LINGKUNGAN
Makalah
Disusun oleh :
JURUSAN BIOLOGI
PRODI BIOLOGI
Januari 2018
Hubungan Wawasan Lingkungan Dan Masalah Lingkungan
Lutfiyah Magfiroh A, M. Herbert Hidayat, Novi Sanita P, dan Dr. H. Sueb, M.Kes
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas kehadiratNya yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Hubungan Wawasan Ligkungan
Dan Masalah Lingkungan” dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan yang
dijadwalkan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan yang telah diberikan oleh dosen
kepada kami.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar kita,
Albert Einstein mengatakan “Lingkungan adalah sesuatu yang bukan
saya”. Hal ini termasuk kehidupan dan hal-hal yang tidak hidup. Adapun
tiga tujuan ilmu lingkungan yaitu untuk mempelajari bagaimana alam
bekerja, untuk memahami bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan,
dan untuk menemukan cara untuk mengatasi lingkungan masalah dan
hidup lebih lestari. Komponen kunci dari ilmu lingkungan ialahekologi
yang merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana organisme atau
makhluk hidup berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan mereka
(Miller dan Spoolman,2010).
Dalam hal berinteraksi dengan lingkungan disekitar manusia
mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari
lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam
kebutuhan hidupnya. Makin besar jumlah kebutuhan hidupnya berarti
makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya. Lingkungan
terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Jika komponen biotik berada
dalam komposisi yang proporsional antara tingkat tropik dengan
komponen abiotik yang mendukung kehidupan komponen biotik,
lingkungan tersebut berada dalam keseimbangan atau stabil.Keseimbangan
lingkungan tidak statis, artinya dapat terjadi penurunan atau kenaikan
populasi tiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen biotik.
Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan mendukung
kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya (Siswono,2015).
Kekhawatiran manusia atas masalah lingkungan yang dapat
mengurangi kualitas dan kenyamanan hidup mulai tampak sejak akhir
pertengahan abad ke 20 ini. Hal ini tampak antara lain dari pertambahan
perbendaharaan kata-kata yang dijumpai saat ini, seperti ekologi, erosi,
polusi, intrusi, efek rumah kaca, kabut fotokimia, hujan asam dan lain-
lainnya. Istilah-istilah itu menunjukkan adanya kekhawatiran tersebut.
Masalah-masalah yang dapat mengurangi kualitas dan kenyamanan hidup
manusia saat ini menjadi topik utama yang harus dicermati dengan sebaik-
baiknya kalau kita tidak ingin bumi ini tidak dapat memberikan daya
dukung alamnya bagi kelangsungan hidup manusia (Wardhana,2001).
Masalah lingkungan hidup sebenarnya bukan merupakan masalah
baru, melainkan sudah muncul sejak bumi lahir. Kondisi lingkungan hidup
ternyata sangat memengaruhi kualitas hidup manusia. Komponen
lingkungan yang sangat erat dengan kehidupan adalah udara yang dihirup
melalui pernapasan setiap detik, air yang diminum setiap hari, serta tanah
yang menyediakan berbagai kebutuhan bahan makanan setiap saat.
Perubahan faktor lingkungan baik secara ilmiah maupun karena ulah
manusia yang telah melebihi ambang batas toleransi ekosistem disebut
pencemaran atau polusi (Akhadi, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana wawasan lingkungan masyarakat terhadap permasalahan
lingkungan?
2. Apa saja macam kategori wawasan lingkungan?
3. Bagaimana masalah lingkungan di kalangan masyarakat?
4. Bagaimana hubungan wawasan lingkungan dan masalah lingkungan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pandangan masyarakat terhadap permasalahan lingkungan
2. Mengetahui macam kategori masalah lingkungan
3. Mengetahui masalah lingkungan di kalangan masyarakat
4. Mengetahui hubungan wawasan lingkungan dan masalah lingkungan
D. Manfaat
1. Para pembaca bisa memperdalam pengetahuan mereka tentang
wawasan lingkungan dan masalah lingkungan
2. Pembaca bisa mengetahui dampak dari masalah lingkungan
3. Dapat menjadi inspirasi pembaca untuk karya ilmiah
KAJIAN PUSTAKA
Wawasan Lingkungan
Ahli teori ekosentris berpendapat bahwa krisis ekologi saat ini adalah
konsekuensi dari nilai kemanusiaan yang terlalu berlebihan. Pandangan dunia pro-
lingkungan yang diekspresikan melalui Paradigma Ekologis Baru (PEB) bersifat
alami. PEB mewujudkan pandangan sebagai berikut (1) penilaian alam yang
tinggi (2) tidak mebedakan secara umum terhadap makhluk lain, orang lain,
generasi lain (3) perencanaan dan tindakan hati-hati untuk menghindari resiko
terhadap manusia dan alam (4)pengakuan bahwa ada batas pertumbuhan manusia
yang harus disesuaikan (5) masyarakat yang memiliki kerjasama, keterbukaan,
dan partisipasi (6) politik yang konsultatif dan partisipatif yang menekankan
tinjauan ke masa depan dan perencanaan(Milbrath 1984 dalam Sookram 2013).
