Anda di halaman 1dari 27

MIKROORGANISME DAN PARASIT

A. Mikroorganisme
1.Siklus Hidup
Siklus hidup dalam biologi adalah rangkaian perubahan yang dijalani
anggota spesies ketika mereka lulus dari tahap awal perkembangan yang
diturunkan kepada tahap dimulainya perkembangan yang sama pada
generasi berikutnya. Dalam banyak organisme sederhana, termasuk bakteri
dan berbagai protista, siklus hidup selesai dalam satu generasi: organisme
dimulai dari pembelahan individu yang ada; organisme baru tumbuh
hingga jatuh tempo; dan kemudian terbagi menjadi dua individu  baru,
sehingga menyelesaikan siklus. Pada hewan yang lebih tinggi, siklus
hidupnya mencakup satu generasi: hewan memulainya dengan peleburan
sel jantan dan sel kelamin betina (gamet); tumbuh hingga  jatuh tempo
reproduksi; dan kemudian menghasilkan gamet, di mana titik siklus
dimulai lagi (dengan asumsi bahwa pembuahan berlangsung).
Pada kebanyakan tanaman, sebaliknya, siklus hidup multigenerasi.
tanaman memulainya dengan perkecambahan spora, yang tumbuh menjadi
organisme gamet-memproduksi (gametofit). Gametofit mencapai
kematangan dan berbentuk gamet, setelah fertilisasi, tumbuh menjadi
organisme penghasil spora (sporofit). Setelah mencapai kematangan
reproduksi, sporophyte menghasilkan spora, dan siklus dimulai lagi. Siklus
hidup multigenerasi ini disebut pergantian generasi; itu terjadi pada
beberapa protista dan  jamur serta tanaman. Kehidupan karakteristik siklus
bakteri disebut haplontic. Istilah ini mengacu pada fakta bahwa itu
mencakup satu generasi organisme sel haploid (yaitu, berisi satu set
kromosom). Siklus hidup satu generasi dari hewan diplontic yang lebih
tinggi; melibatkan organisme yang tubuhnya memiliki sel diploid (yaitu,
mengandung dua set kromosom). Organisme dengan siklus diplontic
menghasilkan sel kelamin yang haploid, dan masing-masing gamet tersebut
harus menggabungkan dengan gamet lain untuk mendapatkan set ganda
kromosom yang diperlukan untuk tumbuh menjadi organisme lengkap.
Siklus hidup ditandai oleh tanaman ini dikenal sebagai diplohaplontic,
karena mencakup generasi diploid (sporofit) dan generasi haploid
(gametofit).
1. Perkembangbiakan Mikroorganisme
1.Perkembangbiakan Aseksual
Perkembangbiakan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual
dan aseksual yang paling banyak terjadi adalah perkembangbiakan
aseksual atau vegetatif. Reproduksi aseksual tidak melibatkan
pertukaran bahan genetik sehingga tidak terjadi variasi genetik, suatu
kerugian karena organisme tersebut menjadi terbatas
kemampuannya dalam berespon dan beradaptasi terhadap tekanan
lingkungan. Macam-macam perkembangbiakan aseksual adalah
sebagai berikut :
a.Pembelahan biner (binary fission), yakni satu sel induk membelah
menjadi dua sel anak. Kemudian masing-masing sel anak
membentuk dua sel anak lagi danseterusnya. Pembelahan biner yang
terjadi pada bakteri adalah pembelahan biner suatu proses aseksual
sederhana berupa pembelahan suatu sel bakteri menjadi dua sel anak
yang secara genetis identik. Kecepatan pembelahan biner
bergantung pada spesies yang bersangkutan dan keadaan lingkungan.
Dalam kondisi ideal (Mis. Bangsal rumah sakit yang hangat dan
lembab), basil negatif - gram tipikal misalnya E.coli akan membelah
diri setiap 20 menit. Kuman lain, misalnya M.tuberculosis,
membelah dengan sangat lambat. Hasil uji laboratorium Untul E.coli
tersedia dalam 24 jam, tapi diagnosis pasti tuberculosis mungkin
belum selesai setelah beberapa minggu. Namun pengobatan untuk
tuberculosis dapat dimulai berdasarkan temuan klinis uji lain,
misalnya uji kulit, radiografi, dan adanya BTA di spesimen sputum.
b.Pembelahan ganda (multiple fission), yakni satu sel induk membelah
menjadi lebih dari dua sel anak.
c. Perkuncupan (budding), yakni pembentukan kuncup dimana tiap
kuncup akan membesar seperti induknya. Kemudian tumbuh kuncup
baru dan seterusnya,sehingga akhirnya akan membentuk semacam
mata rantai.
d.Pembelahan tunas, yakni kombinasi antara pertunasan dan
pembelahan.Biasanya terjadi pada khamir, misalnya Saccharomyces
cerevisiae. Sel induk akan membentuk tunas. Jika ukuran tunas
hampir sama besar dengan inangnya inti sel induk membelah
menjadi dua dan terbentuk dinding penyekat. Sel anak lalu
melepaskan diri dari induk atau menempel pada induknya dan
membentuk tunas baru.Pada khamir terdapat berbagai bentuk
pertunasan, yakni:
1) Multilateral, tunas muncul di sekitar ujung sel, misal pada sel
yang berbentuk silinder dan oval (Saccharomyces).
