Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana” Volume 5 no 3, April 2019.

ISSN : 2541-5387

HUBUNGAN ANTARA SIKLUS MENSTRUASI, LAMA MENSTRUASI,


KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN POLA AKTIVITAS SEHARI-
HARI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA
PUTRI DI MA ROUDLOTUT THOLIBIN WILAYAH
KERJA PKM PURWOSARI KOTA METRO
TAHUN 2019

Yossinta Salindri
Akademi Kebidanan Wira Buana
yossintasalindri@gmail.com

Anemia adalah suatu penurunan masa sel darah merah, atau total hemoglobin secara lebih
cepat, kadar hemoglobin normal pada wanita sudah menstruasi adalah 12,0 gr/dl dan untuk
wanita hamil 11,0 gr/dl. 53,7% - 56% angka kejadian anemia terjadi di Negara-negara
berkembang. Di MA Roudlotut Tholibin terdapat 12,75 % remaja yang mengalami anemia di
tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Antara Siklus
Menstruasi, Kebiasaan Sarapan Pagi, Lama Menstruasi, Dan Pola Aktivitas Sehari-Hari
Dengan Kejadian Anemia pada remaja putri.
Jenis penelitian ini adalah analitik, subjek penelitian yaitu 115 remaja putri di MA
Roudlotut Tholibin tekik sempling menggunakan teknik quota sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pemeriksaan hemoglobin dengan Hb Digital.
Rumus yang digunakan yaitu univariat dan bivariat menggunakan chi square.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 115 remaja putri terdapat 36 remaja
putri (31,3 %) remaja putri dengan anemia, mayoritas remaja putri mempunyai siklus
menstruasi 21 hari yaitu 44 remaja putri (38,3%), terdapat 83 remaja putri (71,2%) yang lama
menstruasinya > 7 hari, serta mayoritas remaja putri tidak melakukan sarapan pagi yaitu
sebanyak 83 remaja putri (72,1%), dan terdapat sebanyak 90 remaja putri (78,3 %) yang aktif
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, les, dan organisasi. Dari hasil penelitian pembahasan
tidak terdapat hubungan siklus menstruasi dengan anemia dengan p value (0,169) >  (0,05),
terdapat hubugan antara lama menstruasi dengan anemia dengan p value (0,044) <  (0,05)
dan OR 2,605, terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dengan anemia dengan P
value (0,004) <  (0,0)5 dan OR 3,318, serta terdapat hubungan antara aktivita sehari-hari
dengan anemia dengan P value (0,042) <  (0,05) dan OR 0,394.
Disarankan kepada remaja agar aktif mengikuti kegiatan penyuluhan, aktif mencari
informasi tentang kesehatan dan makanan bergizi serta diharapkan remaja mengkosumsi
tablet tambah darah saat menstruasi minimal 1 kali dalam seminggu, dan juga diharapkan
untuk dapat meningkatkan kesadaran diri untuk lebih mengetahui tanda-tanda anemia.
Kata Kunci : Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi, Kebiasaan Sarapan Pagi, Aktivitas
Sehari – Hari, Kejadian Anemia Remaja Putri

Yossinta Sailindri : Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi, Kebiasaan Sarapan
Pagi Dan Pola Aktivitas Sehari-hari Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri 1
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana” Volume 5 no 3, April 2019. ISSN : 2541-5387

