Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH MIKROBIOLOGI

“VIRUS”

DOSEN PENGAMPU : PRATIKA VIOGENTA.,M.Si

DISUSUN OLEH :

1. JUSTIKA SALSABILA PUTRI ( C ) 173110089


2. MARIA CORNELIA MELATISUKMA ( D) 173110105
3. NANDA FAHSTA RHEZA ( D ) 173110119
4. NISA MUTIA PANI ( D ) 173110125

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG

2017
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr.wb

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah YME karena berkat Karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah tentang virus yang di berikan kepada  dosen kami
Pratika Viogenta, M.Si selaku pengajar mata kuliah Mikrobiologi. Kami akan
menyajikan makalah kami yang berjudul virus secara sederhana agar dapat mudah di
pahami. Di karenakan waktu yang sangat singkat dan pengetahuan kami tentang virus
sangat sedikit sehingga kami tidak dapat menyajikan makalah ini dengan secara
sangat lengkap akan tetapi kami menyajikan makalah ini dengan maksimal.

Kami menyadari walaupun bagaimana kami berusaha menyajikan makalah ini dengan
maksimal akan tetapi pasti ada kekurangan. Jadi kami harapkan kritik dan saran dari
Ibu, teman-teman, dan siapapun yang membaca makalah ini, sehingga dengan saran
dan kritiknya kami dapat menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya
dan dalam kehidupan kami agar tetap terus barusaha untuk lebih baik.

Sekian kata pengantar dari kami apabila ada kata yang salah kami mohon maaf.
Sekali lagi kami mengatakan kami sangat berharap saran dan kritik agar kami dapat
menjadi lebih baik lagi.

Wasalammualaikum wr.wb

                                                                                                                           

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………...……..i

Daftar isi……………………………………………………………………...……...ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..….……....1

1.1 Latar Belakang………………………………………….…..…...…….…1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………....…………..2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………..…………..………....4

2.1 Pengertian Virus…..……….……………………………………………4

2.2 Struktur Anatomi Virus……………………...….…………………........4

2.3 Sifat – Sifat Virus……………………………………………...………..5

2.4 Jenis – Jenis Virus……………………………………..………………..7

2.5 Parasitisme Virus……………………….……………………………….7

2.6 Reproduksi Virus………………………………………………………..8

2.7 Klasifikasi Virus………………………………………………………..10

2.8 Peranan Virus untuk Kehidupan………………………………………..18

2.9 Penyakit Akibat Virus…………………………………………………..18

2.10 Pencegahan dan Pengobatan……………………………………………22

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….24

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………24

3.2 Saran…………………………………………………………………..…25

Daftar Pustaka………………………………………………………………...……...26
BAB I    PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme


biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi
dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, Virus merupakan parasit obligat
dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil
asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk
memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel


eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara
istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus
selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus
influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus
mosaik tembakau/TMV).

Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut
memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman,
menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti
menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak
berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan
bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan
tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan
penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa
bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat

1
melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus
saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit
tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium
vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.

Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab
penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri.
Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang
sangat kecil.

Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley
dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik
yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus
yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh
ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

B.       RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan virus ?

2.      Bagaimana struktur dan anatomi virus ?

3.      Bagaimana sifat – sifat virus ?

4.      Apa saja jenis - jenis virus ?

5.      Bagaimana parasitisme virus ?

6.      Bagaimana virus bereproduksi ?

7.      Apa saja klasifikasi virus ?

8.      Bagaimana peranan virus dalam kehidupan ?

2
9.      Penyakit apa saja yang ditimbulkan oleh virus ?

10.  Bagaimana cara mencegah dan pengobatannya ?


BAB II      PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN

Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan
komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya
secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh
sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics

Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup
Aseluler (bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus
menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan
makhluk hidup.

Bentuk virus berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T.

B.       STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus
terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus
terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya. 

Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat
terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai
tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau
sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan
beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan
manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang
beruntai tunggal.

Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa
berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan
terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak
subunit protein yang disebut kapsomer.

4
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein
nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar
1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut
nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid
yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat
pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan
pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.

Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu
berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari
ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang
tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein
untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus
sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri
langsung terlibat dalam penginfeksian sel.

Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur
tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki
selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung
fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein
yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga
membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis
bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada “kepala” kapsid. Serabut-
serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri.

Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen,
sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.

