Anda di halaman 1dari 13

Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) merupakan salah satu tanaman hias yang

berbunga dan tumbuh di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi. Keragaman bunga yang
terdapat pada tanaman ini yang berupa bentuk dan warna bunga merupakan keindahan tersendiri
pada bunga kembang sepatu. Bunga kembang sepatu merupakan tumbuhan berbunga banyak
(planta multiflora) dengan bunga yang terpencar atau terpisah-terpisah (flores sparsi) dan
bunganya terletak pada ketiak daun (flos axillaris). Bunga kembang sepatu memiliki bagian-
bagian bunga yang lengkap sehingga disebut sebagai bunga lengkap (flos incompletus) yang
terdiri dari daun kelopak, daun mahkota, benang sari, dan putik. Bunga kembang sepatu bagian-
bagiannya tersusun dalam lingkaran (cyclis) dengan simetri banyak dan beraturan (polysimetris).
Kelopak bunga sepatu sifatnya saling berlekatan (gamopetalus) sedangkan mahkotanya saling
lepas atau pisah (polypetalus). Kelopak dan mahkota kembang sepatu memiliki aestivatio
terpuntir ke kanan (dextrorsum-contortus) dilihat dari bunga yang masih kuncup. Tanaman ini
merupakan tanaman yang bberumah satu (monoecus) karena di dalam satu tumbuhan terdapat
bunga dengan dua alat kelamin. Bunga kembang sepatu memiliki benang sari dan putik dalam
satu bunga sehingga bunga ini disebut bunga berkelamin banci (Hemaphroditus). Jumlah serbuk
sari dalam ruang sari sangat banyak dan berukuran kecil. Serbuk sari terlihat seperti butir-butir
tepung yang sangat halus, kering, dan ringan, sehingga sangat mudah sekali terbawa oleh angin.
Selain itu, ada juga serbuk sari yang memiliki lemak, lengket, dan menggumpal sehingga mudah
melekat pada tubuh serangga yang mencari nektar bunga. Benang sari pada bunga sepatu duduk
pada dasar bunga dan berbekas satu (monadelphus) dengan kepala sari yang tegak (innatus).
Selain itu, putik pada kembang sepatu merupakan putik majemuk (compositus) karena tersusun
atas 5 daun buah dan letak bakal buahnya yaitu menumpang (superus). Putik berdasarkan daun
buahnya yaitu sinkarp karena putiknya tersusun dari banyak daun buah dengan jumlah ruangan
yang banyak (multilocularis). Letak tembuni pada bunga kembang sepatu yaitu aksilar (Aprianty
et al, 2008).
Bunga Markisa (Passiflora edulis) merupakan tanaman semak yang hidupnya menjalar
panjang sekitar 10 m. Bunga markisa merupakan bunga tunggal dan memiliki bentuk seperti
mangkok. Bunganya terletak pada ketiak daun (flos axillaris) dan merupakan tumbuhan
berbunga banyak (planta multiflora) dengan bunga yang susunannya terpencar (flores sparsi).
Bunga cempaka memiliki bagian bunga yang lengkap dengan keadaan masing-masing bagian
bunga yang siklik. Bunga markisa memiliki pola simetri yang banyak dan beraturan
(polysimetris) karena dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga itu dalam dua
bagian yang setangkup. Kelopak dan mahkota bunga markisa memiliki sifat yang saling
berlekatan dengan aestivatio kelopak yaitu kohlearis (cochlearis) dan aestivatio mahkota yaitu
mengikuti rumus 2/5 (quincuncialis). Tumbuhan markisa merupakan tumbuhan berumah satu
(monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu individu. Benang sari pada markisa
berbentuk tabung dan bertangkai. Benang sarinya duduk pada dasar bunga dan berjumlah 5.
Benang sari bunga markisa berbekas banyak (polydhelpus) dengan kepala sari yang bergoyang
(versatilis). Putik pada bunga markisa pendek dan berwarna kuning. Putiknya tersusun oleh 3
daun buah sehingga disebut compositus. Letak bakal buahnya yaitu menumpang (superus) dan
termasuk sinkarp. Letak tembuninya yaitu aksilaris. Semua jenis markisa termasuk dalam
penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu, namun penyerbukan sendiri masih berlangsung
dengan baik (Saragih et al, 2006).
Bunga Cempaka (Magnolia champaca) banyak dimanfaatkan sebagai komoditas yang
diperdagangkan sehingga memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang ekonomi
masyarakat. Bunga cempaka terletak pada ujung batang (flos terminalis) dan merupakan
tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora) dengan bunga yag tersusun terpencar (flores
sparsi). Bunga cempaka memiliki bagian bunga yang tidak lengkap (flos incompletus) dengan
keadaan masing-masing bagian bunga yang tersusun menurut garis spiral (acyclis). Bunga
cempaka dikatakan tidak lengap karena kelopak dan mahkotanya tidak dapat dibedakan satu
sama lain seingga disebut sebagai tenda bunga (perigonium). Bunga cempaka tidak dapat dibuat
satu bidang simetri dengan jalan apapun juga sehingga disebut bunga asimetris. Perigoniumnya
memiliki sifat saling lepas atau bebas satu sama lain (pleiophyllus). Kelopak dan mahkota bunga
cempaka memiliki aestivatio terbuka (aperta). Tumbuhan cempaka merupakan tumbuhan
berumah satu (monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu individu sehingga disebut
sebagai bunga berkelamin banci (hemaphroditus). Benang sarinya duduk pada dasar bunga
dengan jumlah yang banyak dan berkas yang banyak. Kepala sari dan tangkai sari pada bunga
cempaka memperlihatkan batas yang jelas sehingga duduk kepala sarinya tegak (innatus).
Penyerbukan silang pada cempaa biasanya dibantu oleh kumbang. Putik pada bunga cempaka
merupakan putik majemuk yang bakal buahnya terletak menumpang (superus) dengan tipe
apokarp. Letak tembuni bunga cempaka yaitu sentral yang terletak di pusat atau di poros
(Bernhardt, 2000).
Bunga Sirsak (Annona muricata) merupakan jenis bunga tunggal (flos simplex). Bunga
sirsak terletak pada ketiak daun (flos axillaris) dan merupakan tumbuhan berbunga banyak
(planta multiflora) dengan bunga yag tersusun terpencar (flores sparsi). Bunga sirsak memiliki
bagian bunga yang lengkap (flos completus) dan bagian bunganya tersusun secara spiral atau
terpancar dalam lingkaran (hemicyclis). Bunga sirsak memiliki pola simetri yang banyak dan
beraturan (polysimetris) karena dapat dibuat dengan banyak bidang simetri yang sama besar.
Kelopak dan mahkota bunga sirsak memiliki sifat saling lepas atau bebas satu sama lain dengan
astivatio kelopak terbuka (aperta) dan astivatio mahkota berkatup (valvata). Mahkota bunga
sirsak berjumlah 6 yang tersusun dalam dua lingkaran, berbentuk seperti segi tiga tebal dan kaku,
berwarna kuning keputih-putihan setelah tua. Tumbuhan sirsak merupakan tumbuhan berumah
satu (monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu individu sehingga disebut sebagai
bunga berkelamin banci (hemaphroditus). Benang sarinya duduk pada dasar bunga dengan
jumlah yang banyak dan berkas yang banyak. Kepala sari dan tangkai sari pada bunga sirsak
memperlihatkan batas yang jelas sehingga duduk kepala sarinya tegak (innatus). Bunga sirsak
melakukan penyerbukan silang karena biasanya tepung sari matang terlebih dahulu sebelum
putiknya. Putik pada bunga cempaka merupakan putik majemuk (compositus) yang bakal
buahnya terletak menumpang (superus) dengan tipe apokarp. Letak tembuni bunga sirsak yaitu
aksilaris (Tjitrosoepomo, 2003).
Tanaman waluh (Cucurbita moschata) termasuk dalam famili cucurbitaceae. Tanaman ini
disebut sebagai tanaman taunan yang bersifat menjalar dengan perantaraan alat pemegang yang
berbentuk pipih. Bunga waluh merupakan jenis bunga tunggal (flos simplex). Bunga waluh
terletak pada ketiak daun (flos axillaris) dan merupakan tumbuhan berbunga banyak (planta
multiflora) dengan bunga yang tersusun terpencar (flores sparsi). Bunga waluh memiliki bagian
bunga yang tidak lengkap (flos incompletus) karena bunga waluh hanya memiliki satu alat
kelamin pada satu bunga saja dan bagian bunganya tersusun dalam lingkaran (cyclis). Untuk
membedakan bunga waluh jantan dan betina bisa dilihat dari bentuk struktur luarnya. Bunga
waluh jantan dan betina memiliki pola simetri yang banyak dan beraturan (polysimetris) karena
dapat dibuat dengan banyak bidang simetri yang sama besar. Kelopak bunga waluh saling lepas
(polysepalus) sedangkan mahkotanya saling berlekatan (gamopetalus) dengan aestivatio kelopak
dan mahkota yang sama yaitu tepi melipat ke dalam (induplicativa). Tumbuhan waluh
merupakan tumbuhan berumah satu (monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu
tumbuhan tetapi bunga waluh hanya memiliki satu alat kelamin pada satu bunga sehingga
disebut sebagai bunga berkelamin tunggal (unisexuallis). Pada waluh jantan, benang sarinya
duduk pada dasar bunga dan berjumlah 5 ada yang berlekatan dan ada yang tidak. Jumlah berkas
benang sarinya yaitu 3 dengan kepala sari yang menempel (adnatus). Sedangkan pada waluh
betina, putiknya merupakan putik majemuk (compositus) yang bakal buahnya terletak secara
tenggelam (inferus) dengan tipe sinkarp. Bakal buahnya memiliki 3 ruang sehingga disebut
triocullaris dan letak tembuninya terletak secara aksilar (Tjitrosoepomo, 2003).
Bunga Soka (Ixora sp.) merupakan suatu tumbuhan yang berbunga banyak (planta
multiflora) yang susunan bunganya berkumpul membentuk suatu lingkaran (inflorescentia).
Bunga soka letaknya bisa pada ujung batang (flos terminalis) dan juga bisa di ketiak daun (flos
axllaris). Bunga soka dapat digolongkan sebagai bunga majemuk berbatas dan memiliki susunan
acropetal. Bunga soka merupakan bunga payung (umbella) atau juga bisa digolongkan bunga
malai rata (corymbusramosus). Bunga soka merupakan bunga lengkap (flos completus) karena
memiliki bagian bunga yang terdiri dari dari perhiasan bunga dan dua alat kelamin. Bagian
bunganya tersusun dalam lingkaran (cyclis) dengan simetri yang banyak dan beraturan
(polysimetris) karena dapat dibuat dengan banyak bidang simetri yang sama besar. Kelopak dan
mahkota bunga soka memiliki sifat yang sama yaitu saling berlekatan satu sama lain dengan
aestivatio kelopak tepi melipat keluar (reduplicativa) dan mahkotanyaa terpuntir kek kiri
(sinistrorsum-contortus). Tumbuhan soka merupakan tumbuhan berumah satu (monoecus)
karena terdapat dua alat kelamin dalam satu tumbuhan dan termasuk dalam bunga berkelamin
banci (hemaphroditus) karena dalam satu bunga terdapat dua alat kelamin. Benang sarinya
duduk pada tajuk bunga dan berjumlah 4 sama dengan daun tajuknya dengan kepala sari yang
bergoyang (versatilis). Sedangkan putiknya merupakan putik majemuk (compositus) yang terdiri
dari 2 daun buah yang bakal buahnya terletak secara tenggelam (inferus) dengan tipe sinkarp.
Bakal buahnya memiliki 2 ruang sehingga disebut bilocullaris dan letak tembuninya terletak
secara aksilar (Mursito, 2011).
Bunga Tasbih (Canna indica) tergolong dalam tanaman terna besar dan tahunan.
Tanaman ini memiliki bunga besar yang berwarna cerah, seperti merah tua, merah muda, kuning
cerah, dan kuning berbintik-bintik coklat. Tata letak bunga tasbih adalah terletak pada ujung
batang (flos terminalis). Bunga tasbih merupakan suatu tumbuhan yang berbunga banyak (planta
multiflora). Bunga tasbih dapat digolongkan sebagai bunga majemuk tak berbatas berbentuk
tandan dan muncul pada ujung batang. Bunga tasbih merupakan bunga lengkap (flos completus)
karena memiliki bagian bunga yang terdiri dari dari perhiasan bunga dan dua alat kelamin.
