(RPP)
A. Kompetensi Inti
1
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui pengamatan gambar, ekspolorasi Internet, dan diskusi kelompok peserta didik dengan
sikap sopan dan bertangungjawab dapat:
a. Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat di kerajaan Kediri dan Singasari dengan
baik
b. Menjelaskan peninggalan budaya dari kerajaan Kediri dan Singasari dengan tepat
c. Mengidentifikasi perbedaan peniggalan budaya kerajaan Kediri dan Singhasari dengan baik
d. Mempresentasikan hasil diskusi tentang perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan
dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
e. Membuat laporan hasil diskusi tentang perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan
dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
D. Materi Pembelajaran:
Fakta
2
KONSEP
Kerajaan Kediri
Masa-masa awal Kerajaan Panjalu atau Kadiri tidak banyak diketahui. Prasasti Turun Hyang II
(1044) yang diterbitkan Kerajaan Janggala hanya memberitakan adanya perang saudara antara kedua
kerajaan sepeninggal Airlangga.Sejarah Kerajaan Panjalu mulai diketahui dengan adanya prasasti
Sirah Keting tahun 1104 atas nama Sri Jayawarsa. Raja-raja sebelum Sri Jayawarsa hanya Sri
Samarawijaya yang sudah diketahui, sedangkan urutan raja-raja sesudah Sri Jayawarsa sudah dapat
diketahui dengan jelas berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan.
Kerajaan Panjalu di bawah pemerintaha Sri Jayabhaya berhasil menaklukkan Kerajaan Janggala
dengan semboyannya yang terkenal dalam prasasti Ngantang (1135), yaitu Panjalu Jayati, atau Panjalu
Menang.
Pada masa pemerintahan Sri Jayabhaya inilah, Kerajaan Panjalu mengalami masa kejayaannya.
Wilayah kerajaan ini meliputi seluruh Jawa dan beberapa pulau di Nusantara bahkan sampai
mengalahkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya di Sumatra.Hal ini diperkuat kronik Cina berjudul Ling wai
tai ta karya Chou Ku-fei tahun 1178, bahwa pada masa itu negeri paling kaya selain Cina secara
berurutan adalah Arab, Jawa, dan Sumatra. Saat itu yang berkuasa di Arab adalah Bani Abbasiyah di
Jawa ada Kerajaan Panjalu, sedangkan Sumatra dikuasai Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Singasari
Berdasarkan kisah yang termuat dalam kitab Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah
bawahan Kerajaan Kediri, yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah
Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama
Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul
Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan
Kediri. Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri melawan kaum brahmana.
Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja
pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus di desa
Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel. Dalam kitab Nagarakretagama juga menyebut tahun
yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok
Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang
berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kadiri. Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun
1255 menyebutkan kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah
gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel
tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum maju perang
melawan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.
3
Silsilah Wangsa Rajasa dari sumber prasasti dan naskah kepujanggaan
Silsilah wangsa Rajasa, keluarga penguasa Singhasari dan Majapahit. Penguasa ditandai dengan blok
warna dalam gambar ini.
Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa Singhasari, dan
berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat perbedaan antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam
menyebutkan urutan raja-raja Singhasari.
1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi 1. Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 -
(1222 - 1247) 1227)
2. Anusapati (1247 - 1249) 2. Anusapati (1227 - 1248)
3. Tohjaya (1249 – 1250) 3. Wisnuwardhana (1248- 1254)
4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250- 4. Kertanagara (1254 - 1292)
1272)
5. Kertanagara (1272 - 1292)
Kisah suksesi raja-raja Tumapel versi Pararaton diwarnai pertumpahan darah yang di latarbelakangi
balas dendam. Ken Arok mati dibunuh Anusapati (anak tirinya). Anusapati mati dibunuh Tohjaya (anak
Ken Arok dari selir). Tohjaya mati akibat pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati). Hanya
Ranggawuni yang digantikan Kertanagara (putranya) secara damai. Sementara itu versi kitab
Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja pengganti terhadap raja
sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena Nagarakretagama adalah kitab pujian untuk Hayam Wuruk
raja Majapahit. Peristiwa berdarah yang menimpa leluhur Hayam Wuruk tersebut dianggap sebagai aib.
Di antara para raja di atas hanya Wisnuwardhana dan Kertanagara saja yang didapati menerbitkan
prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka. Dalam Prasasti Mula Malurung (yang dikeluarkan Kertanagara
atas perintah Wisnuwardhana) ternyata menyebut Tohjaya sebagai raja Kadiri, bukan raja Tumapel. Hal
ini memperkuat kebenaran berita dalam Nagarakretagama. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Kertanagara
tahun 1255 selaku raja bawahan di Kadiri. Dengan demikian, pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta
tahun 1254 dapat diperdebatkan. Kemungkinannya adalah bahwa Kertanagara menjadi raja muda di
Kadiri dahulu, baru pada tahun 1268 ia bertakhta di Singhasari. Diagram silsilah di samping ini adalah
urutan penguasa dari Wangsa Rajasa, yang bersumber dari Pararaton.
