OLEH
KELOMPOK 10
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2020
ACARA III
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tingkat cemaran mikrobiologis pada beberapa sumber air untuk
pengolahan.
TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi dapat juga merupakan suatu substansi yang
berbahaya karena air dapat membawa mikroorganisme patogen dari zat-zat kimia yang bersifat racun. Banyaknya kontaminan dalam
air memerlukan standar tertentu untuk menjamin kebersihannya. Air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen sangat berbahaya
untuk diminum. Ada beberapa organisme yang termasuk katagori bakteri koliform yaitu Escherichia coli,
Enterococcus dan Clostridium. Di Indonesia bakteri indikator air terkontaminasi adalah Escherichia Coli (Gause, 2006).
Air yang digunakan hendaknya memenuhi persyaratan yaitu harus bebas dari mikroba dan bahan kimia yang dapat
membahayakan kesehatan seseorang, tidak berwarna dan berbau, memenuhi persyaratan kualitas air bersih dan atau air minum dan
untuk air yang akan digunakan untuk memasakatau mencuci bahan pangan harus memenuhi persayaratan bahan baku air minum.
Dengan demikian disarankan untuk selalu menggunakan sumber air yang bebas dari cemaran dan bersih karena air dalam proses
pengolahan makanan berperan besar pada setiap tahapannya, tahap persiapan air digunakan untuk merendam, dan semua kegiatan
membersihkan bahan mentah, digunakan selama proses pemasakan khususnya pada makanan yang diolah dan juga sebagai media
pembersih bagi peralatan masak dan makan (Armiwati, 2017).
Sumber-sumber air di alam pada umunya mengandung bakteri. Jumlah dan jenis bakteri berbeda sesuai dengan tempat dan
kondisi yang mempengaruhinya. Kualitas air secara biologi, khususnya secara mikrobiologi ditentukan oleh banyaknya parameter
yaitu mikroba pencemar, pathogen dan penghasil toksin. Secara teoritis air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri phatogen,
terutama golongan golongan coliform melebihi batas yang telah ditentukan. Bakteri coliform golongan mikroorganisme yang lazim
digunakan sebagai indikator, dimana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh
pathogen atau tidak (Andini, 2017).
Bakteri coliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai indikator penentuan kualitas sanitasi makanan dan air.
Coliform sendiri sebenarnya bukan penyebab dari penyakit-penyakit bawaan air, namun bakteri jenis ini mudah untuk dikultur dan
keberadaannya dapat digunakan sebagai indikator keberadaan organisme pathogen seperti bakteri lain. Bakteri coliform dijadikan
sebagai bakteri indikator karena mudah serta cepat dikenali dalam tes laboratorium. Kelompok bakteri coliform antara
lain Escherichia coli, Enterobacter aerogenes dan Citrobacter pruendii. Keberadaan bakteri ini dalam air juga menunjukkan adanya
bakteri patogen lain misalnya Shigella. Semakin sedikit kandungan coliform maka kualitas air semakin baik (Friedheim, 2001).
Kualitas fisik air bersih dapat dikatakan memenuhi syarat apabila seluruh aspek yang dinilai harus memenuhi syarat. Kualitas
fisik air bersih sangat mempengaruhi kualitas air bersih. Kualitas fisik air bersih yang diteliti meliputi bau, rasa, kekeruhan dan
warna. Bahwa dalam kualitas, kuantitas air bersih mendapati permasalahan diantaranya air bahan baku telah tercemar oleh limbah
tambang dan tingkat kekeruhan atau lumpur cukup tinggi. Selain itu air mengalir kerumah pelanggan tidak 24 jam setiap harinya dan
terdapat pula kebocoran pipa dan kemacetan meter yang cukup tinggi (Pontororing, 2019).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Diambil 1 ml
Diambil 1 ml sampel
Diamati tabung
c. Uji Penguat Koliform
Diambil satu Ose sampel positif
Hasil Pengamatan
Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Uji Total Mikroba pada Air Isi Ulang
Pengenceran
Ʃ Koloni (CFU/ml)
Klp Sampel 10-3 10-4 10-5
U1 U2 U1 U2 U1 U2
1 Air isi ulang Seruni >250 >250 >250 >250 >250 >250 > 2,5 × 10⁷
3 Air isi ulang Gomong 26 17 2 10 18 28 2,2 × 10⁴
5 Air isi ulang Ampenan 0 0 0 0 0 0 <1,0 × 103
7 Air isi ulang Cemara 0 >250 >250 0 28 43 3,6 × 10⁶
9 Air isi ulang Kekalik 13 8 1 7 1 1 1,1 × 10⁴
3.1 Hasil Perhitungan Uji Total Mikroba pada Air Isi Ulang
a. Air isi ulang Seruni (kelompok 1)
U1+U2 1
Pengenceran 10-5 = ×
2 Fp
>250+ >250 1
= × -5
2 10
= >2,5 x 107 CFU/mL
b. Air isi ulang Gomong (kelompok 3)
U1+U2 1
Pengenceran 10-3 = ×
2 Fp
26+17 1
= × -3
2 10
= 2,2 x 104 CFU/mL
a. Air isi ulang Ampenan (kelompok 5)
U1+U2 1
Pengenceran 10-5 = ×
2 Fp
0+0 1
= × -5
2 10
= < 1,0 x 103 CFU/mL
b. Air isi ulang Cemara (kelompok 7)
U1+U2 1
Pengenceran 10-5 = ×
2 Fp
28+43 1
= × -5
2 10
= 3,6 x 106 CFU/mL
c. Air isi ulang Kekalik (kelompok 9)
U1+U2 1
Pengenceran 10-4 = ×
2 Fp
1+7 1
=2 ×
10−4
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Andini, N. F., 2017. Uji Kualitas Fisik Air Bersih pada Sarana Air Bersih
Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(Pamsimas) Nagari Cupak Kabupaten Solok. Jurnal Kepemimpinan dan
Pengurusan Sekolah. 2 (1) : 7-16.
Friedheim, 2001. Bacteriological Analytical Manual. John & Sons Inc. New
York.