Bagian bunganya tersusun secara spiral (acyclis) dan tidak memiliki pola simetris (asimetris)
karena pada bunga tidak dapat dibuat bidang simetri dengan cara apapun juga. Kelopak dan
mahkota bunga soka memiliki sifat yang sama yaitu saling lepas atau bebas satu sama lain
dengan aestivatio terpuntir ke kiri (sinistrorsum-contortus). Tumbuhan tasbih merupakan
tumbuhan berumah satu (monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu tumbuhan dan
termasuk dalam bunga berkelamin banci (hemaphroditus) karena dalam satu bunga terdapat dua
alat kelamin. Benang sarinya berupa seperti lembaran daun-daun mahkota yang lebar dan
berjumlah 5 dengan 4 steril dan 1 fertil. Benang sarinya memiliki jumlah berkas yang banyak
dengan kepala sari yang tegak (innatus).Sedangkan putiknya berbentuk pipih dan merupakan
putik majemuk (compositus) yang terdiri dari 3 daun buah yang bakal buahnya terletak secara
tenggelam (inferus) dengan tipe senokarp. Bakal buahnya memiliki 3 ruang sehingga disebut
triocullaris dan letak tembuninya terletak secara parietalis (Santoso, 2008).
Bunga Turi (Sesbania grandiflora) merupakan pohon kecil dengan ketinggian mulai dari
8-15 meter dan memiliki diameter 25-30 cm yang rantingnya menggantung. Bunganya besar
dalam tandan yang keluar dari ketiak daun (flos axillaris), letaknya menggantung dengan 2-5
bunga yang bertangkai, kuncupnya berbentuk sabit, panjangnya 5-10 cm, ada yang berwarna
merah muda dan putih. Bila mekar, bunganya berbentuk kupu-kupu. Bunga turi merupakan suatu
tumbuhan yang berbunga banyak (planta multiflora). Bunga turi dapat digolongkan sebagai
bunga majemuk tak berbatas berbentuk untai . Bunga turi merupakan bunga lengkap (flos
completus) karena memiliki bagian bunga yang terdiri dari dari perhiasan bunga dan dua alat
kelamin. Bagian bunganya tersusun dalam lingkaran (cyclis) dengan pola simetri setangkup
tunggal tegak (zygomorphus). Kelopak bunga turi saling berlekatan (gamosepalus), sedangkan
mahkotanya ada yang saling berlekatan (gamopetalus) dan ada yang saling lepas (polypetalus).
Kelopak bunga turi memiliki aestivatio dengan tepi melipat ke luar (reduplicativa) dan mahkota
yang menyirap (imbricata). Tumbuhan turi merupakan tumbuhan berumah satu (monoecus)
karena terdapat dua alat kelamin dalam satu tumbuhan dan termasuk dalam bunga berkelamin
banci (hemaphroditus) karena dalam satu bunga terdapat dua alat kelamin. Benang sarinya
duduk pada dasar bunga dan jumlahnya 10 dengan 9 berlekatan dan 1 terpisah. Benang sarinya
memiliki jumlah berkas 2 (diadehelpus) dengan kepala sari yang bergoyang (versatilis).
Sedangkan putiknya merupakan putik tunggal (simplex) yang bakal buahnya terletak secara
menumpang (superus). Bakal buahnya hanya memiliki1 ruang sehingga disebut unilocullaris dan
letak tembuninya terletak secara parietalis (Tjitrosoepomo, 2003).
Bunga Krangkong (Lugwigia adscendens) merupakan tumbuhan berbunga banyak
(planta multiflora) dengan bunganya yang berkumpul membentuk suatu rangkaian
(inflorescentia) sehingga disebut sebgai bunga majemuk yang berbatas. Bunga krangkong
merupakan bunga lengkap (flos completus) karena memiliki bagian bunga yang terdiri dari dari
perhiasan bunga dan dua alat kelamin. Bagian bunganya tersusun dalam lingkaran (cyclis)
dengan pola simetri yang banyak dan beraturan (polysimetris). Kelopak bunga krangkong saling
lepas (polysepalus), sedangkan mahkotanya saling berlekatan (gamopetalus). Kelopak bunga turi
memiliki aestivatio dengan mengikuti rumus 2/5 (quincunciallis) dan mahkota yang menyirap
terpuntir ke kiri (sinistrorsum-contortus) . Tumbuhan krangkong merupakan tumbuhan berumah
satu (monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu tumbuhan dan termasuk dalam
bunga berkelamin banci (hemaphroditus) karena dalam satu bunga terdapat dua alat kelamin.
