CJR Mesin 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

JURNAL

1. JUDUL JURNAL : Perancangan Alat Pengaturan Kecepatan Motor DC Shunt


Menggunakan Rangkaian DC Chopper Berbasis Komputer
2. PENULIS : Yusmartato
3. KOTA TERBIT : Medan
4. PERNERBIT : -
5. TAHUN TERBIT : 2016
6. ISSN : 2502 – 3624
7. JUMLAH HALAMAN : 7 Halaman

JURNAL (Februari 2016)

1. Latar Belakang :
A. Alasan :

Motor merupakan suatu alat pengubah energi listrik menjadi energi gerak dalam bentuk
putaran energi, gerak motor di gunakan untuk menghasilkan suatu proses industri misalnya
menggiling atau mencetak dalam menggendalikan besar energy yang di keluarkan oleh motor
adalah dengan menggendalikan kecepatanya.

Pengaturan kecepatan motor dc banyak dilakukan dengan cara, seperti kontaktor, relay, dan
modulasi lebar pulsa pengendalian kecepatan motor dalam teknologi elektronika menggunakan
teknik pengoperasian modulasi lebar pulsa dengan mengendalikan penyulutan sudut phasa
listrik, dapat mempermudah pengendalian kecepatan putaran motor. Dengan terjadinya
perubahan penyulutan sudut phasa, maka terjadi perubahan tegangan. Perubahan tersebut
menggakibatankan perubahan kecepatan putaran motoe sehingga diharapkan menghasilkan
produksi yang optimal.

Energi listrik yang menghasilkan motor dc shunt sangat dipengaruhi oleh kecepatan
putaranya. Dengan kata lain, maka motor harus mampu mempertahankan kecepatan putaranya
sehingga energi listirk yang dihasikan motor dc shunt tetap stabil. Oleh karena itu diperlukan
sistem yang dapat mengendalikan putaran motor berbasis mikrokontroller AT89S51 agar motor
dc shunt tetap fokus mempertahankan kecepatan putanya.

B. Tujuan :

Merancang suatu system kendali kecepatan motor yang dilengkapi dengan komputer yaitu
alat pengatur kecepatan motor dc shunt mengunakan mikrokontroler yang mengatur sinyal-sinyal
dc chopper atau sinyal dc terputus-putus, sebagai input system di gunakan computer atau laptop
yang di program dengan bahasa pemograman basis 6,0.

C. Teori :

Motor dc shunt

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan
gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan
dan arus dinamo. Karakteristik kecepatan motor DC tipe shunt adalah : Kecepatan pada
prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya
berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang
rendah, seperti peralatan mesin.

Rangkaian DC Chopper

Salah satu aplikasi elektronika daya adalah converter DC-DC atau yang lazim disebut DC
Chopper. Converter DC-DC berfungsi untuk mengkonversi tegangan masukan searah konstan
menjadi tegangan keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle
rangkaian control Chopper nya.

DC Chopper (Pengubah daya DC - DC)

Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan
DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi
besarannya sesuai dengan permintaan pada beban.
Aplikasi DC Chopper

Gambar Rangkain aplikasi DC chopper

MOSFET memungkinkan arus dari baterai untuk melewatinya, tapi bila memungkinkan arus
melewatinya diatur oleh gelombang pulse modulasi (PWM). The PWM menciptakan
kacangkacangan, dan bagian tinggi pulsa ini menyalakan MOSFET. Semakin lama MOSFET
diaktifkan, semakin cepat motor berputar.

Mikrokontroller AT89S51

Mikrokontroller, sesuai namanya adalah suatu alat atau komponen pengontrol atau
pengendali yang berukuran kecil ( mikro ) sebelum mikrokontroller ada telah terlebih dahulu
muncul apa yang disebut mikroprosesor.

2. Metode :
A. Subjek penelitian :

Penelitian ini dilakukan pada mesin diesel MITSUBISHI type 4DR50A yang ada di
Laboratorium Permesinan Kapal Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

B. Teknik pengambilan data :

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi dan tes.
C. Alat pengumpulan data :

Dokumentasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh J. Richard Buist and Paul G. Lau,
dan hasil tes pengukuran tegangan dan arus yang telah dilakukan pada Peltier

D. Analisis data :

Teknik secara deskriptif Merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data
dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data data yang sudah dikumpulkan seadanya
tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk dalam teknik
analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel,
presentase, frekwensi,diagram, grafik, mean, modus dll.

3. Hasil dan pembahasan


A. Hasil :

Berdasarkan hasil pengolahan data, pada putaran mesin 1000, 1500, 2000 dan 2500 RPM
diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Daya terkecil dan terbesar yang dihasilkan 1 buah peltier dengan perbedaan terperatur sisi
panas dan dingin 24 ºC pada putaran 1000 RPM dan 33ºC pada putaran 2500 RPM
adalah 0.35 Watt dan 1,12 Watt. Sebuah peltier untuk mendapatkan daya sebesar 1,12
Watt hanya membutuhkan sekitar 70 joule energi panas hasil pembakaran dari mesin.
b. Daya yang dihasilkan 2 buah peltier disusun seri dengan perbedaan terperatur sisi panas
dan dingin masing –masing 24 ºC, 28 ºC, 33 ºC dan 33 ºC adalah 2,53 Watt , 4 Watt , 6,5
Watt dan 8,4 Watt
c. Daya yang dihasilkan 2 buah peltier disusun Paralel dengan perbedaan terperatur sisi
panas dan dingin masing –masing 24 ºC, 28 ºC, 33 ºC dan 33 ºC adalah 2,2 Watt , 3,42
Watt , 5,2 Watt dan 7,67 Watt.
B. Pembahasan :

Peltier dapat digunakan sebagai energi alternatif pada kamar mesin dimasa mendatang, ini
telah dibuktikan bahwa peltier mampu menghasilkan listrik dari pemanfaatan energi panas
buangan pada penggerak utama kapal melalui hasil percobaan di laboratorium permesinan kapal.
Penelitian ini menyimpulkan, pada kondisi putaran 1000 RPM mesin MITSUBISHI type
4DR50A yang digunakan perbedaan suhu antara sisi panas dan sisi dingin pada peltier tunggal
sebesar 24 ºC dan menghasilkan daya sebesar 0,35 Watt, sedangkan pada putaran 2500 RPM
perbedaan suhu yang terjadi sebesar 33 ºC dan menghasilkan daya sebesar 1,12 Watt. Ini
menunjukkan bahwa semakin besar perbedaan suhu yang terjadi maka daya dari peltier
meningkat.

Elemen peltier telah terbukti mampu mengubah polusi menjadi energi listrik. Elemen peltier
sangat ramah lingkungan, tidak menimbulkan suara serta mampu bekerja mengubah tiap derajat
temperatur yang terbuang selama 200.000 jam. Elemen peltier tipe TEG yang memiliki dimensi
sama dengan elemen peltier tipe TEC bahkan mampu bekerja pada suhu 300℃ dan
menghasilkan daya yang lebih besar. Thermoelectric generator dengan elemen peltier
didalamnya bersifat portable, dimana saja ada panas yang terbuang maka thermoelectric
generator menjadikannya lebih bermanfaat

4. Kesimpulan :

Pada peltier susunan seri nilai tegangan (V) lebih besar dari nilai arus (I), sedangkan pada
peltier susunan paralel berlaku sebaliknya. Dari hasil analisis data daya yang dihasilkan peltier
pada susunan seri lebih besar dibandingkan dengan daya peltier pada susunan parallel, yaitu
diperoleh daya terbesar yang dapat dihasilkan peltier adalah 8,4 Watt pada kondisi putaran mesin
2500 RPM dan perbedaan suhu sebesar 33 ºC. Nilai efisiensi maksimal terbesar adalah 1,6 %
pada putaran 2500 RPM berbeda dengan catalog produk peltier Tipe TEC yang digunakan yakni
5%, hal ini bisa disebabkan banyak hal seperti kehilangan panas, pengaruh luas permukaan
penerima panas, tidak tercapainya gradient suhu maksimal dan masih banyak lagi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai