara bisa
di lakukan degan dua cara, yaitu: wawancara bebas dan wawancara terpimpin. E.
Pengamatan (observasi). Adalah suatu kegiatan menelitu atau mengamati serta
mencatat secara sistematis. Observasi dibagi pada beberapa macam, di antaranya:
observasi partisipan, observasi sistematik, observasi eksperimental. F. Riwayat hidup.
Tehnik dengan melihat gambaran kehidupan seseorang yang telah dilewati selama
hidupnya dengan cara mencari tau tentang kpribadian, sikap, dan kebiasaan dari
seseorang tersebut. Selain cara diatas, ada juga cara yang lain,yaitu: studi kasus (Case
Study), catatan insedental atau peristiwa singkat(Anectodal Record), sosiometri, dan
inventori kepribadian.7
Dari beberapa penjelasan diatas mengenai tehnik non tes bisa di sebut bahwa
tehnik nontes merupakan tehnik pegadaan penilaian yang tidak menggunakan tes
tetapi lebih mengedapankan pada ranah afektif dan psukomotorik seseorang yang
mencakup kepribadian, sikap, dan tingkah laku secara menyeluruh.

5
H. Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, Malang: UIN Maliki Press, 2010, hlm., 53-57
6
H. Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, Malang: UIN Maliki Press, 2010, hlm., 61
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013, hlm., 41
5

KESUMPULAN
Suatu kegiatan evaluasi tidak akan berjalan dengan baik tampa pemahan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan evaluasi tersebut. Seperti pemahaman
tentang prinsip evaluasi dan penyusunan alat evaluasi yang dibagi menjadi tes dan
non tes. tes merupakan suatu teknik dalam alat evaluasi yang lebih mengedepankan
aspek koognitif dan sering di gunakan oleh guru untuk mengukur kmampuan
siswanya berupa tugas yang harus dikerjakan oleh suswanya. Sedangkan nontes bisa
di sebut bahwa tehnik nontes merupakan tehnik pegadaan penilaian yang tidak
menggunakan tes tetapi lebih mengedapankan pada ranah afektif dan psukomotorik
seseorang yang mencakup kepribadian, sikap, dan tingkah laku secara menyeluruh.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zaenal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT. Persada Rosdakarya, 2017
Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2013
H. Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, Malang: UIN Maliki Press, 2010
Kancana Wawan Nur, Sunartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional,
1983

Anda mungkin juga menyukai