PENDAHULUAN dinyatakan mengalami anemia bila kadar


Remaja menurut varney adalah haemoglobin (Hb) kurang dari 11 g/dl
usia 11 sampai 21 tahun remaja (anak usia 6 tahun) atau kurang dari 12
merupakan suatu masa terjadinya g/dl (anak usia > 6 tahun dan wanita
peningkatan energi dan nutrien yang dewasa). Di Amerika Serikat, terjadi 2% -
berarti, yang sepantasnya masalah nutrien 10% angka kejadian anemia remaja.
ini mendapat perhatian khusus oleh bidan Sedangkan angka kejadian anemia pada
yang peduli pada wanita muda ini. Remaja remaja putri di negara-negara berkembang
menjadi tanda periode siklus kehidupan sekitar 53,7% - 56% dari semua remaja
yang mempunyai kebutuhan nutrisi putri, anemia sering menyerang remaja
tertinggi dan periode pertumbuhan fisik putri disebabkan karena keadaan stress,
kedua yang terjadi selama tahun pertama haid, atau terlambat makan. Diperkirakan
kehidupan (Varney, 2007). 25 persen remaja Indonesia mengalami
Definisi remaja menurut WHO anemia. Meski tidak menular namun
adalah periode usia antara 10-19 tahun, anemia sangat berbahaya karena akan
sedangkan Perserikatan Bangsa Bangsa mempengaruhi derajat kesehatan calon
(PBB) mendefinisikan remaja sebagai bayinya kelak. (WHO, 2010).
kaum muda yang berusia antara 15-24 Anemia pada remaja menyumbang
tahun, sementara itu menurut The Health dalam terjadinya anemia pada ibu hamil.
Resources and Services Administrations faktor penyebab anemia pada remaja yaitu
Guildelines Amerika Serikat, rentang usia kehilangan darah yang disebabkan oleh
remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi perdarahan menstruasi, kurang zat besi
menjadi 3 tahap yaitu, remaja awal 11- 14 dalam makanan yang dikonsumsinya,
tahun, remaja menengah 15 - 17 tahun, dan penyakit kronis yang dialami, pola hidup
remaja akhir 18 – 21 tahun (Kesehatan remaja putri berubah yang semula serba
Reproduksi Remaja dann Wanita, 2013). teratur menjadi kurang teratur misalnya
Berdasarkan kriteria WHO (2008), sering kurang tidur dan terlambat makan,
tingginya angka kejadian anemia di dan ketidakseimbangan aktifitas dengan
sekolah merupakan suatu masalah asupan gizi yang dikonsumsi remaja
kesehatan tingkat berat (> 40 %), tersebut.
Berdasarkan kriteria World Health Anemia pada remaja berdampak
Organization (WHO), seseorang terhadap kemampua kognitif yaitu

Yossinta Sailindri : Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi, Kebiasaan Sarapan
Pagi Dan Pola Aktivitas Sehari-hari Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri 2
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana” Volume 5 no 3, April 2019. ISSN : 2541-5387

kemampuan berkonsentrasi terhadap suatu Aktivitas Sehari-Hari Dengan Kejadian


rangsangan dari luar, memecahkan Anemia di MA Roudlotut Tholibin di
masalah, mengingat suatu kejadian yang Wilayah Kerja PKM Purwosari Kota
telah lalu, memahami lingkungan fisik dan Metro Tahun 2019.
sosial termasuk sosial termasuk dirinya
METODE
sendiri. Anemia pada ibu hamil dapat
Metode penelitian ini adalah
berdampak pada meningkatnya angka
survey analitik, subjek penelitian yaitu 115
kejadian anemia pada ibu hamil yang di
remaja putri di MA Roudlotut Tholibin
sebabkan karena KEK, perdarahan setelah
teknik sampling menggunakan teknik
persalinan, dan melahirkan Bayi Berat
quota sampling. Pengumpulan data
Lahir Rendah.
menggunakan kuesioner dan pemeriksaan
Tujuan dalam penelitian ini adalah
hemoglobin dengan Hb Digital. Rumus
untuk mengetahui Hubungan Antara
yang digunakan yaitu univariat atau
Siklus Menstruasi, Kebiasaan Sarapan
distribusi frekuensi, dan bivariat
Pagi, Lama Menstruasi, Dan Pola
menggunakan chi square.

HASIL PENELITIAN
Univariat Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Lama Menstruasi Remaja
Tabel 4.1 Putri di MA Roudlotut Tholibin Kota Metro
Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia Pada Tahun 2019
Remaja Putri di MA Roudlotut Tholibin Kota
Metro Tahun 2019
Lama
No F %
menstruasi
No Anemia F % 1. ≤ 7 hari 32 27,8 %
1. Aemia 36 31,3 % 2. > 7 hari 83 72,2 %
2. Tidak anemia 79 68,7 %  115 100%
 115 100 %
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Sarapan Pagi
Tabel 4.2 Remaja Putri di MA Roudlotut Tholibin kota
Distribusi Frekuensi Siklus Menstruasi Remaja Metro Tahun 2019
Putri di MA Roudlotut Tholibin Kota Metro
Tahun 2019
Kebiasaan
No F %
sarapan
Siklus
No F % 1. Sarapan 32 26,9 %
menstruasi 2. Tidak Sarapan 83 72,1 %
1. 21 hari 44 38,3 %
2. 28 hari  115 100%
43 37,4 %
3. ≥ 35 hari 28 24,3 %
 115 100 %