Benang sarinya duduk pada tajuk bunga dan bersifat alternatio dengan jumlah benang sari 5 dan
kepala sari nya tegak (inatus). Sedangkan putiknya merupakan putik majemuk (compositus) yang
bakal buahnya terletak tenggelam (inferus) dengan tipe sinkarp. Bakal buahnya hanya memiliki 2
ruang sehingga disebut bilocullaris dan letak tembuninya terletak secara aksilaris
(Tjitrosoepomo, 2003).
Tanaman Pisang (Musa acuminata) termasuk famili Musaceae dari ordo Scitaminae dan
terdiri dari dua genus, yaitu genus Musa dan Ensete. Tanaman pisang termasuk dalam golongan
terna monokotil tahunan berbentuk pohon yang tersusun atas batang semu. Tata letak bunga
pisang yaitu terletak pada ujung batang (flos terminalis). Tanaman ini merupakan jenis tanaman
yang berbunga banyak tetapi tidak memiliki bagian bunga yang lengkap karena kelopak dan
mahkotanya tidak dapat dibedakan sehingga di sebut tenda bunga (perigonium). Pisang memiliki
bunga majemuk berbatas yang tiap kuncup bunganya dibungkus oleh seludang berarna merah
kecoklatan. Seludang akan lepas dan jatuh ke tanah jika bunga telah membuka. Bunga betina
akan berkembang secara normal, sedangkan bunga jantan yang berada di ujung tandan tidak
berkembang dan tetap tertutup oleh seludang dan disebut sebagai jantung pisang. Tiap kelompok
bunga disebut sisir, yang tersusun dalam tandan. Jumlah sisir betina antara 5-15 buah. Bagian
bunganya tersusun dalam lingkaran (cyclis) dengan pola simetri setangkup tunggal tegak
(zygomorphus). Perigoniumnya memiliki sifat saling berlekatan (gamophyllus). Kelopak dan
mahkota bunga pisang memilik aestivatio imbricata. Tumbuhan pisang merupakan tumbuhan
berumah satu (monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu tumbuhan dan termasuk
dalam bunga berkelamin banci (hemaphroditus) karena dalam satu bunga terdapat dua alat
kelamin. Benang sarinya duduk pada bakal buah dengan jumlah benang sari 6 berbekas satu
(monadelphus) dan kepala sarinya menempel (adnatus). Sedangkan putiknya merupakan putik
majemuk (compositus) yang bakal buahnya terletak tenggelam (inferus) dengan tipe sinkarp.
Bakal buahnya hanya memiliki 3 ruang sehingga disebut triocullaris dan letak tembuninya
terletak secara aksilaris (Cahyono, 2002).
Tumbuhan Paitan (Titonia diversifolia) merupakan tumbuhan perdu dengan tinggi
mencapai 5 meter dengan bunga majemuk tak terbatas yang muncul diujung ranting, kelopak
bunga berbentuk tabung, tipe bunga cawan, berbulu halus, dan berwarna kuning. Bunga paitan
terletak pada ujung batang (flos terminalis). Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berbunga
banyak (planta multiflora) dengan bungnya yang berkumpul membentuk suatu rangkaian
(inflorescentia). kelopak pada bunga paitan ini terdiferensiasi menjadi pappus. Bunga Paitan
terdiri dari bunga pita dan bunga tabung. Bunga pita pada paitan tidak memiliki bagian yang
lengkap dan bersifat steril karena tidak memiliki alat kelamin sehingga disebut sebagai bunga
tidak lengkap (flos incompletus). Keadaan masing-masing bagian bunga pada bunga pita yaitu
acyclis dengan pola simetri yang setangkup tunggal (zygomorphus). Kelopak dan mahkota bunga
pita saling berlekatan satu sama lain dengan mahkota berjumlah 5. Sedangkan bunga tabung
pada paitan memiliki bagian bunga yang lengkap (flos completus) dengan keadaan masing-
masing bagian bunga tersusun dalam lingkaran (cyclis). Bunga tabung pada paitan memiliki pola
polysimetris dengan kelopak dan mahkota yang saling berlekatan. Aestivatio kelopak dan
mahkota pada bunga tabung yaitu berkatup (valvata). Bunga tabung pada paitan ini merupakan
tumbuhan berumah satu (monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu tumbuhan dan
termasuk dalam bunga berkelamin banci (hemaphroditus) karena dalam satu bunga terdapat dua
alat kelamin. Benang sarinya duduk pada dasar tangkai dengan jumlah benang sari sama banyak
dengan daun tajuk. Benang sarinya berbekas banyak (polydelphus) dan kepala sarinya menempel
(adnatus). Putik bunga tabung merupakan putik majemuk (compositus) dan letak bakal buahnya
tenggelam (inferus) dengan tipe sinkarp. Bakal buahnya hanya memiliki 1 ruang sehingga
disebut unilocullaris dan letak tembuninya terletak secara aksilaris (Tjitrosoepomo, 2003).
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah berupa herba dari family
Caricaceae. Tata letak bunga pada tanaman pepaya yaitu pada ketiak daun (flos axillaris).
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora) dengan bunganya yang
berkumpul membentuk suatu rangkaian (inflorescentia). Bunga pepaya tergolong dalam bunga
majemuk berbatas. Tumbuhan pepaya ini merupakan tipe tumbuhan polygamus karena memiliki
bunga jantan,bunga betina, dan bunga banci secara bersama-sama. Pada bunga jantan dan betina
memiliki bagian bunga yang tidak lengkap (flos incompletus) sedangkan pada bunga banci
memiliki bagian bunga yang lengkap (flos completus). Hal ini dikarenakan pada bunga jantan
dan betina haya terdapat satu alat kelamin saja, sedangkan pada bunga banci terdapat dua alat
kelamin. Keadaan masing-masing bagian bunga pepaya yaitu ersusun dalam lingkaran (cyclis).
Simetri pada bunga pepaya yaitu polysimetris artinya bersimetri banyak dan beraturan. Pada
bunga pepaya jantan dan bunga banci, sifat kelopak dan mahkotanya saling berlekatan satu sama
lain. Berbeda dengan bunga betina, kelopaknya saling berlekatan (gamosepalus) tetapi
mahkotanya saling lepas atau bebas (polypetalus). Aestivatio pada bunga pepaya semuanya yaitu
tepinya melipat keluar atau disebut reduplicativa. Pada bunga jantan, benang sarinya duduk pada
mahkota bunga berjumlah 10 yang panjangnya tidak sama dan berlekatan dengan mahkota
bunga. Duduk kepala sarinya yaitu tegak (innatus). Pada bunga betina, putiknya merupakan
putik majemuk (compositus) karena tersuusn atas 5 daun buah dan letak bakal buahnya yaitu
menumpang (superus) dengan tipe parakarp. Bakal buah nya terdiri dari satu ruangan
(unilocullaris) dengan letak tembuni parietalis. Pada bunga banci merupakan gabungan antara
bunga jantan dan bunga betina yang terdiri atas dua alat kelamin yaitu benang sari dan putik.
Tanaman pepaya merupakan tanaman menyerbuk silang. Jika tanaman hermaprodit tidak ada,
maka satu tanaman pepaya jantan bisa menjadi sumber polen untuk 25-100 tanaman betina
(Suketi, 2010).
Kembang Merak (Caesalpinia pulcherima) merupakan tanaman perdu tahunan. Tata
letak bunga kembang merak adalah terletak pada ujung batang (flos terminalis). Bunga kembang
merak merupakan suatu tumbuhan yang berbunga banyak (planta multiflora). Bunga ini dapat
digolongkan sebagai bunga majemuk tak berbatas berbentuk tandan dan muncul pada ujung
batang. Bunga kembang merak merupakan bunga lengkap (flos completus) karena memiliki
bagian bunga yang terdiri dari dari perhiasan bunga dan dua alat kelamin. Bagian bunganya
tersusun dalam lingkaran (cyclis) dan pola simetris nya yaitu setangkup tunggal (zygomorphus).
Kelopak dan mahkota bunga soka memiliki sifat yang sama yaitu saling lepas atau bebas satu
sama lain dengan aestivatio kohlearis. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah satu
(monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu tumbuhan dan termasuk dalam bunga
berkelamin banci (hemaphroditus) karena dalam satu bunga terdapat dua alat kelamin. Benang
sarinya duduk pada dasar bunga berjumlah 10 yang letaknya berselang seling dengan daun
tajuknya. Benang sari nya memiliki berkas yang banyak dengan kepala sari yang bergoyang
(versatilis). Putik pada bunga kembang merak merupakan putik simplex dan letak bakal buahnya
menumpang (superus). Putik terdiri dari satu ruangan dan letak tembuninya parietalis
(Tjitrosoepomo, 2003).
Bunga Coklat (Zephyranthes) merupakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora)
dengan bunga yang terletak pada ujung batang (flos terminalis). Bunga coklat merupakan bunga
tidak lengkap (flos incompletus) karena kelopak dan mahkotanya tidak bisa dibedakan satu sama
lain sehingga disebut sebagai tenda bunga (perigonium). Bagian bunganya tersusun dalam
lingkaran (cyclis) dan pola simetris nya yaitu polysimetris. Perigonium nya memiliki sifat seperti
petal sehingga disebut epipetalus. Aestivatio nya yaitu berkatup (valvata). Tumbuhan ini
merupakan tumbuhan berumah satu (monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu
tumbuhan dan termasuk dalam bunga berkelamin banci (hemaphroditus) karena dalam satu
bunga terdapat dua alat kelamin. Benang sarinya duduk pada dasar bunga berjumlah 6. Benang
sari nya memiliki berkas yang banyak dengan kepala sari yang bergoyang (versatilis). Putik pada
bunga coklat merupakan putik compositus dan letak bakal buahnya tenggelam (inferus) dengan
tipe sinkarp. Putik terdiri dari banyak ruangan dan letak tembuninya aksilaris (Tjitrosoepomo,
2003).
Bunga Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea) merupakan tumbuhan bebrunga banyak (planta
multiflora) dan bunganya terletak pada ketiak daun (flos axillaris). Bunga kupu-kupu merupakan
bunga majemuk tak terbatas dan memiliki bagian yang lengkap (flos completus). Bagian
bunganya tersusun dalam lingkaran (cyclis) dan pola simetris nya yaitu polysmetris. Kelopak
bunga kupu-kupu saling berlekatan (gamosepalus) sedangkan mahkota nya lepas atau bebas satu
sama lain (polypetalus). Aestivatio kelopak nya yaitu tepi melipat keluar (reduplicativa) dan
mahkotanya yaitu kohlearis. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah satu (monoecus)
karena terdapat dua alat kelamin dalam satu tumbuhan dan termasuk dalam bunga berkelamin
banci (hemaphroditus) karena dalam satu bunga terdapat dua alat kelamin. Benang sarinya
duduk pada dasar bunga berjumlah 10 dengan kepala sari menmpel (adnatus). Putik pada bunga
kupu-kupu merupakan putik simplex dan letak bakal buahnya menumpang (superus). Putik
terdiri dari satu ruangan dan letak tembuninya aksilaris (Tjitrosoepomo, 2003).
Jagung (Zea mays) merupakan tanaman asli benua Amerika yang termasuk dalam
keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Bunga jagung tergolong bunga tidak
lengkap (flos incompletus) karena struktur bunganya tidak memiliki petal dan sepal. Jagung
merupakan tumbuhan yang berbunga banyak (planta multiflora) dengan bunga betina yang
leaknya tersebar (flores sparsi). Letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina namun masih
dalam satu tanaman sehingga tanaman jagung termasuk tanaman berumah satu (monoceous).
Bunga jantan terdapat di ujung batang (flos terminalis) dan bunga betina terdapat pada ketiak
daun (flos axillaris).Tanaman jagung bersifat protandry, yaitu bunga jantan muncul 1-2 hari
sebelum munculnya rambut jagung (style) pada bunga betina. Oleh sebab itu,penyerbukan
jagung bersifat penyerbukan silang. Jagung tergolong tanaman C-4 dan mampu beradaptasi
dengan baik pada faktor pembatas pertumbuhan dan produksi. Bagian bunganya tersusun dalam
lingkaran (cyclis) dan pola simetris bunga betina yaitu polysimetris sedangkan pada bunga jantan
tidak dapat dibuat bidang simetri. Pada bunga jantan, benang sarinya duduk di atas kelopak
berjumlah 6. Benang sari nya memiliki 3 berkas dengan kepala sari yang tegak (innatus). Pada
bunga jantan, putiknya merupakan putik simplex dan letak bakal buah menumpang (superus).
Putik pada bunga coklat merupakan putik compositus dan letak bakal buahnya tenggelam
(inferus) dengan tipe sinkarp. Putik terdiri dari satu ruangan dan letak tembuninya aksilaris
(Purwono, 2005).
