Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Wilya Agustina

NIM : J1A018112

FORTIFIKAS YODIUM PADA GARAM KONSUMSI

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Fortifikasi merupakan salah satu bentuk intervensi gizi mikro. Fortifikasi pangan
(pangan yang lazim dikonsumsi) dengan zat gizi mikro adalah salah satu strategi utama yang
dapat digunakan untuk meningkatkan status mikronutrien pangan. Fortifikasi harus dipandang
sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pangan selain dari perbaikan praktek-praktek
pertanian yang baik (good agricultural practices), perbaikan pengolahan dan penyimpangan
pangan (good manufacturing practices), dan memperbaiki pendidikan konsumen untuk
mengadopsi praktek-praktek penyediaan pangan yang baik (Academia.edu).

2. Tujuan
Mengetaui pentingnya manfaat dari fortifikasi yodium pada garam kosumsi
3. Ruang Lingkup
Kalangan masyarakat dan lingkngan
BAB II
LANDASA TEORI

Garam adalah bahan yang ideal untuk iodisasi karena semua manusia memerlukan
garam dan terjngkau untuk hamper setiap orang. Jumlah garam yang masuk dalam
tubuhsangat kecil, namun membuat suatu jenis makanan menjadi penting. Garam merupakan
bumbu penting dalam masakan sehingga hamper seluruh responden menggunakan garam
beyodium dirumah. Bentuk garam yang yang biasa yang digunakan ditingkat rumah tangga
adalah aram halus. Sebanyak 68,82% gara yang ada di Indonesia merupakan garam halus.
Garam halus memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan garam briket dagaram
curia/krosok (Darmawan, 2012).

BAB III

PEMBAHASAN
Peningkatan kualitas SDM sesuai dalam tujuan pembangunan millennium
(millennium development goals) melalui perbaikan kualitas nutrisi agar tumbuh kembang
terjaga sejak dalam kandungan. Fortifikasi yodium pada garam konsumsi perlu dilakukan
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Yodium
merupakan unsure mineral yang menjadi nutrisi penting bagi tubuh. Yodium menjaga fungsi
tiroid tetap stabil. Hormone tiroid yang baik berperan dalam mengoptimalkan fungsi otak dan
sistem saraf. Selama masa pertumbuhan sejak dari dalam kandungan. Hormone tiroid
membantu perkembangan janin, agar fungsi otak dan system saraf berkembang normal.
Defisiensi (kekurangan) yodium pada ibu hamil, bila sudah parah dapat berdampak pada
retardasi kesehatan dan pertumbuhan yang terhambat. Pentingnya yodium bagi kesehatan dan
tumbuh kembang anak, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong upaya pencegahan
defisiensi yodium melalui fortifikasi yodium pada bahan pangan. Karena fortifikasi yodium
pada garam konsumsi dapat mencegah masalah stunting (kondisi gagal tumbuh kembang pada
balita) di Indonesia (Jatimnet.com).

Yodium adalah miral mikro yang dibutuhkan sebanyak kurang lebih 0,00004% dari
berat badan atau 15-23 mg. Yodium dalam tubuh terdapat sekitar 75% dalam kelenjar tiroid
yang digunakan untuk sintesis hormon Tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) dan sebagian
lainnya terdapat pada jaringan lain seperti kelenjar ludah , payudara, dan lambung serta
didalam ginjal. Akibat dari defisiensi yodium yang berlangsung lama akan mengganggu ungsi
kelenjar tiroid, yang secara perlahan menyebabkan kelenjar ini membesar sehingga
menyebabkan gondok. Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan masalah
yang serius dampaknya buruk sehigga perlu ditanggulangi salah satunya dengan cara
fortifikasi garam dengan kalium iodat (KOI3) dengan tujuan agar semua garam yodium yang
dikonsumsi masyarakat mengandung yodium minimal 30 ppm. (Yanti, 2015).

BAB IV

PENUTUP

Konsumsi garam berydium meupakan bagian dari komponen program pencapaian


konsumsi garam beryodium unutuk mempercepat puruan GAKY. Garam konsumsi telah
diakui sebagai solusi biaya yang paling efektif dan layak untuk mecegah dan mengtrol
GAKY.
DAFTAR PUSTAKA

Yanti, N. Dan G. N. Prameswari, 2015. Gambaran Perilaku dan Persepsi Ibu Rumah Tangga
Terhadap Konsumsi Gram Beryodium di Wilayah Kerja Puskesmas Toroh 1
Kabupaten Grobongan pada Tahun 2014. Jurnal Unnes Kesehatan Masyarakat. 4(2) :
100-107.

Barmawan, n. i. dan e. s. darmawan, 2012. Analisis demand dan supply konsumsi garam
beryodium tingkat rumah tangga. Jurnal kesehatan masyarakat nasional. 6(6) : 273-
276.

Priyasidharta, d., 2019. Begini pentingnya fortifikasi yodium garam konsumsi. Dikutip dari
https://jatimnet.com/begini-pentingnya-fortifikasi-yodium-garam-konsumsi

Kakanadu, m. t.a., b. evelyn, dan b. hutagalung, 2016. Fortifikasi pangan. Makalah. Dikutip
dari
https://www.academia.edu/30969345/FORTIFIKASI_PANGAN_OLEH_MARIA_TRISANA_AYI_T
OTA_KAKANADU_BINTANG_EVYLYN_BAGIO_HUTAGALUNG

Anda mungkin juga menyukai