LAW ENFORCEMENT
disusun oleh :
0117101249
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Law Enforcement”
dengan lancar. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Seminar Perpajakan.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut andil dalam penyusunan makalah
ini, terutama kepada dosen yaitu Ibu Dyah Purnamasari, DR., SE., M.Si., Ak., CA
Meski demikian, kami sadari terdapat ketidak sempurnaan dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini. Kami berharap pembaca memberikan kritik dan sarannya guna memperbaiki
makalah ini.
Akhir kalimat, semoga makalah ini dapat menjadi inspirasi dan menambah wawasan
bagi pembaca khususnya bagi penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................................5
1.4 Manfaat............................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
iii
2.11 Pengertian Penyidikan...................................................................................................17
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................19
1.1 Saran...............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
4
Pelayanan Pajak. SKP tersebut berdasarkan Surat Pemberitahuan yang disampaikan dan
disusun oleh wajib pajak sendiri yang dikenal dengan istilah self assessment system.
1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan dan memberikan
pemahaman mengenai Law Enforcement
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
wawasan para pembaca mengenai Law Enforcement.
5
BAB 2 PEMBAHASAN
6
adanya kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang tidak dipenuhi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Tujuan lain, yaitu:
a. Pemberian NPWP secara jabatan
b. Penghapusan NPWP
c. Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak
d. Wajib pajak mengajukan keberatan
e. Pengumpulan bahan guna menyusun Norma Perhitungan Penghasilan Netto
f. Pengumpulan bahan guna menyusun Norma Perhitungan Penghasilan Netto
g. Pengumpulan bahan guna menyusun Norma Perhitungan Penghasilan Netto
h. Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN
i. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak
j. Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian Penghindaran Pajak
Berganda
7
tanggal Surat perintah Pemeriksaan sampai dengan tanggal Laporan Hasil
Pemeriksaan.
b. Pemeriksaan Kantor dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga bulan dan
dapat diperpanjang menjadi 6 (enam) bulan yang dihitung sejak tanggal Wajib
Pajak datang memenuhi surat panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor sampai
dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.
8
h. Ekualisasi atau rekonsiiasi
i. Permintaan keterangan atau bukti
j. Konfirmasi
k. Inspeksi
l. Pengujian kebenaran fisik
m. Pengujian kebenaran pengitungan matematis
n. Wawancara
o. Uji petik (sampling)
p. Teknik audit berbantuan computer (TABK)
q. Teknik-teknik lainnya.
9
bahwa sedang atau telah terjadi suatu tindak pidana di bidang perpajakan yang
dilakukan oleh siapa saja yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.
3. Pemeriksaan Ulang
Pemeriksaan ulang berdasarkan:
a. Persetujuan Dirjen Pajak, dan
b. Intruksi Dirjen Pajak.
Pemeriksaan ulang hanya dapat dilakukan dalam hal :
a. Terdapat data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang dapat
mengakibatkan penambahan pajak terutang
b. Pertimbangan Dirjen Pajak
c. Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan
Ruang lingkup dari Pemeriksaan Ulang :
a. Semua jenis pajak
b. Beberapa jenis pajak
c. Satu jenis pajak
4. Perluasan Pemeriksaan
Perluasan pemeriksaan dilakukan karena adanya :
a. SPT Tahunan PPh Tahun-Tahun Pajak Sebelumnya menyatakan Rugi Tidak
Lebih Bayar
b. SPT Masa PPN masa-masa sebelumnya menyatakan LB Kompensasi
10
Dilakukan karena WP memenuhi panggilan namun menolak adanya pemeriksaan.
Dan sama seperti pemeriksaan lapangan WP harus menandatangani Surat Pernyataan
Penolakan Pemeriksaan. Lalu Pemeriksa membuat BA penolakan Pemeriksaan.
2. Pembatalan Pemeriksaan.
11
1. Dilakukan oleh majelis dan dinyatakan terbuka untuk umum dengan kegiatan :
a. Pembukaan sidang
b. Pemeriksaan kelengkapan
c. Memanggil tergugat dan penggugat
d. Penjelasan sengketa
e. Pernyataan kepada tergugat
f. Pertanyaan kepada saksi
g. Penyelesaian siding
2. Dilakukan oleh majelis atau hakim tunggal. Pemeriksaan dilakukan terhadap :
a. Sengketa pajak tertentu
b. Sengketa pajak yang tergugatnya tidak memenuhi ketentuan :
1) Gugatan diajukan dengan surat gugatan dalam bahasa Indonesia kepada
pengadilan pajak
2) Satu pelaksana penagihan atau satu keputusan diajukan satu surat gugatan.
c. Gugatan yang tidak diputus dalam waktu 6 bulan sejak surat gugatan diterima
d. Keputusan peradilan pajak tidak sesuai ketentuan atau kesalahan tulis dan atau
kesalahan hitung dalam putusan peradilan pajak
e. Sengketa berdasarkan pertimbangan hokum bukan merupakan wewenang
pengadilan pajak.
