Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu mata ajar stase KKG ( Komunitas, Keluarga, Gerontik )

Disusun oleh :

Michia Pratiwi Putri

4006210052

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG

MEI, 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Hipertensi
Sub Topik : Diet Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
2. Tanda dan Gejala Hipertensi
3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi
4. Komplikasi Hipertensi
5. Pencegahan Hipertensi
6. Pengertian Diet Hipertensi
7. Tujuan dan Manfaat Diet Hipertensi
8. Jenis Makanan yng Boleh Dikonsumsi
9. Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi
Sasaran : Keluarga Tn. A
Hari / Tgl : Minggu, 22 Mei 2022
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Tn.A

A. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan penderita dan
keluarga memahami tentang Hipertensi dan Diet yang baik untuk mencegah dan
mengendalikan Hipertensi.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x30 menit, diharapkan penderita dan
keluarga mampu:
1. Memahami dengan benar pengertian hipertensi
2. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
3. Mengetahui factor – factor yang mempengaruhi hipertensi
4. mengetahui komplikasi hipertensi
5. Memahami pencegehan hipertensi
6. Memahami pengertian diet hipertensi
7. Memahami tujuan dan manfaat diet hipertensi
8. Mengetahui jenis makanan yang boleh dikonsumsi
9. Mengetahui jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi
B. STRATEGI PENYAMPAIAN
a. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
b. Media
- Power point
- Poster
- Leaflet
C. MATERI
a. Pengertian Hipertensi
b. Tanda dan Gejala Hipertensi
c. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi
d. Komplikasi Hipertensi
e. Pencegahan Hipertensi
f. Pengertian Diet Hipertensi
g. Tujuan dan Manfaat Diet Hipertensi
h. Jenis Makanan yng Boleh Dikonsumsi
i. Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi
D. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

No Kegiatan Penyuluhan Keluarga/ pasien Waktu


1. Pembukaan 1. Memberi salam. Menjawab salam, ± 10
2. Perkenalan. Mendengarkan, menit
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
penyuluhan.
4. Menyebutkan materi
atau pokok bahasan
yang akan
disampaikan.
2 Pelaksanaan Menjelaskan materi
penyuluhan secara beruntun
dan teratur.
1. Menjelaskan
Pengertian Hipertensi
2. Menyebutkan Tanda
dan Gejala Hipertensi
3. Menyebutkan Faktor -
Faktor yang
Mempengaruhi
Hipertensi
4. Menjelaskan
Komplikasi Hipertensi
Menyimak dan ±30
5. Menjelaskan
Memperhatikan Menit
Pencegahan Hipertensi
6. Menjelaskan
Pengertian Diet
Hipertensi
7. Menyebutkan Tujuan
dan Manfaat Diet
Hipertensi
8. Menyebutkan Jenis
Makanan yng Boleh
Dikonsumsi
9. Menyebutkan Jenis
Makanan yang Tidak
Boleh Dikonsumsi
3. Evaluasi 1. Menjelaskan kembali Menyimak dan ±10
materi yang telah Menanyakan hal menit
disampaikan secara –hal yang penting
singkat.
2. Memberikan
kesempatan kepada
keluarga/ pasien untuk
bertanya.
Menjawab
3. Memberikan
pertanyaan
kesempatan kepada
keluarga pasien untuk
menjawab pertanyaan
yang di lontarkan.
4. Menjawab pertanyaan.
4. Penutup 1. Menarik
kesimpulan.
±10
2. Menyampaikan Menjawab salam
menit
terimakasih.
3. Salam penutup.

