Disusun Oleh:
Kelompok 9 (Kelas 6F) PGSD
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, kepada kami diberi kemampuan untuk dapat
membuat makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna dan masih
jauh dari apa yang diharapkan baik dalam bentuk penyajian maupun dalam bentuk
penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan dari dosen dan
pembaca demi perbaikan makalah ini selanjutnya. Kami ucapkan terimakasih
kepada dosen pengampu mata kuliah “Evaluasi Pembelajaran” yakni Ibu Dr.
Darmiyati, S.Pd., M.Pd dan Bapak Zain Ahmad Fauzi, M.Pd yang telah
membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Harapan kami sebagai penulis makalah ini dapat semoga dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca umumnya, dan kepada kami pada khususnya sebagai
mahasiswa untuk dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih luas
lagi.
Salah khilaf dalam pembuatan makalah ini mohon dimaafkan. Demikian kata
pengantar kami sampaikan atas perhatian Bapak dan para pembaca sekalian penulis
ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
B. Saran ........................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Kenyataannya, dilapangan masih saja ditemukan guru yang belum
mengerti dengan konsep penilaian beberapa keterampilan ini, baik itu
keterampilan afektif, kognitif dan psikomotorik. Untuk itu, berdasarkan
permasalah tersebut pada makalah kali ini penulis akan menjelaskan
bagaiman Teknik-teknik dalam penilaian afektif, kognitif dan psikomotorik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik Penilain Kognitif
3
Penerapan ini merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi
ketimbang pemahaman.
4. Analisis (analysis)
Kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu
bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu
memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang
satu dengan factor-faktor lainnya. Jenjang analisis adalah setingkat lebih
tinggi ketimbang jenjang aplikasi.
5. Sintesis (synthesis)
Kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir
analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-
bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjadi suatu pola yang
berstruktur atau berbentuk pola baru. Jenjang sintesis kedudukannya
setingkat lebih tinggi dari pada jenjang analisis. Salah satu hasil belajar
kognitif dari jenjang sintesis ini adalah: peserta didik dapat menulis
karangan tentang pentingnya kedisiplinan sebagaimana telah diajarkan
oleh islam.
6. Penilaian (evaluation)
Jenjang berfikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi
Bloom. Penilaian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang
untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide,
misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan
mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-
patokan atau kriteria yang ada.
b. Contoh Pengukuran Ranah Penilaian Kognitif
Apabila melihat kenyataan yang ada dalam sistem pendidikan yang
diselenggarakan, pada umumnya baru menerapkan beberapa aspek
kognitif tingkat rendah, seperti pengetahuan, pemahaman, dan sedikit
penerapan. Sedangkan tingkat analisis, sintesis dan evaluasi jarang
sekali diterapkan. Apabila semua tingkat kognitif diterapkan secara
merata dan terus-menerus maka hasil pendidikan akan lebih baik.
4
Pengukuran hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan tes tertulis.
Bentuk tes kognitif diantaranya:
• Tes atau pertanyaan lisan di kelas.
• Pilihan ganda.
• Uraian.
• Jawaban atau isian singkat.
• Menjodohkan
• Portofolio dan
• Performans.
Cakupan yang diukur dalam ranah kognitif adalah:
a) Ingatan (C1) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat.
Ditandai dengan kemampuan menyebutkan simbol, istilah, definisi,
fakta, aturan, urutan dan metode.
b) Pemahaman (C2) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami
tentang sesuatu hal. Ditandai dengan kemampuan menerjemahkan,
menafsirkan, memperkirakan, menentukan dan
menginterpretasikan.
c) Penerapan (C3) yaitu kemampuan berfikir untuk menjaring dan
menerapkan dengan tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi
baru/nyata. Ditandai dengan kemampuan menghubungkan,
memilih, mengorganisasikan, memindahkan, menyusun,
menggunakan, menerapkan dan mengklasifikasikan.
d) Analisis (C4) kemampuan berfikir secara logis dalam meninjau
suatu fakta/objek menjadi lebih rinci. Ditandai dengan kemampuan
membandingkan, menganalisis, menemukan, membedakan dan
mengkategorikan.
e) Sintesis (C5) kemampuan berfikir untuk memadukan konsep-
konsep secara logis sehingga menjadi suatu pola yang baru. Ditandai
dengan kemampuan mensintesiskan, menyimpulkan, menghasilkan,
mengembangkan dan menghubungkan.
f) Evaluasi (C6) kemampuan berfikir untuk dapat memberikan
pertimbangan terhadap suatu situasi, sistem nilai, metode, persoalan
5
dan pemecahannya dengan menggunakan tolak ukur tertentu
sebagai patokan. Ditandai dengan kemampuan menilai,
menafsirkan, mempertimbangkan dan menentukan.
Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam
kawasan kognisi, hasil belajar kognitif tidak merupakan kemampuan
tunggal melainkan kemampuan yang menimbulkan perubahan perilaku
dalam dominan kognitif yang meliputi beberapa jenjang atau tingkat.
Tujuan pengukuran ranah kognitif adalah untuk mendapatkan informasi
yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa
pada ranah kognitif khususnya pada tingkat hapalan pemahaman,
penerapan, analisis, sintesa dan evaluasi. Manfaat pengukuran ranah
kognitif adalah untuk memperbaiki mutu atau meningkatkan prestasi siswa
pada ranah kognitif khususnya pada tingkat hapalan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesa dan evaluasi.
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ciri-ciri hasil belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai
a) Dalam ranah afektif terdapat lima kategori utama dari yang paling
1. Penerimanaan (receiving)
6
dikenalnya. Tugas pendidik adalah mengarahkan perhatian peserta
menggunakan.
2. Tanggapan (responding)
3. Penghargaan (valuing)
7
adalah peserta didik: melengkapi, menggabung, mengusulkan,
mempelajari.
4. Pengorganisasian (organization)
mengsintesiskan.
menggunakan.
8
b) Pengembangan Instrumen Penilaian Afektif
terbatas pada orang saja, tetapi juga dapat digunakan pada alam sekitar
2. Menulis instrument
9
Terdapat empat aspek penting dari ranah afektif dalam proses
keyakinan individu.
dididk tersebut.
10
System penskoran yang digunakan tergantung pada skala
Thurstone maka skor tertinggi untuk tiap butir 7 dan skor terendah
didik yaitu sangat setuju:4, setuju:3, tidak setuju:2, dan sangat tidak
setuju:1.
4. Menelaah instrument
untuk dibaca, (e) apakah jumlah butir sudah tepat sehingga tidak
besarnya indeks sama atu lebih besar dari 0,7 maka instumen itu
tergolong baik.
6. Menganalisis intrumen
11
Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui kualitas instrument
7. Melaksanakan pengukuran
itu betul-betul diisi oleh peserta didik yang bersangutan dengan jujur
menyangkut sikap dan minat peserta didik dalam belajar. Secara teknis
angket anonym,
lembar pengamatan.
12
Ranah afektif tidak dapat diukur seperti ranah kognitif, karena dalam
ranah afektif kemampuan yang diukur adalah:
atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah
jelas.
13
Kemauan untuk Keperpustakaan untuk belajar lebih lanjut
Senang terhadap guru dan Akrab dan mau bergaul, mau berkomunikasi
1. Pengertian Psikomotor
14
kemampuan siswa dalam proses maupun produk (Zainul dan Mulyana,
2007).
3. Instrument Penilaian Hasil Pembelajaran Psikomotor
Alat yang digunakan untuk melakukan tes ini adalah observasi atau
pengamatan terhadap tingkah laku peserta didik. Penilaian digunakan
untuk mengukur penguasaan keterampilan peserta didik, kemampuan
dalam meragakan atau mengaplikasikan jenis keterampilan tertentu
(Arifin, 2009).
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengevaluasi.
bisa berupa minat, sikap, motivasi, konsep diri, nilai, apresiasi, dan
gerakan yang kompleks. Ada makna beda antara skil( keterampilan ) dan
16
Hasil belajar ranah kognitif, psikomotor, dan afektif tidak
psikomotor cukup, dan memiliki minat belajar yang cukup. Namun ada
berbeda. Selain itu, ada informasi penting yang hilang, yaitu karakteristik
B. Saran
dipahami bahwa penilaian yang baik dapat digunakan untuk perbaikan guru
Indonesia.
17
dilakukan. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
18
DAFTAR PUSTAKA
Penilaian Kognitif dan Afektif Pada Pokok Bahasan Segiempat Kelas VII
Penilaian Afektif Untuk Mengukur Sikap Siswa Terhadap Nilai atau Norma
19