Yossinta Sailindri : Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi, Kebiasaan Sarapan
Pagi Dan Pola Aktivitas Sehari-hari Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri 3
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana” Volume 5 no 3, April 2019. ISSN : 2541-5387

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Aktivitas Sehari-Hari
Remaja Putri di MA Roudlotut Tholibin Kota
Metro Tahun 2019

No Aktivitas F %
1. Aktif 90 78,3 %
2. Pasif 25 21,7%
 115 100 %

Analisa Bivariat

Tabel 4.6
Hubungan antara Siklus Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di MA Roudlotut
Tholibin Wilayah Kerja PKM Purwosari Kota Metro Tahun 2019

Anemia Remaja Putri


Siklus Tidak Total x2 x2 P
Anemia
Mestruasi Anemia hitung tabel value
n % N % N %
21 hari 11 25,0 33 75,0 44 100
28 hari 18 13,5 25 58,1 43 100 3,198 5,991 0,169
≥ 35 hari 7 25,0 21 75,0 28 100
 36 31,3 79 68,7 115 100

Tabel 4.7
Hubungan antara Lama Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di MA Roudlotut
Tholibin Wilayah Kerja PKM Purwosari Kota Metro Tahun 2019

Anemia Remaja Putri


Tidak Total
Lama Anemia x2 x2 P
Anemia OR
Menstruasi hitung tabel Value
%
N % N N %

< 7 hari 15 46,9 17 53,1 32 100


4,78 3,841 0,044 2,605
˃ 7hari 21 25,3 62 74,7 83 100
 36 31,3 79 68,7 115 100

Yossinta Sailindri : Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi, Kebiasaan Sarapan
Pagi Dan Pola Aktivitas Sehari-hari Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri 4
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana” Volume 5 no 3, April 2019. ISSN : 2541-5387

Tabel 4.8
Hubungan antara Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di MA
Roudlotut Tholibin Wilayah Kerja PKM Purwosari Kota Metro Tahun 2019

Anemia Remaja Putri


Tidak Total
Kebiasaan Anemia x2 x2 P
Anemia OR
sarapan Pagi hitung tabel Value
%
N % N N %

Sarapan 17 53,1 15 46,9 32 100


9,558 3,841 0,004 3,318
Tidak Sarapan 19 22,9 64 77,1 83 100
 36 31,3 79 68,7 115 100

Tabel 4.9
Hubungan antara Aktivitas Sehari-Hari dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di MA Roudlotut
Tholibin Wilayah Kerja PKM Purwosari Kota Metro Tahun 2019

Anemia Remaja Putri


Tidak Total
Aktivitas Anemia x2 x2 p
Anemia OR
Sehari-hari hitung tabel value
%
N % N N %

Aktif 24 26,7 66 73,3 90 100


4,196 3,841 0,042 0,394
Pasif 12 48,0 13 52,0 25 100
 36 31,3 79 68,7 115 100

PEMBAHASAN Dari hasil pengolahan data


Hubungan antara Siklus Menstruasi diketahui dari hasil uji statistik
dengan Kejadian Anemia pada Remaja menggunakan uji chi square dengan
Putri di MA Roudlotut Tholibin tingkat kepercayaan 95%  0,05 dan dk=2
Wilayah Kerja PKM Purwosari Kota didapatkan nilai 2hitung 2
(3,198)< tabel (5,991),

Metro Tahun 2019 dan dengan P value=0,619 > α 0,05 artinya


Dari hasil pengolaan data diketahui terdapat hubungan antara siklus menstruasi
bahwa distribusi frekuensi kejadian dengan kejadian anemia pada remaja putri
anemia berdasarkan siklus menstruasi di di MA Roudlotut Tholibin wilayah kerja
MA Roudlotut Tholibin Metro Tahun 2019 PKM Purwosari Kota metro Tahun 2019.
dari 115 responde, mayoritas responden Hasi penelitian ini memiliki
mempunyai siklus menstruasi 21 hari ketidak sesuaiaan dengan teori Kusmiran
sebanyak 44 remaja putri (38,3%). (2013), yang menyatakan bahwa siklus
menstruasi merupakan salah satu penyebab