C.      SIFAT – SIFAT VIRUS

Pada dasarnya, ada beberapa sifat umum dari virus yang dapat membedakannya dari
bakteri, mengingat bahwa kedua organisme ini sering disamakan. Berikut ini adalah

5
sifat-sifat virus :

1.         Virus merupakan makhluk hidup peralihan antara benda mati atau benda
hidup. Disebut sebagai benda mati karena virus dapat dikristalkan dan tidak
mengandung protoplasma, sedangkan disebut sebagai makhluk hidup karena dapat
berkembang biak dan memiliki asam nukleat

2.         Virus hanya dapat hidup pada organisme yang hidup saja, virus juga dapat
melekatkan dirinya pada permukaan sel hidup atau organisme

3.         Virus juga dapat mengenali inangnya dengan suatu mekanisme lock and key,
atau dengan kata lain seperti kunci dan anak kunci.

Adapun sifat – sifat khusus virus menurut Lwoff, Home dan Tournier (1966) adalah :

1.      Bahan genetic virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam
deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis asam nukleat
tersebut.

2.      Struktur virus secara relative sangat sederhana, yaitu dari pembungkus yang
mengelilingi atau melindungi asam nukleat.

3.      Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup, yaitu dalam nucleus,
sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan metabolisme jika
berada di luar sel hidup.

4.      Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virus baru
dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dengan pemecahan
suatu partikel virus infektif menjadi lapisan protein pelindung dan komponen asam
nukleat infektif.

5.      Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan
dan pengawasan system enzim hospesnya, sehingga selaras dengan proses sintesis

asam nukleat dan protein virus.

6.      Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk


keperluan metabolismenya.

7.      Komponen – komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di

6
dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.

8.      Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar


yang mengandung lipid, protein, dan bahan – bahan lain yang sebagian berasal dari
sel hospes.

9.      Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang
dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenic yang disebut kapsid dengan atau
tanpa selubung di luar kapsid.

D.      JENIS – JENIS VIRUS

1.    Virus Bakteri

Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri. Virus bakteri disebut
juga bakteriofage atau fage (Latin, phage = memakan). Virus bakteri mengandung
materi genetik berupa DNA

2.    Virus Mikroorganisme Eukariot

Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya berupa


mikroorganisme yang tergolong eukariot. Virus ini terutama mengandung RNA.
Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.

3.    Virus Tumbuhan

Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan. Virus
tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.

4.    Virus Hewan

Virus hewan adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel manusia. Virus
hewan mengandung RNA atau DNA.

E.       PARASITISME VIRUS

Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus hewan
diselubungi oleh endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu dengan
plasmalema inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel. Beberapa

7
virus (misalnya virus polio), mempunyai tempat-tempat reseptor yang khas pada sel
inangnya, yang memungkinkannya masuk. Setelah di dalam, biasanya genom tersebut
mula-mula ditrskripsi oleh enzim inang tetapi kemudian biasanya enzim yang
tersandi oleh virus akan mengambil alih. Sintesis sel inang biasanya berhenti, genom
virus bereplikasi dan kapsomer disintesis sebelum menjadi virion dewasa.

Virus biasanya mengkode suatu enzim yang diproduksi terakhir, merobek plasma
membran inang (tahap lisis) dan melepaskan keturunan infektif; atau dapat pula
genom virus terintegrasi ke dalam kromsom inang dan bereplikasi bersamanya
(provirus). Banyak genom eukariota mempunyai komponen provirus. Kadang-kadang
hal ini mengakibatkan transformasi neoplastik sel melalui sintesis protein biasanya
hanya diproduksi selama penggandaan virus. Virus tumor DNA mencakup
adenovirus dan papavavirus; virus tumor DNA terbungkus dan mencakup beberapa
retrovirus (contohnya virus sarkoma rous).

F.     REPRODUKSI VIRUS

Virus selama reproduksi selalu berada di dalam tubuh organisme inang , karena
ditubuh inang itulah dia mendapatkan seperangkat penyusun tubuhnya berupa kapsid
yang tersusun atas protein yang tidak bisa susun sendiri yang hanya bisa diambil dari
tubuh mahkluk hidup

Didalam proses reproduksi di dalam tubuh inang itu ada dua keputusan yang diambil
berupa dua macam siklus hidup, yaitu siklus litik ataukah siklus lisogenik.

