Anda di halaman 1dari 3

PENGALAMAN BELAJAR ONLINE

Tak terasa liburanku sudah hamper satu minggu. Liburanku kali ini sungguh special,
karena bersamaan dengan kasus virus yang melanda seluruh dunia. Dengan kondisi dan keadaan
ini sekolahku memutuskan untuk mengadakan pembelajaran di rumah atau bahasa kerennya
online.

Miskipun aku hidup di desa terpencil di selatan kota Tulungagung, aku juga merasakan
dan mengenal belajar online, karena fasilitas terpenting dalam belajar on line adalah jaringan
internet. Inilah bukti bahwa kemajuan teknologi sudah sangat merata “Alhamdulillah”, tapi di
balik itu semua kita harus tetap bisa mengontrol diri dengan adanya fasilitas itu semua.

Metode belajar online sungguh membutuhkan konsentrasi, ini terbukti pada hari pertama
aku belajar online sungguh diluar dugaan. Aku harus menyelesaikan semua tugas yang di berikan
ustadzahku dihari itu dan waktu itu juga. Tugas di berikan berdasarkan jadwal harian aku di
sekolah. Seperti tugas Bahasa Indonesia aku harus menyelesaikan tugas membuat daftar pustaka
dari sepuluh buku yang ada di rumah. Matematika aku harus menyelesaikan kuis dengan waktu
yang ditentukan dan yang lebih seru aku harus menyelesaikan 60 soal PKn pada hari yang
bersamaan. Alhamdulillah semua tugas dapat aku selesaikan dengan baik miskipun mungkin
hasil belum maksimal.

Kegiatan yang paling menarik dan sungguh itu merupakan ciri khas sekolahku “Jum’at
Berkah”, pada hari Jum’at kemarin aku juga melakukan miskipun tidak banyak jumlahnya aku
sudah bisa sedikit berbagi dengan tetanggaku yang masih membutuhkan. Untuk membuktikan
belajar online berbagi ini aku harus mendokumentasikan yang berupa foto untuk di kirim fia
online. Selain itu aku juga dapat tugas membuat minuman sehat segar. Nah untuk tugas ini aku
membuat minuman jahe bakar hangat sehat. Untuk membuat laporan online aku harus membuat
beberapa foto proses pembuatan minuman jahe bakar sehat.

Tugas yang tidak kalah seru yaitu tugas literasi. Kali ini sungguh membuat aku
kuwalahan. Aku harus menyelesaikan sebuah cerpen sederhana dalam dua hari.

Sungguh belajar online sangat menguras tenaga, uang dan pikiran, gimana tidak aku
harus menyelesaikan setiap amanah yang diberikan ustadzahku dan di selesaikan pada waktu itu.

Seandainya aku bisa memilih, aku pasti akan memilih belajar tatap muka di sekolah. Aku
masih bisa istirahat dan bercanda dengan teman – temanku dan ketika ada kesulitan belajar bisa
langsung bertanya .

Belajar online memang praktis dan modern tapi aku merasa belajar online sangat sangat
menyiksa, terlalu banyak tugas yang diberikan, seperti berlomba memberi tugas. Seandainya
tugas yang di berikan tidak terlalu banyak dan terprogram juga menarik mungkin belajar online
bisa jadi pilihanku dan semua temen – temenku.

Segi positif belajar online kita bisa menyelesaikan tugas yg di berikan ustadzah dengan di
dampingi anggota keluarga. Mulai pekan depan aku juga akan mengadakan ujian penilaian
tengah semester dengan jalur online. Mudah mudahan aku bisa menyelesaikan ujian dengan baik
dan mengahasilkan nilai yang terbaik. Aamiin

Semoga wabah virus yang melanda ini segera ada solusi dari pemerintah dan aku juga
temen – temenku dapat melaksanakan pembelajaran seperti biasanya di sekolahku tercinta SMP
ISLAM AL AZHAAR TULUNGAGUNG.
BIODATA NARATIF

Nama MUHAMAD FARDAN ASYRAF panggilan FARDAN menuntut ilmu di SMP


ISLAM AL AZHAAR TULUNGAGUNG klas VIII-B. Alamat rumah desa Boyolangu,
kecamatan Boyolangu, kabupaten Tulungagung.

Anda mungkin juga menyukai