LP Dan Askep
LP Dan Askep
OLEH:
AYU NANCYANA
2019.NS.B.07.003
OLEH:
AYU NANCYANA
2019.NS.B.07.003
PEMBIMBING PRAKTIK
PEMBIMBING PRAKTIK
Mengetahui
Ketua Program Studi Ners
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul
“Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Ny. S Dengan G 2P1A0
Antenatal Care Di Ruang KIA BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya”.
Saat penyusunan Laporan Kasus ini penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankan penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak H. Riduan SKM, M.M., Kes. selaku kepala BLUD UPT Puskesmas
Pahandut Kota Palangka Raya yang telah memberikan ijin untuk dinas dan
melakukan asuhan keperawatan ini.
2. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes. selaku Ketua STIKES Eka Harap
Palangka Raya.
3. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ners,
4. Ibu Septian Mugi Rahayu, Ners., M.Kep. selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberi saran dan bimbingannya dalam menyelesaikan laporan pendahuluan
dan asuhan keperawatan maternitas ini.
5. Ibu Hesti Warastuty L, S.Kep., Ners. selaku pembimbing klinik yang telah banyak
memberi bimbingannya selama melakukan praktek di BLUD UPT Puskesmas
Pahandut dalam menyelesaikan laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan
maternitas dan memberikan masukan dan saran.
6. Ny. S yang telah bersedia menjadi kasus kelolaan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Kasus ini masih jauh dari
sempurna. Maka dengan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak.
Akhir kata, semoga Asuhan Keperawatan Maternitas ini dapat berguna bagi
pengembangan ilmu keperawatan dan semoga Tuhan senantiasa memberikan berkat
dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................20
1.1 Latar Belakang......................................................................................................20
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................21
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................21
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................................................21
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................................................21
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................22
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................23
2.1 Definisi Antenatal Care (ANC)............................................................................23
2.2 Etiologi Antenatal Care (ANC)............................................................................24
2.3 Patofisiologi Antenatal Care (ANC)....................................................................24
2.4 Manifestasi Klinis Antenatal Care (ANC)...........................................................25
2.4.1 Presumtif/Tanda-Tanda Dugaan Hamil..................................................................25
2.4.2 Probabilitas/Tanda Tidak Pasti Kehamilan............................................................26
2.4.3 Absolut/Tanda Pasti Kehamilan..............................................................................27
2.5 Komplikasi Kehamilan.........................................................................................27
2.5.1 Komplikasi Kehamilan Pada Trimester I...............................................................27
2.5.2 Komplikasi pada Trimester ke II.............................................................................29
2.5.3 Komplikasi Kehamilan Pada Trimester III.............................................................30
2.6 Pemeriksaan Diagnostik.......................................................................................31
2.7 Penatalaksanaan....................................................................................................31
2.8 Pelayanan Antenatal Care (ANC)........................................................................31
2.9 Cara Menghitung BB Janin Dalam Kandungan...................................................38
2.10Cara menentukan umur kehamilan :.....................................................................38
BAB 3 TEORI ASUHAN KEPERAWATAN.........................................................40
3.1 Pengkajian............................................................................................................40
3.2 Diagnosa Keperawatan.........................................................................................45
3.3 Rencana Keperawatan..........................................................................................45
3.4 Implementasi Keperawatan..................................................................................52
3.5 Evaluasi................................................................................................................52
BAB 4 ASUHAN KEPERAWATAN KELOLAAN...............................................53
4.1 Pengkajian............................................................................................................53
4.2 Rencana Keperawatan..........................................................................................62
4.3 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.............................................................66
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................68
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................68
5.2 Saran.....................................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................70
BAB 1
PENDAHULUAN
fasilitas kesehatan terdekat untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan yang nanti
akan mempengaruhi bayi (UPT Puskesmas Pahandut, 2019).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan sendiri yang bersifat menyeluruh dan bermutu untuk ibu dan bayi dalam
lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif
(continuity of care). Dengan rencana yang sesuai strategis ini, ibu, bayi, balita dan
Keluarga Berencana (KB) [ CITATION Kem10 \l 1033 ]. Diharapkan dengan
dilakukan asuhan kebidanan secara continuity of care dapat mencegah sedini
mungkin terjadinya komplikasi dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi dari
masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi berencana.