2) Pertunasan di setiap tempat pada permukaan sel yakni terjadi pada
sel khamir berbentuk bulat, misal Debaryomyces.
3)Pertunasan polar, dimana tunas muncul hanya pada salah satu atau
kedua ujung sel yang memanjang, misal sel berbentuk lemon
seperti Hanseniaspora dan Kloeckre.
4) Pertunasan triangular, yakni pertunasan yang terjadi pada ketiga
ujung sel yang memanjang seperti Trigonopsis.
5) Pseudomiselium apabila tunas tidak lepas dari induknya.
e.Pembentukan spora atau sporulasi adalah perkembangbiakan dengan
pembentukan spora. Spora ini terbagi menjadi dua, yakni spora
aseksual
(reproduksi vegetatif) dan spora seksual (reproduksi generatif).
2. Perkembangbiakan Seksual
Perkembangbiakan secara seksual, umumnya terjadi pada jamur dan
mikro alga serta secara terbatas terjadi pada bakteri dapat terjadi
secara:
a.Oogami, bila sel betina berbentuk telur.
b.Anisogami, bila sel betina lebih besar daripada sel jantan.
c.Isogami, bila sel jantan dan betina mempunyai bentuk yang sama.
Reproduksi bakteri secara seksual atau generatif yaitu dengan
pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi
genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara
langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti
jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi
pada bakteri gram negatif.
b.Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel
bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu
bakteriofage (virus bakteri).
c. Transformasiadalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu
gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
3. Perkembangbiakan Virus
Perkembangbiakan virus mempunyai arti yang penting, agar
mengetahui bagaimana virus masuk dan ke luar dari sel, bagaimana
virus bisa mematikan atau mentransformasi sel. Adapun tahap-tahap
replikasi virus adalah sebagai berikut:
1. Adsorpsi, merupakan tahap penempelan (attachment) virus pada
dinding sel inang. Virus menempelkan sisi tempel atau reseptorsite
ke dinding sel bakteri.
2.Penetrasi sel inang. Setelah reseptor site, bagian ini kemudian
mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel bakteri. Molekul
asam nukleat (RNA dan DNA) virus bergerak ke luar melalui pipa
ekor dan masuk ke dalam sitoplasma sel melalui dinding sel yang
terbuka tersebut. Pada virus telanjang, proses penyusupan ini terjadi
dengan cara fagositosis virion (viropexis), sedangkan pada virus
berselubung dapat terjadi dengan cara fusi yang diikuti masuknya
nukleokapsid ke sitoplasma.
3.Eklipase. Asam nukleat virus menggunakan asam nukleat bakteri
untuk membentuk bagian-bagian tubuh virus terbentuk, seperti
protein, asam nukleat, dan kapsid. Bahan yang digunakan berasal
dari protein, enzim, dan asam nukleatsel bakteri.
4. Pembentukan virus (bakteriofage) baru.Setelah bagian-bagian tubuh
virus terbentuk, maka pada fase ini bagian-bagian itu akan
digabungkan untuk menjadi virus yang baru. Dari 1 sel bakteri akan
dihasilkan 100-300 virus baru.
5.Pemecahan sel inang.Akhir dari siklus adalah pecahnya sel bakteri.
Didalam sel bakteri terbentuk enzim lisoenzim yang mampu
melarutkan ikatan kimia dinding sel bakteri. Setelah dinding sel
pecah maka keluarlah virus-virus baru itu dan selanjutnya mencari se
bakteri
3. Cara penularan Mikroorganisme
1. Bakteri
Pada banyak kasus bakteri keluar dari tubuh melalui rute masuk,
tetapi terdapat pengecualian. Bakteri penyebab gastroenteritis
memperoleh akses melalui mulut dan keluar dari tinja sehingga dikatakan
menyebar melalui rute fekal-oral. Mikroorganisme disebarkan dari satu
individu ke individu berikutnya melalui kontak langsung dan tidak
langsung. Penyebaran juga dapat terjadi melalui udara, makanan, air
yang tercemar, dan melalui serangga
a. Kontak
Kontak adalah rute utama penyebaran kuman di rumah sakit dan
juga mungkin di masyarakat. Di rumah sakit, bakteri disebarkan
terutama melalui tangan staf karena mereka sering menangani pasien
dan peralatan, sehingga terjadi peningkatan kemungkinan infeksi-
silang. Hubungan antara mencuci tangan dan penurunan angka infeksi
pertama kali dibuktikan oleh Ignaz Semmelweiss dalam serangkaian
studi epidemiologi pada tahun 1940-an (Newson, 1993).
Di masyarakat, terdapat bukti bahwa banyak patogen yang dahulu
diperkirakan menyebar melalui percikan ludah ternyata menyebar
melalui kontak (Worsley et al., 1994). Stimulasi laboratorium
membuktikan bahwa individu lebih besar kemungkinannya terjangkit
infeksi saluran nafas setelah berkontak dengan tangan dan benda
(fomites) yang tercemar oleh virus daripada setelah terpajan pada