Masalah Lingkungan
Pencemaran Udara
Jenis pencemaran udara jika dilihat dari ciri fisik, bahan pencemar dapat
berupa Partikel (debu,aerosol,timah hitam), Gas (CO, NOx, SOx, H2S,
Hidrokarbon), dan Energi (suhu dan kebisingan). Sedangkan berdasarkan dari
kejadian, terbentuknya pencemar terdiri dari pencemar primer (yang diemisikan
langsung oleh sumber) dan pencemar sekunder (yang terbentuk karena reaksi di
udara antara berbagai zat) (Soedomo,2001).
Beban emisi pencemar NOx oleh sektor transportasi darat paling tinggi
dihasilkan oleh kendaraan truk pada semua sumber, emisi pencemar SO2 oleh
sektor transportasi darat paling tinggi dihasilkan oleh kendaraan bus dan truk,
emisi pencemar HC oleh sektor transportasi darat paling tinggi dihasilkan oleh
kendaraan sepeda motor, emisi pencemar CO oleh sektor transportasi darat paling
tinggi dihasilkan oleh kendaraan sepeda motor, emisi pencemar TSP oleh sektor
transportasi darat paling tinggi dihasilkan oleh kendaraan sepeda motor, emisi
pencemar CO2e oleh sektor transportasi darat paling tinggi dihasilkan oleh
kendaraan mobil penumpang (bensin) dan sepeda motor, beban emisi yang
dihasilkan dari konsumsi BBM (Tier 1) didapatkan CO2e sebagai polutan
tertinggi (Tiarani, dkk., 2016).
Udara yang tercemar dengan partikel dan gas ini dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan jenisnya, tergantung dari macam,
ukuran dan komposisi kimiawinya. Gangguan tersebut terutama terjadi pada
fungsi faal dari organ tubuh seperti paru-paru dan pembuluh darah, atau
menyebabkan iritasi pada mata dan kulit. Pencemaran udara karena partikel debu
biasanya menyebabkan penyakit pernapasan kronis seperti bronchitis khronis,
emfiesma paru, asma bronchial dan bahan kanker paru. Bahan pencemar gas dapat
langsung masuk ke dalam tubuh sampai paru-paru yang pada akhirnya diserap
oleh sistem peredaran darah. Kadar timah (Pb) yang tinggi di udara dapat
mengganggu pembentukan sel darah merah (Soedomo , 2001).
Pencemaran Air
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya
perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui adanya perubahan pada suhu air,
pH atau konsentrasi ion hidurogen, warna, bau, dan rasa air, timbulnya endapan,
koloidal, bahan terlarut, adanya mikroorganisme, meningkatnya radioaktivitas air
lingkungan (Wardhana,2001).
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan air (Waterborne Deseases)
akan muncul seiring dengan dampak yang ditimbulkan karena pencemaran air.
Pencemaran air minum oleh air limbah dan/atau oleh kotoran manusia (tinja),
yang mengandung organisme yang dapat menimbulkan penyakit, virus, bakteria
patogen dan sebagainya, dapat menyebar dengan cepat ke seluruh sistem jaringan
pelayanan air minum tersebut, serta dapat menyebabkan wabah atau peledakan
jumlah penderita penyakit di suatu wilayah dalam waktu singkat.
Pencemaran Daratan
Segala macam organisme yang ada di alam ini menghasilkan limbah atau
bahan buangan. Sebagian besar limbah yang dihasilkan oleh organisme yang ada
di alam ini bersifat organik, kecuali limbah yang berasal dari aktivitas manusia
yang dapat bersifat organik maupun anorganik. Bentuk dampak pencemaran
daratan tergantung pada komposisi limbah padat yang dibuang serta jumlahnya.
Bentuk dampak pencemaran daratan berupa dampak lansung dan dampak tidak
langsung.
Pada saat ini masalah lingkungan semakin lama semakin besar, meluas,
dan serius. Pada mulannya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami,
yakni peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini
terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan
dapat pulih kembali secara alami. Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak
lagi dapat dikatakan sebagai masalah yang semata-mata bersifat alami karena
manusia memberikan faktor penyebab yang sangat signifikan bagi masalah
lingkungan. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan manusia tentang wawasan
lingkungan yang menyebabkan minimnya pemikiran manusia terhadap
lingkungan dan ketidaktahuan mereka tentang apa yang seharusnya mereka
lakukan terhadap lingkungan. Sehingga saat ini dapat kita jumpai banyak masalah
lingkungan yang terjadi yang disebabkan oleh manusia itu sendiri.
PENUTUP
SIMPULAN
Miller, G.T, Spoolman, S.E. 2010. Environmental Science. USA: Yolanda Cossio.
Tiarani V.L, dkk. 2016. Kajian Beban Emisi Pencemar Udara (Tsp, Nox, So2,
Hc, Co) Dan Gas Rumah Kaca (Co2, Ch4, N2o) Sektor Transportasi Darat
Kota Yogyakarta Dengan Metode Tier 1 Dan Tier 2, 5(1), 9-10.
Darihttp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan.
Wardhana, W.A. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit
Andi Yogyakarta.