Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN WAWASAN LINGKUNGAN DAN MASALAH

LINGKUNGAN

Makalah

Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahDasar-Dasar Ilmu Lingkungan


Yang dibina oleh Bapak Dr. H. Sueb, M. Kes
Disajikan Pada Hari Senin Tanggal 29 Januari 2018

Disusun oleh :

Kelompok 1 Offering H 2017

1. Lutfiyah Magfiroh Azis (170342615597)


2. M. Herbert Hidayat (170342615576)
3. Novi Sanita Putri (170342615585)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

PRODI BIOLOGI

Januari 2018
Hubungan Wawasan Lingkungan Dan Masalah Lingkungan

Lutfiyah Magfiroh A, M. Herbert Hidayat, Novi Sanita P, dan Dr. H. Sueb, M.Kes

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang


Email : Fiyalutfi22@gmail.com dan sueb.fmipa@um.ac.id
ABSTRAK
Wawasan lingkungan penduduk dunia memiliki perbedaan pendapat, yang
dikarenakan perbedaan keseriusan masalah lingkungan yang mereka alami. Oleh
karena itu, tujuan penulisan makalah ini untukmemahami mengenai wawasan
lingkungan sehingga dapat meminimalkan permasalahan lingkungan yang terjadi
di dunia. Metode yang digunakan yaitubuku, ebook, artikel jurnal internasional
dan artikel jurnal nasional. Sehingga wawasan lingkungan dapat dimengerti dan
dipahami. Simpulan dari penulisan makalah ini penduduk dunia dapat mengetahui
hubungan wawasan lingkungan dan masalah lingkungan.
Kata kunci : Wawasan lingkungan, Masalah lingkungan
ABSTRACT
The environmental worldview of the world population have differences of
opinion, due to the seriousness of the environmental problems they are
experiencing. Therefore, the purpose of this paper is to understand the
envirnmental worldview as to minimize environmental problems that occur in the
world. The method used are books, ebooks, international journal articles and
nation journal articles. So that environmetal worldviews can be understood.
Clonclusion from the writing of this paper the world population can know the
relationship of environmental worldview and environmental problems.
Key word : Environmental worldviews, environmental problems
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas kehadiratNya yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Hubungan Wawasan Ligkungan
Dan Masalah Lingkungan” dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan yang
dijadwalkan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan yang telah diberikan oleh dosen
kepada kami.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi


penyusun bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu, kami selaku
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian. Sehingga, kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata, kami mengharap semoga makalah ilmiah ini dapat


memberikan manfaat bagi pembaca.