aerosol yang mengandung virus (Gwaltney et al., 1978). Diperkirakan
bahwa batuk dan bersin menyebabkan pengeluaran percikan ludah
terinfeksi yang mengendap ke berbagai permukaan, termasuk busana,
di lingkungan sekitar. Bakteri kemudian dipindahkan oleh tangan ke
benda lain (Peralatan makan minum, pegangan pintu, dsb), mencapai
korban baru setelah tangan mereka kemudian tercemar. Virus
mencapai hidung dan konjungtiva saat wajah tersentuh higiene tangan
dapat mengurangi insiden infeksi saluran nafas atas. (Leclair et al.,
1987).
Demikian juga, rotavirus yang menyebabkan muntah dan diare,
walaupun keluar melalui percikan ludah, tampaknya disebarkan
melalui kontak tangan. Pada studi insiden eksperimen yang
dilakukan di tempat penitipan anak, dibuktikan bahwa terjadi
penurunan angka infeksi saat mencuci tangan diperkenalkan pada
anak dan petugas yang merawatnya (Black et al., 1981). Perlu diingat
bahwa mencuci tangan adalah cara yang mudah dan hemat untuk
infeksi (Gould, 1997;May, 1998).
b.   Penyebaran melalui udara
Penyebaran melalui udara terjadi hanya dalam jarak yang
pendek untuk patogen positif-gram dan untuk infeksi virus misalnya
cacar air. Kajian ekstensif terhadap literatur memastikan bahwa
infeksi silang melalui rute ini tidak lazim diluar lingkungan beresiko
tinggi misalnya ruang operasi dan unit luka bakar (ayliffe dan
lowbury., 1982). Diruang operasi, skuama kulit yang penuh dengan
stafilococcus memperoleh akses ke jaringan yang terbuka, sering
dengan mendarat di duk dari udara. Kuman mungkin berasal dari
pasien atau petugas yang hadir. Rute melalui udara juga penting di
unit luka bakar. Kulit adalah pertahanan utama terhadap bakteri, dan
apabila kulit tidak lagi utuh maka pasien menjadi sangat rentan
terhadap infeksi.
c.     Makanan dan air yang tercemar
Makanan yang tercemar cepat berfungsi sebagai kendaraan bagi
bakteri. Infeksi seperti ini terjadi higiene yang buruk di rumah,
restoran, tempat penjualan capat saji, toko, dan pabrik (North, 1989;
Hobbs dan Roberts 1993). Pada sebagian besar kasus, pencemaran
terjadi melalui tangan. Salmonella yang mencemari jari tangan dan
sumber makanan yang tercemar dapat bertahan dari pencucian
tangan. Dengan demikian penyebarah terjadi melalui rute fekal-oral.
Penyebaran melalui air terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk.
Kolera bersifat endemik di seluruh negara yang sedang berkembang
termasuk asia dan kejadian luar biasa di inggris. Thypoid juga
ditularkan melalui air yang tercemar. Penyakit Legionnaire
(Disebabkan oleh Legionella pneumophila) menyebar melalui
aerosol yang tercemar (Woo et al., 1986); kejadian luar biasa
penyakit ini pernah terjadi di inggris.
d.    Vektor serangga
Vektor serangga menyebarkan infeksi melalui penularan
mekanis dan biologis. Penularan mekanis terjadi apabila patogen di
pindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain melalui permukaan
serangga, sering dengan kakinya. Lalat rumah berlaku sebagai vektor
mekanis untuk Shigella. Di rumah sakit, lalat, semut pharaoh, dan
artropoda lain mungkin mengangkut bakteri patogenik di dalam
lingkungan klines (Fotedar et al., 1992).
Penularan biologis melibatkan interaksi kompleks antara
patogen dan vektor. Plasmodium, organisme penyebab malaria,
berkembang biak di dalam usus nyamuk dan meningkatkan jumlah
protozoa yang tersedia untuk dosis infeksi. Penularan terjadi saat
serangga menggigit penjamu manusia.
e.    Resevoar infeksi
Resevoar infeksi terbentuk apabila kondisi yang
menguntungkan mendorong pertumbuhan dan reproduksi sejumlah
besar bakteri. Resevoar dapat terbentuk di kulit petugas atau pasien
sehingga terjadi infeksi-silang. Peran resevoar lingkungan terhadap
infeksi silang bergantung pada situasi. Suatu reservoar bakteri yang
besar dalam suatu drain kecil kemungkinannya berperan dalam
infeksi nosokomial (infeksi yang diperoleh di rumah sakit) karena
hanya sedikit kesempatan terjadinya pemindahan ke individu lain
yang rentan tetapi apabila reservoar melibatkan benda-benda yang
mungkin berkontak dengan pasien atau petugas, maka resiko akan
meningkat. Penelitian epidemiologis telah berperan banyak dalam
meningkatkan pemahaman kita tentang resiko infeksi dan
pengembangan petunjuk pengendalian infeksi untuk mengurangi
penyebaran penyakit. Penelitian tersebut memberikan sangat banyak
bukti bahwa apabila pasien mengalami infeksi atau terkolonisasi,
maka organisme penyebab berasal dari orang lain dan bukan dari
tempat jauh di lingkungan.

