KONSEP DASAR
A. Konsep Tuberkulosis
1. Pengertian
a. Tuberkulosis paru
hidung). Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya
akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan faring dan dengan
hidung. Faring (tekak) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar
Laring terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat bersama oleh
kanan. Dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di
lubrikai. Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius
dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan
karena ada selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus
terdiri dan beberapa aspek yaitu (1) Difusi gas antara alveolus dan kapiler
distribusi udara dalam alveolus. (3) Reaksi kimia dan fisik dari oksigen
kurang dari 0,5 urn). Kekuatan mendorong untuk pemindahan ini adalah
selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas. (5) Perfusi, yaitu
dari unit pulmonary harus sesuai pada orang normal dengan posisi tegak
dan keadaan istirahat maka ventilasi dan perfusi hampir seimbang kecuali
berikut:
c. Reservoir darah
3. Etiologi
0,3 – 0,6 µm dan digolongkan dalam basil tahan asam (BTA). (Suyono, et
al 2001)
4. Patofisiologi
diri, basil juga dipindahkan melalui system limfe dan pembuluh darah ke
infeksi ulang dan aktivasi bakteri dorman. Dalam kasus ini tuberkel ghon
5. Manifestasi Klinik
awal dan mungkin tidak akan pernah timbul bila tidak terjadi infeksi
6. Penatalaksanaan
a. Pengobatan
terjadinya komplikasi.
1) Isoniazid (H)
2) Rifampisin (R)
merah atau jingga pada air seni dan keringat, dan itu harus
3) Pirazinamid (P)
4) Streptomisin (S)
5) Ethambutol (E)
b. Pembedahan
c. Pencegahan
minum susu yang telah dilakukan pasteurisasi, isolasi jika pada analisa
sputum terdapat bakteri hingga dilakukan pengobatan, pemberian
8. Komplikasi
jalan nafas.
a. Aktivitas/istirahat:
Gejala:
4) Mimpi buruk
Tanda:
b. Sirkulasi
Gejala:
1) Palpitasi
Tanda:
1) Takikardia, disritmia
mediastinal
dalam mediatinum)
5) TD: hipertensi/hipotensi
c. Integritas ego:
Gejala:
produktivitas.
Tanda:
Gejala:
Tanda:
Gejala:
Tanda:
f. Pernapasan:
Gejala:
2) Napas pendek
darah
9) Deviasi trakeal
g. Keamanan:
Gejala:
sekunder.
Tanda:
h. Interaksi Sosial:
Gejala:
i. Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala:
1) Riwayat keluarga TB
muntah, anoreksia.
5 Gangguan pada istirahat tidur berhubungan dengan sesak nafas dan batuk
keperluan
sekret.
kontra indikasi
Rasional : Pemasukan tinggi cairan membantu untuk
dikeluarkan.
aktif
pernafasan normal
c. Intervensi
sekret.
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan permukaan efek
dan kelemahan.
sesuai keperluan
beratnya gejala.
oksigen
pengenceran sekret.
1) Catat status nutrisi pasien dari penerimaan, catat turgor kulit, berat
muntah, diare.
2) Pastikan pada diet biasa pasien yang disukai atau tidak disukai.
diet.
pernafasan.
pusat muntah.
menginginkan.
kelebihan, stress.
toleransi.
fungsi pernafasan.
aktivitas.
Rasional : intoleransi aktivitas dapat dikaji dengan mengevaluasi
beraktivitas.
Paru.
menguatkan belajar.
kondisi pasien..
reaktivitas.
pola hidup.
isolasi pernafasan.
menular.
demonstrasi.
sampai 3 bulan.
B. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Effendy (1998), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional
dari keluarga.
(1998), keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan
kebudayaan.
keluarga adalah suatu unit terkecil yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang tinggal di satu tempat/rumah, saling berinteraksi satu sama lain,
2. Struktur Keluarga
3. Tipe/Bentuk Keluarga
a. Keluarga Inti (Nuclear family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
wanita dan pria yang menikah lebih dari 1 kali dan merupakan satu
keluarga inti.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi Sosialisasi
perkembangan anak.
d. Fungsi Ekonomi
keluarga.
e. Fungsi Pendidikan
3) Persiapan biaya.
otonomi.
keluarga.
besar.
masyarakat.
g. Keluarga usia pertengahan
pertengahan.
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
Friedman
1. Pengkajian
a. Identifikasi Data
b. Komposisi keluarga
bangunan.
c. Tipe keluarga
Garis keturunan atau silsilah keluarga dari tiga generasi apakah ada
e. Pola spiritual
Agama yang dianut dalam keluarga dan kegiatan agama yang aktif
diikuti.
1) Penghasilan keluarga
2) Pendidikan
timbul komplikasi.
a. Karakteristik rumah
karena sinar matahari tidak dapat masuk, kasur yang tidak pernah
Tempat tinggal yang sempit, padat, sanitasi yang tidak terjaga, polusi
dengan tetangga dan masyarakat, oleh karena itu penderita tidak perlu
Status rumah yang dihuni oleh keluarga apakah rumah sendiri atau
2) Fasilitas transportasi
memburuk.
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
c. Fungsi kesehatan
2) Pola nutrisi
2000).
4) Pola aktivitas
tempat khusus, tidak menutup mulut saat batuk atau bersin, tidak
7) Lingkungan
kulit.
9) Pelayanan kesehatan yang pernah diterima
6. Koping Keluarga
7. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
b. Palpasi dada
2) Nyeri dada
c. Perkusi dada
pleural)
aktif penyakit
d. Foto thorak : dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru
Keluarga
(Doenges, 2000)
a. Prevensi Primer
ventilasi.
b. Prevensi Sekunder
obat
c. Prevensi Tersier
a. Prevensi Primer
b. Prevensi Sekunder
dan kedalaman
cucalyptus/vicks vaporub.
c. Prevensi Tersier
a. Prevensi Primer
kotor
b. Prevensi Sekunder
keperluan
c. Prevensi Tersier
a. Prevensi Primer
b. Prevensi Sekunder
periodik
anoreksia, mual/muntah
c. Prevensi Tersier
Tuberkulosis Paru
a. Prevensi Primer
Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis Paru.
b. Prevensi Sekunder
cemas
c. Prevensi Tersier
2) Jika terjadi efek samping obat, usahakan ganti dengan obat lain
sakit.
6. Dx 6 : Intolerasi aktivitas
a. Prevensi Primer
b. Prevensi Sekunder
hygiene.
c. Prevensi Tersier
a. Prevensi primer
Jelaskan pada masyarakat untuk pola istirahat dan tidur yang baik bagi
b. Prevensi Sekunder
punggung)
c. Prevensi Tersier
terutama tidur.