PRINSIP
1.Struktur pemerintahan kerajaan kediri
2.Sistem politik pemerintahan kerajaan Singosari
PROSEDUR
1. wujud hasil budaya kerajaan kediri
2. masa kejayaan dan keruntuhan kerajaan kediri
3. wujud hasil budaya kerajaan Singosari
4. masa kejayaan dan keruntuhan Singosari
5. peranan singosari dalam ekspedisi pamalayu
6. hubungan singhasari dengan kerajaan sebelum dan sesudahnya
4
E. Metode Pembelajaran
Metode saintifik dengan sintaks sebagai berikut:
1. Mengamati gambar tentang hasil budaya kerajaan bercorak hindu –budha di Indonesia
2. Menanya, tentang konsep Perkembangan kehidupan sosial, budaya politik,ekonomi kerajaan
Kediri dan kerajaan singosari
3. Mengumpulkan Informasi dengan mendiskusikan tentang perkembangan negara-negara
kerajaan hindu budha di Indonesia
4. Mengasosiasi (menalar) dengan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
5. Mengkomunikasi dengan membuat laporan hasil presentasi.
F. Media , Alat dan Sumber belajar:
1. Media : Gambar candi yang bercorak hindu – budha
2. Alat : LCD, layar , Sound
3. Sumber Belajar : Buku Siswa sejarah Indonesia X , KEMENDIKBUD 2013,
Soekmono, R. 1985. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2.
Yogyakarta: Kanisius.
G. Langkah-langkah Pembelajaran:
SOAL URAIAN
6
Kunci Jawaban :
1. Perkembangan budaya dikediri sangat pesat dikarenakan penghargaan kepada penulis sangat besar ,
dimana penulis sastraa di beri kebebasan dan wadah dalam mengembangkan karya sastranya.
Misalnya kitab kakawin Smaradahana karangan Mpu Dharmaja.
2. Ekspedisi Pamalayu dilakukan untuk penguasaan wilayah melayu dengan tujuan untuk menghadang
pasukan Kubhilai Khan dari Cina yang sedang mengadakan perluasan wilayah cina ke melayu
3. Perang Ganter terjadi saat kaum brahmana tidak maau mengakui raja kertajaya sebagai tuhan
perwujudan dewa di bumi , sehingga mereka dianggap penghianat dan harus di tumpas , kemudian
para brahmana melarikan diri meminta perlindungan kepada ken arok raja singosari yang
mengakibatkan terjadinya peperangan di desa ganter.
Lembar Pengamatan
Jumlah
Aspek Pengamatan Nilai Ket.
skor
No Nama Siswa Menghar
Kerja Tanggung
Keaktifan gai
Sama jawab
pendapat
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹ 60 : Kurang
Rubrik Instrumen
Peniaian Sikap
7
Ramah dengan teman
Sikap
Hormat pada
Ketekunan belajar
Tanggung jawab
Tenggang rasa
Menepati janji
Keterbukaan
Kedisiplinan
Kepedulian
Kerjasama
Kejujuran
Kerajinan
No
orang tua
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4.
1 = kurang konsisten;
2 = cukup;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
Jml
Sikap Pribadi Sikap Ilmiah Nilai
Skor
N
Nama Siswa Disp
o Jujur Tgjwb Kritis Objek Tolr
l
1. 1 3 4 3 4 3 3 20
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
6. 6
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹ 60 : Kurang
A. Kompetensi Inti
9
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.Mengolah,menalar,dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
C. Tujuan Pembelajaran:
1. Tujuan Pengetahuan :
a. Melalui pengamatan gambar peserta didik dengan cermat menganalisis perkembangan
kehidupan masyarakat di kerajaan Mataram Kuno dan Tarumanegara dengan baik
b. Melalui internet peserta didik dengan penuh tangungjawab menunjukkan peninggalan
budaya dari kerajaan Mataram Kuno dan Tarumanegara dengan tepat.
c. Melalui pengamatan power point peserta didik dengan tanggung jawab dapat menunjukkan
sumber sejarah kerajaan Mataram Kuno dan Tarumanegara dengan baik.
2. Tujuan Ketrampilan :
10
a. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menganalisis perkembangan negara-negara
kerajaan hindu- budha di Indonesia.
b. Melalui presentasi peserta didik dapat menyajikan dan melaporkan hasil diskusi tentang
perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-
kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dengan baik.