Yossinta Sailindri : Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi, Kebiasaan Sarapan
Pagi Dan Pola Aktivitas Sehari-hari Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri 5
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana” Volume 5 no 3, April 2019. ISSN : 2541-5387

terjadinya anemia pada remaja putri. Penelitian ini juga memiliki


karena pada saat menstruasi endometrium kesesuaiian dengan teori Adriani &
( selaput rahim ) di luruhkan sehingga Bambang (2012) yang menyatakan bahwa,
timbul perdarahan, dan hormon – hormon jelas terdapat hubungan antara menstruasi
ovary yang berada pada kadar rendah. dengan anemia karena setiap bulan remaja
putri mengalami menstruasi, remaja putri
Hubungan antara Lama Menstruasi
yang mengalami menstruasi yang banyak
dengan Kejadian Anemia pada Remaja
selama lebih dari 5 hari dikhawatirkan
Putri di MA Roudlotut Tholibin
akan kehilangan zat besi (membutuhkan
Wilayah Kerja PKM Purwosari Kota
zat besi pengganti) lebih banyak dari pada
Metro Tahun 2019
remaja putri yang mengalami menstruasi 3
Dari hasil pengolaan data diketahui
hari dan sedikit. Dan menurut teori
bahwa distribusi frekuensi kejadian
Briawan (2014, 26) kehilangan darah
anemia berdasarkan lama menstruasi di
dalam priode yang lama dan banyak saat
MA Roudlotut Tholibin Metro Tahun 2019
menstruasi akan meningkatkan insidensi
dari 115 responden mayoritas responden
kejadian anemia pada remaja itu sendiri.
memiliki lama menstruasi > 7 hari yaitu
Sehingga dapat disimpilkan bahwa
sebanyak 83 remaja putri (72,2%).
kehilangan zat besi yang berkelanjutan
Dari hasil uji statistik
pada wanita menstruasi akan memperbesar
menggunakan uji chi square dengan
faktor resiko wanita mengalami anemia
tingkat kepercayaan 95%  0,05 dan dk=1 karena pada saat menstruasi terjadi
didapatkan nilai 2hitung (4,78)>2tabel (3,841), kehilangan zat besi, semakin banyak dan
dengan P value=0,044 <  0,05 artinya lama kehilangan darah maka semakin
terdapat hubungan antara lama menstruasi banyak zat besi yang hilang dan jika hal
dengan kejadian anemia pada remaja putri tersebut terjadi terus menerus maka akan
di MA Roudlotut Tholibin wilayah kerja terjadi anemia. Oleh karena itu pada saat
PKM Purwosari Kota metro Tahun 2019. menstruasi remaja sangat membutuhkan
Dengan OR 2,605 yang artinya remaja banyak zat besi, minimal konsumsi tablet
putri yang lama menstruasi > 7 hari tambah darah sekali dalam seminggu pada
mempunyai peluang 2,605 kali lebih saat haid. Selain itu perlu mengimbangi
beresiko menderita anemia dibandingkan dengan konsumsi makanan bergizi dengan
dengan remaja yang lama menstruasi < 7 mengkonsumsi makanan yang beragam
hari. dalam menu sehari - hari.

Yossinta Sailindri : Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi, Kebiasaan Sarapan
Pagi Dan Pola Aktivitas Sehari-hari Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri 6
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana” Volume 5 no 3, April 2019. ISSN : 2541-5387

Hubungan antara Kebiasaan Sarapan yang kurang bergizi seperti gorengan,


Pagi dengan Kejadian Anemia pada coklat, permen, dan es. Sehingga makanan
Remaja Putri di MA Roudlotut Tholibin yang beraneka ragam tidak dikonsumsi.
Wilayah Kerja PKM Purwosari Kota Remaja sering makan di sekolah bersama
Metro Tahun 2019 teman-teman, sehingga waktu makan tidak
Dari hasil pengolaan data diketahui teratur, akibatnya mengganggu system
bahwa distribusi frekuensi kejadian pencernaan (gangguan maag atau nyeri
anemia berdasarkan kebiasaan sarapan lambung). Selain itu remaja sering tidak
pagi di MA Roudlotut Tholibin Metro makan pagi karena tergesa-gesa
Tahun 2019 dari 115 responden yang beraktivitas sehingga mengalami lapar dan
mayoritas responden tidak memiliki lemas, kemampuan menangkap pelajaran
kebiasaan sarapan pagi yaitu sebanyak 83 menurun, semangat belajar menurun,
remaja putri (72,2%). keluar kringat dingin, kesadaran menurun
Hasil pengolaan data didapatkan sampai pingsan. Hasil penelitian ini juga
hasil uji statistik menggunakan uji chi memiliki kesesuaian dengan teori
square dengan tingkat kepercayaan 95%  Hasdianah, Siyoto, & yuli (2014:130) yang
0,05 dan dk=1 didapatkan nilai 2hitung mengatakan bahwa pertumbuhan yang
2
(9,558)> tabel (3,842), dan diperoleh hasil p cepat ditambah dengan gaya hidup dan