Virus bereproduksi dengan menginfeksi organisme lain dengan memasukan DNA


atau RNAnya saja. Ada 2 siklus yang terjadi pada virus ketika menginfeksi organisme
lain(e.coli):

1.    Siklus Litik

Disebut siklus litik karena ketika pada fase pembebasan membran plasma bakteri

akan lisis/pecah, berikut fase-fase pada siklus ini:

a.         Fase adsorpsi
Tahap absorbsi (pelekatan) adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang

8
diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus

pada membran plasma sel inang yang mengenali virus).

b.         Fase penetrasi/injeksi
Fase ini adalah fase virus merusak membran plasma bakteri dengan enzim lisozim
yang dipunyanya.Kemudian setelah membran tersebut terhidrolisis/rusak barulah
virus memasukan DNA/RNAnya kedalam tubuh inang.

c.         Fase sintesis
Fase dimana terjadinya membentukan DNA/RNA baru virus oleh DNA dan RNA
bakteri.

d.        Fase replikasi
Fase ini fase dimana terjadinya pembentukan selubung protein/kapsid.

e.         Fase Perakitan
Fase ini terjadi perakitan fag-fag baru. tahap penyusunan asam nukleat dan protein
virus menjadi partikel virus yang utuh.

f.          Fase pembebasan
Setelah sejumlah fag-fag baru terbentuk kemudian membran plasma bakteri pecah
dan virus-virus tersebut keluar kemudian berpencar dan menginfeksi organisme
lainya.

2.      Siklus Lisogenik

Siklus lisogenik dalam virologi merupakan siklus reproduksi virus selain siklus litik.
Tahapan dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik, perbedaannya yaitu sel

inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan
tersebut kemudian membentuk provirus.

Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi,
penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang.

Tahap siklus:

a. Adsorpsi dan penetrasi

9
Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang spesifik lalu

menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim, virus melakukan penetrasi pada
sel inang dengan menyuntikkan materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya
kedalam sel.

b.      Penyisipan gen virus

Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang kemudian akan
menyisip kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan
membentuk provirus (pada bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi
pembelahan sel, kromosom dan provirus akan bereplikasi.

c.       Pembelahan sel inang

Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus yang telah
bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan kembali
berulang sehingga sel yang memiliki profage menjadi sangat banyak.

Hubungan dengan siklus litik

Provirus yang baru dapat memasuki keadaan Litik dalam kondisi lingkungan yang
tepat tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan akan bertambah besar
apabila diberi agen penginduksi.

G.    KLASIFIKASI VIRUS

Virus dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus RNA,
dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan
influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula
virus DNA (misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting
ganda pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri atas tiga jenis
utama: virus RNA berunting positif (+), yang genomnya bertindak sebagai mRNA

dalam sel inang dan bertindak sebagai cetakan untuk intermediat RNA unting minus
(-); virus RNA berunting negatif (-) yang tidak dapat secara langsung bertindak
sebagai mRNA, tetapi sebagai cetakan untuk sintesis mRNA melalui virion

10
transkriptase; dan retrovirus, yang berunting + dan dapat bertindak sebagai mRNA,
tetapi pada waktu infeksi segera bertindak sebagai cetakan sintesis DNA berunting
ganda (segera berintegrasi ke dalam kromosom inang ) melalui suatu transkriptase
balik yang terkandung atau tersandi. Setiap virus imunodefisiensi manusia (HIV)
merupakan bagian dari subkelompok lentivirus dari kelompok retrovirus RNA. Virus
ini merupakan penyebab AIDS pada manusia, menginfeksi setiap sel yang
mengekspresikan tanda permukaan sel CD4, seperti pembentuk T-sel yang matang.
Tingkat klasifikasi virus:

ordo – famili – subfamili – genus – species – strain/tipe

Untuk saat ini, klasifikasi virus yang penting hanya dari tingkat famili ke bawah.
Semua famili virus memiliki akhiran – viridae , misalnya

 Poxviridae
 Herpesviridae
 Parvoviridae
 Retroviridae

Anggota-anggota famili Picornaviridae umumnya ditularkan melalui


jalurfaecal/oral dan melalui udara.

Genus memiliki nama dengan akhiran – virus . Misalnya, familiPicornaviridae terdiri


dari 5 genus:

 Genus Enterovirus misalnya poliovirus 1, 2, 3


 Genus Cardiovirus misalnya mengovirus
 Genus Rhinovirus misalnya Rhinovirus 1a
 Genus Apthovirus misalnya FMDV-C
 Genus Hepatovirus misalnya virus Hepatitits A

Definisi `spesies’ merupakan hal yang paling penting, namun sulit dilakukan untuk
virus. Penentuan spesies virus mengandung unsur subyektif. Sebagai contoh,
genus Lentivirus terdiri dari banyak spesies yang berbeda, termasuk:

 HIV-1, Human Immunodeficiency Virus 1


 HIV-2, Human Immunodeficiency Virus 2
 SIV, Simian Immunodeficiency Virus
 FIV, Feline Immunodeficiency Virus
 BIV, Bovine Immunodeficiency Virus
11
 Visna (domba)
 EIAV (kuda)
 CAEV (kambing)

Dasar-dasar klasifikasi secara taksonomi.