Ketidakpatuhan dalam pemeriksaan ANC dapat menyebabkan tidak dapat
diketahuinya berbagai macam kehamilan risiko tinggi yang dapat mempengaruhi
keberlangsungan kehamilan atau komplikasi hamil sehingga tidak segera dapat diatasi
yang akan mengakibatkan Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat[ CITATION
Mar14 \l 1033 ].
Pemanfaatan pelayanan ANC oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia belum
sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan. Hal ini cenderung akan
menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan pemeliharaan kesehatan
ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor resiko
kehamilan yang penting untuk segera ditangani (Depkes RI, 2010). Kurangnya
pemanfaatan ANC oleh ibu hamil ini berhubungan dengan banyak faktor. Salah satu
diantaranya adalah pengetahuan ibu hamil[ CITATION Kus14 \l 1033 ]. Maka,
penulis tertarik menyusun laporan kasus dengan judul “Laporan Pendahuluan dan
Asuhan Keperawatan Pada Ny.M Dengan G2P1A0 Antenatal Care Di Ruang KIA
BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dirumuskan permasalahan
sebagai berikut “Bagaimana Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Ny.S
Dengan G2P1A0 Antenatal Care Di Ruang KIA BLUD UPT Puskesmas Pahandut
Palangka Raya?”.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Ny. S Dengan Antenatal
Care (ANC) di ruang KIA BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada Ny. S dengan Antenatal Care
(ANC) di ruang KIA BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
3
subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus
sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak
sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami
pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu
sperma.
2.4 Manifestasi Klinis Antenatal Care (ANC)
2.4.1 Presumtif/Tanda-Tanda Dugaan Hamil
1. Amenore (terlambat datang bulan).
2. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraaf dan
ovulasi.
3. Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle dapat
ditentukan perkiraan persalinan.
4. Mual (nausea) dan muntah.
1) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan.
2) Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan morning
sickness.
3) Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
4) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
5. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian
disebut ngidam.
6. Sinkope atau Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan syaraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini
menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
7. Payudara Tegang
Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan deposit
lemak air, dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung
syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
8. Sering Miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan
sering miksi, pada triwulan kedua sudah menghilang
9. Konstipasi atau obstipasi
7
4) Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi.
5) Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak sekonyong- konyong
menjdi keras karena berkontraksi.
3. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
Sebagian kemungkinan positif palsu.
2.4.3 Absolut/Tanda Pasti Kehamilan
1) Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
2) Teraba bagian anak oleh pemeriksa
3) Terlihat hasil konsepsi dengan USG
4) Teraba gerakan janin oleh pemeriksa
2.5 Komplikasi Kehamilan
2.5.1 Komplikasi Kehamilan Pada Trimester I
1. Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu.Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60%
multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat.
Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan
HCG dalam serum. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4
bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.
Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan
fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1) Makan sedikit tapi sering.
2) Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak.
3) Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan
padat.
4) Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan
kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu
berikutnya.
9
5) Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran
serta makanan lain.
6) Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual.
7) Hindari hal-hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi.
8) Istirahat cukup.
9) Hindari hal-hal yang membuat berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu
rasa mual.
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah perdarahan
pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita
muntah.
2. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada
masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan
dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam-macam perdarahan pervaginam yaitu:
1) Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan
tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar
kandungan. Macam-macam abortus yaitu:
a. Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih didalam
uetrus dan tanpa adanya dilatasi serviks.
b. Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi
serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih
dalam uterus. Rasa mules labih sering dan kuat,
perdarahan bertambah
c. Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa teringgal di dalam serviks. Pada
pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-
kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
d. Abortus Komplit
10
dari dinding rahim. Jika komplikasi ini terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan
medis untuk mengurangi rasa mual dan muntah.
2. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau radang
gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena kadar hormon
progesteron yang mengalami peningkatan. Dalam keadaan ini, gusi menjadi lebih
sensitif ketika terkontaminasi bakteri. Selain gusi yang lebih sensitif, perdarahan juga
akan terjadi, terutama jika rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak.
3. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu sering lapar,
haus, sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung menurun. Bila menemui
tanda-tanda itu, segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan kabur dan gatal-
gatal juga menjadi salah satu tandanya.
4. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal ini
terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen pada janin.
Namun, kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara berlarut-larut.
2.5.3 Komplikasi Kehamilan Pada Trimester III
1. Plasenta Previa
Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di trimester ketiga.
Plasenta previa adalah posisi plasenta yang menghalangi jalan lahir. Bila ini terjadi,
ibu hamil akan mengalami perdarahan. Perdarahan tersebut ada yang terjadi secara
perlahan-lahan, ada juga yang secara tiba-tiba. Karena itu, ibu hamil bisa langsung
shock dan lemas.
2. Sakit Kepala Hebat
Umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu terjadi
karena ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Biasanya, sakit kepala tersebut
hilang dengan sendirinya setelah beristirahat. Namun, ada kelainan yang dapat terjadi
pada ibu hamil di trimeseter ketiga, berupa sakit kepala yang sangat hebat. Rasa sakit
ini tidak hilang meskipun ibu hamil telah beristirahat. Gejala ini adalah tanda
preeklamsia.
3. Anggota Tubuh Bengkak
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi adalah
bengkaknya anggota tubuh. Sama seperti sakit kepala, tubuh bengkak juga biasa
terjadi pada ibu hamil. Namun, waspadalah jika pembengkakan tersebut tidak hilang
setelah beristirahat. Pembengkakan atau dalam bahasa medisnya disebut edema,
adalah penimbunan cairan yang berlebihan di dalam tubuh. Pembengkakan pada
12
wajah dan tangan yang tak hilang-hilang inilah yang menunjukkan tanda-tanda serius
bahwa ibu hamil mungkin terkena gagal jantung atau anemia.
4. Ketuban Pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu yang sedang
hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya cairan pervaginam. Pecahnya
ketuban dapat disertai dengan keluarnya anggota tubuh janin, seperti tangan, kaki,
atau plasenta. Ibu hamil yang belum cukup bulan untuk melahirkan, bila mengalami
kejadian ini, harus segera pergi ke rumah sakit. Terlebih, cairan ketuban sangat
penting dalam proses persalinan. Ketuban yang pecah sebelum waktunya, disebabkan
karena berbagai hal. Pertama, karena selaput ketuban kurang kuat.Kedua, adanya
infeksi dari mulut rahim atau vagina.
5. Pemeriksaan Leopold I
3.1 Pengkajian
1. Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan klien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30
tahun.
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan/informasi bila diperlukan.
Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut bidan dapat
mengetahui tempat tinggal klien dan lingkungannya.
4) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa kalinya.
5) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus
diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal).
6) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan klien.
7) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan klien.
8) Pendidikan, ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
a. Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong klien datang
mencari pertolongan.
b. Riwayat keluhan utama
P : Provokasi/paliatif (penyebab)
Q : Quality/bagaimana gejala dirasakan
23
5) Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu diperhatikan
dalam hygiene kehamilan meliputi kebersihan mulut, pemeliharan gigi,
kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian luar dan dalam.
6) Sexual
Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama kehamilan,
berapa kali dalam seminggu melakukannya.
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan napsu
makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolik.
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),
peningkatan kebutuhan cairan.
4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan atau
pergeseran diafragma.
5. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola
tingkat aktivitas, sesak.
7. Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal.
8. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme regulator,
retensi natrium/air.
9. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
3.3 Rencana Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam cemas
berkurang/hilang. Kriteria hasil:
1) Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan kecemasan
2) Melaporkan hasil penatalaksanaan kecemasan
Intervensi:
1) Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
Rasional: mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan
arah dan kemungkinan pilihan/intervensi.
28
Intervensi:
1) Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
Rasional: menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60%
klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan diubah saat
kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran
uterus.
2) Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ada sebelumnya
(mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis).
Rasional: masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan
oksigenasi jaringan ibu/janin.
3) Berikan informasi tentang rasional : untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.
Rasional: menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan
oleh kelebihan.
4) Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah :
mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering,
dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala
berat
Rasional: postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan
penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi
paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin,
pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan
uterus gravid.
5. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 7 jam klien dapat
memahami perubahan yang terjadi. Kriteria hasil:
1) Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
2) Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
3) Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi:
1) Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan
trimester ketiga.
Rasional: membantu klien memahami alasan fisiologi dan frekuensi berkemih
dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung
kemih mengakibatkan sering berkemih.
2) Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.
31
3) Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan
mengkonsumsi suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.
Rasional: kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar.
3.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan suatu perwujudan dari perencenaan yang sudah
disusun pada tahap perencanaan sebelumnya (Nanda, 2012). Implementasi
merupakan tahap proses keperawatan dimana perawat memberikan intervensi
keperawatan langsung dan tidak langsung terhadap klien. Selalu pikirkan terlebih
dahulu ketepatan suatu intervensi sebelum mengimplementasikannya. Pedoman
klinis atau protokol merupakan dokumen berbasis bukti yang membimbing keputusan
dan intervensi untuk masalah kesehatan tertentu. Saat mempersiapkan pelaksanaan
intervensi, lakukan pengkajian ulang pada klien, tinjau dan revisi rencana asuhan
keperawatan yang ada, organisasi sumber daya dan penyampaian layanan, antisipasi
dan cegah komplikasi, serta implementasikan intervensi tersebut.
3.5 Evaluasi
Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa
jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses
menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri (Ali, 2009).
Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
dalam perencanaan, membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menilai efektivitas
proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan
(Mubarak, dkk., 2012).
Evaluasi disusun menggunakan SOAP dimana: (Suprajitno dalam Wardani,
2013).
S : Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subjektif oleh klien
setelah diberikan implementasi keperawatan.
O : Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan
pengamatan yang objektif.
A : Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif.
P : Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis.
Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi data sesuai
dengan kriteria evaluasi, menggunakan penemuan dari evaluasi untuk membuat
keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan (Nurhayati, 2011).
BAB 4
ASUHAN KEPERAWATAN KELOLAAN
4.1 Pengkajian
4.1.1 Identitas Klien & Penanggung Jawab
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Tempat/Tanggal Lahir : Palangka Raya, 18 November 1993 (27 tahun)
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Golongan Darah :A
Alamat : Jl. Paus Raya, No. 19
Diagnosa Medis : G2P1A0
Penghasilan Per Bulan :-
Tanggal Masuk RS :-
Tanggal Pengkajian : 27 Februari 2020
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
Umur : 30 tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Golongan Darah :-
Alamat : Jl. Paus Raya, No. 19
Hubungan dengan Klien : Suami dari Ny. S
4.1.2 Status Kesehatan
1. Alasan Kunjungan/Keluhan Utama
Klien mengatakan pusing dan kadang terasa sesak dada.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)
Klien datang keruang KIA BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya
pada tanggal 27 Februari 2020 dan klien mengatakan ingin memeriksakan
kandungan nya, dan hasil pemeriksaan dengan hasil usia kehamilan ± 28 minggu
36
dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD:110/60 mmHg, N:82 x/mnt, S: 36,60C,
RR: 24 x/mnt TB:153 cm, BB: 48,5 kg, dan LILA: 26 cm.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu/Yang Pernah Dialami
Klien tidak pernah di rawat di rumah sakit dan kehamilan ini yang ke dua
kali G2P1A0.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada penyakit keturunan
maupun penyakit yang lainnya.