value = 0,004 < α 0,05 artinya terdapat pilihan makanan yang buruk bisa

hubungan antara kebiasaan sarapan pagi mengakibatkan remaja mengalami anemia

dengan kejadian anemia pada remaja putri akibat kekurangan zat besi, terutama pada

di MA Roudlotut Tholibin wilayah kerja remaja putri ketika ia sudah mengalami

PKM Purwosari Kota metro Tahun 2019. menstruasi.

Jadi remaja putri yang mempuyai


Hubungan antara Akivitas Sehari-hari
kebiasaan tidak sarapan pagi mempunyai
dengan Kejadian Anemia pada Remaja
peluang 3,318 kali lebih beresiko
Putri di MA Roudlotut Tholibin
menderita anemia dibandingkan dengan
Wilayah Kerja PKM Purwosari Kota
remaja yang mempunyai kebiasaan
Metro Tahun 2019
sarapan pagi.
Dari hasil pengolaan data diketahui
Hasil penelitian ini sesuai dengan
bahwa distribusi frekuensi kejadian
teori Proverawati & Siti (2009,47) yang
anemia berdasarkan aktivitas sehari-hari di
menyatakan bahwa, Pada umumnya
MA Roudltotut Tholibin kota Metro Tahun
remaja lebih suka makan makanan jajanan

Yossinta Sailindri : Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi, Kebiasaan Sarapan
Pagi Dan Pola Aktivitas Sehari-hari Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri 7
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana” Volume 5 no 3, April 2019. ISSN : 2541-5387

2019 dari 115 responden mayoritas dan tidak bertenaga. Namun kondisi cepat
responden aktif mengikuti kegiatan lelah tadi bias juga disebabkan oleh
ektrakulikuler, les dan organisasi yaitu anemia atau dalam bahasa sehari-hari
sebanyak 90 remaja putri (97,4%). disebut kurang darah
Dari hasil pengolahan data dapat
diketahui hasil uji statistik 2hitung (4,196)- KESIMPULAN
>2tabel (3,841), dan didapatkan hasil p value Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
= 0,042 < α 0,05 artinya tidak terdapat bahwa dari 115 remaja putri terdapat 36
hubungan antara aktivitas sehari-hari remaja putri (31,3 %) remaja putri dengan
dengan kejadian anemia pada remaja putri anemia, mayoritas remaja putri
di MA Roudlotut Tholibin wilayah kerja mempunyai siklus menstruasi 21 hari yaitu
PKM Purwosari Kota Metro Tahun 2019. 44 remaja putri (38,3%), terdapat 83
Dengan OR 0,394 yang artinya remaja remaja putri (71,2%) yang lama
putri yang aktif mengikuti ekstrakulikuler, menstruasinya > 7 hari, serta mayoritas
les dan organisasi mempunyai peluang remaja putri tidak melakukan sarapan pagi
0,394 kali lebih beresiko menderita anemia yaitu sebanyak 83 remaja putri (72,1%),
dibandingkan dengan remaja yang pasif dan terdapat sebanyak 90 remaja putri
atau tidak mengikuti ekstrakulikuler, les (78,3 %) yang aktif mengikuti kegiatan
dan organisasi. ekstrakulikuler, les, dan organisasi. Dari
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian pembahasan tidak terdapat
teori andriani & bambang (2012) yang hubungan siklus menstruasi dengan
menjelaskan bahwa pola aktivitas sehari- anemia dengan p value (0,169) >  (0,05),
hari juga berhubungan dengan kejadian terdapat hubugan antara lama menstruasi
anemia pada remaja putri yaitu remaja dengan anemia dengan p value (0,044) < 
memiliki banyak kegiatan seperti sekolah (0,05) dan OR 2,605, terdapat hubungan
dari pagi hingga siang, diteruskan dengan antara kebiasaan sarapan pagi dengan
kegiatan ekskul hingga sore,belum lagi anemia dengan p value (0,004) <  (0,0)5
kalau ada les atau kegiatan tambahan. dan OR 3,318, serta terdapat hubungan
Semua kegiatan ini membuat mereka tidak antara aktivita sehari-hari dengan anemia
sempat makan apalagi memikirkan dengan p value (0,042) <  (0,05) dan OR
komposisi dan kandungan dari makanan 0,394.
yang masuk ke tubuh. Akibatnya para Berdasarkan hasil penelitian tersebut
remaja sering merasa kecapaiaan, lemas didapatkan hasil bahwa tidak terdapat
Yossinta Sailindri : Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi, Kebiasaan Sarapan
Pagi Dan Pola Aktivitas Sehari-hari Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri 8
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana” Volume 5 no 3, April 2019. ISSN : 2541-5387