Ciri khas seperti morfologi (ukuran, bentuk, ada tidaknya selubung), sifat-sifat fisika-
kimia (berat molekul, densitas, pH, stabilitas terhadap temperatur dan konsentrasi
ion), genom (RNA, DNA, urutan materi genetik yang tersegmentasi ( segmented
sequence ), pemetaan posisi restriksi ( restriction map ), modifikasi, dsb.),
makromolekul (komposisi dan fungsi protein), sifat-sifat antigenik, sifat-sifat biologis
(organisme apa saja yang menjadi inangnya, cara penularan, cara perpindahan, dsb.),
semuanya dipertimbangkan dalam menentukan klasifikasi virus.

Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan
genomik fungsional.

Klasifikasi virus berdasarkan morfologi Berdasarkan morfologi, virus dibagi


berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membranterluarnya (envelope)
menjadi 4 kelompok, yaitu :

1.    Virus DNA

2.    Virus RNA

RNA merupakan materi genetika yang terdapat pada virus tertentu (virus RNA), serta
sel dan molekul yang mengarah ke tahap sintesis protein. Pada virus, molekul RNA
ini mengarah ke proses sistesis protein (pembentukan selubung protein virus) dan
replikasi (proses pengopian RNA).

3.    Virus berselubung

4.    Virus non-selubung

Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran

Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:

1. Virus Enterik

12
Virus yang dikeluarkan melalui kotoran dari berbagai jenis hewan dapat mencemari
air. Terutama pengaruhnya terhadap kesehatan, virus dapat menyerang saluran
pencernaan manusia yang diekskresikan dengan kotoran orang yang terinfeksi. Virus
seringkali ditularkan melalui mulut atau anus dari orang ke orang lain. Namun, virus
terebut juga terdapat pada limbah yang berasal dari berbagai limbah medis, yang
dapat mencemari air atau  permukaan tanah. Virus Enterik diekskresikan dalam
jumlah yang cukup besar melalui kotoran termasuk diantaranya virus polio, virus
coxsackie, virus echo, dan virus enterik lainnya sepeti, virus adeno, virus reo, virus
rota, virus hepatitis a (virus hepatitis), dan virus noro. Yang merupakan  penyebab
berbagai penyakit termasuk gastroenteritis, ruam kulit, meningitis, myocarditis,
infeksi mata, kelumpuhan, demam, dan lain sebagainya., setiap kelompok virus terdiri
dari sejumlah jenis virus serologi yang berbeda; dengan demikian lebih dari 100 virus
enterik berbeda, yang dapat  menginfeksi manusia.

2.    Virus Respirasi

Yg menyerang pernapasan

3.    Arbovirus

Arbovirusadalah istilah yang digunakanuntuk merujuk kepadasekelompok virusyang


ditularkanolehvektorarthropoda. Kataarbovirusadalah akronim(virus arthropoda-
borne). Gejala infeksiarbovirusumumnya terjadi3-15harisetelah terpaparvirusdan
terakhir3atau 4hari. Gambaran klinisyang paling umuminfeksiadalah demam, sakit
kepala danmalaise,tapiensefalitisdandemam berdarahjugadapat
terjadi. Katatibovirus(tick-bornevirus) kadang-kadang digunakanuntuk
menggambarkanvirusditularkan oleh kutu, sebuahsuperorderdalamarthropoda.

4.    Virus onkogenik

Virus ini merupakan salah satu pemicu terjadinya kanker. Virus onkogenikadalah


virus yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang mempengaruhi
proses onkogenesis. Onkogenesis adalah hasil akumulasi berbagai perubahan genetik

yang mengubah ekspresi atau fungsi protein yang penting dalam pengendalian
pertumbuhan dan pembelahan sel. Virus onkogenik saat menginfeksi sel dapat
menyebabkan mutasi proto-onkogen sel menjadi onkogen.

13
Proto-onkogen adalah gen normal sel yang dapat berubah menjadi onkogen aktif
karena terjadinya mutasi atau mengalami ekspresi yang berlebihan (menghasilkan
onkoprotein dalam jumlah berlebihan).

Onkogen adalah istilah untuk gen yang bisa menginduksi satu atau beberapa sifat
karakteristik sel kanker. Gen tersebut dapat berupa gen virus atau gen sel yang bila
dimasukkan ke dalam sel yang sesuai, secara sendiri atau bersama gen lain dapat
merubah sifat sel normal menjadi sifat sel ganas.

Gen Pengendali Tumor (Tumor Supressor Gene) adalah gen yang bila mengalami
inaktivasi (menjadi tidak aktif) akan menyebabkan pembentukan tumor. Tumor
adalah istilah untuk perbanyakan sel yang tidak normal. Kanker adalah sebutan untuk
tumor yang ganas.