Knight dan Kotschevar (2000 : 277 ) mikroorganisme dibagi menjadi


:

1. Bakteri
Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Dalam
perkembangannya bakteri membutuhkan makanan, udara yang lembab,
dan pada temperatur yang tepat. Contoh : Eccerecia Coli,
Staphylococcus dan Diphtheria bacilus.
2. Virus
Organisme hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus
yang tidak bisa dilihat, walaupun sudah menggunakan mikroskop.
Biasanya virus ini menyebar lewat media air dan makanan. Sebagai
contoh, virus hepatitis. Sedangkan virus polio, menyebar lewat
makanan atau susu.
3. Parasit
Sebagai contoh Endamoeba histolytica adalah parasit yang hidup di
air, minyak, buah atau sayuran dan makanan yang lain.
4. Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori fungi.
Biasanya jamur ini tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan
kerusakan pada makanan. Sebagai contoh, jamur yang ditemukan pada
permukaan daging, bisa dibuang bagian daging tersebut tanpa harus
membuang semua daging.
5. Ragi
Sama dengan jamur, ragi juga tidak menyebabkan penyakit, tetapi
menyebabkan kerusakan pada makanan. Ragi biasanya bereaksi jika
ada karbondioksida. Ragi biasanya digunakan dalam pembuatan
minuman alcohol dan pembuatan roti.
B. Parasit
1. Jenis-jenis Parasit