4.1.3 Riwayat Obstetric dan Ginekologi
Riwayat Ginekologi:
1. Riwayat Menstruasi:
Menarche : 16 Tahun
Siklus : 28 Hari
Lamanya Haid : 5 Hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe): Warna merah tua,
bau normal
Gangguan sewaktu menstruasi : Tidak ada
Gejala pre menstruasi : nyeri dibagian payudara
HPHT : 25 Juli 2019
Taksiran Persalinan : 2 April 2020
2. Riwayat Perkawinan (Suami dan Isteri)
Usia Pernikahan : 22 Tahun
Lamanya Pernikahan : 6 Tahun
Pernikahan Ke : Pertama
3. Riwayat Keluarga Berencana
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil : KB suntik 3 bulan
Waktu dan lamanya penggunaan : 2 tahun
Apakah ada masalah dengan cara tersebut : Tidak ada masalah
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : KB suntik
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 2 anak
37
Riwayat Obstetri:
1. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G2P1A0
Keadaan
Tgl Umur Jenis L/ Masalah
No Tmpt BB Anak
partus hamil partus P
Hamil Lahir Nifas Bayi
3,2
1 27-6-2016 38 mgg Normal Klinik P - - - - Normal
kg
13-02-
2 28 mgg - - - - - - - - -
2020
2. Riwayat Kehamilan sekarang:
1) Keluhan waktu hamil: klien merasa pusing
2) Imunisasi : Pernah
3) Penambahan BB selama hamil: 6,5 kg
4) Pemerikasaan Kehamilan: Rutin
5) Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan: Puskesmas
4.1.4 Pemeriksaan Fisik
Subjektif Objektif
1. Keadaan umum Suhu : 36,60C
BB sebelum hamil 42 kg Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Tekanan Darah : 110/60 mmHg
2. Kepala BB : 48,5 Kg
Tinggi badan : 153 cm
3. Muka Kesadaran : Compos Menthis
Rasa bengkak? Turgor Kulit : Bagus
Tidak ada
4. Mulut Hyperpigmentasi : tidak ada
Keluhan Cloasma gravidarum : tidak ada
Tidak ada Edema : tidak ada
Simetris : iya simetris
5. Mata
Keluhan Mukosa mulut & bibir : normal lembab
Tidak ada Keadaan gigi : lengkap tak ada caries
Fungsi pengecapan : baik
6. Hidung Keadaan mulut : bersih
Keluhan Fungsi menelan : baik
Tidak ada
Ukuran pupil : 4 mm
7. Telinga Konjungtiva : merah muda
38
- Distantia cristarum : -
- Conjugata externa : -
39
- Lingkar panggul : -
Ukuran panggul dalam:
- Promonotorium : -
- Linea inominata : -
- Dinding samping : -
- Spina Ischiadika : -
- Sacrum : -
- CV – CD : -
4.1.5 Pola Aktivitas Sehari-Hari
1. Pola Nutrisi
1) Frekuensi makan : 3x sehari
2) Jenis makanan : Nasi, Lauk, Pauk, Buah
3) Makanan yang disukai : Ikan laut
4) Makanan yang tidak disukai : Makanan yang terlalu pedas
5) Makanan pantang/alergi : Tidak ada
6) Nafsu makan : Baik
7) Porsi makan : 1 porsi habis
8) Minum (jumlah dan jenis) : Air putih dan teh ±2 l/hari
2. Pola Eliminasi
1) Buang Air Besar (BAB)
a. Frekuensi : 2 x/hari
b. Warna : Kuning
c. Bau : Khas amoniak
d. Konsistensi : Lembek
e. Masalah/Keluhan : Tidak ada
2) Buang Air Kecil (BAK)
a. Frekuensi : 5-6 x/hari
b. Warna : Kuning jernih
c. Bau : Khas amoniak
d. Masalah / Keluhan : Tidak ada keluhan
3. Pola tidur dan istirahat
a. Waktu tidur : Siang dan malam
b. Lama tidur/hari : 5-7 jam perhari
c. Kebiasaan pengantar tidur : Mendengar musik
d. Kebiasaan saat tidur :-
e. Kesulitan dalam tidur :-
40
Ayu Nancyana
ANALISA DATA
DO:
- Klien tampak mengusap kepala.
- TTV klien:
TD: 110/60 mmHg,
N: 82 x/mnt.
RR : 24 x/mnt.
S: 36,60C.
- Usia kehamilan 27 minggu.
DS: Kurangnya keaktifan dan Kurangnya
- Klien mengatakan tidak begitu kemauan klien untuk Pengetahuan
mengetahui apa saja makanan mendapatkan dan
yang seharusnya dimakan pada memperdalam informasi
ibu hamil yang mengandung kesehatan
banyak nutrisi dan gizi.