Pada saat virus menginfeksi sel, dia berintegrasi ke dalam sel menjadi provirus yang
akan mengganggu Gen Pengendali Tumor atau merubah ekspresi proto-onkogen yang
normal. Akibat perubahan itu sel menjadi memiliki karakteristik sifat-sifat sel yang
tertransformasi.

Diantara sifat-sifat sel tertransformasi adalah:

1.    Dapat tumbuh tidak terbatas (disebut immortal)

2.    Kebutuhan faktor pertumbuhan berkurang

3.    Kerapatan tinggi

4.    Hilangnya sifat contact inhibition (perbanyakan sel normal akan berhenti pada
saat sel tersebut kontak dengan sel lain)

5.    Bentuk sel berubah

Bila sel masih memiliki sifat contact inhibition, sel tersebut akan menghentikan
perbanyakannya saat bertemu dengan sel lain. Hilangnya sifat tersebut menyebabkan
sel tumbuh terus, sel dapat berpindah ke jaringan atau organ lain (metastasis), dan

menyebarkan pertumbuhan kanker.

Sifat-sifat lain dari sel kanker adalah mensekresi protease, mensekresi factor

14
pertumbuhan yang menstimulasi perbanyakan sel endotel kapiler di sekitarnya

(angiogenesis), gagal berdiferensiasi (perbanyakan sel terus menerus) dan tidak


mengalami apoptosis (kematian) meskipun terjadi kerusakan DNA sel.

Onkoprotein adalah produk dari gen onkogenik yang dapat memberi sinyal pada sel
untuk melakukan transformasi sehingga sel tersebut akan memperbanyak diri secara
tidak terbatas. Perbanyakan tak terkontrol ini bila disertai beberapa mutasi lainnya,
bisa berujung pada pembentukan sel kanker. Onkoprotein dapat berupa protein
normal yang diproduksi dalam jumlah melebihi produksi normal, namun kebanyakan
berupa protein yang telah berubah dari protein normal.

Onkoprotein dapat digolongkan dalam 8 kategori:

1.    Faktor pertumbuhan peptida (peptida adalah komponen penyusun protein)

2.    Reseptor faktor pertumbuhan di membran plasma atau sitoplasma (reseptor


adalah istilah untuk penerima)

3.    Protein G (protein yang diregulasi oleh GTP)

4.    Reseptor membran dengan tirosin kinase / dengan aktifitas treonin-serin kinase

5.    Protein kinase sitoplasma dengan aktifitas tirosin kinase / dengan aktifitas serin-
treonin

6.    Protein pengikat DNA yang berfungsi sebagai aktifator transkripsional /


mendorong replikasi RNA (catatan: pada proses sintesis protein, DNA ditranskripsi
menjadi mRNA, selanjutnya protein disintesa berdasar kode-kode pada mRNA
tersebut).

7.    Siklin (memicu aktifitas protein kinase)

8.    Protein yang menghambat protein pengendali tumor.

Onkoprotein hampir seluruhnya memiliki fungsi dalam berbagai jalur transduksi


sinyal yang dimulai dari sebuah sinyal dan berakhir dengan transkripsi (proses awal
produksi protein) maupun replikasi DNA (proses penggandaan DNA). Onkoprotein

15
akan mengambil alih regulasi normal dari sel dan mengirimkan sinyal terus menerus
yang mengaktifkan ekspresi gen dan progresi melalui siklus sel (progresi tumor
adalah istilah untuk akumulasi mutasi pada sel-sel pada sebuah populasi tumor, yang
berakibat kenaikan kecepatan pertumbuhan dan keganasan sel).

Aktifitas onkoprotein tersebut akan meningkatkan peluang terjadinya mutasi proto-


onkogen dan gen pengendali tumor. Semakin banyak proto-onkogen menjadi
onkogen, regulasi sel semakin tidak terkendali. Demikian juga dengan semakin
banyaknya gen pengendali tumor yang rusak akan semakin banyak jalur transduksi
sinyal / mekanisme regulasi siklus sel yang tidak berfungsi dengan baik (undil -
2009)

5.    Hepatitis virus

Jenis Virus Hepatitis

a.    Virus hepatitis A

Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat
buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah
yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

b.    Virus hepatitis B

Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui


darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang
menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik
heteroseksual maupun pria homoseksual).

Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama
proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus
hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang
menjadi hepatitis menahun, sirosis dankankerhati.

c.    Virus hepatitis C

Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virushepatitis


C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum
bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang

16
masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis
C.

d.  Virus hepatitis D

Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virushepatitis D ini
menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi
terhadap virus ini adalah pecandu obat.

e.  Virus hepatitis E

Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang


hanya terjadi di negara-negara terbelakang.

f.       Virus hepatitis G

Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum terlalu
diketahui.

Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :

Ø  Virus Mumps

Ø  Virus Rubella

Ø  Virus Cytomegalovirus

Ø  Virus Epstein-Barr

Ø  Virus Herpes

Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional

Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya.


Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:

1.         Virus Tipe I = DNA Utas Ganda

2.         Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal

3.         Virus Tipe III = RNA Utas Ganda

17
4.         Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)

5.         Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)

6.         Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara

7.         Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara

H.    PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui
terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi
gen baik (penyembuh) disebut vaksin.Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies,
hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk
cacar gondong, dan campak.

Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab
penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk
hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu
dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga
menimbulkan penyakit.

I.       PENYAKIT AKIBAT VIRUS

1.    Penyakit yang disebabkan virus pada Manusia

a.   Common influenza

Common influenza atau biasa disebut flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus,
yang disebut virus influenza. Virus influenza sangat mudah menular dan ditularkan
oleh si penderita melalui udara. Virus ini menyerang saluran pernafasan sehingga si
penderita mengalami kesulitan bernafas. Gejala yang timbul akibat influenza adalah
pilek, demam, pusing, batuk kering hingga batuk berdahak, kerongkongan gatal,
hidung mampet, meler, bersin-bersin hingga hidung memerah, badan terasa pegal-
pegal.

18
b.    Kanker leher rahim

Kanker leher rahim yang hanya menyerang wanita adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus, yaitu virus human pappiloma virus (HPV) onkogen. Virus ini termasuk
virus ganas karena mengalami pembelahan dengan sangat cepat, tidak terkendali dan

tanpa disadari. Karena tanpa disadari biasanya si penderita baru menyadari pada

stadium lanjut. Kanker leher lahir disebut “silent killer”. Kanker leher lahir ini tidak
menunjukkan gejala yang khas pada stadium awal, namun pada stadium lanjut dapat
dikenali dengan gejala; keputihan yang tidak biasa, pendarahan post coitus,
pendarahan setelah menopause, mengeluarkan cairan kekuningan, berbau dan
bercampur nanah.

c.        Ebola

Ebola adalah penyakit yang disebabkan oleh virus ebola. Penyakit ini sangat
mengerikan karena tubuh si penderita akan mengalami pendarahan di seluruh tubuh
pasien. Gejala yang lain adalah; demam, muntah, diare dan badan terasa sakit.
Penyakit ebola adalah penyakit paling mematikan dengan kesempatan hidup bagi
pasien adalah 0%, penderita ebola tidak dapat diselamatkan dan bisa langsung
meninggal dalam jangka waktu siklus 6 hingga 20 hari. Penularan penyakit ini
melalui kontak langsung antara kulit dengan kulit. Belum ditemukan obat atau vaksin
untuk penyakit ebola.

d.       Avian influenza

Avian influenza atau flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza
tipe A jenis H5N1 yang ditularkan oleh unggas dan menyerang manusia. Negara di
Asia dikonfirmasi paling mudah terinfeksi virus H5N1. Virus H5N1 merupakan virus
yang ganas dan mematikan, delapan dari sepuluh penderita flu burung tidak dapat
diselamatkan. Pemerintah menetapkan aksi tanggap darurat terhadap virus H5N1
untuk mencegah terjangkitnya virus ini. Gejala flu burung adalah; demam tinggi,
keluhan pernafasan dan bisa pula sakit perut. Penderita flu burung biasanya telah
melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus H5N1.

e.        SARS

19
SARS adalah penyakit sindrom saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh virus,
yaitu virus SARS. Penyakit ini pertama kali muncul di provinsi Guangdong,
Tiongkok dan kemudian merebak menjadi sebuah wabah ke beberapa negara melalui
bandara dimana terdapat banyak orang dari berbagai negara. SARS dapat dikenali
dengan beberapa gejala seperti; demam tinggi di atas 38 derajat celcius, batuk, radang
tenggorokan, gejala gastrointestinal, badan terasa pegal atau myalgia dan gejala yang
lainnya. SARS dapat diobati dan dapat disembuhkan.

f.       Cacar air

Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut virus varicella-
zoster. Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup. Disarankan untuk
menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini. Gejalanya adalah; demam,
pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian muncul ruam kemerahan di tubuh berisi cairan.
Cacar air ini akan sembuh dengan sendirinya, jangan berusaha untuk memecah cacar
air tersebut, karena akan meninggalkan bekas luka. Penderita hendaknya dikarantina
agar tidak menulari orang lain, dan usahakan tetap mandi agar terhindar kuman dan
bakteri yang berkembang biak pada kulit.