1. Hospes : Organisme yang dihinggapi parasit


Contoh : kucing dan anjing merupakan hospes definitive. Cacing
Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum
menyebabkan Creeping eruption (kelainan kulit) pada
manusia (Gandahusada,2003)
2. Parasitisme : setiap hubungan timbal balik antara suatu spesies dengan
spesies lain untuk kelangsungan hidupnya (hubungan tsb.
bersifat sementara atau permanen à merupakan bentuk
simbiosis)
Contoh : - Cacing pita dan Manusia Cacing pita yang hidup dalam
usus manusia (Syatriadi, 2014)
3. Parasitisma : suatu cara kehidupan suatu makhluk hidup parasit yang
menggunakan makhluk hidup lain dari spesies yang
berbeda sebagai inang baik sebagai habitatnya maupun
sumber makanannya.
Contoh : Lernaeocera sp hidup di rongga insang ikan gadid dan
dapat menembus jantung ikan untuk mengisap darah
(Anshary, 2010).
4. Ektoparasit : Parasit yang hidup di luar tubuh inang
Contoh : - Lintah
- Kutu pediculus (manusia) (Aryani, 2010)
- Nyamuk Anopheles (manusia)
- Lalat Stomoxys (kuda, sapi)
5. Endoparasit : Parasit yang hidup dalam tubuh inang
Contoh : - Ascaris lumbricoides
- Ancytostoma duodenale Cacing hidup di saluran
pencernaan
- Taenia solium (Aryani, 2010)
- Trichinella spiralis (cacing Trichina yang hidup di
dalam otot babi, tikus, anjing, beruang hitam dan
manusia)
- Paramphistomum hidup dilumen usus ruminansia
(Anonim. 2012)
6. Parasit fakultatif : parasit itu dapat hidup bebas dan dapat pula hidup sebagai
parasit
Contoh : - Sarcophaga
- Chrysomyia
- Caelophora
7. Parasit obligat : parasit yang yang berdiam secara permanen di dalam
tubuh inang dan kehidupannya seluruhnya tergantung dari
inang
Contoh : Cacing gelang (Gandahusada,2003).
8. Parasit incidental : parasit secara kebetulan bersarang dalam tubuh suatu
inang yang biasanya tidak dihinggapi
Contoh :- Dipylidium caninum cacing yang ada di saluran
pencernaan manusia
- Gongylonema scutum cacing nematode yang parasit
dimulut sapi dan terkadang ditemukan di mulut manusia
(Syatriadi, 2014)
9. Parasit temporer : parasit yang masa hidupnya hidup bebas, dan
sewaktu-waktu mencari inang untuk mendapatkan makanan
Contoh : - Nyamuk Anopheles
Anopheles betina sebagian kecil waktu hidupnya hidup
sebagai parasit penghisap darah hanya pada malam hari
yang panas, sedang setelah itu Anopheles betina tersebut
hidup bebas
- Cimex lecticularis
Parasit ini dikenal dengan sebagai kutu busuk. Hidup
sebagai parasit hanya 15 menit pada saat menghisap
darah hospesnya, tetapi dengan hidup sebagai parasit 15
menit , kutu tersebut dapat hidup bebas selama satu
tahun.
- Omithodorus moubata
Caplak parasit pada babi, domba, kambing, anjing,
kelinci, bahkan manusia. Caplak hidup sebagai parasit
saat larvanya menghisap darah selama 5-7 hari, tetapi
dengan hidup sebagai parasit hanya beberapa caplak
tersebut dapat hidup bebas selama 14 tahun di dalam
debu atau di dalam celah-celah gubuk (Gandahusada,
2003)
10. Parasit permanen : parasit yang tinggal pada permukaan atau dalam
tubuh inang sejak permulaan sampai dewasa atau
selama hidupnya
Contoh : - Cacing gelang
- Gastrophilus sp.
- P. protelein
- Cacing gelongan strongil Parasit stasioner periodik
- Kutu
- Trematoda
- Plasmodium (Protozoa darah)
Plasmodium stadium dewasanya (dimanifestasikan
dengan reproduksi seksual) berparasit dalam tubuh
nyamuk Anopheles sedang stadium mudanya di dalam
tubuh manusia. Jadi, untuk plasmodium tidak ada
stadium hidup bebas (Gandahusada, 2003)
11. Parasit pathogen : parasit yang menyebabkan kerusakan pada inang karena
pengaruh
mekanik, traumatik, atau toksik
Contoh : - Plasmodium falciparum
oTheileria parva
oTrypanosoma evans
oBabesia bigemia
oLeishmania donovani (Gandahusada, 2003)
12. Parasit keprozoik : parasit atau spesies asing yang melewati alat
pencernaan tanpa menyebabkan infeksi
Contoh : - Fasciola hepatica pada domba
o Haemonchus contortus atau cacing kait
Bunostomum (Satriyadi, 2014)
13. Multiparasitisme : hidup bersama antara banyak individu dari dua
spesies atau lebih parasit dengan satu inang
Contoh : Lalat Angitia dan larva Tawon Apauteles yang
hidupnya parasit pada larva Pkutella (Yuda, 2011)
14. Superparasitisme : hidup bersama antara banyak parasit dari satu spesies
dengan satu inangnya
Contoh : Plasmodium vivax, pada penyakit malaria, dalam
jumlah yang sangat banyak menginfeksi darah manusia
(Yuda, 2011).
15. Hyperparasitisme : hidup bersama dimana makhluk-makhluk parasit
hidup pada satu atau di dalam tubuh parasit lainnya.
Contoh : - Banyak burung diinfeksi parasit serangga tertentu,
lalu serangga itu diinfeksi bakteri dan selanjutnya
bakteri ini diinfeksi virus
- Kutu-kutu besar mempunyai kutu-kutu kecil di atas
punggungnya dan mengambil makanannya dari kutu
besar selanjutnya kutu-kutu kecil mempunyai kutu-
kutu yang lebih kecil lagi (Aryani, 2010)
2. Siklus Hidup Parasit
Siklus hidup parasit adalah rangkaian tahapan pertumbuhan suatu parasit
yang langsung atau tidak langsung dari satu stadium parasit ke stadium
parasit lainnya. Rangkaian tahapan dan stadium satu ke stadium parasit
lainnya tersebut sebenarnya juga merupakan rangkaian tahapan adapatasi
parasit dan miliu satu kemilu lainnya, dan suhu lingkungan tertentu ke suhu
lingkungan tertentu lainnya dan lain sebagainnya.