hubungan antara siklus menstruasi dengan Dewi, Aisyah Nurcita. 2014. Hubungan
Kebiasaan Sarapan Dengan Kadar
anemia pada remaja putri, namun terdapat
Hemoglobin Pada Remaja Putri
hubungan antara lama menstruasi, (Skripsi). Semarang: Universitas
Diponegoro
kebiasaan sarapan pagi dan aktivitas
sehari-hari dengan anemia pada remaja Hasdianah, H. Sandu Siyoto, & Yuli
Peristyowati. 2014. Gizi
putri. Pemanfaatan Gizi, Diet Dan
Obesitas. Yokyakarta: Nuha
Medika
SARAN
Kusmiran, Eny. 2013. Kesehatan
Disarankan kepada remaja agar aktif
Reproduksi Remaja Dan Wanita.
mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Jakarta: Salemba Medika
kespro remaja, aktif mencari informasi Lubis, Namora Lumongga. 2013.
tentang kesehatan dan makanan bergizi Psikologi Kespro. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup
untuk remaja, serta diharapkan remaja
Manuba, Ida Ayu Candranita. 2010. Ilmu
putrid dapat mengkosumsi tablet tambah Kebidanan, Penyakit Kandungan,
darah saat menstruasi minimal 1 tablet FE Dan KB. Jakarta. EGC
sehari selama mestruasi serta selalu Notoadmodjo, Suekidjo. 2010. Metodologi
meningkatkan kesadaran diri untuk lebih Peelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
mengetahui tanda-tanda anemia.
Pujiningsih, Sri. 2010 .Permasalahan
Kehamilan Yang Sering Terjadi.
DAFTAR PUSTAKA Jagakarsa: Suka Buku

Arumsari, Ermita. 2008. Faktor Resiko Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu


Anemia Pada Remaja Putri Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina
Peserta Program Pecegahan Pustaka
Anemia Gizi Besi Di Kota Bekasi Proverawati, Atikah & Siti Misaroh. 2009.
(Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Menarche. Yokyakarta: Nuha
Bogor Medika
Arisman.2010. Gizi Dalam Daur Proverawati, Atikah. 2011. Anemia Dan
Kehidupan. Jakarta: EGC Anemia Kehamilan. Yokyakarta:
Andriani, Merryana & Bambang Nuha Medika
Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi Setiyaningrum, Erna & Zulfa Binti Aziz.
Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: 2014. Kesehatan Reproduksi.
Prenadamedia Group Jakarta. Trans Info Media
Arikunto, Suharsimin. 2013. Prosedur Sugiyono. 2007. Statistik Untuk
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Briawan, Dodik. 2012. Anemia Masalah
Gizi Pada Remaja. Jakarta. EGC

Yossinta Sailindri : Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi, Kebiasaan Sarapan
Pagi Dan Pola Aktivitas Sehari-hari Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri 9
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana” Volume 5 no 3, April 2019. ISSN : 2541-5387

Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan Varney, Helen. 2007. Asuhan Kebidanan.
Kebidanan Pada Kehamilan. Jakarta: EGC
Yokyakarta: Pustaka Baru
Yuni, Natalia Erma. 2015. Kelainan
Darah. Yokyakarta. Nuha Medika

Yossinta Sailindri : Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi, Kebiasaan Sarapan
Pagi Dan Pola Aktivitas Sehari-hari Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri 10

Anda mungkin juga menyukai