Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
ACCOUNTING FOR TIME: REENGINEERING BUSINESS PROCESS TO IMPROVE
RESPONSIVENESS
Suatu tubuh yang tumbuh dari bukti menyarankan bahwa waktu akan menjadi suatu
senjata strategi penting yang semakin bertambah. Perusahaan mempelajari apakah itu
bisa menjadi time-based competitor, dan itu sesuatu yang tidak bisa dibeli dari supplier
atau tanpa diciptakan dan terpasang. Time-based competition menyaratkan proses
rekonstruksi fundamental dari barang-barang dihasilkan dan jasa-jasa dikirim. Lebih
dari itu, itu mungkin menyaratkan pemikiran ulang bagaimana proses-proses diatur.
JIT.
Filosofi JIT merupakan salah satu cara dari pemikiran ulang bagaimana proses tersebut
dikelola. Dalam catatan Dodd, waktu merupakan satu dari elemen kritis dari JIT:
JIT terus menerus focus pada siklus waktu. Hal tersebut menekankan kebutuhan untuk
mengurangi waktu setup, menghilangkan waktu tunggu, mengurangi atau menghilangkan
buffer stock, dan mengurangi waktu pindah dan jarak. Semua praktek ini terus menerus
meningkatkan kecepatan persediaan sebagai JIT mengidentifikasi kemacetan dan
penekanan secara terus menerus dalam peningkatan proses. Semua praktek ini
memberikan kontribusi untuk meningkatkan kemampuan pengiriman.
Performance measurement.
Waktu juga salah satu pengukuran kinerja yang diidentifikasi dengan pendekatan
balanced scorecard untuk mengevaluasi perusahaan.Catatan Maisel sebagai berikut:
Sejak penciptaan nilai dimulai dengan pelanggan, adalah wajar bahwa pengukuran
kinerja harus dimulai dengan melihat produk atau jasa melalui mata pelanggan. Untuk
itu, pengukuran pelanggan sering dapat dibagi menjadi lima atribut: waktu, kualitas,
pelayanan, biaya, dan pangsa pasar. Perusahaan kini menetapkan langkah-langkah
untuk melacak atribut tersebut.
Contoh dari identifikasi pengukuran waktu tertentu meliputi siklus pengembangan produk,
siklus pemesanan dan pengiriman, dan siklus layanan.
ILLUSTRATION
Setelah Perusahaan mengimplementasikan ABC , perusahaan bisa menggunakan
informasi tentang aktivitas dan biaya mereka untuk membantu dalam membenarkan proyek yang
akan meningkatkan pertanggungjawaban. Untuk menggambarkan bagaimana data keuangan bisa
digunakan asumsikan ada sebuah perusahaan yang menghasilkan dua produk, A dan B, dengan
menggunakan 2 bahan baku X dan Y. (table 1 menunjukkan data produksi dan penggunaan
bahan baku pada periode lalu). Rata-rata penggunaan bahan baku perhari didasarkan pada 250
hari kerja per tahun. Analisis berikut ini menunjukkan bagaimana data keuangan bisa digunakan
untuk mendukung 3 metode yang telah didiskusikan sebelumnya untuk pengurangan dan
penghapusan noncontributing time.
1. Cycle times for purchase orders. Waktu siklus untuk pesanan pembelian adalah 25 hari
yang terdiri dari:
4 hari persiapan: Setiap kali jumlah persediaan dalam sistem persediaan otomatis turun
di bawah titik pemesanan ulang, sistem akan menghasilkan sebuah kertas laporan yang
selanjutnya akan dikirim ke manajer persediaan untuk menyetujui pesanan. Sistem
kemudian akan menyiapkan order pembelian. Seorang pegawai pembelian
memverifikasi permintaan manager dan pembelian pesanan disetujui.
3 hari pesanan melalui mail: Supplier menerima pesanan dalam bentuk mail
4 hari penerimaan: Supplier membuka mail, kemudian pesanan dientrykan
5 hari dalam proses: Supplier membuat laporan order pembelian, memverifikasi status
kredit costumer’s dan mengirimkan memo pada perusahaan
5 hari konfirmasi supplier: Supplier mengkonfirmasikan tanggal pengiriman dengan
perusahaan, menyiapkan dokumen pengiriman dan mengirimkan pesanan ke gudang
4 hari pengiriman: supplier memuat ke truk, pengantaran truk, dan mengirim material
ke dok persedian perusahaan.