g.      Herpes

Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Herpes dapat
menyerang kulit, mulut dan alat kelamin (herpes genetalis). Herpes dikenal dengan
penyakit radang pada kulit yang ditandai dengan ruam kemerahan dengan
gelembung-gelembung berisi air yang mengelompok. Herpes menular melalui kontak
langsung atau melalui bersin, batuk, pakaian yang terkena cairan dari herpes. Cara
menangani herpes adalah menjaga agar gelembung tersebut tidak pecah agar tidak
mejnadi jalan masuknya kuman atau bakteri.

h.      Hepatitis

Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, non A dan non
B. Hepatitis dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena virus ini menyerang
hati. Penyebab penyakit hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya gangguan
metabolisme tubuh, mengkonsumsi alkohol, autoimun, komplikasi karena penyakit
lain, terlalu banyak dan sering mengkonsumsi obat-obatan dll.

i.        Polio

20
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut polivirus. Polio
menyebabkan kelumpuhan bagian tubuh, terutama pada kaki. Virus ini masuk melalui
mulut kemudian menginfeksi saluran usus, masuk melalui aliran darah dan
menyerang saraf pusat hingga menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan
jam. Balita berusia 3 hingga 5 tahun rawan terserang polia, karena sistem imunitas
balita belum sekuat orang dewasa. Polio menular melalui kontak antar manusia, feces
yang terkontaminasi virus.

j.        AIDS

AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus). AIDS dikenal sebagai berbagai gejala dan infeksi yang timbul karena
rusaknya sistem kekebalan tubuh. Atau dengan kata lain, apabila seseorang terjangkit
virus HIV, maka orang tersebut tidak memiliki sistem kekebalan tubuh, sehingga jika
si penderita terkena flu atau penyakit lain maka akan sulit sekali untuk sembuh. AIDS
adalah penyakit yang mematikan dan belum ada obat atau vaksinnya. AIDS berasal
dari Afrika Sub-Sahara. Gejala dari penderita AIDS adalah; demam, berkeringat di
malam hari, mengalami pembengkakan kelenjar, lemah, berat badan yang terus
mengalami penurunan. AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual, air mani,
cairan vagina, ASI, transfusi darah, lapisan kulit dalam (membran mukosa), jarum
suntik. Kemungkinan kesempatan hidup penderita AIDS adalah 0% alias tidak
mungkin.

2.      Penyakit yang disebabkan virus pada hewan

a.      Rabies/Rhabdovirus (anjing gila, sebagian menyerang kucing)

b.      Rous Sarcoma virus/RSV dan Bovine Papillomavirus (tumor pada ayam dan
hewan lainnya.

c.      New Castle Desease (tatelo pada ayam)

d.      Penyakit mulut dan kuku (menyerang ternak)

3. Penyakit yang disebabkan virus pada tumbuhan

21
a.      Tobacco Mozaic Virus/TMV (bercak kuning pada daun tembakau)

b.      Tungru (menyerang padi)

c.      Citrus Leprosies Virus/CLV (menyerang tanaman jeruk)

d.      Citrus Vein Phloem Degeneration (menyerang pembuluh ploem pada tanaman


jeruk)

J.      PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Karena virus menggunakan jalur metabolik vital dalam sel inang untuk meniru,
mereka sulit untuk menghilangkan tanpa menggunakan obat yang menimbulkan efek
toksik untuk host sel pada umumnya. Pendekatan medis yang paling efektif untuk
penyakit virus vaksinasi pencegahan untuk memberikan kekebalan terhadap infeksi,
dan obat antivirus yang selektif mengganggu replikasi virus.

Vaksin

Vaksinasi adalah cara yang murah dan efektif untuk mencegah infeksi oleh virus.
Vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi virus jauh sebelum penemuan virus
yang sebenarnya. Penggunaan mereka telah menghasilkan penurunan dramatis dalam
morbiditas (penyakit) dan mortalitas (kematian) yang berhubungan dengan infeksi
virus seperti polio, campak, gondok dan rubela. Infeksi cacar telah diberantas. Vaksin
yang tersedia untuk mencegah infeksi virus selama tiga belas manusia, dan lebih
banyak digunakan untuk mencegah infeksi virus hewan. Vaksin dapat terdiri dari
virus hidup yang dilemahkan atau dibunuh, atau protein virus (antigen). Vaksin hidup
berisi bentuk lemah dari virus yang menyebabkan penyakit. Virus seperti ini disebut
dilemahkan. Vaksin hidup dapat berbahaya apabila diberikan pada orang dengan
kekebalan lemah, (yang digambarkan sebagai immunocompromised), karena dalam
orang-orang ini, virus yang lemah dapat menyebabkan penyakit asli. Bioteknologi
dan teknik rekayasa genetik yang digunakan untuk memproduksi vaksin subunit.
Vaksin ini hanya menggunakan protein kapsid virus. Vaksin hepatitis B adalah
contoh dari jenis vaksin. Vaksin subunit yang aman untuk pasien

