Disusun Oleh:
Asif Widodo Zardani 21030115130125
Sigit Firman Dwi Handono 21030115140156
Disusun Oleh:
Asif Widodo Zardani 21030115130125
Sigit Firman Dwi Handono 21030115140156
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
PRAKATA
Puji dan syukur tercurahkan kepada Allah SWT karena dengan berkah, rahmat, dan
hidayah-Nya, penulis dapat melaksanakan kerja praktek dan menyelesaikan Laporan Tugas
Khusus ini dengan lancar dan sesuai harapan. Laporan tugas khusus ini berisi tentang tugas
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................iii
PRAKATA................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................vi
1.3. Tujuan
Tujuan dari dilakukanya pengkajian terhadap kandungan molasses,konversi molasses,
neraca energy dan air pendingin pada tangki main fermenter adalah:
1. Mengkaji zat – zat dalam molasses.
2. Mengkaji konversi molasses pada proses fermentasi.
3. Mengkaji kebutuhan air pendingin yang diperlukan pada tangki main fermenter.
1.4. Manfaat
Manfaat yang bisa didapatkan dari kajian tersebut adalah mengetahui tingkat
kesesuaian nilai teoritis dengan nilai praktisnya hingga saat ini. Serta mengetahui
kebutuhan air pendingin optimal yang dibutuhkan.
( Wuryanti, 2016)
1. Data Primer
Data ini merupakan data lapangan yang diperoleh dengan melakukan pengukuran,
pengamatan dan mencatat secara langsung besaran operasi yang diamati baik pada
ruang control maupun laboratorium di PT Indo Acidatama Tbk. Berikut data primer
yang diperoleh:
2. Data Sekunder
Data ini merupakan data yang diperoleh dari literature – literature yang ada.
Proses fermentasi pada main fermenter terjadi reaksi sebagai berikut :
C6H12O6(l) 2 C2H5OH(l) + 2 CO2(g)
Dengan data panas pembentukan standar masing masing senyawa sebagai berikut :
[ Panas Masuk Main Fermenter ] – [ Panas Keluar Main Fermenter ] – [ Panas Pendingin
] + [ Panas Reaksi Fermentasi ] = [ Akumulasi Panas ]
d
0 – 0 – Mw. Cpw. ΔTw + M. ΔHR = (M .Cp . T )
dT
Dengan perubahan suhu dT pada main fermenter dijaga tetap mendekati = 0 sehingga,
Sehingga dari persamaan diatas diketahui bahwa panas yang terjadi akibat fermentasi
sebanding dengan panas air pendingin yang dibutuhkan.
b) Data sekunder yang didapat dari main fermenter adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Tabel Data Sekunder pada Main Fermenter
Tahap 2 Menhitung masuk fermenter (Qin), panas keluar fermenter (Qout) dan
panas reaksi (QR)
Dari persamaan neraca energi pada main fermenter diketahui bahwa besarnya kalor
reaksi fermentasi sebanding dengan kalor yang ditransfer ke air pendingin sehingga
kebutuhan air pendingin adalah sebagai berikut :
Kkal Kg Kkal
Mw. 1 ( 305 – 299,4 ) K = 8,5 %. 876 m3 . 1,03 3 .−3665,82
Kg K m Kg
Kkal Kkal
Mw . 5,6 =−(76,7 Kg .−3665,82 )
Kg Kg
Mw=50204,58 Kg/cycle
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan air selama proses
fermentasi pada main fermenter sebanyak 50204,58 Kg/cycle atau 697,288 Kg/jam.
Sedangkan kapasitas penyimpanan air pada water pit menurut data utilitas PT Indo
Acdatama Tbk (2018), adalah sebesar 500.000 Kg sehingga air yang digunakan sebagai
air pendingin pada tangki main fermenter dalam satu cycle sebesar 10 % dari kapasitas
air pada water pit.
5.1. Kesimpulan
1. Kandungan dari molasses yang digunakan sebagai bahan baku pada PT Indo
Acidatama Tbk adalah total sugar 59.64 %, unfermented sugar 3.12 %, abu 6.43 %,
air 22.51 %, calcium 1.11%, sulfat 1.59 %.
2. Konversi molasses pada proses fermentasi batch 15712 adalah 81.03 %
3. Kebutuhan air pendingin pada main fermenter adalah ± 50 ton/cycle dalam waktu 72
jam/cycle.
3.1. Saran
Dalam menentukan kandungan molasses sebaiknya memiliki data standar mutu
minimal molasses yang disyaratkan oleh pabrik agar dapat dibandngkan kandungan
molassesnya. Sedangkan untuk menentukan kebutuhkan air pendingin teoritis sebaiknya
memiliki data air pendingin praktis yang digunakan oleh pabrik selama pabrik beroperasi
sehingga bisa saling dibandingkan.
Clara. 2017. Panas Reaksi Pembentukan Ethanol. Diakses dari Brainly.com pada 1 Agustus
2018
Dharsono Wulandari dan Oktari Saptian Y.2010.Proses Pembuatan Biodiesek dari Dedak
dan Methanol Dengan Esterifikasi In Situ. Universitas Diponegoro Semarang
Puspitasari, Reni. 2008 . Kualitas Molases Sebagai Bahan Baku Produksi Alkohol Pabrik
Spiritus Madukusimo Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta