pemeriksaan (duduk di kursi, posisi kepala tegak, tidak mendongak)
4 Mempersiapkan diri dengan menggunakan APD
(Handschoen & masker), posisi operator di sebelah kanan pasien. Pemeriksa menggunakan headlamp sbg sumber sinar
B. PEMERIKSAAN RONGGA MULUT
1 Menginstruksi kepada pasien untuk berkumur atau
menelan ludah (untuk menghilangkan saliva yang terkumpul sehingga tidak mengganggu pemeriksaan visual)
2 Melakukan inspeksi dan penilaian terhadap area ekstra
oral terutama muka, bibir dan Limfonodi (domain pemeriksaan adalah apakah ada asimetri muka karena pembengkakan)
3 Melakukan pemeriksaan mukosa pipi dengan cara
menarik ke arah lateral padasudut bibir pasien dengan kaca mulut/tang spatel, sehingga area dalam/mukosa rongga mulut terlihat jelas), dilakukan untuk seluruh mukosa kanan, depan & kiri.
Tounge spatel damn kaca mulut dapat digunakan secara
bersamaan. Tongue spatel untuk menyibak area mukosa bukal, kaca mulut untuk membantu pemeriksaan visual 4 Melakukan inspeksi dan penilaian terhadap palatum durum dan molle, dengan bantuan kaca mulut
5 Melakukan inspeksi dan penilaian terhadap lidah,
dengan menginstruksikan kepada pasien agar menjulurkan lidah hingga keluar maksimal. Jika pasien tidak bisa melakukan, operator dapat menggunakan kassa untuk dibalutkan di ujung lidah, kemudian tangan kiri operator menarik ujung lidah keluar. Operator dapat melakukan inspeksi dan palpasi pada pangkal lidah, punggung dan bagian samping lidah agar
7 Melakukan inspeksi dan penilaian terhadap dasar mulut
dan ventral lidah, dengan menginstruksikan kepada pasien untuk menempelkan ujung lidah ke langit-langit depan, sehingga ventral lidah dan dasar mulut terlihat jelas. Operator dapat menggunakan kaca mulut untuk meihat bagian lidah samping dan belakang.
8 Melakukan inspeksi terhadap gigi-geligi, dimulai dari
kuadran 1 (kanan atas), kuadran 2 (kiri atas), kuadran 3 kiri bawah dan berakhir di kuadran 4 (kanan bawah). Dengan menggunakan kaca mulut, memeriksa permukaan gigi : labial, oklusal, palatal dan bukal.