Padi (Oryza sativa L.) termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang
tersusun dari beberapa ruas. Padi merupakan tumbuhan yang berbunga banyak (planta
multiflora) yang bunganya berkumpul membentuk suatu rangkaian (inflorescentia) yang terletak
di ujung batang (flos terminalis). Pada dasar bunga (reseptaculum) terdapat ladicula (daun
bunga yang telah berubah bentuknya). Ladicula berfungsi mengatur dalam pembuahan palea,
pada waktu berbunga ia menghisap air dari bakal buah, sehingga mengembang. Pengembangan
ini mendorong lemma dan palea terpisah dan terbuka. Bunga padi merupakan bunga majemuk
tak terbatas berbentuk malai. Bunga padi merupakan bunga tidak lengkap (flos incompletus)
karena kelopak dan mahkotanya tidak bisa dibedakan satu sama lain sehingga disebut sebagai
tenda bunga (perigonium). Bagian bunganya tersusun dalam lingkaran (cyclis) dan pola simetris
nya yaitu zygomorphus. Perigonium nya memiliki sifat terpisah atau saling lepas (pleiophyllus).
Aestivatio nya yaitu berkatup (valvata). Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah satu
(monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu tumbuhan dan termasuk dalam bunga
berkelamin banci (hemaphroditus) karena dalam satu bunga terdapat dua alat kelamin. Benang
sarinya duduk pada dasar bunga berjumlah 6 dengan kepala sari yang tegak (innatus). Putik pada
bunga padi merupakan putik simplex dan letak bakal buahnya menumpang (superus). Putik
terdiri dari satu ruangan dan letak tembuninya parietalis (Hanum, 2008).
Bunga Racunan (Euphorbia pulcherima) merupakan tumbuhan dengan tipe perbungaan
majemuk tak terbatas dan merupakan perbungaan yang disebut cyathium yaitu 1 bunga tunggal
yang dikelilingi oleh 5 kelompok bunga jantan. Bunga jantan tersebut tersusn seperti tangga
(cincinus). Bunga racunan terletak pada ujung batang (flos terminalis) dan berkumpul
membentuk suatu rangkaian (infolescentia). Bunga racunan merupakan bunga yang tidak
lengkap (flos incompletus) karena tidak memiliki perhiasan bunga. Bagian bunganya tersusun
dalam lingkaran (cyclis) dan pola simetris nya yaitu zygomorphus. Tumbuhan ini merupakan
tumbuhan berumah satu (monoecus) karena terdapat dua alat kelamin dalam satu tumbuhan.
Pada bunga racunan ini merupakan bunga unisexuallis atau berkelamin tunggal karena pada satu
bunga hanya terdapat satu alat kelamin. Pada bunga racunan jantan, benang sarinya duduk pada
dasar bunga dan berjumlah 1 dengan kepala sari tegak (innatus). Pada bunga racunan betina,
putiknya merupakan putik compositus yang tersusun atas 3 daun buah dan letak bakal buahnya
menumpang (superus) dengan tipe sinkarp. Putik terdiri dari 3 ruangan dan letak tembuninya
aksilaris (Tjitrosoepomo, 2003).
Bunga Bakung (Cyrinumasiaticum)
Hanum. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Padi. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan. Departemen Pendidikan Nasional. 330
hal.

Cahyono, B. 2002. Pisang Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen.


Yogyakarta:Kanisius.
Purwono, M. S. dan Hartono, R. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Bogor
Aprianty NMD dan Kriswiyanti E. 2008. Studi variasi ukuran serbuk sari kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.) dengan warna bunga berbeda. Jurnal Biologi. 12(1): 14-18.
Saragih, YS, Silalahi, FH & Marpaung, AE 2006, ‘Uji resistensi beberapa kultivar markisa asam terhadap
penyakit layu fusarium’, J. Hort., vol. 16, no. 4, hlm. 321-6.
Bernhardt, K.L., Donthu, N., Kennett, P.A. (2000). “A longitudinal analysis of satisfaction and
profitability”. journal of Business Research. Vol. 47. Pp. 161-171.
Mursito B. Prihmantoro, H. Tanaman Hias Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar Swadaya; 2011.

Santoso, H.B., 2008, Ragam dan Khasiat Tanaman Obat,


Agromedia Pustaka, Jakarta
Suketi, K., R. Poerwanto, S. Sujiprihati, Sobir, W.D. Widodo. 2010b.
Studi karakter mutu buah pepaya IPB. J. Hort. Indonesia 1(1):17-26.

Anda mungkin juga menyukai