Malang, 26 Januari 2018

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar kita,
Albert Einstein mengatakan “Lingkungan adalah sesuatu yang bukan
saya”. Hal ini termasuk kehidupan dan hal-hal yang tidak hidup. Adapun
tiga tujuan ilmu lingkungan yaitu untuk mempelajari bagaimana alam
bekerja, untuk memahami bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan,
dan untuk menemukan cara untuk mengatasi lingkungan masalah dan
hidup lebih lestari. Komponen kunci dari ilmu lingkungan ialahekologi
yang merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana organisme atau
makhluk hidup berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan mereka
(Miller dan Spoolman,2010).
Dalam hal berinteraksi dengan lingkungan disekitar manusia
mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari
lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam
kebutuhan hidupnya. Makin besar jumlah kebutuhan hidupnya berarti
makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya. Lingkungan
terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Jika komponen biotik berada
dalam komposisi yang proporsional antara tingkat tropik dengan
komponen abiotik yang mendukung kehidupan komponen biotik,
lingkungan tersebut berada dalam keseimbangan atau stabil.Keseimbangan
lingkungan tidak statis, artinya dapat terjadi penurunan atau kenaikan
populasi tiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen biotik.
Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan mendukung
kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya (Siswono,2015).
Kekhawatiran manusia atas masalah lingkungan yang dapat
mengurangi kualitas dan kenyamanan hidup mulai tampak sejak akhir
pertengahan abad ke 20 ini. Hal ini tampak antara lain dari pertambahan
perbendaharaan kata-kata yang dijumpai saat ini, seperti ekologi, erosi,
polusi, intrusi, efek rumah kaca, kabut fotokimia, hujan asam dan lain-
lainnya. Istilah-istilah itu menunjukkan adanya kekhawatiran tersebut.
Masalah-masalah yang dapat mengurangi kualitas dan kenyamanan hidup
manusia saat ini menjadi topik utama yang harus dicermati dengan sebaik-
baiknya kalau kita tidak ingin bumi ini tidak dapat memberikan daya
dukung alamnya bagi kelangsungan hidup manusia (Wardhana,2001).
Masalah lingkungan hidup sebenarnya bukan merupakan masalah
baru, melainkan sudah muncul sejak bumi lahir. Kondisi lingkungan hidup
ternyata sangat memengaruhi kualitas hidup manusia. Komponen
lingkungan yang sangat erat dengan kehidupan adalah udara yang dihirup
melalui pernapasan setiap detik, air yang diminum setiap hari, serta tanah
yang menyediakan berbagai kebutuhan bahan makanan setiap saat.
Perubahan faktor lingkungan baik secara ilmiah maupun karena ulah
manusia yang telah melebihi ambang batas toleransi ekosistem disebut
pencemaran atau polusi (Akhadi, 2013).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana wawasan lingkungan masyarakat terhadap permasalahan
lingkungan?
2. Apa saja macam kategori wawasan lingkungan?
3. Bagaimana masalah lingkungan di kalangan masyarakat?
4. Bagaimana hubungan wawasan lingkungan dan masalah lingkungan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pandangan masyarakat terhadap permasalahan lingkungan
2. Mengetahui macam kategori masalah lingkungan
3. Mengetahui masalah lingkungan di kalangan masyarakat
4. Mengetahui hubungan wawasan lingkungan dan masalah lingkungan
D. Manfaat
1. Para pembaca bisa memperdalam pengetahuan mereka tentang
wawasan lingkungan dan masalah lingkungan
2. Pembaca bisa mengetahui dampak dari masalah lingkungan
3. Dapat menjadi inspirasi pembaca untuk karya ilmiah
KAJIAN PUSTAKA

Wawasan Lingkungan

Pandangan masyarakat terhadap permasalahan lingkungan berbeda-beda.


Perbedaan seperti ini muncul karena berbedanya pandangan tentang wawasan
lingkungan. Wawasan lingkungan adalah seperangkat asumsi dan nilai yang
mencerminkan bagaimana orang berfikir cara kerja dunia dan peran apa yang
seharusnya mereka pikirkan tentang dunia. Sadar atau tidak mereka mendasarkan
sebagian besar tindakan mereka terhadap pandangan dunia. Pandangan dunia
melibatkan etika lingkungan yang merupakan keyakinan tentang apa yang benar
dan salah dengan bagaimana cara mereka memperlakukan lingkungan (Miller dan
Spoolman, 2010:18).

Kategori Wawasan Lingkungan

Masyarakat pada saat ini lebih banyak menggunakan wawasan lingkungan


untuk kepentingan mereka sendiri.Dalam arti lingkungan tampaknya hanya
diperuntukkan bagi manusia. Paham yang demikian dikenal sebagai
antroposentrisme (antropos=manusia, sentris=pusat). Paham antroposentrisme
atau dikenal wawasan antroposentris pada awalnya merupakan paham yang
mewakili kebudayaan masyarakat barat yang kini disebarkan di bagian dunia lain
(Sueb,2014:929).

Wawasan antroposentris ini memiliki perpektif: (1) manusia itu superior


dan di atas alam, (2) sumber daya alam terdapat berlimpah sehingga tak perlu
konservasi, (3) manusia, karena memiliki budaya dan teknologi, dapat beradaptasi
pada alam sampai akhir manusia daripada beradaptasi pada lingkungan alam, dan
(4) ilmu sosial menganggap manusia sebagai terbebas dari hambatan ekologis
(Sookram 2013 dalam Sueb 2014).

Wawasan lingkungan yang memberdayakan lingkungan dan menjaga


keberlanjutan lingkungan yang perlu diwujudkan dalam kehidupan keseharian
kita.Wawasan lingkungan yang dimaksud berupa biosentrisme. Biosentrisme
memandang bahwa segala kehidupan ini penting bukan hanya bagi keberlanjutan
hidup manusia tetapi juga keberlanjutan segala komponen yang ada di
lingkungan. Karena, saat ini manusia telah menyadari bahwa sudah banyak
kerusakan dan pencemaran yang berada di muka bumi ini yang salah satunya
diakibatkan oleh wawasan lingkungan antroposentris yang kini telah ditiru oleh
bangsa lain yang belum maju(Sueb,2014 : 929).

Ahli teori ekosentris berpendapat bahwa krisis ekologi saat ini adalah
konsekuensi dari nilai kemanusiaan yang terlalu berlebihan. Pandangan dunia pro-
lingkungan yang diekspresikan melalui Paradigma Ekologis Baru (PEB) bersifat
alami. PEB mewujudkan pandangan sebagai berikut (1) penilaian alam yang
tinggi (2) tidak mebedakan secara umum terhadap makhluk lain, orang lain,
generasi lain (3) perencanaan dan tindakan hati-hati untuk menghindari resiko
terhadap manusia dan alam (4)pengakuan bahwa ada batas pertumbuhan manusia
yang harus disesuaikan (5) masyarakat yang memiliki kerjasama, keterbukaan,
dan partisipasi (6) politik yang konsultatif dan partisipatif yang menekankan
tinjauan ke masa depan dan perencanaan(Milbrath 1984 dalam Sookram 2013).

Masalah Lingkungan

Masalah lingkungan hidup sebenarnya bukan merupakan masalah baru


melainkan sudah sejak muncul sejak bumi ini lahir. Faktor terpenting dalam
permasalahan lingkungan saat ini dikarenakan semakin besarnya laju pertambahan
penduduk di muka bumi. Lonjakan jumlah penduduk yang berlangsung sangat
cepat itu telah memicu peningkatan kebutuhan pangan, sumber energi, perumahan
serta kebutuhan dasar manusia lainnya. Masalah yang muncul dalam kehidupan
ini dicoba untuk diatasi dengan pendekatan teknologi berindustrialisasi di segala
sektor kehidupan.

Pencemaran Udara

Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan


meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara
telah mengalami perubahan. Perubahan lingkungan udara pada umumnya
disebabkan pencemaran udara, yaitu masuknya zat pencemar ke dalam udara
(Soedomo,2001).

Pencemaran udara juga diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat


asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara
dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam
jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat
mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan binatang. Bila keadaan seperti
tersebut terjadi, maka udara dikatakan telah tercemar maka kenyamanan hidup
akan terganggu(Wardhana,2001).

Sumber pencemaran dapat merupakan kegiatan yang bersifat alami


(natural) dan kegiatan antropogenik. Pencemaran udara akibat aktivitas manusia
(kegiatan antropogenik), secara kuantitatif sering lebih besar. Untuk kategori ini
sumber-sumber pencemaran dibagi dalam pencemaran akibat aktivitas
transportasi, industri, dari persampahan, baik akibat proses dekomposisi ataupun
pembakaran, dan rumah tangga(Soedomo,2001).

Jenis pencemaran udara jika dilihat dari ciri fisik, bahan pencemar dapat
berupa Partikel (debu,aerosol,timah hitam), Gas (CO, NOx, SOx, H2S,
Hidrokarbon), dan Energi (suhu dan kebisingan). Sedangkan berdasarkan dari
kejadian, terbentuknya pencemar terdiri dari pencemar primer (yang diemisikan
langsung oleh sumber) dan pencemar sekunder (yang terbentuk karena reaksi di
udara antara berbagai zat) (Soedomo,2001).

Beban emisi pencemar NOx oleh sektor transportasi darat paling tinggi
dihasilkan oleh kendaraan truk pada semua sumber, emisi pencemar SO2 oleh
sektor transportasi darat paling tinggi dihasilkan oleh kendaraan bus dan truk,
emisi pencemar HC oleh sektor transportasi darat paling tinggi dihasilkan oleh
kendaraan sepeda motor, emisi pencemar CO oleh sektor transportasi darat paling
tinggi dihasilkan oleh kendaraan sepeda motor, emisi pencemar TSP oleh sektor
transportasi darat paling tinggi dihasilkan oleh kendaraan sepeda motor, emisi
pencemar CO2e oleh sektor transportasi darat paling tinggi dihasilkan oleh
kendaraan mobil penumpang (bensin) dan sepeda motor, beban emisi yang
dihasilkan dari konsumsi BBM (Tier 1) didapatkan CO2e sebagai polutan
tertinggi (Tiarani, dkk., 2016).

Udara yang tercemar dengan partikel dan gas ini dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan jenisnya, tergantung dari macam,
ukuran dan komposisi kimiawinya. Gangguan tersebut terutama terjadi pada
fungsi faal dari organ tubuh seperti paru-paru dan pembuluh darah, atau
menyebabkan iritasi pada mata dan kulit. Pencemaran udara karena partikel debu
biasanya menyebabkan penyakit pernapasan kronis seperti bronchitis khronis,
emfiesma paru, asma bronchial dan bahan kanker paru. Bahan pencemar gas dapat
langsung masuk ke dalam tubuh sampai paru-paru yang pada akhirnya diserap
oleh sistem peredaran darah. Kadar timah (Pb) yang tinggi di udara dapat
mengganggu pembentukan sel darah merah (Soedomo , 2001).

Pencemaran Air

Dalam UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan


PP RI No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air yang dimaksud dengan Pencemaran Air adalah masuknya atau
dimasukkannya makluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air
oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Dari
definisi tersebut tersirat bahwa pencemaran air dapat terjadi secara sengaja
maupun tidak sengaja dari kegiatan manusia pada suatu perairan yang
peruntukkannya sudah jelas(Herlambang, 2016).

Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya
perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui adanya perubahan pada suhu air,
pH atau konsentrasi ion hidurogen, warna, bau, dan rasa air, timbulnya endapan,
koloidal, bahan terlarut, adanya mikroorganisme, meningkatnya radioaktivitas air
lingkungan (Wardhana,2001).
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan air (Waterborne Deseases)
akan muncul seiring dengan dampak yang ditimbulkan karena pencemaran air.
Pencemaran air minum oleh air limbah dan/atau oleh kotoran manusia (tinja),
yang mengandung organisme yang dapat menimbulkan penyakit, virus, bakteria
patogen dan sebagainya, dapat menyebar dengan cepat ke seluruh sistem jaringan
pelayanan air minum tersebut, serta dapat menyebabkan wabah atau peledakan
jumlah penderita penyakit di suatu wilayah dalam waktu singkat.

Beberapa penyakit yang paling sering berjangkit antara lain yakni


(1)Disentri penyebabnya adalah beberapa jenis bakteri dysentery baccilus,
(2)Tipus dan Paratifus penyebabnya adalah jenis bacillus typhus dan parathypus,
(3) Kholera penyebabnya adalah bakteri patogen jenis vibrio cholerae,(4)Hepatitis
A penyebabnya adalah virus hepatitis A,(5)Poliomelistis Anterior Akut
penyebabnya adalah virus polio (Herlambang, 2016).

Pencemaran Daratan

Daratan mengalami pencemaran apabila ada bahan-bahan asing, baik yang


bersifat organik maupun bersifat anorganik yang berada di permukaan tanah yang
menyebabkan daratan menjadi rusak, tidak dapat memberikan daya dukung bagi
kehidupan manusia. Secara garis besar pencemaran daratan dapat disebabkan oleh
faktor internal yaitu pencemaran yang disebabkan oleh peristiwa alam dan faktor
eksternal yaitu pencemaran daratan karena ulah dan aktivitas manusia.

Segala macam organisme yang ada di alam ini menghasilkan limbah atau
bahan buangan. Sebagian besar limbah yang dihasilkan oleh organisme yang ada
di alam ini bersifat organik, kecuali limbah yang berasal dari aktivitas manusia
yang dapat bersifat organik maupun anorganik. Bentuk dampak pencemaran
daratan tergantung pada komposisi limbah padat yang dibuang serta jumlahnya.
Bentuk dampak pencemaran daratan berupa dampak lansung dan dampak tidak
langsung.

Dampak langsung akibat pencemaran daratan adalah adanya timbunan


limbah padat dalam jumlah besar yang akan menimbulkan pemandangan yang
tidak sedap, kotor, dan kumuh. Sedangkan dampak tidak langsung yang dapat
terjadi yaitu berkembang-biaknya nyamuk. Hal ini antara lain disebabkan karena
limbah padat yang dibuang bisa menjadi sarang nyamuk. (Wardhana, 2001)

Hubungan Wawasan Lingkungan Dan Masalah Lingkungan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia wawasan berarti hasil mewawas;


tinjauan; pandangan. Dan lingkungan berarti daerah yang termasuk di dalamnya;
semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan. Meninjau dari
kedua pengertian tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa waawasan
lingkungan adalah pandangan seseorang terhadap apa saja yang mempengaruhi
pertumbuhan lingkungan di sekitarnya. Sedangkan menurut Millar & Spoolman
(2010) mengatakan bahwa wawasan lingkungan adalah seperangkat asumsi dan
nilai yang mencerminkan bagaimana orang berfikir cara kerja dunia dan peran apa
yang seharusnya mereka pikirkan tentang dunia.

Pada saat ini masalah lingkungan semakin lama semakin besar, meluas,
dan serius. Pada mulannya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami,
yakni peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini
terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan
dapat pulih kembali secara alami. Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak
lagi dapat dikatakan sebagai masalah yang semata-mata bersifat alami karena
manusia memberikan faktor penyebab yang sangat signifikan bagi masalah
lingkungan. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan manusia tentang wawasan
lingkungan yang menyebabkan minimnya pemikiran manusia terhadap
lingkungan dan ketidaktahuan mereka tentang apa yang seharusnya mereka
lakukan terhadap lingkungan. Sehingga saat ini dapat kita jumpai banyak masalah
lingkungan yang terjadi yang disebabkan oleh manusia itu sendiri.
PENUTUP

SIMPULAN

Dari penyusunan makalah tentang hubungan wawasan lingkungan dan


masalah lingkungan ini kita dapat mengetahui (1) wawasan lingkungan memiliki
pengertian yaitu seperangkat asumsi dan nilai yang mencerminkan bagaimana
orang berfikir cara kerja dunia dan peran apa yang seharusnya mereka pikirkan
tentang dunia,(2) Terdapat dua macam kategori wawasan lingkungan yaitu
Antroposentrisme dan Biosentrisme, (3) Terdapat berbagai macam masalah
lingkungan yang terjadi di masyarakat seperti pencemaran udara, pencemaran air,
dan pencemaran daratan, (4) Hubungan wawasan lingkungan dan masalah
lingkungan yaitu semakin sedikitnya wawasan lingkungan yang dimiliki manusia
maka semakin besar kemungkinan terjadinya masalah lingkungan.
DAFTAR RUJUKAN

Akhadi, M. 2013. Isu Lingkungan Hidup. Tangerang Selatan: Graha Ilmu.

Herlambang, A. 2016. Pencemaran Air Dan Strategi Penanggulangannya, 1(2).


Dari https://www.researchgate.net/publication/265569345.

Miller, G.T, Spoolman, S.E. 2010. Environmental Science. USA: Yolanda Cossio.

Siswono, 2015. Ekologi Sosial. Yogyakarta: Penerbit Ombak Dua.

Sueb, 2014. Mengembangkan Wawasan Lingkungan dengan Menggunakan


Paradigma Ekologis Baru Sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran
Lingkungan. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Biologi / IPA dan
Pembelajarannya, Jurusan Biologi FMIPA UM, Malang, November.

Soedomo, M. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : Penerbit ITB.

Sookram, R. 2013. Environmental Attitudes and Environmental Stewardship:


Implications for Sustainability. Dari
https://scholar.valpo.edu/jvbl/vol6/iss2/5.

Tiarani V.L, dkk. 2016. Kajian Beban Emisi Pencemar Udara (Tsp, Nox, So2,
Hc, Co) Dan Gas Rumah Kaca (Co2, Ch4, N2o) Sektor Transportasi Darat
Kota Yogyakarta Dengan Metode Tier 1 Dan Tier 2, 5(1), 9-10.
Darihttp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan.
Wardhana, W.A. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit
Andi Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai