Anda di halaman 1dari 4

NATURE OF CONCEPTS

1
1. CONCEPTS IN AUDITING THEORY (Chapter 4)
1.1 Sifat Konsep
Konsep adalah ide umum yang diambil dan dianggap sebagai bagian dari
suatu disiplin yang diamati melalui perasaan. Konsep merupakan sesuatu
yang saling berhubungan dalam totalitasnya. Konsep berbeda dengan
persepsi, yang terakhir ini merupakan rekonstruksi mental dan kombinasi dari
pemahaman terhadap data. Konsep adalah bentuk abstraksi yang diambil dari
pengamatan, pengalaman, ide umum yang membantu kita melihat kesamaan
dan perbedaan. Dengan konsep ini kita akan lebih mudah dan lebih baik
memahami suatu persoalan yang dibahas. Tanpa konsep maka permasalahan
hanya merupakan hasil pengamatan yang berserakan yang tidak berkaitan
satu sama lain. Konsep akan membantu pemikiran dan membuat struktur teori
dan membantu pengembangan ilmu.
Konsep, sebagai rangkuman atau generalisasi abstraksi dari kenyataan-
kenyataan yang teruji berulang-ulang dan telah mendapat pengakuan,
menyediakan kerangka dasar bagi pengembangan suatu disiplin. Konsep
memberikan dasar untuk kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dengan
memfasilitasi komunikasi tentang hal itu dan masalahnya. Konsep juga
memberikan inti pengetahuan yang terakumulasi di area yang bisa diatur.
Auditing sementara dalam proses memperbaiki konsep dasar, sejauh ini dapat
dirumuskan dengan tingkat spesifik dan kemudian bisa diterima.

1.2 Perkembangan Konsep


Pengembangan lengkap sebuah konsep melibatkan sejumlah bahkan
banyak tahapan, namun dalam buku ini dibuat menjadi empat tahapan:
a. Perhatian harus diberikan untuk observasi dari fakta yang berkaitan
dengan subjek tertentu. Metode observasi dan pengumpulan fakta tentu
bervariasi, akan tetap proses dasarnya tetap sama.
b. Perumusan dengan melakukan generalisasi berdasarkan fakta yang
diobservasi

2
c. Mengaitkan berbagai generalisasi tadi, menghilangkan duplikasi,
pengulangan, hal yang tidak konsisten dan yang tidak relevan.
d. Mereview kembali dan mengkajinya sehingga dapat dirumuskan konsep
yang lebih bermanfaat.
Terdapat kesepakatan umum bahwa persepsi dan konsepsi adalah
kegiatan yang saling berhubungan, yang mengarah pada akuisisi
pengetahuan. Persepsi adalah sensasi, hasil dari menyadari objek atau pikiran
melalui penggunaan indera. Persepsi merupakan pengalaman terisolasi yang
memiliki sedikit nilai intelektual diluar pengaruh dari dampak awal mereka.
Generalisasi yang di ambil dari sejumlah pengamatan adalah konsep,
sehingga terbentuk satu konsep segera setelah seseorang memiliki persepsi.
Proses intelektual ini disebut konsepsi dan hasil dalam perumusan konsep.
Persepsi dan konsepsi bersama-sama menuntuk kepada pengetahuan.
Pikiran tidak bisa berpikir tanpa bahasa, bahasa sangat penting untuk
sebuah ide. Sehingga konsep disatu sisi terkait dengan persepsi dan dengan
bahasa disisi lain.

1.3 Jenis Konsep


Jenis konsep digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Philosophical (nonspecific) dan native (specific)
Konsep filosofis adalah konsep yang tidak secara eksklusif dimiliki
setiap ilmu atau seni tertentu. Seperti contohnya kebenaran, probabilitas,
penyebab, bukti, benda fisik, makna, dan kebutuhan.
Native concepts atau spesifik adalah konsep yang khusus berasal dari
disiplin ilmu tertentu. Misalnya, percepatan dalam mekanika, netralisasi
kimia dalam kimia, AC refleks dalam psikologi, fertilisasi silang dalam
botani, biaya marjinal di bidang ekonomi, dan bukti dalam audit.
b. Ideal dan nyata
Ideal concept tidak berarti bahwa mereka medekati kesempurnaan, tetapi
dalam artian mereka tidak peduli denga realitas situasi yang sebenarnya.
Mereka adalah fiksi dan dikembangkan sengaja oleh proses logis yang
memurnikan dan mensintesis unsur konstituen mereka untuk membentuk

3
sebuah gambar yang mungkin tidak bena:r-benar ada sama sekali di luar
pikiran mereka yang peduli dengan konsep.
Konsep nyata, bukan fiksi tapi kelas umum hal-hal nyata atau kejadian.
Contohnya:
di audit, subjek diterapkan, kita prihatin terutama tetapi tidak secara
eksklusif dengan konsep nyata. konsep nyata kemerdekaan, untuk
menggambarkan, akan menjadi konsep yang berlatih auditor sekarang
bertindak.

1.4 Primary Concepts Dalam Audit


Dalam buku Mautz dan Sharaf ini Primary concept dibagi menjadi lima
bagian, yaitu:
a. Bukti (Evidence)
b. Kehati-hatian dalam pemeriksaan (Due Audit Care)
c. Penyajian atau pengungkapan yang wajar (Fair Presentation)
d. Independensi (Independence)
e. Perilaku Etis (Ethical Conduct)

Anda mungkin juga menyukai