Oleh :
Estefanny (1771012)
Florensia (1771014)
Harga diri adalah tentang menghargai siapa diri sendiri. Ini tentang
harga diri dan menyukai diri sendiri. Hal ini bukan kesombongan tetapi
tentang percaya pada diri sendiri dan apa yang bisa dilakukan di dunia, dan
menghargai diri sendiri.
Harga diri dapat dikatakan tentang apa yang penting bagi individu,
seperti halnya Tony ingin pandai matematika tetapi semua orang
memberitahu bahwa Tony pandai seni, hal itu tidak akan membantu Tony,
tetapi jika Tony mendapat dorongan, dukungan, dan motivasi maka hal
tersebut dapat membantu Tony untuk mencapai apa yang Tony inginkan,
dalam hal ini Tony menjadi pandai matematika dan harga diri Tony akan
tumbuh setelah mencapai kesuksesan tersebut.
Harga diri ini ada di setiap dasar tingkat keluarga dan budaya , Harga
diri juga membantu individu untuk merasa bahwa dirinya bisa dan
termotivasi untuk mengembangkan keterampilannya sendiri dan
berkontribusi terhadap individu lain disekitarnya. Harga diri juga memberi
individu kepercayaan diri untuk mencoba sesuatu yang baru, dan
membantu dirinya untuk membangun ketahanan untuk mengatasi
kemunduran dan masalah.
Individu yang memiliki harga diri yang rendah akan rentan mengalami
kecemasan, kesepian, dan gangguan pola makan. Pada saat terancam,
individu yang memiliki harga diri yang rendah cenderung berpikir negatif
tentang semua hal. Individu ini juga sulit untuk menemukan pasangan
yang cocok karena individu tersebut berpikir bahwa pasangannya akan
mengkritiknya dan menolaknya, sehingga individu tersebut akan merasa
kurang puas dengan hubungannya. Selain itu, individu yang memiliki
harga diri yang rendah juga sering menimbulkan masalah dalam
kehidupannya, kekurangan materi, penggunaan obat-obat terlarang, dan
lebih rentan mengalami depresi. Rosenberg (1965) mengemukakan bahwa
harga diri yang rendah melemahkan hubungan dengan masyarakat.
Ketika sesuatu yang baik terjadi, individu yang memiliki harga diri
yang tinggi akan mudah untuk menikmati dan mempertahankan ‘good
feelings’ tersebut. Ketika individu percaya bahwa ia adalah individu yang
superior, maka hal tersebut akan memotivasinya untuk mempertahankan
harapannya pada waktu-waktu sulit. Selain itu, individu yang memiliki
harga diri yang tinggi memiliki beberapa keuntungan lain, seperti
menumbuhkan inisiatif, ketahanan, dan perasaan yang menyenangkan.
Seorang ketua geng remaja, teroris, dan penjahat yang berada di dalam
penjara karena melakukan kejahatan cenderung memiliki harga diri yang
tinggi diatas rata-rata (Bushman & Baumeister, 2002; Dawes, 1994, 1998).
Namun, harga diri bukan kunci untuk sukses. Harga diri tidak membuat
prestasi akademik menjadi lebih baik ataupun menghasilkan kinerja kerja
yang superior (Baumeister et al., 2003).
Salah satu alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur harga diri
secara eksplisit adalah skala Rosenberg (Baron,Byrne,Branscombe, 2006).
Skala ini terdiri dari 10 pertanyaan tentang diri. Berikut adalah kesepuluh
pertanyaan skala Ronsberg yang telah diterjemakan kedalam bahasa
Indonesia :
1. Saya meras sebagai orang yang berguna, paling tidak sama seperti
orang lain
2. Saya merasa memiliki sejumlah kualitas yang baik
3. Secara umum, saya cenderung merasa sebagai orang yang gagal
4. Saya mampu melakukan hal-hal sebaik yang kebanyakan orang
lakukan
5. Saya merasa tidak memiliki banyak hal untuk dibanggakan
6. Saya memiliki sikap positif terhadap diri sendiri
7. Secara umum, saya puas dengan diri saya
8. Saya berharap saya lebih menghargai diri saya sendiri
9. Saya sering kali merasa tidak berguna
10. Saya sering kali berfikir saya sama sekali bukan orang yang baik