22
immunocompromised karena mereka tidak dapat menyebabkan penyakit. Virus
vaksin demam kuning, strain hidup yang dilemahkan disebut 17D, mungkin vaksin
yang paling aman dan paling efektif yang pernah dihasilkan

Obat antivirus

Selama dua puluh tahun terakhir, pengembangan obat antivirus telah meningkat
pesat. Ini telah didorong oleh pandemi AIDS. Obat antivirus analog nukleosida
sering, (blok bangunan DNA palsu), yang dimasukkan ke dalam genom virus mereka
selama replikasi. Siklus hidup virus tersebut kemudian dihentikan karena DNA yang
baru disintesis tidak aktif. Hal ini karena kurangnya analog gugus hidroksil, yang,
bersama dengan atom fosfor, link bersama untuk membentuk "tulang punggung"
yang kuat dari molekul DNA. Hal ini disebut DNA pemutusan rantai. Contoh analog
nukleosida yang asiklovir untuk herpes simpleks infeksi virus dan lamivudine untuk
HIV dan Hepatitis B infeksi virus. Asiklovir adalah salah satu obat antivirus tertua
dan paling sering diresepkan.

Obat antivirus lain dalam tahap menargetkan penggunaan yang berbeda dari siklus
hidup virus. HIV adalah tergantung pada enzim proteolitik yang disebut protease
HIV-1 untuk itu untuk menjadi sepenuhnya menular. Ada kelas besar obat yang
disebut inhibitor protease yang menonaktifkan enzim ini. Hepatitis C disebabkan oleh
virus RNA. Dalam 80% dari orang yang terinfeksi, penyakit ini kronis, dan tanpa
pengobatan, mereka terinfeksi selama sisa hidup mereka. Namun, sekarang ada
pengobatan yang efektif yang menggunakan analog nukleosida obat ribavirin
dikombinasikan dengan interferon. Pengobatan kurir kronis dari virus hepatitis B
dengan menggunakan strategi yang sama menggunakan lamivudine telah
dikembangkan.

23
BAB III PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan
komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya
secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh
sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics.

Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat
terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai
tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau
sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan
beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan
manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang
beruntai tunggal.

Virus selama reproduksi selalu berada di dalam tubuh organisme inang , karena
ditubuh inang itulah dia mendapatkan seperangkat penyusun tubuhnya berupa kapsid
yang tersusun atas protein yang tidak bisa susun sendiri yang hanya bisa diambil dari
tubuh mahkluk hidup

Virus dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus RNA,
dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan
influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula
virus DNA (misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting
ganda pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus).

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui
terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi
gen baik (penyembuh) disebut vaksin.Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies,
hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk
cacar gondong, dan campak.

Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab

24

penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk
hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu
dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga
menimbulkan penyakit.

Karena virus menggunakan jalur metabolik vital dalam sel inang untuk meniru,
mereka sulit untuk menghilangkan tanpa menggunakan obat yang menimbulkan efek
toksik untuk host sel pada umumnya. Pendekatan medis yang paling efektif untuk
penyakit virus vaksinasi pencegahan untuk memberikan kekebalan terhadap infeksi,
dan obat antivirus yang selektif mengganggu replikasi virus.

B.     SARAN

Setiap unsur memiliki kerugian dan keuntungan begitu pula dengan virus. Virus
memiliki kerugian dan juga keuntungan bagi manusia. Semakin orang menjadi pintar
semakin orang menyadari bahwa dirinya tidak banyak tahu atas segala sesuatu. Dan
kita tidak boleh menganggap ringan tintang hal yang kecil karena sesuatu yang kecil
itu bahkan lebih membahayakan dari pada hal yang besar sehingga kebanyakan orang
yang terkenal(orang besar) jatuh karena tidak melihat hal yang kecil itu.

25
DAFTAR PUSTAKA

 http://filzahazny.wordpress.com/2008/10/31/virologi/ tentang pembiakan virus

http://www.news-medical.net/health/Human-Diseases-Caused-by-Viruses-
%28Indonesian%29.aspx penyakit yang disebabkan oleh virus

http://www.news-medical.net/health/Human-Diseases-Caused-by-Viruses-
%28Indonesian%29.aspx pencegahan dan pengobatan untuk enyakit yang di
timbulkan oleh virus

Anda mungkin juga menyukai