Kurang nya pengetahuan
- Klien juga menanyakan
klien dalam informasi
bagaimana cara menghitung hari
nutrisi dan gizi pada ibu
perkiraan lahir pada usia
hamil
kehamilannya memasuki 7 bulan.
DO: Kurangnya terpaparnya
- Klien tampak bingung saat informasi
ditanya terkait tentang nutrisi dan
gizi pada ibu hamil.
- Klien tampak bertanya mengenai
nutrisi dan cara menghitung hari
perikiraan lahir.
DS: Perubahan pada ibu hamil Risiko pola
Klien mengatakan kadang terasa napas tidak
Perubahan fisiologis efektif
sesak napas saat duduk
DO: Sistem respirasi
- Klien tampak memegang dada.
Desakan uterus ke diafragma
- Saat duduk tampak tidak nyaman
saat bernapas. Rongga dada sempit
- RR : 24 x/mnt.
Gerakan paru-paru terbatas
Ventilasi
Napas pendek dan dangkal
Perubahan pola napas
43
PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan penurunan tekanan
darah, pusing ditandai dengan klien tampak mengusap kepala, TD: 110/60
mmHg, N: 82 x/mnt, RR : 24 x/mnt, S: 36,60C, Usia kehamilan 27 minggu.
2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpaparnya
informasi ditandai dengan klien tampak bingung saat ditanya terkait tentang
nutrisi dan gizi pada ibu hamil, klien tampak bertanya mengenai nutrisi dan
cara menghitung hari perikiraan lahir.
3. Risiko pola napas tidak efektif berhubungan dengan desakan uterus ke diafragma
ditandai dengan klien tampak memegang dada, saat duduk tampak tidak
nyaman saat bernapas, RR : 24 x/mnt.
44
43
45
44
46
46
48
47
49
48
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah membahas secara keseluruhan tentang asuhan keperawatan pada Ny.S
dengan antenatal care (ANC) Di ruang KIA BLUD UPT Puskesmas Pahandut
Palangka Raya pada bab ini akan disampaikan kesimpulan sebagai berikut:
Pada pengkajian data yang dilakukan pada kasus Ny. S terdapat beberapa
kesamaan dengan teori. Diagnosa keperawatan yang timbul pada kasus Ny. S
semuanya berjumlah 3 (tiga) diagnosa yaitu:
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan penurunan tekanan darah,
pusing ditandai dengan klien tampak mengusap kepala, TD: 110/60 mmHg, N: 82
x/mnt, RR : 24 x/mnt, S: 36,60C, Usia kehamilan 27 minggu.
2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpaparnya informasi
ditandai dengan klien tampak bingung saat ditanya terkait tentang nutrisi dan gizi
pada ibu hamil, klien tampak bertanya mengenai nutrisi dan cara menghitung hari
perikiraan lahir.
3. Risiko pola napas tidak efektif berhubungan dengan desakan uterus ke diafragma
ditandai dengan klien tampak memegang dada, saat duduk tampak tidak nyaman
saat bernapas, RR : 24 x/mnt.
Pada tahap perencanaan dibuat prioritas masalah keperawatan tindakan, tujuan
dan waktu secara spesifik sesuai dengan waktu yang diberikan. Pada kasus yang
menjadi priorotas utama gangguan rasa nyaman (nyeri), kurangnya pengetahuan dan
risiko pola napas tidak efektif. Pada diagnosa tersebut semua rencana tindakan
keperawatan sudah dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien.
Pada tahap pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny.M dikelola sesuai rencana
tindakan yang telah disusun sebelumnya dengan mandiri serta dengan berkolaborasi
bersama tim medis dan mengikutsertakan keluarga pasien.
Pada tahap evaluasi dari ketiga diagnosa semua intervensi teratasi dan
memberikan perencanaan tindak lanjut kepada keluarga untuk memberi dukungan
dan menyiapkan Ibu hamil dengan mengingatkan untuk kontrol, jaga kebersihan dan
memenuhi nutirisi seimbang Ibu dan bayi dalam kandungan.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Tenaga Keperawatan
Menumbuhkan kesadaran diri akan pentingnya mengembangkan pengetahuan
secara individu oleh perawat.
51
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.