E. KRITERIA EVALUASI
a. Struktur
1. Menyiapkan SAP
2. Menyiapkan Media
3. Menyiapkan Tempat
4. Kontrak waktu dengan sasaran
b. Pelaksanaan
- Pendidikan kesehatan berjalan dengan lancar
- Audiens tidak meninggalkan proses penyuluhan
c. Hasil
- Audiens mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri mengenai
topik yang dibahas pada saat penkes
- Audiens mengetahui tentang seputar hipertensi
- Audiens mengetahui tentang diet hipertensi
- Audiens mengatahui tujuan dan manfaat diet hipertensi
F. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi terjadi jika tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi adalah
suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal dan terus
menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan satu atau
beberapa faktor risiko yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam
mempertahankan tekanan darah secara normal.
Defenisi Hipertensi adalah tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari suatu
periode. Hal ini terjadi bila arteriole-arteriole konstriksi. Konstriksi arteriole membuat
darah sulit mengalir dan meningkatkan tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi
menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat dan arteri yang
bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah. Hipertensi
juga didefenisikan sebagai tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan atau tekanan
darah diastolik > 90 mmHg (Udjianti, 2013).
2. Tanda dan Gejala Hipertensi
Menurut Nanda Nic-Noc (2016). Tanda dan Gejala Hipertensi adalah :
a. Mengeluh sakit kepala, pusing
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak Nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah Epitaksis (mimisan)
g. Kesadaran menurun
1. Faktror - Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi
Dari seluruh kasus hipertensi 90% adalah hipertensi primer. Beberapa faktor yang
diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi primer seperti berikut ini.
(Udjianti, 2013).
a. Genetik, Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, beresiko
tinggi untuk mendapatkan penyakit ini.
b. Jenis kelamin dan usia, Laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita menopause
tinggi untuk mengalami hipertensi.
c. Diet, Konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan
dengan berkembangnya hipertensi.
d. Berat badan (obesitas), Berat badan > 25% diatas ideal dikaitkan dengan
berkembang nya hipertensi.
e. Gaya hidup, Merokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah.
Etiologi hipertensi sekunder pada umumnya diketahui, berikut ni beberapa kondisi
yang menjadi penyebab hipertensi sekunder (Udjianti, 2013).
a. Penggunaan kontrasepsi hormonal
Obat kontrasepsi yang berisi esterogen dapat menyebabkan hipertensi melalui
mekanisme renin-aldosteron-mediated volume expansion. Dengan penghentian
obat kontrasepsi, tekanan darah normal kembali secara beberapa bulan.
b. Penyakit parenkim dan vaskuler ginjal
Ini merupakan penyebab utama hipertensi sekunder. Hipertensi renovaskuler
berhubungan dengan penyempitan atu atau lebih arteri renal pada klien dengan
hipertensi disebabkan oleh aterosklorosis atau fibrous dysplasia (pertumbuhan
abnormal jaringan fibrus). Penyakit parenkim ginjal terkait dengan infeksi,
inflamasi dan perubahan struktur serta fungsi ginjal.
c. Gangguan endokrin
Disfungsi medula adrenal atau korteks adrenal dapat menyebabkan hipertensi
sekunder. Adrenal-medited hypertention di sebabkan kelebihan primer aldosteron,
koristol dan katekolamin. Pada aldosteronisme primer, kelebihan aldosteron
menyebabkan hipertensi dan hipokaemia
d. Coaretation aorta (penyempitan pembuluh darah aorta)
Merupakan penyempitan aorta kongenital yang mungkin terjadi beberapa tingkat
pada aorta torasik atau abdominal. Penyempitan penghambat aliran darah melalui
lengkung aorta dan mengakibatkan peningkatan darah diatas area kontriksi.
e. Kehamilan
Naiknya tekanan darah saat hamil ternyata dipengaruhi oleh hormone estrogen
pada tubuh. Saat hamil kadar hormon estrogen di dalam tubuh memang akan
menurun dengan signifikan. Hal ini ternyata biasa menyebabkan sel-sel endotel
rusak dan akhirnya menyebabkan munculnya plak pada darah. Adanya plak ini
akan menghambat sirkulasi darah dan pada akhirnya memicu tekanan darah
tinggi.
f. Merokok
Merokok dapat menyebakan kenaikan tekanan darah karena membuat tekanan
darah langsung meningkat setelah isapan pertama, meningkatkan kadar tekanan
darah sistolik 4 milimeter air raksa (mmHg). Kandungan nikotin pada rokok
memicu syaraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh
darah sekaligus meningkatkan tekanan darah.

2. Komplikasi Hipertensi
Komplikasi hipertensi menurut Triyanto (2014) adalah :
a. Penyakit jantung Komplikasi berupa infark miokard, angina pectoris, dan gagal
jantung
b. Ginjal Terjadinya gagal ginjal dikarenakan kerusakan progresif akibat tekanan
tinggi pada kapiler - kapiler ginjal glomelurus. Rusaknya membran glomelurus,
protein akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma
berkurang dan menyebabkan edema
c. Otak Komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat terjadi pada
hipertensi kronik apabila arteri - arteri yang memperdarahi otak mengalami
hipertrofi dan menebal sehingga aliran darah ke daerah yang diperdarahi
berkurang.
d. Mata Komplikasi berupa perdarahan retina, gangguan penglihatan,hingga
kebutaan.
e. kerusakan pada pembuluh darah arteri Jika hipertensi tidak terkontrol, dapat
terjadi kerusakan dan penyempitan arteri atau yang sering disebut dengan
ateroklorosis dan arterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).
3. Pencegahan Hipertensi
a. Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi satu sendok teh perhari
b. Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 Km/ olahraga 30 menit
perhari minimal 5x/minggu)
c. Diet dengan gizi seimbang
d. Mempertahankan berat badan ideal
e. Menghindari minum alcohol.
4. Pengertian Diet Hipertensi
Diet hipertensi adalah suatu program pengendalian penggunaan garam di dalam
makanan yang akan dimakan oleh penderita hipertensi.
5. Tujuan dan Manfaat Diet Hipertensi
Membantu menghilangkan retensi garam/ atau air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
6. Syarat – Syarat Diet Hipertensi
a. Cukup kalori, protein, mineral dan viramin
b. Jumlah natrium yang diperlukan tergantung dari penyakit hipertensi
7. Jenis Makanan yang Boleh Dikonumsi
a. Sumber karbohidrat
Beras, kentang, singkong, terigu, tapioca, gula. Makanan yang diolah dari
makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda seperti: macaroni, mie, bihun,
roti, biscuit, kue kering dan sebagainya.
b. Sumber protein hewani
Daging dan ikan maksimum 2 potong sedang, telur maksimum 1 butir sehari,
susu maksimum 2 gelas sehari.
c. Sumber protein nabati
Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan di masak tampa garam.
d. Sayuran
Semua sayuran segar: sayuran yang diawet tampa garam dapur dan soda.
e. Buah-buahan
Semua buah-buahan segar: buah-buahan yang di awet tanpa garam dapur.
f. Lemak
Minyak, margarine tanpa garam, mentega tanpa garam.
g. Bumbu-bumbu
Semua bumbu-bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur.
h. Minuman
Tea, kopi, minuman botol ringan.
8. Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi
a. Karbohidrat
Roti, biscuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.
b. Protein hewani dan nabati
Hewani: otak, ginjal, lidah, sarden, keju, daging, ikan dan telur yang diawetkan
dengan garam dapur seperti: daging asap, ham, dendeng, abon, ikan asin dan
ikan kaleng, kornet, udang kering. Nabati: keju, kacang tanah dan semua
kacang-kacangandan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur.
c. Sayuran
Sayuran yang diawet dengan garam dapur seperti sayuran dalam kaleng, sawi
asin, asinan, acar.
d. Buah-buahan
Buah-buah yang diawet dengan garam dapur.
e. Lemak
Margarine dan mentega biasa.

Anda mungkin juga menyukai