D. Materi Pembelajaran:
Fakta
KONSEP (terlampir)
1.Perkembangan kehidupan sosial, budaya politik,ekonomi kerajaan Tarumanegara
2.Perkembangan kehidupan sosial, budaya , politik , ekonomi kerajaan MataramKuno
PRINSIP
1.Struktur pemerintahan kerajaan Tarumanegara
2.Sistem politik pemerintahan kerajaan Mataram Kuno
PROSEDUR
1. Sumber sejarah kerajaan Tarumanegara
2. Masa kejayaan dan keruntuhan kerajaan Tarumanegara
3. Wujud hasil budaya kerajaan Tarumanegara
4. Sumber sejarah kerajaan Mataram Kuno
5. Masa kejayaan dan keruntuhan Mataram Kuno
6. Hasil budaya kerajaan Matarm Kuno
7. hubungan Kerajaan Mataram Kuno dengan kerajaan-kerajaan di Jawa Timur
E. Metode Pembelajaran:
11
Metode saintifik dengan sintaks sebagai berikut:
6. Mengamati gambar tentang hasil budaya kerajaan bercorak hindu –budha di Indonesia
7. Menanya, tentang konsep Perkembangan kehidupan sosial, budaya politik,ekonomi kerajaan
Kediri dan kerajaan singosari
8. Mengumpulkan Informasi dengan mendiskusikan tentang perkembangan negara-negara
kerajaan hindu budha di Indonesia
9. Mengasosiasi (menalar) dengan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
10. Mengkomunikasi dengan membuat laporan hasil presentasi.
F. Media , Alat dan Sumber belajar:
4. Media : Gambar candi yang bercorak hindu – budha
5. Alat : LCD, layar , Sound
6. Sumber Belajar : Buku Siswa sejarah Indonesia X , KEMENDIKBUD 2013,
Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugroho Notosusanto. 2009.
Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.
Soekmono, R. 1985. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2.
Yogyakarta: Kanisius.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan cara
guru menunjuk secara acak, peserta didik yang lain
menanggapi
2. Peserta didik membuat laporan hasil kerja kelompok yang
telah didiskusikan
Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil presentasi 20 Menit
2. Guru memberi penguatan tentang materi tentang
kerajaan Tarumanegara dan kerajaan Mataram Kuno
3.Peserta didik diberi pertanyaan secara lisan mengenai materi
yang telah dibahas
4.Guru memberikan penugasan mengenai materi minggu depan
5. Salah satu peserta didik memimpin doa dan selanjutnya
mengucapkan salam
SOAL URAIAN
Kunci Jawaban :
1. Sumber sejarah kerajaan Tarumanegara antara lain :
Prasasti Ciaruteum,prasasti Kebon Kopi,Prasasti Jambu,Prasasti Muara Cianten,Prasasti
Tugu,Prasasti Pasir Awi,Prasasti Munjul
13
Berdasarkan prasasti di atas diketahui bahwa raja yang memerintah pada waktu itu ialah
Purnawarman,pada prasasti Ciaruteun terdapat dua telapak kaki yang diukir bersama dengan tulisan-
tulisan yang berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta
2. Alasan Empu Sindok memindahkan kerajaan ke Jawa Timur karena :
Untuk menghindari ancaman dari kerajaan Sriwijaya dan adanya ancaman dari gunung merapi
3. Peninggalan budaya kerajaan Mataram Kuno antara lain :
Candi Borobudur,patung Air Langga,Kitab Mahabrata dan Ramayana,Kakawin Arjunawiwaha,kitab
Bharatayudha,Gatotkacaswara
Lembar Pengamatan
Jumlah
Aspek Pengamatan Nilai Ket.
skor
No Nama Siswa Menghar
Kerja Tanggung
Keaktifan gai
Sama jawab
pendapat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹ 60 : Kurang
Rubrik Instrumen
3. Peniaian Sikap
14
Sikap
Hormat pada
Ketekunan belajar
Tanggung jawab
Tenggang rasa
Ramah dengan
Menepati janji
Keterbukaan
Kedisiplinan
Kepedulian
Kerjasama
Kejujuran
Kerajinan
teman
No
orang tua
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4.
1 = kurang konsisten;
2 = cukup;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten;
Lembar Observasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Program : X / Umum
Kompetensi : Presentasi
Materi : Kerajaan Kediri dan Singasari
Jml
Sikap Pribadi Sikap Ilmiah Nilai
Skor
No Nama Siswa
Jujur Displ Tgjwb Kritis Objek Tolr
1 4 4 3 4 3 3 21
15
10
11
12
13
14
15
16