1. Trypanosoma evansi

2. Trypanosoma brucei
3. Trypanosoma cruzi

Filum Apricomplexa (memiliki reproduksi seksual dan aseksual) Siklus


hidup filum Apicoplexa lebih kompleks karena memiliki reproduksi seksual
dan aseksual juga beberapa spesies ada yang bersifat heteroksenosa. Stadium-
stadium . Apricomplexa parasit terlihat seperti gambar dibawah ini:

Gambar 4. Skema siklus hidup Apicomplexa secara umum

Contoh siklus hidup Apicompexa yang holoksenosa

1. Eimeria tenella
2. Eimeria stidae

Contoh siklus hidup Apicomplexa yang dioksenosa

1. Haemoproteus columbae

2. Babesia ovis

Contoh siklus hidup Apicomplexa yang poliksenosa

1. Toxoplasma gondii
Filum Nemathelminthes

Stadium-stadium caving Nemathelminthes atau cavcing giling lebih


sederhana yaitu telur-larva (L1)-L2-L3-L4-L5-dewasa untuk yang ovipar,
sedang yang vivipar adalah L1-L2-L3-L4-L5-dewasa. Seperti pada
Apicompleksa cacing giling juga ada yang holoksenosa dan ada yang
heteroksenosa atau bahkan yang poliksenosa.Contoh cacing siklus hidup
caving nematode yang holoksenosa

1. Golongan strongil (Haemonchus, Bunostomum, dll)

Contoh siklus hidup nematode yang semi heteroksenosa

1. Syngamus trachealis

2. Trichostrongylus spp.
Contoh siklus hidup nematode yang heteroksenosa

1. Habronema muscae

2. Osyspirura mansoni

3. Muellerius capillaries

4. Gongylonema pulchrum

5. Dirofilaria immitis (vivipar)


6. Wucheria bancrofti (vivipar)

7. Drancunculus medinensis (ovovivipar)

Filum Platyhelminthes

Filum Platyhelminthes terdiri dari kelas Trematoda atau yang dikenal


cacing daun dan kelas Cestoda atau yang dikenal dengan cacing pita.
Stadium-stadium perkembangan cacing-cacing kelas Trematoda adalah Telur
mirasidium  sporosista  redia  serkaria  metaserkaria dan cacing
dewasa.Semua cacing Trematoda membutuhkan minimal satu hospes
intermedier yaitu moluska untuk hospes intermedier 1.Contoh siklus hidup
cacing Trematoda yang membuhkan 1 hospes intermedier. Contoh siklus
hidup cacing Trematoda yang membuhkan 1 hospes intermedier

