Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata ajar Geriatric Nursing
MARET, 2020
Pemeran :
Lansia 1 : M. Vizey N B U
Pagi hari di suatu Posbindu beberapa lansia tengah mengantri untuk memeriksakan
kesehatannya. Perawat Rio tengah sibuk memeriksakan kesehatan Nenek Vivi, memastikan
tekanan darahnya baik-baik saja. Sembari menunggu namanya di panggil Mereka saling
berkomunikasi satu sama lain, membicarakan keluarganya, perkembangan cucu-cucunya dan
berkisah tentang masa lalunya,
Pasien selanjutnya.
(Perawat Michia pun mulai memeriksa Ny. Suci setelah melakukan komunikasi
terapeutik)
Tiba-tiba saja seorang keluarga yang tengah heran, menguntarakan sesuatu kepada perawat.
KL 1 :”Iya suster, saya pamit pulang dulu ya, saya mau mengantarkan nenek
saya pulang”.
Perawat 2 : “Eh yo, tadi ada ibu-ibu lapor nih. Kalau gasalah ada nenek kakek di RT
05 sebenernya aku udah pernah dapet laporan ini dari bapak-bapak deket
posbindu ini tapi ku kira yaa nenek kakek itu memang udah ga ada atau
gimana”.
Perawat 1 : “Bagaimana jika besok siang kita berkunjung. Kebetulan kan besok kita
kosong”.
Keesokan Harinya…
Beberapa kali mengucap salam dan mengetuk pintu. Barulah pemilik rumah membuka
pintunya.
KL 3 : “Masuk”.
KL3 : ”Oh iya, disini baru saja kedatangan ayah dan ibu mertua saya. Tapi
memang saya belum sempat mengajaknya ke posbindu, terlebih ayah dan
ibu saya sangat sulit sekali berkomunikasi dengan warga sekitar. Jangan
kan dengan warga sekitar dengan saya dan 5 cucunya pun belum mau
berkomunikasi semenjak pindah kesini dan tidak tinggal lagi dengan
kakak saya”.
Perawat 1 : “Ohh begitu Bu, bagaimana dengan kebutuhan dasar seperti makan dan
mandi Bu, apakah ibu bantu?”.
Perawat 2 : “Kalau begitu apakah ibu mengizinkan kami bertemu dengan mereka?”.
Perawat 2 : “Kek, nek. Saya Michia dan ini Rio dari posbindu. Kakek dan nenek
sehatkan?” (Michia duduk disamping kakek dan nenek dengan ceria.
Mencoba tidak mencium bebauan yang ada di kamarnya).
Kakek dan Nenek pun tetap terdiam dan tidak menjawab pertayaan yang dilontarkan oleh
Michia , mereka pun melepaskan genggaman nya.
Perawat 2 : (menggenggam tangan nenek) “Nek, apakah ada yang nenek rasakan?
Bagaimana perasaan nenek tinggal disini?”.
KL 3 : “Agar lebih leluasa, sebaiknya saya izin kedepan dulu yaa. Saya pun mau
memasak untuk makan siang anak-anak pulang sekolah”.
Perawat 2 : “Baiklah nek, apa ada yang mau nenek sampaikan? Apa yang membuat
nenek bersedih?”.
Lansia 1 : “Nenek dan kakek sedih neng. Malu sekarang nenek sama kakek udah
tua hidup hanya menjadi beban. Sampai dipindah kesana kemari, anak-
anak kakek sama nenek mungkin ga mau di repotkan”.
Lansia 1 : “Iya neng (sembari terisak), nenek teh udah ga bisa apa-apa. Jalan juga
sakit-sakit. Jadi mening nenek mah berdua aja sama kakek. Bau harum
sama kakek. Ga mau keluar rumah lagi udah ga berguna hidup nenek teh
neng”
Perawat 1 : ”Jadi kegiatan sehari-hari nenek sama kakek bagaimana?”.
Lansia 1 : “Ah neng gini we berdua cerita cerita masa lalu. Tapi nenek mah masih
suka lipet-lipet baju neng”.
Perawat 1 : “Wahh nenek hebat. Apa kakek sama nenek senang berdua saja didalam
kamar selama berbulan-bulan ya?”.
Lansia 1 : “Bosen mah ada cuk. Pengen kadang kakek bawa nenek main ke taman.
Tapi ah kami udah tua. Udah mau mati. Biar lah mati bareng nenek
disini”.
Perawat 1 : “Wahh iya loh nek kek diluar udara segar. Apalagi rumah kakek nenek
dekat dengan taman. Kakek sama nenek masih bisa kok jalan-jalan
disekitaran taman”.
Perawat 2 : ”Alhamdulillah, nenek berarti bisa bermain sama cucu nenek disini yaa
neng?”.
Lansia 2 : “Engga neng. Ah nenek mah ga mau main sama cucu, nenek mah ga mau
cucu cucu malu punya nenek udah tua susah jalan, udah jelek gini neng
nenek mah”.
Perawat 2 : “Nek biasanya cucu cucu nenek senang loh main sama nenek nya. Kaya
ditemenin nonton tv, bercerita bareng. Sama kaya keponakan saya senang
ditemenin nenek nya nonton”.
Perawat 2 : “Nanti sore, nenek coba keluar. Main dan temenin cucu nenek sambil
menonton”.
Lansia 1 : “Kakek mah cukup seneng neng ada yang mau jengukin kita kesini. Ada
yang mau di ajak cerita”.
Lansia 2 : “Iya cep neng jangan kapok main ke kakek nenek ya?”.
Perawat pun menutup pintu. Memanggil KL 3 yang sedang ada di depan rumah menyapu
halaman.
Perawat 1 : “Ibu mohon maaf, kami telah selesai. Boleh bicara sebentar Bu?”.
Perawat 2 : “Ibu, nenek sama kakek sebetulnya bisa baik-baik saja dan berinteraksi
normal. Hanya saja harus ada kontribusi lebih dari keluarga”.
KL 3 : “Memang sus saya pun merasa tidak merangkul ayah dan ibu mertua
saya. Saya pun merasa kurang memperhatikan mereka dan meluangkan
waktu untuk bercakap dengan mereka. Sebab kondisi saya yang berjualan
online dan mengurus 5 anak sekaligus”.
Perawat 1 : “Baiklah bu, kami pun akan melakukan pemantauan kesehatan kakek dan
nenek jika ibu mengizinkan”.
Perawat 2 : “Iya bu ini sudah kewajiban kami. Kami pamit pulang ya bu”.
Assalmualaikum.