2. Inventory reorder point for raw material.
Titik pemesan kembali persediaan untuk setiap bahan baku adalah 16,000 unit yang yang
ditentukan dengan mengalikan 400 unit per hari dengan 40 hari waktu yang dibutuhkan
untuk persediaan minimum ( 25 hari cycle time untuk pembelian ditambah 15 hari untuk
safety stock)
Suatu sumber dari waktu yang tidak berkontribusi dalam proses pembelian adalah
persetujuan pemasok terhadap informasi pesanan dari kertas order pembelian perusahaan.
Jika perusahaan memililki sistem pengorderan yang otomatis dan supplier juga memiliki
sistem penerimaan order yang otomatis tentu hal ini akan membantu perusahaan untuk
menghindari aktivitas yang berlebihan. Jika perusahaan dan pemasok menggunakan EDI
untuk mengirim dan menerima order pembelian dan menghubungkan informasi antar
company’s preparation, mail transit, supplier receipt, supplier process dan supplier
confirmation, semua fungsi tersebut dapat dilakukan secara elektronik.
EDI adalah suatu sistem pertukaran antar computer mengenai format bisnis dan
data tekhnikal seperti :
Quotations (surat penawaran)
Purchase order
Acknowledgement ( tanda terima)
Transportations plans
Invoices / faktur
Remittance advices ( pemberitahuan pengiriman)
Pertukaran tersebut bisa dilakukan secara langsung antara perusahaan dan supplier
atau secara tidak langsung melalui penyedia layanan pihak ketiga.
EDI bisa diselesaikan dengan menggunakan computer semua ukuran, terlepas dari
bagaimana EDI diimplementasikan, perusahaan memerlukan alat komunikasi dan
software penerjemah sistem akuntansi mereka sendiri. Mereka bisa membuat software
sendiri, membelinya, menyewanya, atau membayar pihak ketiga untuk menggunakan
software tersebut. Dengan semua opsi ini, EDI bisa digunakan untuk seluruh perusahaan.
Jika sebuah perusahaan dan supplier menimplementasikan EDI untuk mengorder
dan pengisian order, keduanya bisa bermanfaat dalam penurunan waktu proses.
Pada exhibit 2 diatas, terlihat bahwa dengan menggunakan EDI waktu pembelian
dapat di tekan menjadi 4.5 hari dari sebelumnya adalah 25 hari. Sehingga jumlah
persediaan selama 20.5 hari ( 25 – 4.5 ) data dihapuskan. Dari pemakaian EDI ini
perusahaan dapat meminimkan biaya sebanyak :
waktu non contributing=25 hari−4.5 hari
waktu non contributing=20.5 hari
20.5 hari
penurunan bahan baku=
40 hari
penurunan bahan baku=51 %
Jika di rata ratakan ( pada exhibit 1 ) penggunaan masing masing bahan baku adalah 400
unit perhari. Maka persediaan yang dapat dikurangi adalah :
¿ 20.5 hari∗400 unit
¿ 8200 u nit dapat dikurangi
Penghematan biaya pembelian bahan baku yang dapat dilakukan perusahaan jika
menggunakan EDI adalah sebagai berikut :
Untuk bahan baku X
BB y ang dapat dikurangi∗biaya BB x
penurunan biaya pembelian bahan baku x=
penggunaan x
8200 unit∗800.000
penurunan biaya pembelian bahan baku x=
100.000
without with
Department Product
investment investment
1 A 5 1
1 B 5 1
2 A 5 1
2 B 10 2
KESIMPULAN
Saat ini banyak industri sudah menggunakan persaingan berbasis waktu ,karena
beberapa dari mereka sudah merasa perlu dalam mempebesar basis pelanggan untuk mendukung
biaya tetap mereka Perusahaan yang gagal memasukkan waktu untuk berkompetisi didalam
strategi mereka akan kehilangan pelanggan, pangsa pasar, dan keuntungan.
Dan juga lebih menekankan pada permasalahan short term financial result daripada
perbaikan jangka panjang dalam memperbaiki kualitas dan cepat tanggap. Perusahaan harus
membuat kemajuan dalam mengelola waktu ,termasuk sistem informasi yang digunakan untuk di
dalam perusahaan maupun antar perusahaan,dan semua itu semua bisa dibuat dengan kehadiran
atau didukung dengan teknologi informasi dan teknologi komunikasi.Saling bekerjasama
dengan orang dalam dan orang luar dapat menimbulkan motivasi untuk berpikir apa yang perlu
di lakukan secara koperatif. Keterbatasan terbesar untuk merekayasa ulang proses bisnis
perusahaan berasal dari manajer mereka yang kurang komitmen dan kreatifitas.