1. Schistosoma japonicum
Contoh siklus hidup cacing Trematoda yang membutuhkan semi 2
hospes intermedier .

2. Fasciola hepatica

3. Echinostoma sp

4. Haplometrana sp

5. Plagiorchis sp

Contoh siklus hidup cacing Trematoda yang membutuhkan dua hospes


intermedier.
1. Prosthogonimussp

Contoh siklus hidup cacing Trematoda yang membutuhkan dua hospes


intermedier.

2. Dicrocoelum dendriticum

Contoh siklus hidup cacing Trematoda yang membutuhkan semi tiga


intermedier

1. Apatemon graciliformis

Contoh siklus hidup cacing Trematoda yang membutuhkan tiga hospes


intermedier

1. Alaria mustelae
*) mamifere kecil : mencit, tikus dsb.

Siklus hidup cacing Cestoda memiliki dua alur. Alur yang pertama
melibatkan hospes-hospes intermedier yang hidup diair (akuatik) sedang alur
yang kedua melibatkan hospes-hospes intermedier yang hidup di darat
(terestik). Stadium-stadium cacing Cestoda yang siklus hidupnya melibatkan
hospes intermedier yang akuatik adalah telur korasidium proserkoid cacing
Cestoda dewasa. Stadium-stadium cacing Cestoda yang siklus hidupnya
melibatkan hospes intermedier yang terestik adalah telur embrioheksakan
atau onkosfer ( berbagai bentuk larva cacing Cestoda (sistiserkus,
sistiserkoid, sista hidatida, strobioserkus atau senurus) tergantung dari
spesies cacingnya  cacing pita dewasa.Contoh siklus hidup cacing Cestoda
yang membutuhkan hospes intermedier akuatik.

1. Diphyllobothrium latum

Contoh siklus hidup cacing Cestoda yang membutuhkan hospes


intermedier akuatik.

1. Diphyllobothrium latum
Contoh siklus hidup cacing Cestoda yang membutuhkan hospes
intermedier terestik.

1. Raillietina cesticillus

2. Davainea proglotida

3. Moniezia expansa

4. Dipylidium caninum

5. Taenia solium /T.saginata


6. Hydatigera taeniformis

7. Multiceps Multiceps

8. Echinococcus granulosus / E. multilocularis

Selain cacing daun dan cacing pita ada jenis cacing lain yang
disebut cacing kepala berduri yang hidupnya berparasit. Cacing
tersebut kelas Archiacanthocephala. Stadiumstadium pertumbuhan
cacing dalam siklus hidupnya adalah telur akantor akantela sistakan
dan cacing kepala berduri dewasa. Contoh siklus hidup cacing kepala
berduri

1. Macracanthorrhynchus himdeneaus
Filum Arthrpoda Nyamuk, lalat, pinjal dan kutu adalah anggota dan
Filum Arthopoda yang berkaki enam (Hexapoda atau Insekta) sedang
caplak dan tungau ( Arachnida ) adalah anggota filum Arthropoda yang
stadium dewasanya berkaki delapan. Dua yang pertama dari insekta
punya sayap, sedang dua berikutnya tidak punya sayap. Stadium-stadium
pertumbuhan dalam siklus hidup Anthropoda adalah telur larva pupa
dewasa. Contoh siklus hidup Insekta:

1. Nyamuk Anopheles, sp., Culex sp., Aedes sp., hanya yang betina yang
menghisap darah sebagai parasit temporer yang non periodic

2. Lalat : Stomoxys sp., Lyperosia sp., dsbnya. Lalat jantan dan betina
menghisap darah sebagai parasit temporer non periodic.

