Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan
anugerah yang telah diberikan kepada Tim Akreditasi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa
Barat, sehingga Panduan Manajer Pelayanan Pasien Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa
Barat ini dapat selesai disusun.
Buku panduan ini merupakan panduan kerja bagi Manajer Pelayanan Pasien
dalam memberikan pelayanan kepada pasien di RUmah Sakit Jiwa Provinsi Jawa
Barat.
Dalam panduan ini diuraikan tentang definisi, ruang lingkup, dan tatalaksana
Manajer Pelayanan Pasien dalam memberikan pelayanan asuhan di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan Manajer Pelayanan Pasien adalah untuk melibatkan pasien dalam
asuhan yang dialaminya. Bilamana pasien merasa menjadi bagian dalam
keputusan pengobatan dan rencana asuhan, maka mereka akan memperoleh
manfaat, begitupun dengan keluarganya. Bila keluarga yang mempunyai relasi
erat, suatu kemitraan dengan rumah sakit yang melayani orang yang mereka
kasihi, mereka tidak akan merasa khawatir tentang logistik dan akan lebih
banyak focus terhadap kesehatan pasien.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
2.2 Kualifikasi
Meskipun tidak mutlak MPP umunya adalah seorang perawat atau dokter.
Namun tidak semua perawat dan dokter memiliki kualifikasi menjadi MPP.
Adapun kulaifikasi perawat dan dokter untuk menjadi MPP adalah sebagai
berikut :
1. Perawat
a. Pendidikan minimal S1 Ners.
b. Memiliki pengalaman klinis sebagai professional pemberi asuhan
(PPA) minimal 3 tahun.
c. Memiliki pengalaman sebagai kepala ruang rawat minimal 2 tahun.
2. Dokter
a. Memiliki pengalaman minimal 3 tahun dalam pelayanan klinis rumah
sakit.
b. Memiliki pengalaman sebagai dokter ruangan minimal 1 tahun.
Pelatihan Tambahan
TATALAKSANA
5. Monitoring
MPP melakukan asesmen untuk menilai respons pasien terhadap
pemberian/pelaksanaan rencana asuhan.
Mencatat perjalanan/perkembangan kolaborasi dengan pasien, keluarga,
pemberi asuhan, tim PPA, dan pemangku kepentingan lain yang terkait,
sehingga dapat dinilai respons terhadap intervensi yang diberikan.
Verifikasi kelangsungan pelaksanaan rencana asuhan yang memadai,
dipahami dan diterima pasien serta keluarga.
Pahami dan sadri akan kebutuhan revisi rencana asuhan, termasuk
preferensi perubahan, transisi pelayanan, kendala pelayanan.
Lakukan kolaborasi dalam rangka perubahan rencana dan
pelaksanaannya.
7. Advokasi
MPP memberikan advokasi pada pelaksanaan pelayanan, manfaat administrasi,
pengambilan keputusan. Untuk itu :
MPP menyampaikan, mendiskusikan dengan PPA dan staf lain tentang
kebutuhan pasien kemampuannya dan sasaran pasien.
Memfasilitasi akses ke pelayanan sesuai kebutuhan pasien melalui
koordinasi dengan PPA atau pemangku kepentingan terkait.
Meningkatkan kemandirian menentukan pilihan dan pengambilan
keputusan.
Mengenali, mencegah dan menghindari disparitas untuk mengakses mutu
dan hasil pelayanan trkait dengan ras, etnik, agama, gender, latar
belakang budaya, stauas pernikahan, umur, pandangan politik, disabilitas
fisik-mental-kognitif.
Melakukan advokasi untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan yang
berkembang/bertambah karena perubahan kondisi.
8. Hasil Pelayananan
MPP perlu memaksimalkan kesehatan, wellness pasien, safety, adaptasi
terhadap perubahan self-care, kepuasan dan efisiensi biaya.
Lakukan pendokumentasian pencapaian sasaran.
Catat keberhasilan, kualitas, kendala biaya efektif dan intervensi MPP
dalam mencapai sasaran asuhan pasien.
Nilai dan buat laporan tentang dampak pelaksanaan rencana asuhan
pasien.
Catat utulitasi sesuai panduan/norma yang digunakan.
Catat kepuasan pasien, keluarga dengan manajemen pelayanan pasien