12
terkait dengan Pemeriksaan.
3. LHP untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan berisi antara lain
mengenai:
a. Penugasan pemeriksaan;
b. Identitas Wajib Pajak;
c. Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak;
d. Pemenuhan kewajiban perpajakan;
e. Data/informasi yang tersedia;
f. Lampiran yang diwajibkan;
g. Buku, catatan, dan dokumen serta data, informasi, dan keterangan lain yang
dipinjam;
h. Materi yang diperiksa;
i. Uraian hasil pemeriksaan;
j. Ikhtisar hasil pemeriksaan;
k. Penghitungan pajak terutang; dan
l. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
13
ii. Hak Wajib Pajak Apabila Dilakukan Pemeriksaan
14
b. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang
alasan dan tujuan Pemeriksaan;
c. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan surat tugas apabila
susunan Pemeriksa Pajak mengalami pergantian;
d. menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;
e. menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam jangka waktu yang
telah ditentukan;
f. mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality
Assurance Pemeriksaan, sehubungan dengan masih terdapat hasil Pemeriksaan
yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan; dan
g. memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh
Pemeriksa Pajak melalui pengisian Kuesioner Pemeriksaan.
15
b. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang
alasan dan tujuan Pemeriksaan;
c. meminta kepada Pemeriksa Paiak untuk memperlihatkan Surat Tugas apabila
terdapat perubahan Susunan Tim Pemeriksa Pajak; dan/atau
d. memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh
Pemeriksa Pajak melalui pengisian formulir Kuesioner Pemeriksaan.
16
6) meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa melalui kepala
unit pelaksana Pemeriksaan
17
5. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan,
pencatatan, dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti
tersebut;
6. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan;
7. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau
tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang,
benda, dan/atau dokumen yang dibawa;
8. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;
9. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka
atau saksi;
10. menghentikan penyidikan; dan/atau
11. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Asas praduga tak bersalah, yaitu bahwa setiap orang yang disangka, dituntut, dan
atau dihadapkan di muka sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai
adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh
kekuatan hukum tetap;
2. Asas persamaan di muka hukum, yaitu bahwa setiap orang mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dimuka hukum, tanpa ada perbedaan;
3. Asas hak memeproleh bantuan/penasehat hukum,setiap tersangka perkara tindak
pidana di bidang perpajakan wajib diberi kesempatan memperoleh bantuan hukum
yang semata-mata diberikan untuk melaksanakan kepentingan pembelaan atas
dirinya sejak dilakukan pemeriksaan terhadapnya.
18
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi dan tujuan pemeriksaan pajak secara keseluruhan adalah supaya Wajib
Pajak melaporkan kegiatan usahanya dengan benar. Benar karena Wajib Pajak
melaporkan kegiatan usahanya sesuai keadaan sebenarnya. Tidak ada yang ditutupi, tidak
ada yang disembunyikan dan terbuka. Benar karena Wajib Pajak telah menghitung pajak
terutang sesuai dengan peraturan perundang- undangan perpajakan yang berlaku.
1. Ada banyak ketentuan dalam melakukan pemeriksaan pajak, secara garis besar
diantaranya yaitu :
a. Ruang Lingkup pemeriksaan
b. Kriteria Pemeriksaan
c. Jenis Pemeriksaan
d. Jangka Waktu Pemeriksaan
e. Jangka Waktu RestitusiPajak
f. Penyelesaian Pemeriksaan
g. Pertemuan dengan Wajib Pajak
h. Peminjaman Dokumen dan Penyegelan
i. Permintaan Keterangan
j. SPHP dan Closing Conference
2. Setiap dilakukan pemeriksaan pajak oleh kantor pajak, Wajib pajak mempunyai
kewajiban dan haknya yang telah ditentukan oleh perundang –undangan.
3.2 Saran
Isi dari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
dengan senang hati mengharapkan masukan dan kritik dari pembaca guna
penyempurnaan lebih lanjut.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pajak.go.id/content/pemeriksaan-pajak.html
http://pajaktaxes.blogspot.com/p/pemeriksaan.html
http://www.pajak.go.id/content/seri-kup-pembetulan-ketetapan-pajak.html
http://tulisanpengisipengetahuan.blogspot.co.id/2016/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html
http://khalimah997.blogspot.co.id/2013/11/pemeriksaan-dan-penyidikan-pajak.html
http://bayuheriswara.blogspot.co.id/2015/12/pemeriksaan-dan-penyidikan-pajak.html
20