1. Pinjal Ctepanocephalides sp, Pulex sp., pinjal jantan dan betina hidup
sebagai parasit stasioner periodic

1. Kutu: Pediculus sp., Haematopinus sp., Linognathus sp., semua


stadium hidup sebagai parasit stasioner permanen.
Stadium-stadium pertumbuhan Arachnida dalam sikius hidupnya adalah
telur →larva → nimfa → dewasa.

Contoh-contoh sikius hidup Arachnida

1. Caplak berhospes tiga: Ixodes ricinus, Haemaphysalis leachi,


Dennacentor andersoni

2. Caplak berhospes dua: Rhipicephalus evertsi, Hyaloma aegyptica

3. Caplak berhospes satu : Dermacentor albifectum, Boophy


microphylus, Boophylus decoloratus

4. Tungau : Sarcoptes sp., Psoroptes sp., Demodex sp.

3. Cara Berkembang Biak Parasit


1) Daur Hidup Tipe Langsung
Daur hidup sebagian besar Nematoda parasit usus memiliki tipe
langsung. Sebagai contoh daur hidup Ascaris lumbricoides, Trichuris
trichiura,dan cacing tambang. Telur cacing-cacing tersebut keluar
bersama faeces (tinja) penderitanya. Telur masing-masing cacing tersebut
membutuhkan waktu tertentu untuk tumbuh menjadi telur berlarva, di
tanah yang lembab, terlindung dari sinar matahari secara langsung. Telur
yang berlarva tersebut merupakan stadium infektifnya bagi cacing A.
lumbricoides dan T. trichiura. Manusia (inangdefinitifnya) terinfeksi
apabila menelan stadium infektifnya, yaitu telur berlarva tersebut.
Jadi,cara infeksi bagi kedua cacing tersebut, yaitu per-OS (melalui
mulut), sedangkan bagi cacing tambang, telur berlarva tersebutakan
menetas, keluarlah larva rhabditiformyang selanjutnya tumbuh menjadi
larva filariform. Larva inilah merupakan bentuk infektifnya. Manusia
(inangdefinitif) akan terinfeksi apabila bersentuhan dengan larva
filariform (stadium infektifnya). Jadi, carainfeksinya perkutan (melalui
kulit), larva dengan cepat akan menembus kulit masuk ke dalam
pembuluh darah yang selanjutnya melanjutkan daur hidupnya di dalam
tubuh manusia.
2) Daur Hidup Tipe Tidak Langsung
Sebagian besar Nematoda parasit darah dan jaringan, Cestoda dan
Trematoda daur hidupnya termasuk tipe tidak langsung. Daur hidup
Nematoda tersebut hampir selalu melibatkan vektor. Salah satu contoh daur
hidup Wuchereria bancroftiyang dikenal sebagai cacing filaria penyebab
penyakit filariasis yang melibatkan nyamuk sebagai vektornya. Manusia
terinfeksi parasit tersebut melalui gigitan vektornya (nyamuk) yang telah
mengandung microfilaria infektifnya (larva infektif). Nyamuk dapat
mengandung larva tersebut, apabila telah menggigit penderita filariasis
yang di dalam darahnya masih mengandung microfilaria pralarva.
Kemudian larva tersebut di dalam tubuh vektornya mengalami
pertumbuhan menjadi larva infektif yang siap diinfeksikan ke dalam tubuh
inangnya. Jadi, cara infeksinya ialah perkutanoleh nyamuk vektornya.
(http://repository.ut.ac.id/4460/1/BIOL4424-M1.pdf)
4. Cara Penularan Parasit
1.Penularan secara vertikal adalah penularan yang terjadi melalui induk
kepada telur/ anak yang baru dilahirkannya. Mis. Nyamuk A.aegypty
menularkan virus dengue ke telurnya (transovarial transmition)
2.Penularan secara horizontal adalah cara penularan yang umumnya terjadi
antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, atau termasuk
juga yang melalui bahan-bahan tercemar.
Penularan secara horizontal dibagi menjadi:
a. Kontak langsung adalah penularan yang terjadi karena
adanya kontak  fisik antara dua individu atau lebih. Mis : penularan
kutu, tungau
b.Kontak tidak langsung adalah penularan yang terjadi bukan karena
terjadinya kontak fisik antara individu,tetapi ok sarana lain
seperti bahan yang tercemar oleh parasit atau parasit sendiri yang aktif
mencari hospes

Anda mungkin juga menyukai